Akademi Berbagi Pekanbaru 22 Desember 2013 KEKERASAN DOMESTIK Indah Damayanti, M.Psi., Psikolog
Kekerasan Domestik? Kekerasan yang terjadi dalam hubungan interpersonal yang dekat
Yang termasuk Kekerasan Domestik Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) perilaku berkekerasan terhadap : suami/istri/anak dalam ikatan perkawinan yg sah, orang-orang yg memiliki hubungan keluarga karena pertalian darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian yg menetap dalam rumah tangga, orang yg bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tsb dilindungi oleh UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT)
Yang termasuk Kekerasan Domestik Kekerasan dalam hubungan pernikahan siri, nikah bawah tangan, atau hidup bersama Kekerasan dalam hubungan pacaran Tidak dilindungi oleh UU PKDRT
1 DARI 3 PEREMPUAN INDONESIA MENGALAMI KEKERASAN Dan sebagian besar korban, masih memilih untuk DIAM
Jenis-jenis Kekerasan Kekerasan Fisik: perbuatan yg mengakibatkan rasa sakit secara fisik, jatuh sakit, atau luka berat Misalnya: didorong, dipukul, dijambak, ditendang, ditampar, dibanting, dll
Jenis-jenis Kekerasan Kekerasan Psikis: perbuatan yg mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang. Misalnya: dihina, dicaci, dimaki, diancam, dilarang berhubungan dengan keluarga atau teman, dll
Jenis-jenis Kekerasan 3) Kekerasan Seksual: meliputi pemaksaan hubungan seksual, posisi hubungan seksual tertentu, dipaksa untuk terus melahirkan, atau pemaksaan hubungan seksual dengan tujuan komersil (‘melacurkan’ istri/pasangan)
Jenis-jenis Kekerasan 4) Kekerasan Ekonomi: mencakup terus menerus meminjam uang dengan janji akan dikembalikan atau dinikahi, membatasi atau melarang bekerja sehingga mengakibatkan ketergantungan ekonomi, dipaksa untuk bekerja mencari nafkah
Mengenali Hubungan Berkekerasan Dapat terjadi pada siapa saja Tanpa memandang usia, kekayaan, pendidikan, suku, dan agama Dapat dilihat sejak masih pacaran: Cemburu berlebihan Suka mengontrol dengan siapa atau kemana kita pergi Melarang memotong rambut atau bergaul Bahkan ada yg sudah melakukan pemukulan sejak masa pacaran
Kenali Cirinya! Apakah pasangan kita: Sangat pencemburu? Penuntut? Selalu ingin tahu secara detail kegiatan harian kita? Melarang/membatasi kita berhubungan dengan orang lain, termasuk keluarga dan teman2? Cenderung kejam terhadap binatang atau orang yg dianggapnya tidak sederajat? Cenderung merendahkan atau suka menghina perempuan? Emosinya naik turun? Mudah marah dan kasar? Melakukan kekerasan terhadap pasangan sebelumnya? Menganggap bahwa kita miliknya yang tidak boleh dimiliki orang lain dan hanya boleh dia kuasai sendiri?
Kenali Cirinya! Membuat kita takut padanya ketika dia marah? Cenderung menyalahkan orang lain atas tindakannya atau ketika menghadapi masalah? Mengalami ketergantungan obat2an terlarang atau minuman keras? Bisa tampil menjadi 2 orang yg sangat berbeda? Sesaat yg lalu dia memukul dan memaki, sesaat kemudian dia akan meminta maaf, menangis, dan memohon-mohon kita untuk kembali padanya. Sering mengatakan bahwa dia melakukan itu semua demi kebaikan kita? Atau karena kesalahan kita? Dan apakah orang2 yg peduli pernah menyatakan kekhawatiran akan kebahagiaan perkawinan atau keselamatan kita?
Jika terdapat jawaban YA pada 1/lebih pertanyaan tsb, KEMUNGKINAN ANDA BERADA DALAM HUBUNGAN BERKEKERASAN ANDA TIDAK SENDIRI! Segera cari bantuan ke orang-orang atau lembaga yang Anda anggap bisa dipercaya
Keluar Dari Hubungan Berkekerasan TIDAK MUDAH Bila dalam hubungan pacaran, bisa dikarenakan: Tidak tahu seperti apa gaya pacaran yg sehat Tidak bisa membedakan antara romantis dengan cemburu dan posesif Merasa tidak percaya diri dan tidak berharga
Keluar Dari Hubungan Berkekerasan Bila dalam hubungan rumah tangga, kemungkinan karena: Takut pasangan akan sangat marah dan menyakiti dirinya/anak Tidak bekerja atau penghasilan terbatas Takut orang menilai mereka gagal membina rumah tangga Tidak punya tempat tinggal
Siklus Kekerasan BULAN MADU/ KETEGANGAN, KONFLIK KEKERASAN TERJADI MINTA MAAF BULAN MADU/ PERIODE TENANG KETEGANGAN, KONFLIK
MENGANCAM KESELAMATAN / JIWA Siklus Kekerasan Masa tenang akan semakin pendek Kekerasan semakin banyak bentuknya: tadinya memaki saja, sekarang mulai memukul Kekerasan semakin berat (dampaknya): tadinya memukul dengan tangan, tidak menyebabkan luka, sekarang menyebabkan luka, memar Dan seterusnya........hingga...... MENGANCAM KESELAMATAN / JIWA
Dampak Kekerasan Dampak Fisik: mengalami luka yg bisa hilang, luka yg membekas, cacat tubuh, bahkan KEMATIAN Dampak Psikologis: merasa bingung, sedih, marah, tidak berdaya, merasa bersalah, gagal, ketakutan, tegang, tidak percaya diri, membenci diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, tidak mampu berkonsentrasi, menjadi sulit tidur, tidak nafsu makan, hingga bisa mengalami gangguan kejiwaan berat
Dampak Kekerasan Dampak Sosial ekonomi: menganggu hubungan sosial kita dengan orang lain, misalnya karena malu mengalami KDRT kita jadi menghindari teman, tidak mau bergaul, tidak lagi aktif di kegiatan2 sosial. Jika pasangan menelantarkan kita dampak yg ditimbulkan a.l. tidak memiliki uang yg cukup untuk menafkahi diri dan anak. KDRT juga bisa mempengaruhi peran kita sebagai orangtua. Kekerasan yg dialami membuat kita terpaku pada permsalahan shg mjd lebih sensitif dan mudah marah kpd anak atau justru cenderung memanjakan anak. Meskipun anak tidak langsung mengalami kekerasan, dampak yg muncul pada anak sama besarnya dengan yg dialami ibunya.
Membantu Korban Kekerasan Tunjukkan kepedulian Anda Bicara di tempat yg aman dan nyaman Dengarkan tanpa menghakimi Dukung untuk memperoleh bantuan profesional Dampingi mereka ketika pergi ke kantor polisi, pengadilan, lembaga dampingan, psikolog/konselor Hargai apapun keputusannya Apabila korban memutuskan untuk tetap bersama pasangan, kita hargai namun kita tetap harus memberikan informasi seputar kekerasan dan dapat menyatakan kekhawatiran kita akan keselamatan dirinya
Membantu Korban Kekerasan Kekerasan dalam pacaran seringkali terabaikan Ingat! Beberapa bentuk kekerasan dalam pacaran ialah tindakan kriminal. Kita bisa mendukung korban untuk melapor ke orangtua atau melaporkan pacarnya ke polisi jika ia MEMPERKOSA, MENYERANG SECARA FISIK, atau MENGANCAM AKAN MEMBUNUH
Membantu Korban Kekerasan Apa yg sebaiknya tidak kita lakukan? Menyalahkan dan terlalu banyak berbicara/menasehati Terlalu banyak menanyakan fakta. Ini dapat sangat melelahkan bagi mereka Melabrak pasangannya. Ini dapat membahayakan keselamatan mereka Menunjukkan perilaku yg terlalu mengasihani
Jika Anda Menjadi Korban Kekerasan Jika Anda korban kekerasan dalam pacaran atau KDRT, Anda mungkin..... Merasa cemas, marah, sedih, sendiri stres, bingung Merasa tidak bisa membicarakan apa yg dialami kepada siapapun termasuk keluarga dan teman dekat Menyangkal bahwa kita mengalami kekerasan
Jika Anda Menjadi Korban Kekerasan SADARILAH BAHWA ANDA TIDAK SENDIRIAN CARILAH PERTOLONGAN! Ingatlah BUKAN KITA YG SALAH. Apa yg kita katakan, kenakan, lakukan tidak bisa dengan serta merta membuat orang lain berhak untuk menyakiti kita. Bicarakan masalah ini pada orang yg kita percaya. Jika kita masih sekolah, bicarakan dgn orang dewasa yg kita percaya misalnya orangtua, guru, kepala sekolah, atau psikolog
BANTULAH DIRI KITA Berikut beberapa cara yg bisa kita lakukan untuk mengantisipasi keadaan: Biarkan sahabat dan keluarga kita tahu kalau kita takut atau butuh pertolongan Dalam keadaan darurat, kita bisa menelepon ke 112 atau nomor polisi lainnya Minta pendapat dari orang yg dekat dgn kita tentang cara2 supaya kita bisa selamat
BANTULAH DIRI KITA Untuk yg mengalami kekerasan dalam pacaran: Ketika pergi bersama pacar, beritahu orang lain kemana dan kapan kembali pulang Siapakan uang untuk naik kendaraan umum atau hp untuk menelepon Catat dan simpan semua hal yg bisa dijadikan bukti adanya kekerasan, karena hal ini bisa membantu kita jika kekerasannya meningkat dan kita ingin melaporkannya ke polisi