Aritmatika Bilangan Biner

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Pemrograman Terstruktur
START.
Mata Kuliah Teknik Digital TKE 113
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Tugas: Perangkat Keras Komputer Versi:1.0.0 Materi: Installing Windows 98 Penyaji: Zulkarnaen NS 1.
Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C)
BAHAN AJAR TEORI BILANGAN
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
ARITMETIKA KOMPUTER I. Pendahuluan
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
SISTEM BILANGAN & SISTEM KODE
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
ARCHITECTURE COMPUTER
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
ASIKNYA BELAJAR MATEMATIKA
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Jaringan Komputer Subnetting.
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
ARITMATIKA DIGITAL Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng.
Cara eliminasi sesungguhnya sama dengan cara yang pernah dibahas pada
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
15 Januari Jim Michael Widi, S.Kom - FTI UBL.
Pendahuluan 1.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Luas Daerah ( Integral ).
Operasi Aritmatika.
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Aritmatika Biner Universitas Gunadarma.
FUNGSI MATEMATIKA DISKRIT K- 6 Universitas Indonesia
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
Sistem-Sistem Bilangan
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
MENJELASKAN SISTEM BILANGAN
FUNGSI STRUKTUR DISKRIT K-8 Program Studi Teknik Komputer
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Graf.
KONVOLUSI DISKRIT.
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
Korelasi dan Regresi Ganda
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
KOMUNIKASI DATA – ST014 SISTEM BILANGAN
BAB 9 RANGKAIAN ARITMATIKA.
Konversi Bilangan Mulyono.
1 Pertemuan 2 Sistem Bilangan Matakuliah: T0483 / Bahasa Rakitan Tahun: 2005 Versi: versi 1.0 / revisi 1.0.
Operasi dalam sistem bilangan
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
Representasi Bilangan
Aritmetik Digital.
UNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL DISUSUN OLEH : RIKA SUSANTI, ST., M.ENG
BILANGAN KOMPLEMEN Temu 9.
Aritmatika Biner.
Transcript presentasi:

Aritmatika Bilangan Biner - Operasi Penjumlahan Bilangan Biner - Operasi Pengurangan Bilangan Biner - Operasi Penjumlahan Bilangan BCD - Operasi Pengurangan Bilangan BCD Bambang Krisnarno Versi 5.23

Operasi Penjumlahan pada Sistem Bilangan Biner Penjumlahan Secara Langsung Penjumlahan dua bilangan biner dapat dilakukan seperti halnya pada bilangan desimal. Bila penjumlahan dua bit melebihi 012, sebuah bit carry akan dibangkitkan dan ditambahkan pada bit berikutnya, proses ini berlanjut hingga semua bit selesai dijumlahkan

Operasi Penjumlahan pada Sistem Bilangan Biner Penjumlahan Secara Langsung Contoh: Penjumlah bilangan biner 8 bit 1 Carry 1 1 1 1 1 5 9 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 + + 1 8 1 1 1 1 1 1

Operasi Pengurangan pada Sistem Bilangan Biner Karena Mesin Digital hanya mampu melakukan operasi aritmatika penjumlahan, maka untuk operasi aritmatika pengurangan dipakai konsep penjumlahan dengan Bilangan Negatif : A – B = A + (-B) Untuk penggunaan Bilangan Negatif pada operasi aritmatika pengurangan, harus dipahami terlebih dulu penggunaan konsep yang sama pada Bilangan Desimal

Operasi Pengurangan pada Sistem Bilangan Biner Operasi pengurangan Bilangan Desimal (ulas balik) Kesimpulan (1) : Operasi pengurangan dilakukan digit demi digit mulai dari LSD (digit dengan bobot paling rendah – paling kanan) 7 5 2 3 5 2 Benarkah selalu demikian ?

Apakah cara tersebut selalu bisa digunakan ? Perhatikan operasi pengurangan (2) berikut: Operasi dilakukan digit demi digit mulai dari LSD (-1) (+10) 7 6 3 13 Kesimpulan (2) : Bila angka pengurang lebih besar dari pada angka yang dikurangi (operasi pengurangan tidak berhasil dilakukan), perlu ‘dipinjam’ dari digit yang lebih besar (benarkah?), supaya hasil pengurangan pada digit tersebut positif (!) 1 9 5 ? 4 Konsistenkah ? Apakah cara tersebut selalu bisa digunakan ?

Apa yang harus dilakukan ? Perhatikan operasi pengurangan (3) berikut: Operasi dilakukan digit demi digit mulai dari LSD, dengan catatan: bila angka pengurang lebih besar dari pada angka yang dikurangi (operasi pengurangan tidak berhasil dilakukan), perlu ‘dipinjam’ dari digit yang lebih besar, supaya hasil pengurangan pada digit tersebut positif (!) (-1) (+10) 4 3 3 13 7 9 ? ? 4 Kesimpulan : Bila ternyata setelah sampai pada MSD (!) hasil operasi pengurangan bukan bilangan positif, maka cara ini tidak dapat digunakan. Apa yang harus dilakukan ?

4 7 9 3 7 4 3 9 3 ? 3 6 6 ? Operasi pengurangan (3) : SISTEM BILANGAN BCD Operasi pengurangan (3) : 4 7 9 3 Bila kedua cara operasi pengurangan sebelumnya tidak dapat digunakan (operasi pengurangan pada MSD tidak menghasilkan menghasilkan bilangan positif), maka ....... 7 4 3 9 3 ? 3 6 6 ? Kesimpulan (3) : Ternyata pada operasi pengurangan Bilangan Desimal, sebelum operasi pengurangan dilakukan, terlebih dahulu harus diperiksa apakah Bilangan Pengurang lebih besar daripada Bilangan yang dikurangi, kemudian dipilih cara operasi yang sesuai digit demi digit. Animasi belum direvisi

Kesimpulan : Pada operasi pengurangan Bilangan Desimal, tidak ada metoda yang bisa digunakan untuk semua kemungkinan bentuk bilangan pengurang ataupun yang dikurangi. Pada operasi pengurangan Bilangan (Biner) pada mesin Digital, hal ini tidak boleh terjadi, karena selain harus tersedia 3 buah mesin, harus dimungkinkan juga untuk operasi pengurangan pada bilangan secara serial. Untuk itu dibutuhkan adanya representasi Bilangan Negatif pada Bilangan Biner yang hanya mempunyai 2 buah lambang 0 & 1

Operasi Pengurangan Bilangan Biner memakai metoda Penjumlahan dengan Bilangan Negatif Apakah maksudnya bahwa 0 = Komplemen dari 1 ? ????? 0 = 1 ? Yang benar adalah 1 + 0 = 1 Bilangan + Komplemennya = Bilangan terbesar

(pada sistem bilangan desimal) Operasi Pengurangan …… Hal ini perlu dipahami, karena untuk bilangan Biner, dengan adanya hanya 2 lambang bilangan, komplemen = invers. Berapakah komplemen dari 210 , 7110 , 3518 , B5H ? Pada bilangan desimal dapat pula dilakukan operasi pengurangan memakai metoda penjumlahan dengan bilangan negatif. Berapakah 75 – 38 ? 24 – 67 ? (pada sistem bilangan desimal)

Operasi Pengurangan Bilangan Desimal…… (komplemen 9) 75 – 38 = 75 + (– 38) = 75 + 61 (- 99) = 1 1 1 3 6 (- 99) (- 100) (mengapa?) (+ 1) + = 3 7 24 – 67 = 24 + (– 67) = 24 + 32 (- 99) = 56 (- 99) = - 43 (mengapa?) Terlihat bahwa masih ada operasi pengurangan pada pembangkitan bilangan komplemen, hal mana tidak akan terjadi pada bilangan biner, karena pada sistem bilangan biner, komplemen = invers.

Operasi Pengurangan Bilangan Desimal …… (komplemen 9 + 1) 75 – 38 = 75 + (– 38) = 75 + 62 (- 100) = 37 1 (- 100) = 37 (mengapa?) 24 – 67 = 24 + (– 67) = 24 + 33 (- 100) = 57 (- 100) = - 43 (mengapa?) Terlihat bahwa dengan memakai komplemen 9 + 1, operasi penjumlahan dengan bilangan negatif menjadi lebih sederhana.

Operasi Pengurangan Bilangan Desimal Komplemen 9 Komplemen 10 (9 + 1) Hasil pengurangan positif 75 – 38 = 75 + 61 = 75 + 62 (- 99) (- 100) = 1 3 6 = 37 1 (- 99) (- 100) (- 100 + 1) + = 37 = 37 Hasil pengurangan negatif 24 – 67 = 24 + 32 = 24 + 33 (- 99) (- 100) = 56 = 57 (- 99) (- 100) = - 43 = - 43

Operasi Pengurangan Bilangan Biner…… Hasil pengurangan positif 1’s complement 75 – 38 = 75 + 61 = 1 3 6 + 37 75 = 1 0 0 1 0 1 1 75 = 1 0 0 1 0 1 1 38 = 0 1 0 0 1 1 0 - 38 = 1 0 1 1 0 0 1 + 0 1 0 0 1 0 0 1 + 0 1 0 0 1 0 1 (= 37)

Operasi Pengurangan Bilangan Biner…… Hasil pengurangan negatif 1’s complement 24 – 67 = 24 + 32 = 56 = - 43 24 = 0 0 1 1 0 0 0 24 = 0 0 1 1 0 0 0 67 = 1 0 0 0 0 1 1 - 67 = 0 1 1 1 1 0 0 + 1 0 1 0 1 0 0 (= - 43)

Operasi Pengurangan Bilangan Biner…… Hasil pengurangan positif 2’s complement 75 – 38 = 75 + 62 = 37 1 = 37 75 = 1 0 0 1 0 1 1 75 = 1 0 0 1 0 1 1 38 = 0 1 0 0 1 1 0 - 38 = 1 0 1 1 0 1 0 + 0 1 0 0 1 0 1 1 (= 37)

Operasi Pengurangan Bilangan Biner…… Hasil pengurangan negatif 2’s complement 24 – 67 = 24 + 33 = 57 = - 43 24 = 0 0 1 1 0 0 0 24 = 0 0 1 1 0 0 0 67 = 1 0 0 0 0 1 1 - 67 = 0 1 1 1 1 0 1 + 1 0 1 0 1 0 1 (= - 43)

75 – 38 24 – 67 Operasi Pengurangan Bilangan Biner Komplemen 1 Hasil pengurangan positif 75 – 38 = 1 0 0 1 0 1 1 = 1 0 0 1 0 1 1 = 1 0 1 1 0 0 1 = 1 0 1 1 0 1 0 + + 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 (= 37) + 0 1 0 0 1 0 1 (= 37) Hasil pengurangan negatif 24 – 67 = 0 0 1 1 0 0 0 = 0 0 1 1 0 0 0 = 0 1 1 1 1 0 0 = 0 1 1 1 1 0 1 + + 1 0 1 0 1 0 0 (= - 43) 1 0 1 0 1 0 1 (= - 43)

Penjumlahan & Pengurangan Bilangan BCD Penjumlahan BCD: Penjumlahan mulai dari LSD dan berakhir pada MSD. Bila penjumlahan melebihi 10012 (910) (termasuk Overflow per digit BCD) dilakukan koreksi dengan menambahkan 01102 (=610, mengapa?). Carry (00012) ditambahkan ke MSD berikutnya.

Penjumlahan & Pengurangan Bilangan BCD Pengurangan BCD: Dilakukan dengan membuat BCD negatif berdasar sistim 10's complement (10C). Bila negatif, hasil harus dinegasikan kembali.

Penjumlahan & Pengurangan Bilangan BCD Pengurangan BCD (lanjutan) Hasil +94,7310C harus dinegasikan dengan metode 10’s Complement untuk memperoleh hasil yang benar. +94,7310C = - 05,2710 KESIMPULAN Untuk penjumlahan dan pengurangan biner, 2’s complement menunjukkan langkah yang lebih sederhana. Untuk operasi aritmetika (perkalian dan pembagian) 2’s complement belum tentu paling sederhana

Penjumlahan & Pengurangan Bilangan Biner (3) Pengurangan 2’s Complement: Cara yang paling banyak dipakai dalam komputasi.

Penjumlahan & Pengurangan Bilangan Biner (4) Pengurangan 1’s Complement

Penjumlahan & Pengurangan Bilangan Biner (5) Pengurangan 1’s Complement (lanjutan) Bagaimana cara membaca bilangan dengan bit penanda negatif (‘1’) dalam bilangan desimal negatif?