Pengantar II: Penelitian sebagai cara berpikir Paradigma penelitian, Definisi penelitian MetPen 2 – Kuliah 2 F.Psikologi, Universitas Esa Unggul
Diskusi Instruksi: Diskusikan dalam kelompok dan tentukan bagaimana tema dibawah sebaiknya diteliti, secara kualitatif atau kuantitatif? Sertakan alasan logis. Kepuasan hidup (life satisfation) pada profesi nelayan Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) pada penderita kanker Motivasi bekerja (work motivation) pada supir truk sampah Coping stress pada mahasiswa esa unggul
Paradigma Pemahaman mengenai paradigma perlu dimiliki sebelum membahas metodologi atau pendekatan penelitian, karena ini merupakan substansi dari pembahasan tersebut. Paradigma adalah sebuah acuan bagaimana dunia dipersepsikan. Paradigma juga berisi cara pandang untuk menyederhanakan kompleksitas dunia (Patton dalam Poerwandari, 2005) Ada 2 paradigma besar yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu sosial dan ilmu tentang manusia: Paradigma positivistik dan paradigma interpretif (Sarantakos dalam Poerwandari, 2005)
Paradigma Positivistik Paradigma ini menyatakan bahwa ilmu didasarkan atas hukum dan prosedur baku. Ilmu berbeda dari spekulasi dan common sense. Ilmu bersifat deduktif, dari umum (abstrak) ke khusus (konkrit, spesifik) Ilmu bersifat nomotetik, didasarkan pada hukum kausal (sebab-akibat) yang universal (berlaku menyeluruh); sehingga hasilnya dapat digunakan untuk menjelaskan sebuah peristiwa dan hubungan antar variabel di dalamnya. Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh pengindraan, sumber pengetahuan lain dianggap tidak reliabel. Ilmu bebas nilai, oleh karena itu perlu fakta perlu dipisahkan dari nilai.
Paradigma Interpretif Dalam menjelaskan kehidupan (peristiwa sosial), tidak didasarkan pada “ilmu” seperti dalam pemahaman positivistik, tapi lebih ke pengetahuan/pemikiran awam (common sense). Pemikiran awam berisikan makna yang diberikan individu terhadap pengalaman/kehidupannya. Hal inilah yang menjadi langkah awal penelitian sosial. Ilmu bersifat induktif, dari spesifik (konkrit) menuju umum (abstrak). Ilmu bersifat idiografis, ilmu mengungkap realitas melalui simbol-simbol dan menjelaskannya secara deskriptif. Pengetahuan tidak hanya didapat dari indera, karena pemahaman mengenai makna dan interpretasi jauh lebih penting Ilmu tidak bebas nilai, kondisi bebas nilai tidaklah penting, dan tidak pula dimungkinkan untuk terjadi.
Definisi Penelitian Dilakukan dalam sebuah kerangka pemikiran (Is being undertaken within a framework of a set philosophies) Menggunakan prosedur, metode dan teknik yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya (Uses procedures, methods and techniques that have been tested for their validity and reliability) Di desain agar tidak bias dan objektif (Is designed to be unbiased and objective) (Kumar, 1996)
Diskusi Pendekatan kualitatif dan kuantitatif seringkali diperbandingkan, dan sering pula dipertentangkan. Perbandingan perlu untuk dilakukan, tetapi tidak untuk dipertentangkan. Pendekatan dipilih dengan mempertimbangkan tujuan penelitian, untuk menemukan cara terbaik dalam menjawab pertanyaan penelitian.