stimulasi perkembangan wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Teori Vigotsky Anak belajar dengan cara menginternalisasi hasil interaksi dengan orang dewasa Interactive learning yang paling efektif adalah ZPD (Zone Proximal Development) ZPD dikombinasikan dengan konsep scaffolding merupakan cara untuk melakukan stimulasi perkembangan anak Kombinasi tersebut : enabling anak membuat anak menjadi sadar dan memantau proses pembelajaran/perkembangannya, dan mengerti bilamana mereka membutuhkan bantuan dari orangtua/orang dewasa wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Hasil penelitian Landry, Smith,Swank, & Miller-Loncar, 2000 Orang tua yang mendampingi anaknya yang berusia 2 tahun, ternyata anak menjadi independence secara cognitive dan memiliki social skill yang baik wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Pemberian stimulasi Dilakukan di rumah Oleh orangtua Untuk merangsang perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik Di luar rumah Pendidikan pra sekolah Day care Play group kindergarten wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Early Childhood Education Memasukan anak ke pendidikan pra sekolah diyakini sebagai suatu langkah yang penting Akan memperluas lingkungan fisik, sosial dan kognitif anak wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Pendidikan pra sekolah Pendidikan pra sekolah/Usia Dini bertujuan Academic preparation for schooling Adanya falsafah “child centered” yang menekankan pada perkembangan sosial dan emosional anak sesuai dengan developmental need wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Pendidikan untuk anak usia dini Model The Montessori model The Behaviorist model The Interactionist model wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan The Montessori model How Children Learn Elemen kunci Absorbent mind The prepared environment Auto education Sensitive period The principle of freedom Elemen tersebut berkait dengan bagaimana anak tumbuh dan berkembang wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Absorbent Mind Suatu phrase yang menurut Montessori diyakini sebagai saat dimana anak mampu menyerap informasi jauh sebelum anak mampu berpikir tentang konsep tertentu wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Prepared environment Tugas guru adalah menyiapkan lingkungan belajar bagi anak Prepared environment adalah lingkungan belajar yang strukturnya dirancang untuk mempromosikan perkembangan konsep pada diri anak Filosofi Montessori Anak lebih banyak mencopy dari pada membangun wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Auto education Kemampuan anak untuk mengorganisasikan pikirannya sendiri pada saat mereka terlibat dalam suatu kegiatan tertentu wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Freedom principle Anak dipersilahkan untuk memilih sendiri aktivitas belajarnya Guru hanya memberikan bimbingan pada anak dengan cara menunjukkan material/bahan baru yang diperkirakan menarik dan menantang anak untuk belajar wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Sensitive periods Times in a child’s development when certain concept are learned more easily Merupakan saat dimana anak mampu dan tertarik untuk belajar tentang suatu hal Tugas guru : menyediakan pengalaman yang memadai untuk setiap periode wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Tujuan pendidikan Montessori Tujuan utama adalah perkembangan anak secara individual Program Montessori lebih menekankan pada perkembangan umum Kemampuan mengamati Kemampuan konsentrasi Perceptual awareness & practical skills Konsep matematik Ketrampilan bahasa Pemahaman tentang alam sekitar Pengalaman berpikir kritis wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Tujuan program pendidikan Montessori Concerned terhadap Perkembangan fisik Perkembangan sosial Perkembangan emosional Perkembangan intelektual Ditunjukkan dari Kegiatan outdoor play dan gerakan ritmis Kegiatan kelompok di play ground Kegiatan mengelompokkan, menyusun benda Constructing model untuk menunjukkan perbedaan/persamaan wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Pendidikan untuk anak usia dini The Behaviorist Model Pendidikan untuk anak usia dini wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan The Behaviorist Model Dasar teori Teori belajar dari Thorndike dan Skinner Perilaku merupakan hasil belajar melalui Stimulus-response Operant conditioning Direct instruction(komponen kunci) Reinforcement schedules Shaping of behavior Extinction of behavior wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan How Children Learn Anak memperoleh pengetahuan melalui Repeated interaction with the environment Konsekuensi interaksi yang terjadi yaitu rewarded atau punished akan menentukan suatu interaksi itu akan diulang atau tidak Learning process diarahkan oleh orang dewasa melalui sekuens stimulus dan sistem reward wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan How Children Learn Menurut the direct instruction model, focus pendidikan anak adalah pencapaian tujuan akademis yaitu : reading, arithmatic and language Pelajaran yang diberikan kepada anak dilakukan melalui small groups dan setiap materi pelajaran disampaikan dalam sekuens Perilaku anak dikontrol oleh sistem reward dan punishment Guru harus mampu memahami dan menggunakan 3 komponen kunci wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Goals of Behaviorist model Achievement of academic competence in language, reading, and arithmetic Anak yang capable dalam bidang akademis akan mampu meningkatkan self concept nya Motor development bukan merupakan tujuan utama dari direct instructional models Lebih memusatkan pada perkembangan intelektual Perkembangan Sosial dan emosional bukan merupakan tujuan utama, hal tersebut akan dipelajari oleh anak melalui belajar mengontrol perilaku impulsive nya wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan Contoh jadwal 9 – 9.15 Arrival, group time 9.15 – 10.00 Rotating instructional time 10.00 – 10.25 Out door play 10.25 – 10.45 Snack time 10.45 – 11.10 Instructional time wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
The Interactionist Model Constructionist Constructivist Developmentalist wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Dasar teori : Teori belajar dari Jean Piaget Membantu perubahan struktural pada penalaran anak menuju operational thought Menekankan pada pentingnya dasar dari aksi/tindakan anak untuk belajar dan berkembang Meminjam pada tradisi perkembangan anak : materi, peralatan dan aktivitas membuat anak menjadi aktif wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
deteksi dini dan stimulasi perkembangan How children learn Belajar adalah suatu proses yang berdasarkan pada intrinsic motivation Thinking sebagai suatu pengembangan melalui tahap dimana menjadi lebih kapabel dalam berpikir abstrak dan logis Pengetahuan yang didapat individu adalah tergantung pada tahap perkembangan seseorang Pendekatan dasar : promoting active manipulation object Encouraging interaction with others Anak akan belajar melalui manipulasi aktif terhadap object dan guru membantu anak mengkonstruksi pengetahuan wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Tujuan dari program Interaksionis Menstimulasi anak pada semua area perkembangan (fisik, sosial dan emosional, serta kognitif) Perkembangan bahasa merupakan hal penting pula Memberikan stimulasi kepada anak untuk menjadi aktif terlibat dalam pembelajaran dan mengembangkan supaya anak berkeinginan untuk terus belajar wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan
Bagaimana dengan konsep pendidikan anak usia dini Di Indonesia ???????? wisjnu 08 deteksi dini dan stimulasi perkembangan