ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN PESANTREN Materi Ke 3 4/9/2017 Kelompok 2
Mengetahui asal usul dan perkembangan kelembagaan pesantren Kompetensi Dasar Mengetahui asal usul dan perkembangan kelembagaan pesantren Indikator Dapat menjelaskan asal-usul pesantren. Dapat menjelaskan perkembangan kelembagaan pesantren
Pesantren Belum ada sebelum abad ke-18 Lembaga pendidikan khas Indonesia Lembaga pendidikan pertama sebelum kemunculan madrasah Bertahan dan terus berkembang hingga sekarang Mimiliki banyak varian dengan kekhasan masing-masing Wadah yang tepat untuk menyiapkan kader agamawan
Asal-Usul Pesantren Ada dua pendapat tentang asal-usul pesantren: Berasal dari tardisi pra-Islam Berasal dari tradisi Islam
Berasal dari Tradisi Pra-Islam Bukti-bukti Sejarah: Secara bahasa santri berasal dari kata shastri dan shastra Beberapa persamaan antara beberapa unsur dari sistem pendidikan Hindu dan pesantren: Seluruh sistemnya bersifat agamis Guru tidak mendapat gaji Penghormatan yang besar terhadap guru Murid pergi meminta-minta ke luar pondok Didirikan di luar kota atau di pojok desa. 5
Berasal dari Tradisi Islam Bukti-bukti Sejarah: Pondok - funduq”berarti asrama, rumah, hotel atau tempat tinggal sederhana. Bahasa Arab sebagai materi pokok pembelajaran Tradisi menyerahkan tanah oleh negara untuk pendidikan agama dapat ditemukan dalam ajaran wakaf
ELEMEN-ELEMEN PESANTREN Pondok Masjid Pengajian kitab-kitab kuning Santri Santri mukim Santri kalong Kyai dan Ustadz
KATEGORI PESANTREN Pesantren salaf atau tradisional Pesantren Khalaf atau Modern Pesantren Kilat; Pesantren Terintegrasi;
Perkembangan Fisik Pesantren Soedjoko Prasodjo (1975): Masjid + Rumah Kyai Masjid + Rumah Kyai + Pondok Masjid + Rumah Kyai + Pondok + Madrasah Masjid + Rumah Kyai + Pondok + Madrasah + Tempat Keterampilan Masjid + Rumah Kyai + Pondok + Madrasah + Tempat Keterampilan + Universitas + Sarana Olah Raga
Perkembangan Jumlah Pesantren Th 1977 - 4.195 dg jml santri 677.384 Th 1981 - 5.661 dg jml santri 938.397 Th 1985 – 15.900 dg jml santri 5,9 jt
Pesantren dan Madrasah Pada zaman penjajahan Jepang, dari hasil survei yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama pemerintah Militer Jepang, didapatkan data tentang jumlah pesantren dan madrasah di Jawa, yaitu : Daerah Jumlah Pesantren dan Madrasah Jumlah santri JAKARTA 167 buah 14.513 orang JAWA BARAT 1.046 buah 69.954 orang JAWA TENGAH 351 buah 21.957 orang JAWA TIMUR 307 buah 32.831 orang J u m l a h 1.871 buah 199.415 orang 4/9/2017 DHIONI
Pada perkembangan berikutnya, yaitu berdasarkan laporan Departemen Agama RI pada tahun 1978, tentang keadaan pesantren di Jawa tidak termasuk madrasah dan sekolah-sekolah lainnya, adalah : Data-data tersebut dimaksudkan hanya sebagai sanpel mana pesantren yang telah secara kuantitatif dan sekaligus menunjukkan pola-pola perubahannya. Data yang demikian menunjukkan bahwa perkembangan pesantren di Indonesia sangat cepat. Propinsi Daerah Jumlah Pesantren Jumlah santri Jakarta 27 buah 15.767 orang Jawa Barat 2.237 buah 305.747 orang Jawa Tengah 430 buah 65.070 orang Jawa Timur 1.051 buah 290.790 orang J u m l a h 3.745 buah 675.364 orang 4/9/2017 KELOMPOK 2