KORPORASI Korporasi memiliki: Eksistensi hukum yang terpisah Unit saham yang dapat dipindah-tangankan dengan mudah Kewajiban pemegang saham yang terbatas Korporasi bisa berupa: korporasi publik ataupun korporasi terbatas, dan terkena pajak penghasilan federal
Korporasi milik publik atau terbuka Korporasi tertutup korporasi yang dimiliki oleh beberapa individu yang biasanya berhubungan dengan manajemen perusahaan Korporasi milik publik atau terbuka korporasi yang dimiliki oleh sejumlah besar individu yang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen
PENAWARAN PUBLIK Apabila saham korporasi tertutup ditawarkan kepada publik untuk pertama kalinya, maka perusahaan tersebut dikatakan go public Pasar saham yang baru pertama kali ditawarkan ke publik disebut pasar penawaran perdana (initial public offering market -IPO)
KORPORASI: Dokumen Pembentukan Dokumen yang terlibat dalam pembentukan korporasi meliputi: Aplikasi pendirian korporasi Akte pendirian AD/ART
KORPORASI: Biaya Pendirian Biaya yang biasanya timbul dalam proses pendirian korporasi: Fee legal Pajak Fee pendirian korporasi negara bagian Biaya promosi Biaya tersebut didebit ke akun Aktiva Tak Berwujud dengan judul Biaya Pendirian Biaya ini biasanya diamortisasikan selama 5 tahun
INVESTASI DALAM SAHAM Sebuah "perusahaan" mungkin membeli saham sebagai salah satu cara mencari pengembalian (laba) atas kelebihan kas lebih yang tidak/belum dipakai bagi operasi bisnis normalnya Investasi semacam itu dicatat dalam akun sekuritas yang dapat dipasarkan Jumlah yang dicatat meliputi semua jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan sekuritas dimaksud Setiap dividen yang diterima dari investasi dicatat dengan mendebit Kas dan mengkredit Pendapatan Dividen
INVESTASI DALAM SAHAM: Neraca Dalam neraca, investasi sementara dilaporkan pada nilai wajar di pasar Selisih antara nilai wajar di pasar sekuritas dengan biayanya merupakan keuntungan atau kerugian holding yang belum terealisasi (setelah pajak penghasilan terkait) dan dilaporkan sebagai pos laba komprehensif lainnya
INVESTASI DALAM SAHAM: Jangka Panjang Investasi jangka panjang dalam saham tidak dimaksudkan sebagai sumber kas dalam operasi bisnis normal Investasi dilaporkan dengan judul Investasi dalam neraca Dua metode akuntansi untuk investasi jangka panjang adalah metode Biaya dan metode Ekuitas
INVESTASI DALAM SAHAM: Penjualan Akuntansi untuk penjualan saham adalah serupa baik bagi investasi jangka pendek maupun jangka panjang Akun investasi harus dikredit sebesar nilai buku saham yang dijual, hasil yang diterima didebit ke akun Kas atau Piutang, dan setiap selisih antara nilai buku dengan hasil dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan
RASIO HARGA-LABA Penilaian tentang prospek pertumbuhan dan laba perusahaan di masa depan dapat dilakukan dengan melihat rasio Harga-Laba (rasio P/E) Rasio ini dihitung dengan membagi harga pasar per lembar saham pada tanggal tertentu dengan laba per saham tahunan perusahaan
EKUITAS PEMEGANG SAHAM Dua sumber utama ekuitas pemegang saham (modal) adalah: Modal yang disetorkan oleh pemegang saham dan pihak lain, yang disebut Modal Disetor Laba bersih yang ditahan dalam perusahaan, yang dinamakan dengan Laba Ditahan Ekuitas pemegang saham dilaporkan dalam neraca korporasi sesuai dengan dua sumber ini
Perubahan yang signifikan dalam sumber ekuitas pemegang saham -Modal Disetor dan Laba Ditahan- bisa dilaporkan dalam laporan terpisah atau dalam catatan yang mendukung penyajian neraca Perubahan yang signifikan dalam ekuitas pemegang saham bisa juga dilaporkan dalam laporan ekuitas pemegang saham
MODAL DISETOR Sumber utama modal disetor berasal dari penerbitan saham Dua kelas saham yang utama Saham Biasa dan Saham Preferen Saham preferen biasanya berupa saham preferen nonpartisipasi dan bersifat kumulatif atau nonkumulatif Selain dari penerbitan saham, modal disetor bisa berasal dari sumbangan aktiva dan dari transaksi saham treasuri
PENERBITAN SAHAM Ketika korporasi menerbitkan saham bernilai nominal secara tunai, akun Kas didebit dan kelas saham yang diterbitkan dikredit sebesar nilai nominalnya Jika korporasi menerbitkan saham dengan harga diatas nilai nominal, Modal Disetor Diatas Nilai Nominal dikredit sebesar selisih antara kas yang diterima dengan nilai nominal saham Jika saham diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva selain kas, aktiva yang didapatkan harus dicatat sebesar nilai pasar wajarnya
PENERBITAN SAHAM: Tanpa Nilai Nominal Jika saham diterbitkan tanpa nilai nominal, seluruh hasil penerbitan dikreditkan ke akun Saham Saham tanpa nilai nominal mungkin memiliki nilai ditetapkan per saham, dan selisih antara hasil penerbitan dengan nilai ditetapkan dikreditkan ke akun Modal Disetor diatas nilai ditetapkan
NILAI LEMBAR SAHAM Nilai lembar saham nilai sekarang dari aliran dividen saham yang diharapkan diterima di masa depan
DIVIDEN TUNAI dan DIVIDEN SAHAM Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dividen tunai adalah mendebit Dividen dan mengkredit Utang Dividen bagi kelas saham yang bersangkutan Pembayaran dividen dicatat dengan cara biasa Pada saat dividen saham diumumkan, Dividen Saham didebit sebesar nilai wajar saham yang diterbitkan Selisih antara nilai wajar saham dengan nilai ditetapkan atau nilai nominal dikredit ke Agio—Saham Biasa
DIVIDEN SAHAM YANG DAPAT DIDISTRIBUSIKAN Dividen Saham yang Dapat Didistribusikan dikredit sebesar nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasa yang diterbitkan Pada saat saham diterbitkan pada tanggal pembayaran dividen saham, Dividen Saham yang Dapat Didistribusikan didebit dan Saham Biasa dikredit sebesar nilai nominal atau nilai ditetapkan saham yang diterbitkan
SAHAM BIASA Keunggulan Hak suara: pemilihan dewan direksi pemilihan aktivitas manajemen yang signifikan Hak atas sisa laba (setelah preferen stock) Kelemahan Prioritas terakhir dalam hal terjadi likuidasi Tidak ada jaminan return
Nilai saham biasa dinyatakan dalam tiga bentuk berbeda: Nilai pokok Nilai pasar Nilai buku
SIFAT INVESTASI SAHAM BIASA Termasuk saham paling berisiko dari semua sekuritas, karena ketidakpastian pasar saham itu sendiri Blue Chip (saham unggulan) saham yang diterbitkan oleh perusahaan mapan, yang mampu menyediakan pendapatan yang aman dari dividen yang konstan
HASIL DIVIDEN ATAS SAHAM BIASA Hasil dividen mengindikasikan tingkat pengembalian kepada pemegang saham dalam bentuk distribusi dividen tunai Hasil dividen dihitung dengan: membagi dividen tahunan per lembar saham biasa dengan harga pasar per saham pada tanggal tertentu Rasio ini merupakan rasio yang penting diperhatikan oleh investor yang tujuan utamanya adalah memaksimumkan pengembalian atas investasi mereka melalui dividen
SAHAM PREFEREN sekuritas hybrid yang memiliki beberapa karakteristik hutang dan beberapa ekuitas Kebanyakan saham preferen: perpetuitas Nilai sebuah saham preferen perpetual: Dividen dibagi dengan tingkat Pengembalian yang diperlukan Jatuh tempo saham preferen dievaluasi dengan rumus yang identik dengan rumus nilai obligasi
SAHAM PREFEREN Diterbitkan dengan: nilai pokok yang telah ditentukan sebelumnya Deviden dinyatakan sebagai: presentasi nilai pokok Saham dapat ditarik (callable), dimana harga penarikan disepakati antara perusahaan dan pemegang saham
SIFAT INVESTASI dalam SAHAM PREFEREN Karena punya hak pertama untuk dividen, pendapatan risikonya lebih kecil daripada pendapatan saham biasa dari perusahaan yang sama Pendapatan menjadi kurang pasti dibandingkan pendapatan obligasi perusahaan yang sama
SAHAM PREFEREN Keunggulan Diprioritaskan dari saham biasa dalam hal terjadi likuidasi Dividen tetap Dapat memiliki beragam variasi dividen Diprioritaskan dari saham biasa dalam pembayaran dividen Kelemahan Prioritas setelah hutang dalam hal terjadi likuidasi Dividen dapat ditunda pembayarannya Tidak memiliki hak suara Hutang atau ekuitas? Memiliki komponen keduanya Biasanya (tapi tidak selalu) diklasifikasikan sebagai ekuitas
AKUNTANSI SAHAM BIASA (SB) dan SAHAM PREFEREN (SP) Nilai par – ditetapkan pertama kali sebagai “Modal Dasar minimal” Nilai par bukan nilai pasar Kredit SB atau SP sebesar nilai par Kelebihan dari nilai par dikreditkan ke akun: “Agio Saham”
AYAT JURNAL Menerbitkan SP lebih tinggi dari nilai par: Kas xx (nilai pasar) Saham Preferen xx (total par) Agio - SP xx (kelebihan ) Menerbitkan SB lebih tinggi dari nilai par: Saham Biasa xx (total par) Agio - SB xx (kelebihan)
CONTOH BAGIAN EKUITAS - PT ABC Saham biasa, nilai par Rp 1, 80.000 lembar diterbitkan, dan 75.000 lembar beredar Rp. 80.000 Dividen saham biasa yang akan dibagikan 2.000 Saham preferen, nilai par Rp100, 100 lembar diterbitkan dan beredar 10.000 Agio saham biasa Rp.20.000 Agio saham preferen 3.000 Agio treasury stock 2.000 25.000 Laba ditahan: Tidak disisihkan 18.000 Disisihkan 4.000 22.000 Dikurangi: Treasury stock, 5.000 lembar (6.000) Dikurangi: Other comprehensive income (2.000) (rugi yang belum terealisasi dari sekuritas tersedia untuk dijual) Total Ekuitas Rp. 131.000
AYAT JURNAL – PT ABC Dengan menggunakan informasi dari PT ABC, catatlah penerbitan tambahan dari saham biasa dan saham preferen: Menerbitkan 100 lembar SP pada harga Rp.102 per lembar: Kas (100 x Rp.102) 10,200 SP (100 x Rp.100 par) 10,000 Agio - SP 200 Menerbitkan 500 lembar SB pada harga Rp.5 per lembar: Kas (500 x Rp5) 2,500 SB (500 x Rp1 par) 500 Agio – SB 2,000
PREEMPTIVE RIGHT Seringkali pemegang saham memiliki hak untuk membeli setiap tambahan saham yang dijual oleh perusahaan Hak ini, yang disebut preemptive right, melindungi kendali pemegang saham sekarang dan mencegah dilusi nilai saham mereka
TREASURY STOCK Terjadi ketika perusahaan membeli kembali saham biasa yang telah diterbitkan perusahaan sebelumnya Alasan pembelian kembali: ingin diberikan kepada pegawai sebagai kompensasi ingin dimiliki sebagai treasury stock (atau hendak dihapus) untuk meningkatkan harga pasar dan EPS mengurangi total pembayaran dividen dengan tetap mempertahankan jumlah dividen yang dibayarkan per saham mencegah usaha ambil alih dengan mengurangi proporsi saham yang tersedia untuk dibeli memberikan kas kembali kepada pemegang saham
TREASURY STOCK Jika sebuah korporasi membeli sahamnya sendiri, pencatatan biasanya menggunakan metode biaya Saham Treasuri didebit sebesar harga perolehannya, dan Kas dikredit Jika saham tersebut dijual kembali, Saham Treasuri dikredit sebesar harga beli dan selisih antara harga jual dengan harga beli biasanya didebit atau dikredit ke Modal Disetor dari Penjualan Saham Treasuri
TREASURY STOCK Akun debit yang disebut “Treasury Stock” dilaporkan pada ekuitas sebagai pengurang ekuitas. Catatan: bukan sebagai aktiva. Saham tersebut masih diterbitkan, namun tidak lagi beredar. tidak memiliki hak pilih tidak menerima dividen tunai Dapat diterbitkan kembali (ke pasar atau pegawai) atau dihapuskan. Tidak ada untung atau rugi yang diakui dari transaksi ekuitas ini.
Treasury Stock (TS): AYAT JURNAL Ada dua teknik untuk mencatat transaksi TS (metode Par Value dan metode Cost). Kita hanya akan menggunakan metode Cost. Teknik ini menganggap “cost” dari TS sama dengan junlah yang dibayar untuk memperoleh TS Untuk mencatat pembelian TS dari pasar: TS xx (“cost”) Kas xx (pasar) (cost sama dengan kas yang dibayarkan)
Untuk menerbitkan kembali TS ke pasar pada harga lebih besar dari cost: Kas xx (pasar) Agio - TS xx (kelebihan atas cost) TS xx (cost) Untuk menerbitkan kembali TS ke pasar pada harga lebih rendah dari cost: Kas xx (pasar) Agio - TS xx (jika ada) Laba Ditahan xx (jika diperlukan*) TS xx (cost) *debit RE if no APIC-TS available to absorb the remaining debit difference.
CONTOH BAGIAN EKUITAS - PT ABC Saham biasa, nilai par Rp 1, 80.000 lembar diterbitkan, dan 75.000 lembar beredar Rp. 80.000 Dividen saham biasa yang akan dibagikan 2.000 Saham preferen, nilai par Rp100, 100 lembar diterbitkan dan beredar 10.000 Agio saham biasa Rp.20.000 Agio saham preferen 3.000 Agio treasury stock 2.000 25.000 Laba ditahan: Tidak disisihkan 18.000 Disisihkan 4.000 22.000 Dikurangi: Treasury stock, 5.000 lembar (6.000) Dikurangi: Other comprehensive income (2,000) (rugi yang belum terealisasi dari sekuritas tersedia untuk dijual) Total Ekuitas Rp. 131.000
Contoh TS dari PT ABC Lihat kembali informasi dari PT ABC. Perhatikan bahwa PT ABC memiliki 5.000 lembar TS dengan total cost Rp.6.000, atau senilai Rp. 1,20 per lembar. Ayat jurnal untuk mencatat pembelian ini adalah: TS 6.000 Kas 6.000 Perhatikan bahwa PT ABC juga memiliki Agio – TS sebesar Rp.2.000 pada neraca. Angka ini berasal dari transaksi TS sebelumnya, dimana TS dibeli, kemudian dijual kembali lebih tinggi dari cost aslinya. Selisih dari transaksi tersebut adalah Agio – TS
TS – Contoh Soal Pada tanggal 1 Januari 2005 PT XYZ memiliki 100.000 lembar saham beredar dengan nilai par Rp.1 per lembar. Saham tersebut diterbitkan pada harga pasar rata-rata Rp.5 per lembar, dan belum ada transaksi treasury stock sampai saat ini Asumsikan bahwa, pada bulan Februari 2005, PT XYZ membeli kembali 10.000 lembar sahamnya sendiri pada harga Rp.7 per lembar. Pada bulan Juli 2005, PT XYZ menjual kembali 2.000 lembar treasury stock seharga Rp.8 per lembar. Pada bulan Desember 2005, PT XYZ menjual kembali 8.000 lembar sisanya seharga Rp.6 per lembar. Buatlah ayat jurnal terkait dengan transaksi treasury stock selama tahun 2005
TS: AYAT JURNAL PT XYZ Feb: pembelian TS 10.000 lembar @ Rp.7 = Juli: penjualan TS 2.000 lb @ Rp.8 = Rp16.000 (cost = 2.000 @ Rp.7 = 14.000) TS 70.000 Kas 70.000 Kas 16.000 TS 14.000 Agio - TS 2.000
Contoh TS – Ayat Jurnal Des: menjual TS 8.000 lembar @ Rp. 6 = Rp.48.000 (cost = 8.000 lembar @ Rp.7 = 56.000) Pada saat ini kita perlu men-debit satu atau lebih akun untuk menutup selisih yang ada (1) debit Agio -TS (namun terbatas hanya sampai -0-) (2) debit Laba Ditahan jika diperlukan untuk sisa perbedaan yang masih ada Kas 48.000 Agio - TS (1) 2.000 Laba Ditahan (2) 6.000 TS 56.000
SAHAM BERKLASIFIKASI Meskipun kebanyakan perusahaan hanya memiliki satu jenis saham biasa, namun dalam beberapa kasus saham berklasifikasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan khusus perusahaan Salah satu jenis saham berklasifikasi adalah saham pendiri, dimiliki oleh pendiri perusahaan yang memiliki hak suara satu-satunya tetapi dividennya terbatas selama beberapa tahun tertentu
PENGEMBALIAN SAHAM Total tingkat pengembalian saham yang diharapkan hasil dividen yang diharapkan ditambah hasil keuntungan modal yang diharapkan Bagi perusahaan dengan pertumbuhan konstan, baik hasil dividen yang diharapkan maupun hasil keuntungan modal yang diharapkan adalah konstan
STOCK SPLITS Stock splits umumnya dinyatakan oleh perusahaan untuk mengurangi harga pasar per lembar sahamnya. Hal ini membuat saham lebih terjangkau bagi investor kecil Proses untuk stock splits adalah penukaran saham “lama”, dengan saham “baru” kepada pemegang saham yang sama Total nilai par dari saham baru sama dengan totan nilai par dari saham lama, namun jumlah saham dan nilai par per saham berubah
STOCK SPLITS Jika sebuah korporasi mengurangi nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasanya dan menerbitkan saham-saham baru dalam jumlah yang proporsional, hal ini dinamakan dengan proses pemecahan saham Pemecahan saham tidak menimbulkan perubahan apa pun dalam neraca perusahaan dan tidak memerlukan pencatatan
Contoh: Stock Split PT IZM memiliki 10.000 lembar saham yang beredar dengan nilai par Rp.2 Bagian ekuitas pada neraca menunjukkan: Saham biasa Rp.20.000 Laba Ditahan 80.000 Harga pasar dari saham yang beredar adalah Rp.50 per lembar sebelum dilakukan stock split
Contoh: Stock Split Jika PT IZM mengumumkan stock split 2 untuk 1, saham yang lama akan ditrik dan saham baru akan diterbitkan dengan deskripsi sebagai berikut: Saham biasa, nilai par Rp.1, yang beredar 20.000 lembar Total ekuitas pemegang saham tetap Rp.100.000 yang terdiri dari: Saham biasa Rp.20.000 Laba ditahan 80.000 Harga pasar untuk saham yang beredar sekarang adalah Rp.25 per lembar Catatan: Tidak ada ayat jurnal yang diperlukan
DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Kembali ke informasi tentang PT IZM. Sekarang asumsikan bahwa PT IZM mengumumkan 100% dividen saham Pertama, siapkan ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembagian dividen saham (10.000 lembar x 100% = 10.000 lembar saham baru x Rp.2 per lembar = Rp20.000: Dividen Saham (Laba Ditahan) 20,000 Stock Dividen Distributable 20,000 Stock Dividen Distributable 20,000 Saham Biasa 20,000
DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Sekarang perhatikan deskripsi baru tentang dividen saham: Saham biasa, nilai par Rp.2, yang beredar 20.000 lembar Total nilai ekuitas pemegang saham tetap Rp.100.000: Saham biasa Rp.40.000 Laba ditahan 60.000 Perhatikan bahwa total harga pasar per saham akan berubah menjadi Rp.25 per lembar. Jadi, stock split 2 untuk 1 dan 100% dividen saham memiliki pengaruh yang sama pada: total ekuitas pemegang saham, dan harga pasar per lembar saham
DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Bagaimanapun, dividen saham membutuhkan ayat jurnal, yang mengubah komponen dari ekuitas pemegang saham (laba ditahan dan saham biasa) Stock split mengubah deskripsi saham, termasuk nilai par per lembar saham Kebanyakan perusahaan menggunakan stock split untuk mengubah harga pasar per lembar saham, namun beberapa perusahaan menggunakan dividen saham dalam jumlah besar untuk mencapai maksud yang sama. Tindakan ini disebut “stock split dalam bentuk dividen”
DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Untuk merangkum pengaruh pada PT IZM: 100% Dividen 2 untuk 1 Setelah: Saham Stock Split Total saham beredar 20.000 lembar 20.000 lembar Nilai par per lembar Rp.2 Rp.1 Harga pasar per lembar Rp.25 Rp.25 Total ekuitas: Rp. 100.000 Rp. 100,000 Hasil di buku besar: Saham biasa Rp. 40.000 Rp. 20.000 Laba ditahan Rp. 60.000 Rp. 80.000 Ingat: Sebelum stock split atau dividen saham biasa bernilai Rp. 20.000 dan laba ditahan Rp. 80.000. Karena dividen saham membutuhkan ayat jurnal, jumlah saham biasa dan laba ditahan berubah. Karena stock split tidak membutuhkan ayat jurnal, jumlah saham biasa dan laba ditahan tidak berubah.
LAPORAN KEUANGAN: LABA DITAHAN Perubahan laba ditahan bisa dilaporkan dengan membuat laporan laba ditahan terpisah, laporan laba-rugi dan laporan laba ditahan gabungan, atau laporan ekuitas pemegang saham Pembatasan laba ditahan, yang dinamakan dengan apropriasi, harus diungkapkan, biasanya dalam catatan atas laporan keuangan Kesalahan yang material dalam laba bersih periode sebelumnya, yang dinamakan dengan penyesuaian periode sebelumnya, dilaporkan dalam laporan laba ditahan
LABA DITAHAN Formula untuk laba ditahan, sbb: Laba ditahan, saldo awal (sebelum penyesuaian) xx Ditambah/dikurangi: Penyesuaian periode sebelumnya xx (dinyatakan kembali) xx Ditambah: laba bersih xx Dikurangi dividen: Dividen tunai – saham biasa xx Dividen tunai – saham preferen xx Dividen saham xx Dividen properti xx Dikurangi: Penyesuaian untuk transaksi TS xx Penyisihan laba ditahan xx Laba ditahan, saldo akhir xx
LABA DITAHAN – DIVIDEN TUNAI Dividen tunai diumumkan: Dividen (Laba Ditahan) – SB xx Dividen (Laba Ditahan) – SP xx Hutang Dividen xx Dividen tunai dibayarkan: Hutang Dividen xx Kas xx
LABA DITAHAN – DIVIDEN TUNAI Perhatikan bahwa sejumlah dividen tertentu harus dibayarkan kepada pemegang saham preferen sebelum dividen yang lain dibayarkan kepada pemegang saham biasa (termasuk tunggakan dividen bila bersifat kumulatif) Dividen saham preferen dapat bersifat kumulatif, yang berarti, jika tidak ada dividen yang diumumkan pada tahun berjalan, dividen tersebut harus tetap dibayarkan kepada pemegang saham preferen pada tahun depan sebelum pemegang saham biasa berhak memperoleh dividen Namun, tunggakan dividen yang bersifat kumulatif tidak diakui sebagai kewajiban sampai pembagian dividen diumumkan oleh dewan direksi. Sebuah perusahaan dapat saja berjalan beberapa tahun tanpa mengumumkan dividen, dan tidak ada kewajiban yang diakui sampai dividen benar-benar diumumkan
LABA DITAHAN – DIVIDEN PROPERTI Dividen properti adalah pembagian properti non-kas oleh perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk dividen properti yang paling umum adalah “spin-off” dimana saham anak perusahaan dibagikan kepada pemegang saham induk perusahaan. Ketika dividen properti diumumkan: Dividen Properti (Laba Ditahan) xx Hutang Dividen Properti xx Ketika dividen properti dibagikan: Investasi xx
LABA DITAHAN – DIVIDEN SAHAM Dividen saham adalah pembagian saham tambahan milik perusahaan sendiri kepada para pemegang sahamnya. Perhatikan bahwa pembagian saham tambahan tidak memberikan suatu nilai kepada para pemegang saham Contoh: 4 pemegang saham, setiap orang meiliki 10 lembar saham biasa. Setiap pemegang saham memiliki 25% dari total kepemilikan (10/40). Jika perusahaan memberikan tambahan 1 lembar saham kepada setiap pemegang saham, setiap pemegang saham tetap memiliki 25% dari total kepemilikan (11/44). Tidak ada yang berubah, kecuali jumlah lembar saham
LABA DITAHAN – DIVIDEN SAHAM Dividen saham besar (>25% dari saham beredar) dicatat pada nilai par Saat dividen saham diumumkan: Dividen Saham (Laba Ditahan) xx (par) Stock Dividen Distributable xx (par) Saat dividen saham dibagi: Stock Dividen Distributable xx (par) Saham Biasa xx (par) Perhatikan bahwa Stock Dividends Distributable bukan sebuah kewajiban, melainkan merupakan akun ekuitas yang mengindikasikan terdapat saham tambahan yang akan diterbitkan namun saat ini belum beredar
LABA DITAHAN – DIVIDEN SAHAM Analisis pengaruh transaksi pada neraca: Dividen Saham (Laba Ditahan) xx (- SE) Stock Dividen Distributable xx (+ SE) Saat dividen saham dibagikan: Stock Dividen Distributable xx (- SE) Saham Biasa xx (+ SE) Perhatikan bahwa total pengaruh pada ekuitas adalah nol. Namun, laba ditahan menurun dan saham biasa meningkat sebesar nilai par dari dividen saham. Dividen saham kecil (< 25% dari jumlah saham beredar) dicatat pada nilai pasar.
PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSI Perubahan prinsip akuntansi berasal dari pemakaian prinsip akuntansi yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang dipakai sebelumnya Pengaruh perubahan prinsip akuntansi atas laba bersih periode berjalan, serta pengaruh kumulatifnya atas laba periode sebelumnya, juga harus dilaporkan, setelah pajak penghasilan terkait, dalam laporan keuangan
LABA DITAHAN - APROPRIASI Perusahaan dapat memilih untuk “membatasi” sebagian dari laba ditahannya yang dapat digunakan untuk membayar dividen Alasan untuk pembatasan ini dapat meliputi aktivitas seperti rencana ekspansi perusahaan atau rencana pelunasan hutang Pembatasan bukan berarti mencadangkan saldo kas untuk rencana tersebut. Pembatasan hanya menunjukkan intensi Pembatasan, atau apropriasi dapat diindikasikan lewat pengungkapan, atau lewat reklasifikasi laba ditahan
LABA DITAHAN - APROPRIASI Jika digunakan reklasifikasi, ayat jurnal berikut ini diperlukan: Laba Ditahan xx Laba Ditahan - Apropriasi xx Ayat jurnal ini akan memunculkan “dua” saldo laba ditahan pada bagian ekuitas pemegang saham di neraca. Sisi debit dari ayat jurnal di atas mengurangi laba ditahan “yang tidak dibatasi”, sementara sisi kreditnya memunculkan akun laba ditahan yang baru. Perhatikan bahwa ayat jurnal tersebut tidak mengubah total laba ekuitas pemegang saham, dan bahkan tidak mengubah total laba ditahan.
LABA DITAHAN : PENYESUAIAN PERIODE SEBELUMNYA Penyesuaian periode sebelumnya merupakan penyesuaian atas laba ditahan akibat kesalahan pada laporan laba rugi periode sebelumnya. Kesalahan tersebut ditutup ke laba ditahan periodi sebelumnya, sehingga kesalahan itu sudah diperbaiki sejak awal tahun berjalan (setelah dikurangi pajak). Kesalahan dapat terjadi dari dua sisi, bergantung pada sifat kesalahan (contoh: pengabaian beban versus pengabaian pendapatan)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan perubahan ekuitas merinci perubahan laba ditahan, dan juga memperlihatkan perubahan dalam seluruh akun ekuitas pemegang saham selama tahun berjalan
Contoh Kasus Komprehensif – Ekuitas Pemegang Saham Berikut adalah saldo ekuitas pemegang saham dari PT G pada tanggal 01/01/2005: Saham biasa, par Rp.10, 50.000 lembar beredar Rp. 200.000 Agio saham biasa 400.000 Laba ditahan 400.000 Selama tahun 2005, PT G melakukan aktivitas berikut: 1. Laba tahun berjalan adalah Rp. 250.000 2. Dividen tunai sebesar Rp2 per lembar saham diumumkan dan dibayar pada tanggal 1 Februari 3. Pada tanggal 1 Juni, PT G membeli kembali 2.000 lembar sahamnya sendiri pada harga Rp20 per lembar (menggunakan cost method) 4. Pada tanggal 1 Desember, PT G menjual 500 lembar treasury stock pada harga Rp18 per lembar saham 5. Pada tanggal 15 Desember, PT G mengumumkan 100% dividen saham, yang akan dibagikan kepada seluruh pemegang sahamnya, pada tanggal 15 Januari 2006 6. Pada tanggal 31 Desember, PT G mencatat ayat jurnal untuk menilai investasi tersedia untuk dijual dari Rp.20.000 menjadi Rp. 32.000
Diminta: A.Buatlah ayat jurnal untuk item 2 sampai 6 (item 1 dianggap memerlukan informasi rinci tentang pendapatan dan beban – sehingga cukup diketahui bahwa laba ditahan dikredit sebesar Rp.250.000) B.Buatlah Laporan Perubahan Ekuitas dari PT G untuk tahun 2005 C.Buatlah bagian ekuitas pemegang saham pada neraca dari PT G untuk tahun 2005, termasuk deskripsi untuk saham biasa
Contoh Kasus Komprehensif - Solusi A. Ayat Jurnal 1. Tidak ada ayat jurnal yang diperlukan. 2. Perhitungan: 20.000 x Rp2 = Rp.40.000 3. Perhitungan: 2.000 lembar x Rp.20 = Rp40.000 Dividen Tunai (Laba Ditahan) 40.000 Hutang Dividen 40.000 Hutang Dividen 40.000 Kas 40.000 Treasury Stock 40.000 Kas 40.000
4. Perhitungan: 500 lb x Rp.18 harga pasar = Rp9.000 500 lembar x Rp20 cost = Rp10.000 5. Perhitungan: 20.000 saham baru x par Rp10 = Rp.200.000 Catatan: pada no. 5, saham belum dibagikan, sehingga kita tidak dapat mengkredit akun saham biasa. Akun “Stock Dividends Distributable” adalah akun ekuitas yang digunakan, dan mengindikasikan bahwa ada saham yang akan dibagikan di masa depan. Kas 9.000 (harga pasar) Laba Ditahan 1.000 (plug) Treasury Stock 10.000 (cost) Dividen Saham (Laba Ditahan) 200.000 Stock Dividend Distributable 200.000
6. Perhitungan: nilai naik Rp.12.000 Perhatikan bahwa akun Unrealized Gain adalah bagian dari ekuitas pemegang saham (bukan laba rugi), dan ditempatkan di bagian bawah ekuitas pemegang saham pada neraca, dalam Other Comprehensive Income (OCI) Investasi – Tersedia untuk Dijual 12.000 Unrealized Gain 12.000
Contoh Kasus Komprehensif - Solusi Bagian B: Laporan Perubahan Ekuitas (dalam ribuan) SB CSDD Agio LD OCI TS Saldo 1/1/05 Rp200 Rp400 Rp400 Laba bersih 250 Dividen tunai (40) Dividen saham Rp200 (200) Pembelian TS Rp(40) Penjualan kembali TS ( 1) 10 Revaluasi invstasi Tersedia untuk Dijual Rp12 Saldo, 12/31/05 Rp200 Rp200 Rp400 Rp409 Rp12 Rp(30) Catatan: SB = Saham Biasa, LD = Laba Ditahan, TS = Treasury Stock. CSDD adalah Common Stock Dividends Distributable. Ketika saham dibagikan, maka SB menjadi naik OCI adalah Other Comprehensive Income dan mencerminkan unrealized gain pada investasi tersedia untuk dijual
Contoh Kasus Komprehensif - Solusi Bagian C: Bagian Ekuitas Pemegang Saham pada Neraca Saham biasa, par Rp10, 50.000 lembar diotorisasi 20.000 lembar diterbitkan,18.500 lembar beredar Rp. 200.000 Dividen saham biasa, 20.000 lembar 200.000 Agio saham biasa 400.000 Laba ditahan 409.000 Other comprehensive income (unrealized gain pada investasi tersedia untuk dijual) 12.000 Dikurangi: Treasury stock, 1.500 lembar pada cost (30.000) Total ekuitas pemegang saham Rp. 1.191.000
HUTANG vs EKUITAS Hutang Ekuitas Kontrak hukum formal Tidak memiliki tanggal Tanggal jatuh tempo yang jatuh tempo tetap Mendapat dividen Pembayaran bunga secara Hak atas aset bersifat residual tetap dan berkala Saham biasa memiliki hak Mendapat prioritas dalam hal suara terjadi kebangkrutan Pembayaran dividen tidak Tidak memiliki suara dalam mengurangi pajak manajemen Pajak dikenakan atas penghasilan Beban bunga menjadi pengurang dan dividen pajak