Koloid
coloid Partikel ukuran 1- 500 nm Opalescent Efek thyndal Mengalami gerak brown (ada hubungan antara ukuran partikel, viskositas dengan velocity)
Bandingkan larutan dan koloid
Gerak brown
Tidak dapat melalui membran semipermeabel Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron Stabil (dapat diendapkan dengan ultrasentrifugasi) (ada hubungan antara ukuran partikle dengan kecepatan sedimentasi= hukum stokes)
Mikroskop optical dan mikroskop elektron
Hukum Stokes V = d2g(ρ1- ρ 2) 18η
d = diameter partikel g = gravitasi η=viskositasmedium ρ 1= Kerapatan medium ρ 2 =Kerapatan partikel
Pengaruh uk partikel thd kec. sedimentasi
Bagaimana pengaruh ukuran partikel terhadap sifatnya (keuntungan) - Dissolution rate - Uniform distribution - Penetrability (difusifitas) - Lack of grittiness - as drug delivery system
Faktor yang mempengaruhi stabilitas koloid Ukuran partikel Bentuk partikel Muatan partikel (zeta potensial) Kondisi medium dispers (pH, jenis solvent, jenis bahan tambahan lain dalam solven)
Bentuk partikel
Pengaruh bentuk partikel pada sedimentasi
Zeta potensial
Macam-macam dispersi koloid 1. liofilik (tdk cpt mengendap) Hidrofilik (akasia/gelatin dalam air) Lipofilik 2. Liofobik (partikel anorganik (silver, gold) dalam air 3. Ampifilik
Contoh koloid ampifilik (pembentukan misel)
Pembuatan koloid
Metode pembuatan dengan dispersi Solvent evaporation methode polimer dilarutkan dalam pelarut organik seperti diklorometana, kloroform atau etil asetat, yang juga digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan obat-obat hidrofobik. diemulsikan dalam larutan berair yang mengandung surfaktan atau emulsifying agent. pelarut organik diuapkan masing-masing dengan pengurangan tekanan atau dengan pengadukan terus-menerus. Ukuran partikel yang terbentuk dipengaruhi oleh tipe dan konsentrasi stabilizer, kecepatan homogenizer dan konsentrasi polimer
Metode pembuatan dengan kondensasi Ionic gelation methode (coaservation methode) mencampur dua fase berair, salah satu fasenya adalah polimer dan fase yang lainnya adalah polianion tripolifosfat (TPP). Pada metode ini, muatan positif yang dimiliki oleh gugus amino dari kitosan berinteraksi dengan muatan negatif dari TPP untuk membentuk koaservasi dengan ukuran nanometer.
Contoh polimer (kitosan)
Contoh crosslingker (Na Tripoliphosphat)
Aplikasi (koloid sebagai pembawa obat) Pemilihan bahan pembawa (polimer) berdasarkan beberapa faktor yaitu 1) ukuran partikel yang diinginkan; 2) sifat obat itu sendiri, seperti kelarutannya dalam air, dan stabilitasnya; 3) karakteristik permukaan partikel seperti muatan partikel dan permeabilitasnya;
4) derajat biodegradasinya, biokompatibilitasnya, dan toksisitasnya; 5) profil pelepasan obat yang diinginkan.