Syamsul Gultom SKM, M.Kes ERGONOMI Oleh : Syamsul Gultom SKM, M.Kes Ilmu Keolahragaan FIK - UNIMED
ERGONOMI Bahasa Yunani Ergon : Kerja Nomos : Aturan atau Hukum Ergonomi : suatu aturan atau norma dalam sistem kerja atau Ergonomi : ilmu ,seni & penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yg digunakan baik dlm beraktivitas maupun istirahat dgn kemampuan & keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik
TUJUAN ERGONOMI Secara umum tujuan penerapan ergonomi adalah Meningkatkan kesejahteraan fisik & mental melalui upaya pencegahan cedera & penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi & kepuasan kerja Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola & mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tdk produktif Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yg dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yg tinggi.
Konsep keseimbangan dalam ergonomi Ergonomi merupakan suatu ilmu, seni & teknologi yg berupaya untuk menyerasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan & segala keterbatasan manusia, sehingga manusia dpt berkarya secara optimal tanpa pengaruh buruk dari pekerjanya. Dalam kata lain pekerjaan tidak boleh terlalu rendah (underload) & tdk boleh terlalu tinggi (overload) karena keduanya akan mengakibatkan stress.
Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas ditenetukan oleh: Personal Capacity (Karesteristik Pribadi) meliputi usia, jenis kelamin, antropometri, pendidikan, pengalaman, status sosial, agama dan kepercayaan, status kesehatan dan kesegaran tubuh. Physiological Capacity (Kemampuan fisisologis) meliputi kemampuan dan daya tahan cardiovascular, syaraf otot, panca indera dan sebagainya. Psycological Capacity (kemampuan psikologis) berhubungan dengan kemampuan dengan mental, waktu reaksi, kemampuan adaptasi, dsb. Biomechanical Capacity(kemampuan biomekanik) berkaiatan dengan kemampuan dan daya tahan sendi, tendon, tulang dan lain sebagainya.
Kapasitas Kerja Untuk mencapai tujuan ergonomi seperti yang telah dikemukakan maka perlu keserasian antara pekerja dan pekerjaannya, sehingga manusia pekerja dapat bekerja sesuai dengan kemampuan dan keterbatasanya. Secara umum kemampuan dan keterbatasan sangat ditentukan oleh: Umur. Umur seseorang berbanding langsung dengan kapasitas fisik sampai batas tertentu dan mencapai puncaknya pada umur 25 tahun. Pada umur 50-60 tahun kekuatan otot menurun sampai 25% kemampuan sensoris motoris menurun sebanyak 60%.(Grandjean, 1993)
Jenis Kelamin Secara umum wanita hanya mempunyai kekuatan fisik 2/3 dari kemampuaan otot laki-laki. Antropometri Data antropometri sangat penting dalam menentukan alat dan cara mengoperasikannya. Kesesuaian hubungan antara antropometri pekerja dengan alat yang digunakan sangat berpengaruh kepada sikap kerja.