Community Sebagai Subyek dan Obyek Dalam PPM TOPIK PERKULIAHAN 6 Community Sebagai Subyek dan Obyek Dalam PPM
1. Tujuan Instruksional Umum dan Khusus Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat memahami Community sebagai subyek dan obyek dalam PPM Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat community, ciri-ciri rural dan urban community, ciri-ciri proses sosial, gotong royong dan aktivitas tolong menolong dalam masyarakat desa
3. Beberapa persyaratan suatu Community: Kelompok sosial yang keanggotaannya didasarkan atas hubungan anggota dengan lingkungan tempat tinggalnya 3. Beberapa persyaratan suatu Community: Adanya sekelompok manusia yang hidup bersama Menempati suatu wilayah geografis tertentu Adanya diferensiasi pekerjaan Memiliki budaya dan sistem sosial bersama Adanya kesadaran kesatuan dan kewargaan mereka dalam community Mampu melakukan suatu kegiatan secara kolektif
4. Ciri-ciri Rural Community Homogenitas Sosial Hubungan Primer Control Sosial Ketat Gotong Royong (murni dan timbal balik) Ikatan sosial ketat Religius Pola kehidupan agraris
5. Ciri-ciri Urban Community Heterogenitas Sosial (a.l. melting pot) Hubungan sekunder Toleransi sosial rendah Control sosial kurang ketat Mobilitas sosial tinggi Individualistis Ikatan sosial kurang kuat Segregasi keruangan
6. Ciri-ciri Proses Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Desa Proses Asosiatif (kerja sama): Bargaining (Contract, Agreement) Cooperation (Work together) Coalition (Alliance, Confederation, Union) Proses Disosiatif (Konflik): Persaingan (kompetisi): bersaing mencari keuntungan Kontravensi: sikap mental yang tersembunyi (benci, ragu) terhadap orang-orang lain atau kebudayaan tertentu Pertikaian: memenuhi tujuan dengan menantang pihak lain. Mis. Kontak fisik antar penduduk, pembunuhan dukun santet.
7. Gotong Royong Suatu bentuk solidaritas masyarakat desa yaitu kebiasaan saling tolong menolong sesama anggota masyarakat yang timbul sebagai akibat dari rasa saling membutuhkan Menurut Malinowski, gotong royong tidak selalu bersifat spontan, tetapi atas dasar “principle of reciprocity” yaitu prinsip saling membalas dalam lapangan kehidupan masyarakat.
8. Beberapa Aktivitas Tolong Menolong dalam Masyarakat Desa Bersifat tidak spontan, berdasarkan balas jasa, misalnya mengerjakan sawah (di Jateng: Sambatan) Bersifat lebih spontan, tetapi masih ada perhitungan balas jasa. Misalnya menggali sumur, memperbaiki rumah (di Jateng: Paguyuban) Bersifat lebih spontan, tetapi sedikit terpaksa. Misalnya penyelenggaraan pesta kawin (di Jateng: Njurung). Bersifat paling spontan, tanpa diminta dan tanpa pamrinh. Misalnya ditimpa bencana, kematian, sakit dsb.
9. Sistem Gotong Royong Kerja Bakti: Aktifitas kerjasama mengerjakan proyek-proyek tertentu untuk kepentingan umum (Kebumen, Karanganyar : Kerigan; Jatim : Gugur Gunung; Penjajahan Belanda: Rodi)
10. Latihan Soal 6 Apakah yang dimaksud dengan community Jelaskan mengapa suatu community dapat menjadi subyek dan obyek dalam pelaksanaan PPM Sebutkan bentuk-bentuk dari proses asosiatif dalam masyarakat dan berikan contohnya Dapatkah kegiatan PPM dilaksanakan dengan menerapkan sistem gotong royong kerja bakti? Jelaskan jawaban anda Adanya kontraversi dalam suatu kelompok masyarakat akan sangat mengganggu pelaksanaan PPM. Jelaskan mengapa demikian