SOAL BONUS Pada P T tertentu suatu logam trivalen( logam bervalensi 3 sebanyak 11,2 gram dilarutkan dalam asam sulfat 4 M ( berlebihan ) menghasilkan 6 liter gas hidrogen . Bila pada PT tersebut 1 liter gas metana ( CH4 ) massanya 0,8 gram . Bila dalam inti atom logam tersebut mengandung 30 buah netron. Tentukan letak unsur logam dalam SPU Buat konfigurasi elektron unsur logam tersebut Bilangan kwantum elektron pada sub tingkat energi tertinggi
Suatu Gaya yang menyatukan molekul satu dengan molekul lain IKATAN KIMIA Adalah suatu gaya yang menyatukan atom atom pada pembentukan persenyawaan Atau Suatu Gaya yang menyatukan molekul satu dengan molekul lain
IKATAN KIMIA IKATAN UTAMA IKATAN TAMBAHAN ( ikatan antar atom ) ( ikatan antar molekul ) sudah diajarkan di akan diajarkan di kelas X kelas XI science
IKATAN UTAMA IKATAN ION IKATAN KOVALEN kov. Murni kov. koordinat kov. Polar kov non polar karena ikatan ini sudah dipelajari , silakan langsung down load soal pengayaan ikatan kimia dan dikerjakan
Review materi kelas X 1. Nyatakan jenis ikatan dan tulis rumus senyawa yang dihasilkan , Bila 2 buah unsur berikut berikatan a. Na(11) dan O(8) ………… ……… b. S(16) dan F(9) ………… ……… c. H(1) dan O(8) ………… ……… d. B(5) dan Cl(17) ………… ……... e. Al(13) dan I(53) ………… ……... f. C(6) dan F(9) ………… ………
Gambarkan struktur elektron senyawa kovalen berikut tentukan domein elektron , pasangan elekron terikat dan pasangan elektron bebas serta nyatakan apakah memenuhi susunan oktet. senyawa Domein PET PEB oktet a. NH3 ………. …… …… …….. b. CH4 ………. …… …… …….. c. PCl5 ………. …… …… ……..
d. SF6 ……… ……. …….. ……. e. BH3 ……… ……. …….. ……. f. XeF2 ……… ……. ……. ……. g. H2O …….. ……. …….. ……. h. CO2 ……… ……… ……. ……. i. HF ……… ……… ……… …….. J. ClF5 ……… ……… ……… …….. K. H2 ………. ……… ………. …….
Bila A adalah atom pusat , X adalah pasangan elektron terikat dan E adalah pasangan elektron bebas , tentukan struktur senyawa tersebut diatas , kemudian nyatakan apakah senyawa tersebut polar atau non polar ? NH3 …………………. ………….. CH4 …………………. …………. PCl5 …………………. …………..
d. SF6 ………………. …………….. e. BH3 ……………… ……………. f. XeF2 ……………… …………..... g. H2O ……………… …………….. h. CO2 ………………. …………….. i. HF ………………. …………….. J. ClF5 ………………. …………….. K. H2 ……………… ………………
YANG AKAN DIBAHAS DI KELAS XI SCIENCE 1. HIBRIDISASI MOLEKUL 2. BENTUK MOLEKUL 3. IKATAN TAMBAHAN ( IKATAN ANTAR MOLEKUL )
HIBRIDISASI Adalah suatu proses penggabungan orbital sehingga membentuk orbital hibrid dengan tingkat energi yang sama. Dikenal beberapa type hibridisasi al : sp = linier sp2 = segitiga datar sp3 = tetrahedron sp3d = bujur sangkar sp3d2 = oktahedron
Selidikilah hibridisasi sebyawa berikut ini 1. BF3 2. SF6 3. NH3 4 PCl5 5. H2O 6. XeF4 7 CCl4 8. KrF2
BENTUK MOLEKUL Bentuk molekul suatu persenyawaan ditentukan oleh 2 hal yaitu : 1. Domein elektron Kedudukan pasangan elektron disekitar atom pusat ( ikatan - / =/≡ / pasangan elektron bebas adalah satu domein ) domein menentukan Kerangka dasar. 2. Keadaan pasangan elektron ( PET/PEB ) menentukan bentuk bentuk geometri.
Lihat lembar fotocopy untuk beberapa bentuk geometri senyawa Dan tentukan Bentuk molekul senyawa senyawa dalam lembar tersebut.
IKATAN TAMBAHAN IKATAN VAN DER WALLS Suatu gaya tarik menarik antar molekul gas. Seperti kita ketahui bahwa gas memiliki molekul yang renggang dan memenuhi ruangan sehingga jarak antar molekulnya berjauhan. Bila tekanan diperbesar jarak antar molekul lebih dekat dan terjadilah gaya tarik yang disebabkan ada nya induksi molekul yang sesaat gaya vanderwall juga terjadi pada cairan
Gaya tarik antar molekul tergantung pada jenis molekulnya Ada 3 jenis gaya tarik : 1. Polar – polar 2. non Polar - non Polar 3. Polar - non polar
Polar - Polar + - + - + - H - Cl H - Cl H - Cl Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar , perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang permanen ( dipol permanent ) Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent kutub kutub + dan – ini permanen tidak berubah + - + - + - H - Cl H - Cl H - Cl Gaya tarik dipol permanen
Non Polar – Non Polar + - + - + - H - H H - H H - H Senyawa non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang kecil ,bahkan untuk senyawa biner dwiatom ( seperti O2,H2) perbedaan keelektronegatifannya = 0 Bila terdapat senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat ( gaya dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan + inti atom salah satu atom menginduksi elektron atom lain sehingga terjadilah kutub kutub yang sifatnya sesaat. gaya dipol sesaat / gaya london Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent Kutub kutub ini terjadinya sesaat tidak permanen dan dapat berpindah tempat muncul hilang , muncul hilang oleh karenanya gaya ini lebih lemah dari dipol permanen + - + - + - H - H H - H H - H
Polar - non polar Contoh : Dalam air sungai terlarut gas 02 Terjadi induksi muatan + dari air dengan elektron 02 membentuk polar sesaat Jadi jenis gaya tariknya adalah dipol sesaat/gaya london karena adanya dipol terimbas. + - + - H – O l H O = O Gaya dipol terimbas
KEKUATAN GAYA VANDERWALL Dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Kepolaran ( makin polar makin kuat ) 2. Mr senyawa ( Mr besar makin kuat ) 3. Bentuk rantai ( panjang lurus makin kuat ) Senyawa yang memiliki gaya van der wall kuat , senyawa tersebut memiliki titik didih tinggi
GAYA HIDROGEN [ Ikatan hidrogen ] Adalah ikatan antar molekul yang sangat polar yang Mengandung atom hidrogen. ( terjadi antar atom H pada suatu senyawa dengan unsur yang keelektronegatifannya besar dari senyawa lain seperti F , N , O ) Ikatan yang sangat polar adalah ikatan antara : H - F H - N H - O ikatan yang sangat polar
Perhatikan contoh berikut Selidiki senyawa dibawah ini manakah yang memiliki ikatan hidrogen ? ( berikan warna merah ) HCl , HF , NH3 , CH3COCH3 , CH3OH , H2S CH3COOH , CH4 * Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen akan membentuk molekul raksasa yang dihubungkan oleh jembatan hidrogen. * Semua senyawa yang memiliki ikatan hidrogen memiliki titik didih jauh lebih tinggi dari unsur lain yang segolongan.
contoh ikatan hidrogen pada HF dan H2O H – F ----- H – F ------ H – F ----- H –F ikatan hidrogen H – O ------- H – O --------- H – O – H │ │ H H