PEMBANGUNAN INOVASI INKLUSIF

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
Advertisements

LAPORAN EVALUASI TAHUN KETIGA RPJMD KABUPATEN TEGAL
RENCANA KERJA PEMERINTAH
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Pengantar Raker BIDANG SISTEM INOVASI
Jl. MT. HARYONO Kav.51 Jakarta Selatan
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
Makalah Kunci (Keynote Speech)
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH
KEBIJAKAN NASIONAL PNPM MANDIRI
Deputi bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi 2014
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
Oleh : Edwin Karim, SE., MM M-UKM.
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
PT. INDULEXCO Consulting Group
Deputi Bidang Pengembangan Regional
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
Pembangunan Infrastruktur dan Sinergi Pusat-Daerah
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
SISTEM INOVASI DAERAH DALAM RPP TENTANG INOVASI DAERAH
Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Pengertian UKM (Usaha Kecil Menengah) menurut sarjana
Modul / Tatap Muka 11 LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Pendahuluan
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Kota yang berkelanjutan
PEREKONOMIAN INDONESIA
PERUBAHAN DAN PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Teori dan Permasalahan Pembangunan Ekonomi
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
OLEH: Dr. Faizul Ishom, M.Eng
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
PERAN SERTA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PUAP-2010
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
STRATEGI LOKASI & MANUSIA-SISTEM KERJA
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL
Pertemuan 1 Merencanakan Bisnis
PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA DEPAN OLEH : ASTI NOVIANA C
Pembuatan dan PELAKSANAAN KLHS RPJMD
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bidang Pangan
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
Bappeda DIY disampaikan dalam Seminar Nasional LP3M UMY
Transcript presentasi:

PEMBANGUNAN INOVASI INKLUSIF Oleh: Tommy Hermawan Disampaikan dalam Regional Seminar JFP Denpasar, 5 Desember 2013

Outline Latar Belakang dan Tantangan Konseptual Background Identifikasi Permasalahan Kerangka Fikir Telaahan Masukan untuk RPJMN 2015-2019

I. LATAR BELAKANG DAN TANTANGAN

Latar Belakang Inovasi untuk Pertumbuhan dan Keadilan Sosial • Inovasi diakui sebagai sumber daya saing dan pertumbuhan ekonomi bagi negara maju dan berkembang melalui: -Menciptakan pekerjaan dengan nilai tambah tinggi -Meningkatkan pendapatan dan meningkatkan standar hidup • Tapi manfaat dari pertumbuhan ekonomi tidak sepenuhnya dinikmati oleh semua warga negara, terutama masyarakat miskin

TANTANGAN: Mengikutsertakan masyarakat miskin dalam pembangunan ekonomi Jumlah penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang (12,49 persen) Mereka membentuk masyarakat dasar piramid (MDP) -Terjebak di zona kemiskinan -Kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar hidup layanan air dan sanitasi, perumahan, pendidikan berkualitas, pelayanan dasar kesehatan, listrik, telepon, jalan, jasa keuangan modern, dll ... -Akses rendah ke pasar yang dapat diandalkan untuk membeli dan menjual barang dan jasa Tidak mendapat manfaat dari integrasi pasar global maupun nasional Merupakan pasar yang belum dimanfaatkan

INOVASI INKLUSIF Di negara-negara berkembang, mayoritas masyarakat miskin sering terkonsentrasi di daerah pedesaan dan kurangnya tingkat akses yang sama seperti kebanyakan warga perkotaan Inovasi yang dipimpin oleh pertumbuhan inklusif dapat memasukkan jutaan sumber daya masyarakat miskin yang tidak mendapat akses ke kebutuhan penting dari kehidupan

TINGKAT KEMISKINAN PER PROVINSI (2011) Sumber: diolah dari Susenas 2011, dalam Draft MP3KI Tingkat kemiskinan rata-rata tahun 2011 adalah 12,49%, di mana tingkat kemiskinan tertinggi berada di wilayah Indonesia bagian timur (Papua dan Papua Barat)

II. KONSEPTUAL BACKGROUND

Inovasi dan Sistem Inovasi ide “pembaruan” yang diterapkan pertama kali yang memberikan dampak pemanfaatan nyata dalam kehidupan manusia (Tatang,2012) Sistem Inovasi, suatu kesatuan dari sekumpulan entitas pelaku (aktor), kelembagaan, jaringan, hubungan, interaksi, dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan inovasi dan difusinya, serta proses pembelajarannya (Taufik, 2005)

Model Inovasi Chain-Link

Model Inovasi Interaktif

Skematik Sistem Inovasi

Posisi Kebijakan Inovasi Tradisional : promosi inovasi didekati dalam perspektif sempit bertujuan menjembatani kesenjangan antara industri ( pertanian ) dan struktur universitas / penelitian Implisit: tindakan dalam mendukung inovasi yang diambil di sebagian besar departemen pemerintah, tetapi tidak sangat terlihat dalam konteks ideologi yang tidak intervensi Explicit: kebijakan inovasi jelas diletakkan di tengah panggung dari strategi pembangunan secara keseluruhan dan melibatkan kementerian kunci dan kelompok masyarakat sipil ( bisnis , serikat buruh , dll ), dengan badan koordinasi yang kuat ( dipimpin Presiden atau Perdana Menteri)

Innovation Policy Positioning: Traditional

Innovation Policy: Explicit Position

Kemitraan Inovasi Triple Helix 1

Triple Helix 2

Triple Helix 3

Model Evaluasi Inovasi (GCI – WEF)

Posisi Indonesia di Dunia

Global Competitiveness Index Indonesia

Tahapan Pembangunan Indonesia (Stage of Development)

Daya Saing Indonesia tahun 2013-2014 di Peringkat 38 Peningkatan daya saing terutama didukung oleh kinerja makroekonomi, perbaikan infrastruktur dan inovasi, namun di sisi lain kinerja di bidang kesehatan dan pendidikan masih belum optimal. Penguatan inovasi masih dapat didorong lebih optimal dengan meningkatkan penguasaan IPTEK melalui penguatan dukungan R & D serta peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan

Sub Pilar Inovasi

III. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Permasalahan Inovasi Belum berkembangnya budaya inovasi di masyarakat padahal inovasi dan teknologi merupakan mesin pertumbuhan. Kurangnya insentif dalam pengembangan inovasi. Penghargaan terhadap inovator masih rendah. Rendahnya persentase SDM per total populasi yang menguasai keahlian bidang teknik yang dianggap sebagai pendorong pengembangan inovasi. Rendahnya inovasi yang dipatenkan dan masih terkendalanya waktu dan biaya dalam pengurusan paten. Kurangnya lomba, diseminasi, dan promosi hasil inovasi

....lanjutan Masih tingginya ketergantungan terhadap inovasi dari luar Tingginya resiko pengembangan inovasi di dalam negeri Orientasi keuntungan perusahaan berjangka pendek dengan pembelian lisensi/paten inovasi yang murah daripada mengembangkan inovasi dengan resiko tinggi Kurangnya insentif pajak untuk nilai tambah dari inovasi di tingkat lokal/dalam negeri Rendahnya alokasi dana untuk pengembangan inovasi dari pemerintah daerah Rendahnya insentif inovasi yang berdampak pada pembangunan berkelanjutan seperti ‘green ekonomi’ dan ‘blue ekonomi’.

IV. KERANGKA FIKIR TELAAHAN

Sistem Inovasi Nasional

Sistem Inovasi Nasional (dilihat secara luas dan terintegrasi)

Kerangka Pembangunan Iptek

V. MASUKAN RPJMN 2015-2019

MASUKAN UNTUK RPJMN 2015-2019 Inovasi inklusif sebagai prioritas dengan memberikan stimulus atau insentif bagi inovasi yang memberdayakan rakyat miskin agar pertumbuhan yang inklusif dapat dicapai Promosi akan meningkat kesadaran masyarakat akan pentingnya peran inovasi dalam pembangunan Dukungan terhadap inovator (teknis, keuangan/dana start, komersial, hukum, inkubator,) Penyempurnaan kerangka peraturan terkait dengan inovasi, Penguatan penelitian dan pengembangan, Pembinaan inovasi melalui pendidikan dan pelatihan, Evaluasi dan monitoring sistem inovasi dan program pelaksanaannya (indikator global/GCI-WEF, survai inovasi, evaluasi program /review kebijakan), Pembuatan kebijakan inovasi, Promosi industri kompetitif dan inovatif,

.....Lanjutan Membangun situs/wilayah khusus untuk inovasi, Pada tingkat nasional, para pembuat kebijakan harus dilibatkan dan kelembagaan, skenario kebijakan, evaluasi yang tepat, skema pelatihan baru dan lainya. Pada tingkat meso: eksperimen sosial , " laboratorium hidup ", pusat masa depan, diharapkan membuka jalur inovatif baru yang melibatkan semua aktor kunci. Pada tingkat individu : manajer, pengusaha, dan pemuda (terutama) ditantang u/ meningkatkan potensi sebagai inovator Pada tingkat global : program inovasi global harus dibentuk untuk menangani isu-isu global dengan melibatkan sektor bisnis, dan tingkat pemerintahan baik lokal, nasional, maupun regionaI

TERIMA KASIH Tim Analisis Kebijakan-Bappenas Gedung TS 2 Lantai 5, Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310