PERKEMBANGAN PSYCHO-FISIK ANAK Materi ke 3 Psikologi Pendidikan Maila Dinia Husni Rahim
DOMAIN PERKEMBANGAN Perkembangan Fisik: pertumbuhan dari badan dan otak, termasuk pola-pola perubahan dalam kapasitas sensori, keterampilan motorik dan kesehatan Perkembangan Kognitif: Pola-pola perubahan di dalam kemampuan mental, misalnya belajar, atensi, memori, bahasa, berpikir, penalaran, dan kreativitas Perkembangan psikososial: pola-pola perubahan di emosi, kepribadian dan hubungan sosial.
Perkembangan Fisik
Perkembangan Fisik
Perkembangan Fisik
PERKEMBANGAN KOGNITIF (PIAGET) PERIODE USIA DESKRIPSI PERKEMBANGAN Sensorimotor 0-2 tahun Pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan orang atau objek. Perkembangan reflek-reflek sederhana, seperti: menggenggam atau menghisap. Praoperasional 2-6 tahun menggunakan symbol-simbol untuk Merepresentasikan dunia (lingkungan) secara kognitif, seperti: kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan (tingkah laku yang tampak). Operasi konkret 6-11 tahun membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat menambah, mengurangi dan mengubah. Belajar memecahkan masalah secara logis. Operasi Formal 11 tahun sampai dewasa Periode ini merupakan operasi mental tingkat tinggi. Disini anak (remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau abstrak, tidak hanya dengan objek- objek konkrit. Remaja sudah dapat berfikir abstrak dan memecahkan maslaah melalui pengujian semua alternative yang ada
PERKEMBANGAN KOGNITIF (VYGOTSKY) 1. More dependence to others stage, anak masih mendapat banyak bantuan dari orang disekelilingnya, misal teman, orang tua, guru, dan lainlain. 2. Less dependence external assistence stage, anak tidak lagi terlalu banyak mengharapkan bantuan dari pihak lain, tetapi lebih kepada self assistance, anak membantu dirinya sendiri. STAGE 1 & 2: ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT 3. Internalization and automatization stage, anak sudah mulai menginternalisasi pengalaman menjadi pemahaman. Kasadaran akan pentingnya pengembangan diri dapat muncul dengan sendirinya tanpa paksaan dan arahan yang lebih besar dari pihak lain. Walaupun demikian, anak pada tahap ini belum mencapai kematangan yang sesungguhnya dan masih mencari identitas diri. 4. De-automatization stage, ketika anak memasuki tahap ini maka mereka akan mampu mengeluarkan perasaan dari kalbu, jiwa, dan emosinya yang dilakukan secara berulang-ulang, bolak-balik. Pada tahap ini, keluarlah apa yang disebut dengan de automatisation sebagai puncak dari kinerja sesungguhnya.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (ERICK ERICKSON) DELAPAN TAHAP PERKEMBANGAN: TAHAP 1 – Oral Sensori TAHAP 2 – Anal-Moskuler TAHAP 3 – Lokomotor TAHAP 4 – Latensi TAHAP 5 – Remaja TAHAP 6 – Dewasa Muda (Awal) TAHAP 7 – Dewasa madya TAHAP 8 – Matang
TAHAP 1 - Tahap Oral Sensori Lahir – 1 tahun (bayi) Konflik dasar: Kepercayaan vs. ketidakpercayaan Peristiwa penting menyusu dan berhubungan dengan ibunya. Harus mengembangkan kasih sayang, hubungan yang penuh kepercayaan/diperhatikan. Keberhasilan menghadapi krisis dapat menimbulkan HARAPAN. Kegagalan menghadapi krisis ini dapat menimbulkan konflik dan mengakibatkan pada distorsi sensori dan withdrawal
TAHAP 2 - Tahap Anal Moskuler Usia 1 - 3 tahun (kanak-kanak) Konflik dasar = otonomi vs. pemalu dan ragu-ragu Peristiwa penting adalah toilet training and relasi penting dengan orangtuanya. Energi anak diarahkan pada pencapaian kematangan keterampilan fisik, seperti berjalan, dan kontrol muskuler. Jika berhasil akan menimbulkan KEHENDAK. Jika tidak tercapai, akan menimbulkan impulsif.
TAHAP 3 - LOKOMOTOR USIA 3 - 6 TAHUN (PG/TK) Konflik dasar = initiatif vs. bersalah Peristiwa penting = independensi dan hubungan penting dengan keluarganya Mengembangkan asertif dalam eksplorasi, penemuan, petualangan dan bermain Keberhasian akan mempermudah menetapkan dan mencapai TUJUAN Kegagalan dapat menimbulkan rasa bersalah yang berlebihan
TAHAP 4 - LATENSI Usia 6 - 12 tahun (usia sekolah) Konflik dasar = industry vs. inferiority Peristiwa penting adalah sekolah dan hubungan penting dengan guru, teman, dan tetangga Anak harus belajar keterampilan baru dan mengembangkan prestasi Keberhasilan akan menimbulkan rasa KOMPETEN Kegagalan dapat menimbulkan rasa rendah diri dan ketidakkompetenan.
TAHAP 5 - REMAJA Usia 12-20 tahun (Remaja) Konflik dasar = identitas vs. kekaburan identitas Peristiwa penting adalah mengembangkan hubungan pertemanan. Hubungan penting adalah pengaruh kelompok sebaya, kelompok dan sosial. Harus mencapai identitas seperti karir, peran seks, politik dan agama. Keberhasilan akan menghasikan KESETIAAN Kegagalan dapat menimbulkan kekaburan identitas dan FANATISME
TAHAP 6 - Dewasa Muda Usia 20-40 tahun Konflik dasar = intimasi vs. isolasi Peristiwa penting adalah menjadi orangtua. Hubungan penting adalah saling menyayangi, bersahabat dan rekan kerja Individu harus mengembangkan hubungan yang intim di keluarga, dunia kerja dan kehidupan sosial. Keberhasilan akan menanamkan CINTA DEWASA-MUTUALISME Kegagalan dapat menimbulkan rasa kesepian dan keterisolasian
TAHAP 7 - Dewasa Madya Usia 40 - 65 TAHUN Konflik dasar = kegairahan hidup (generativity) vs. Stagnasi (stagnation) Peristiwa penting adalah menjadi orangtua. Hubungan penting adalah menjalin relasi dengan anak dan masyarakat Tahap ini didasarkan pada ide tentang penemuan cara mencapai kepuasan hidup, dukungan kontribusi bagi generasi berikutnya. Keberhasilan akan menguatkan rasa PERHATIAN Kegagalan dapat menimbulkan overextension atau rejectivity
TAHAP 8 - Matang Usia 65 - wafat Konflik dasar adalah integritas ego vs. terpecah (hina)/despair Peristiwa penting adalah melakukan refleksi dan menerima kehidupan individualnya Individu membuat makna dan tujuan hidupnya dan merefleksi prestasi yang dicapai dalam hidupnya Keberhasian akan membentuk KEBIJAKSAAAN Kegagalan dapat berakibat meremehkan kehidupannya atau semua orang.
Pengaruh-pengaruh dalam perkembangan Perbedaan individual: perbedaan karakteristik, pengaruh, atau hasil perkembangan Hereditas: sifat bawaan atau karakteristik yang diwariskan dari orangtua biologisnya Lingkungan: dunia di luar individu Kematangan berlangsung bertahap secara alami dari perubahan fisik dan perilaku