PERALATAN DAN TATA LETAK
A. PERALATAN Berdasarkan flow sheet yang telah dibuat akan diperoleh informasi tentang jenis peralatan yang dibutuhkan, jumlah dan kapasitasnya. Langkah selanjutnya adalah pemilihan peralatan yang akan digunkan. Dalam pemilihan peralatan harus mempertimbangkan hal –hal sebagi berikut : 1. Servis type alat Dalam memilih alat harus mempertimbangkan cara kerja alat atau cara alat dalam melayani bahan yang diproses yang sesuai dengan tujuan dan spesifikasi hasil dari tahap proses tersebut. Misalnya : a. memilih pompa, secara umum terdapat dua jenis pompa berdasarkan cara kerjanya yaitu pompa resiprokal dan pompa sentrifugal. Pompa resiprokal bekerja berdasarkan gerakan piston naik turun, pompa ini mempunyai daya yang besar dan daya dorong keatas juga besar, namun kapasitasnya kecil dan aliran yang dihasilkan juga bergelombang. Oleh karena itu pompa resiprokal cocok untuk mengalirkan cairan yang kental seperti milk, minyak, cairan kapur, hidrolik press, sumur dalam dan lain – lain. Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan gerakan sentrifugal, pompa ini mempunyai kapasitas yang besar, aliran yang dihasilkan tanpa gelombang sehingga dapat tidak meimbulkan korosi, namun daya yang dihasilkan rendah. a
CoNtoH…………………….. b Memilih alat pengering untuk produk teh hitam : Tujuan pengeringan teh hitam adalah untuk menurunkan kadar air dan menghentikan proses fermentasi (Proses fermentasi yang berlebihan harus dihindari) sehingga diperlukan pengeringan cepat dengan suhu yang tidak terlalu tinggi, jenis pengering yang cocok adalah fluid bed drier. Memilih pengering kopi gelondong. Tujuan pengeringan kopi gelondong adalah untuk menurunkan kadar air, namun selama pengeringan juga terjadi proses pembentukan aroma, sehingga diperlukan pengering yang tidak terlalu cepat namun dengan suhu relatif rendah yaitu kabinet drier. c
2. Alat Rancang Baku atau Rancang Khusus Alat dengan rancang baku adalah alat yang dibuat dengan standar tertentu dan diproduksi dalam jumlah besar (mass product). Alat dengan rancang baku (standart design) mempunyai keuntungan yaitu : Kualitas alat terjamin, sudah teruji dengan garansi bagus Perawatan dan suku cadang mudah diperoleh Harg alat per unit lebih muah, karena biaya pengembangan alat per unit lebih murah. Mudah untuk membeli kembali jik alat rusak, atau ada perluasan pabrik. Alat dengan rancang khusus (special design) adalah alat yang dibuat khusus untuk proses tertentu. Kelemahan alat dengan rancang khusus adalah : Alat belum terjamin, belum teruji kualitasnya Perawatan dan suku cadang sukar diperoleh Alat relatif lebih mahal karena biaya design dan pengembangan alat per unit mahal. Dalam perancangan pabrik sebaiknya menggunakan alat dengan rancang baku, namun jika alat tersebut belum ada dipasaran maka dapat digunkan alat dengan rancang khusus.
3. Bahan Pembuat alat Secara umum bahan yang digunakan untuk membuat alat adalah bahan yang tidak menimbulkan kontaminasi pada produk, misalny abahan stainless stee. Contoh : Dalam pembuatan alat pengolah teh harus dihindari bahan dari besi karena katekin dengan besi dapat bereaksi membentuk warna hitam yang tidak dikehendaki. Sehingga sebelum ada stainless steel digunkan tembaga. 4. Konstruksi Alat Jika alat yang dipilihb adfalah alat dengan rancang baku bisanya konstruksi alat telah dipertimbangkan oleh pabrik pembuat alat sehingga konstruksi alat tidak perlu dipertimbangakan lagi. Konstruksi alat harus memenuhi hal –hal sebagai berikut : - Konstruksi alat harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menghindari sisa bahan yang melekat pada alat. - Alat yang mudah dibersihkan - Alat harus dilengkapi dengan alat pengaman untuk mencegah bahaya kecelakaan - Alat mudah dikendalikan
5. Asesori alat Asesori alat adalah pelengkap alat atau alat tambahan bagi alat tersebut. Asesori alat perlu namun tidak urgen. Misalnya termometer, barometer, kaca pengamat, dll. 6. Alat pengendalian proses Alat pengendalian proses adalah instrument yang digunakan untuk mempermudah pengendalian proses produksi pada alat tersebut. Misalnya : alat pengukur suhu, alat pengukur tekanan, dll 7. Spesifikasi alat meliputi ukuran, bahan , jenis alat
B. TATA LETAK Tata letak adalah suatau pengaturan semua fasilitas pabrik yang bertujuan agar penggunaan ruang dan tenaga kerja dapat seekonomis mugkin. Fasilitas pabrik adalah alat, mesin, gedung – gedung. Tata letak dibagi menjadi 2 yaitu tata letak dalam pabrik (indoors) dan tata letak diluar pabrik (outdoors). Dalam melakukan tata letak harus mempertimbangkan pemanfaatan ruangn yang efisien, rasional dan ekonomis. Tata letak dalam pabrik menyangkut penyususnan mesin –mesin dan peralatan produksi di dalam gedung. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan tata letak alat/ mesin di dalam pabrik adalah urutan proses dan jumlah mesin/ peralatan yang dibutuhkan. Dalam tata letak alat harus mempertimbangkan kperluan ruang untuk : ruang operasi, ruang perawatan, dan ruang expansi.
Metode dalam perancangan tata letak alat : Unit Area Concept Adalah teknik penataan alat dimana alat yang mempunyai prinsip kerja yang sama diletakkan pada satu tempat/ areal yang sama (basic blocks). Cara ini menguntungkan sebab mempermudah dalam pengendalian proses, perawatan alat dan pengoperasian alat. Konsep ini sangat diperlukan jika tahap –tahap proses operasi membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda –beda. Konsep ini digunakan untuk pabrik baru sedang untuk pabrik yang diperbaharui harus disesuaikan dengan gedung yang sudah ada. Konsep ini disusun berdasarkan urutan proses, kemungkinan perencanaan bahan dan keamanan. Unit area menggambarkan dengan jelas tahap proses produksi dan prosedur operasi supaya tidak terjadi kontaminasi dan bahaya kecelakaan.
Contoh ....................... Dalam pengolahan teh : Pelayuan membutuhkan tempat yang terbuka, RH rendah, suhu udara untuk pelayuan adalah 30°C →suatu unit area. Penggilingan dan fermentasi membutuhkan lingkuangan dengan RH tinggi sehingga ruangannya tertutup sehingga dijadikan satu unit area. Pengeringan membutuhkan lingkungan dengan RH rendah dan sedikit terbuka supaya pemanasan dapat efisien dan panas tidak terbuang → satu unit area Dalam tahap proses yang dengan alat –alat yang berbahaya dengan tekanan tinggi harus disendirikan dan diberi ruang untuk mengantisipasi kecelakaan. Ukuran alat dan jumlah alat Penataan Ruang gerak operator Ruang bahan yang akan diproses Ruang untuk perbaikan dan perawatan Ruang untuk peralatan pendukung atau alat penanganan bahan
PENDEKATAN DUA DIMENSI Pada pendekatan dua dimensi ini perencanaan tata letak dilakukan dengan membuat guntingan – guntingan kertas yang menggambarkan bentuk dan ukuran proyeksi tiap alat dan mesin dalam skala tertentu. Guntingan –guntingan tersebut diatur pada kertas milimeter dan diidentifikasi masing –masing keuntungan dan kelemahan tiap alternatif tata letak Pendekatan dua dimensi menghasilkan Denah. Denah yaitu pandangan dari atas susunan mesin, peralatan beserta fasilitas pengolahan lainnya. Pendekatan dua dimensi juga harus dilakukan dari samping supaya diketahui gambaran pembagian ruangan dari bidang vertika. Hal ini untuk menentukan elevasi pabrik. Pendekatan dua dimensi digunakan untuk pabrik yang tidak banyak menggunakan pipa/ kabel→ tata letak mendatar saja. PENDEKATAN 2 DIMENSI
Pendekatan tiga dimensi Pendekatan tiga dimensi menggunakan model alat/ mesin dengan skala tertentu. Hasil pendekatan tiga dimensi adalah maket atau miniatur. Dalam pembuatan maket, penggambaran tata letak pabrik lebih mendekati kenyataan dan perpipaan dapat terlihat jelas. Keuntungan cara ini maket dapat digunakan untuk pendidikan tenaga kerja baru dan memudahkan pelacakan kebocoran.pipa pada pabrik jika telah beroperasi serta dapat digunakan untuk sarana promosi. Selain itu tinggi pabrik juga dapat diketahui dengan jelas. Ketinggian pabrik didsasarkan pada ketinggian untuk pemasangan lat, ketinggian untuk perawatan dan ketinggian untuk perombakan. Oleh karena itu hasil rancangan tata letaknya akan lebih baik dibanding pendekatan dua dimensi.
Tujuan tata letak : Memudahkan proses produksi Meminimumkan pemindahan bahan dan hasil antara Memelihara keluwesan susunan dan operasi Menurunkan investasi dalam peralatan, dengan tata letak yang baik dapat menurunkan biaya investasi samapai 30% (dapat mengurangi jumlah peralatan yang harus digunakan) Menghemat pemakaian ruang Meningkatkan efektivitas kerja (tenaga kerja yang produktif dapat menurun produktivitasnya jika tata letak buruk) Memberi kemudahan, keselamatan, kenyamanan kerja (peralatan yang bising dipisah, peralatan yang bergetar harus diberi bantalan)
Jenis tata letak : Pola aliran bahan : Tata letak berdasrkan produk layout atau urutan proses Tata letak dimana alat yang sama dijadikan satu kelompok atau kelompok atau proses layout. Tata letak berkelompok berdasarkan lini produksi Pola aliran bahan : Garis lurus Jika train perlatan dan mesin proses produksi pendek Zigzag seperti ular Jika train peralatan/ mesin produksi lebih panjang Bentuk U Jika tempat produk jadi diperoleh diharapkan hampir sama/ mendekati dengan pemasukkan bahan baku. Hal ini karena keterbatasan sarana transportasi. Melingkar Produk jadi diharapkan kembali pada awal proses
Keuntungan aliran bahan yang terencana : Menaikkan efisiensi produksi Pemanfaatan ruangan pabrik yang lebih baik Kegiatan pemindahan lebih sederhana Pemanfaatan peralatan lebih baik mengurangi waktu selama proses Mengurangi waktu selama proses Pemanfaatan tenaga lebih efisien. Mengurangi kerusdakan produk Kecelakaan minimal Mengurangi jarak jalan kaki Mengurangi kemacetan lalu lintas Pengendalian proses produksi lebih sederhana
a. Bahan atau produk, meliputi : volume produksi, jumlah komponen produk unsur, jumlah operasi, kebutuhan gudang. b. Pemindahan - Persimpangan lintas : langkah baik, aliran yang bersimpangan dihindari - Aliran antar wilayah kerja. Pekerjaan yang saling terkait diletakkan berdekatan. - Lokasi kegiatan penerimaan dan pengiriman c. Proses - Urutan proses, menjadi urutan fisikyang menentukan bagaimana peralatan disusun - Jumlah perlatan, jika untuk satu proses perlu beberapa alat (karena kapasitas alat kecil), maka proses sebelumnya harus membagi bahan antara untuk masuk ke proses berikutnya. - Kebutuhan ruang peralatan, meliputi ruang untuk alat, operator, bahan yang dikerjakan, produk peralatan penunjang, alat kendali proses dsb. d. Bangunan, meliputi : Jenis bangunan, jumlah lantai, luas gang, lokasi produksi e. Tapak, meliputi : topografi, alat transportasi yang diinginkan, ketersediaan fasilitas transportasi, kemungkinan perluasan pabrik. f. Kepegawaian, meliputi : gerakan pekerja, kondisi kerja (pencahyaan,ventilasi, kebisingan dan getaran, fasiltas pegawai, istirahat, rekreasi, kesehatan dan keselamatan)
TATA LETAK Tujuan dari rancang fasilitas : a. Memudahkan proses produksi, disarankan : - Penyusunan mesin peralatan dan tempat kerja sedemikian rupa hingga barang dapat bergerak lancar - Menghilangkan hambatan 80 % proses produksi adalah pemindahan bahan - Perencanaan aliran, sehingga bahan yang diproses lancar melalui setiap tahapan proses. - Pengendalian mutu bahan selama proses. b. Meminimalkan pemindahan bahan. Jika mungkin secara mekanis dan selama pemindahan terjadi proses (misalnya: pemanggangan, pencucian) c. Menjaga keluwesan , hal ini dilakukan untuk mengatasi perubahan kemampuan produksi, misalnya : memasang sistem utilitas pada atap pabrik. d. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi. Menurunkan penanaman modal dalam perlatan. Susunan mesin yang tepat dapat menurunkan jumlah peralatan e. Menghemat pemakaian ruang bangunan f. Meningkatkan efisiensi pemakaian tenaga kerja g. Memberikan kemudahan, keselamatan dan kenyamanan pekerj. Mesin dan peralatan diletakkan sedemikian rupa sehingga mencegah kecelakaan kerj, kerusakan bahan dan perlatan lainnya
Permasalahan yang mungkin muncul pada penataan ulang tata letak Perubahan rancangan. Perubahan rancangan produk menuntut perubahan proses. Perubahan dapat merupakan penataan ulang atau perubahan kecil saja. Perluasan pabrik Pengurangan produksi Penambahan produk baru Pemindahan salah satu tahap proses Peremajaan perlatan Perubahan metode produksi Permasalahan yang mungkin muncul pada penataan ulang tata letak