BAB I SISTEM BILANGAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.
KALKULUS - I.
ALJABAR.
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
Dosen : Subian Saidi, S.Si, M.Si
PERTEMUAN 2.
Matematika Dasar Oleh Ir. Dra. Wartini, M.Pd.
Faktorisasi Aljabar Pemfaktoran.
Pertidaksamaan Kelas X semester 1 SK / KD Indikator Materi Contoh
Persamaan linear satu variabel
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
KALKULUS I SRI REDJEKI.
KALKULUS I NI KETUT SARI.
MODUL KULIAH MATEMATIKA TERAPAN
LIMIT FUNGSI.
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
Sistem Bilangan Real MA 1114 Kalkulus 1.
Aberta Yulia Lestari.
BAB I SISTEM BILANGAN.
BAB III LIMIT FUNGSI DAN KEKONTINUAN.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
6. INTEGRAL.
6. INTEGRAL.
BAB III FUNGSI.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita
Assalamualaikum Wr. Wb.
Fungsi WAHYU WIDODO..
KALKULUS 1 IKA ARFIANI, S.T..
Pertidaksamaan Kuadrat
MATEMATIKA DASAR.
PERTEMUAN 1.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
KALKULUS I.
MATEMATIKA DASAR I HIMPUNAN BILANGAN REAL
PERTIDAKSAMAAN Inne Novita Sari, M.Si.
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
Sistem Bilangan Real.
1. SISTEM BILANGAN REAL.
PERTIDAKSAMAAN.
PERTIDAKSAMAAN.
BAB 6 PERTIDAKSAMAAN.
PRA – KALKULUS.
Sistem Bilangan Riil.
Bilangan Asli Bilangan Bulat Bilangan rasional Bilangan Riil.
Pertemuan 1 Sistem Bilangan Real Irayanti Adriant, S.Si, MT.
MATRIKULASI KALKULUS.
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
PERTEMUAN 6 MATEMATIKA DASAR
BILANGAN.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
1 1.1 Sistem Bilangan BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK Himp Bil. real Himp Bil. Immaginair Himp Bil. Irrasional Himp Bil. Rasional Himp Bil.
FKIP MATEMATIKA UMS 2013 MATH IS FUN... TRI SUNARNI (A )
PERTIDAKSAMAAN OLEH Ganda satria NPM :
Rina Pramitasari, S.Si., M.Cs.
Materi Kalkulus 1 Struktur Bilangan Ketidaksamaan Relasi dan Fungsi
Sistem Bilangan Riil.
BAB 4 PERTIDAKSAMAAN.
SISTEM BILANGAN REAL.
Sistem Bilangan Riil.
Materi perkuliahan sampai UTS
BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
KALKULUS - I.
Transcript presentasi:

BAB I SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN RIIL Sistem bilangan riil adalah himpunan bilangan riil dan operasi aljabar yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Biasanya bilangan riil dinyatakan dengan lambang R.

Bilangan irrasional (I) ril (R) Bilangan irrasional (I) rasional (Q) pecahan desimal terbatas bulat ( J) desimal berulang cacah (W) negatif asli (N) nol

Himpunan bilangan asli (N) N = { 1, 2, 3, … } Himpunan bilangan cacah (W) W = {0, 1, 2, 3, … } Himpunan bilangan bulat (J) J = {…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … } Himpunan bilangan rasional (Q) Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang mempunyai bentuk p/q atau bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk p/q, dimana p dan q adalah anggota bilangan bulat dan q  0 Q =

GARIS BILANGAN RIIL Garis bilangan ril adalah tempat kedudukan titik-titik, dimana setiap titik menunjukkan satu bilangan ril tertentu yang tersusun secara terurut.

HUKUM-HUKUM BILANGAN RIIL Operasi penjumlahan dan perkalian bilangan riil mematuhi hukum-hukum seperti yang disebutkan berikut ini : Jika a dan b adalah bilangan-bilangan riil maka berlaku : ( i ) a + b adalah bilangan riil ( ii ) a . b adalah bilangan riil ( iii ) a + b = b + a hukum komutatif penjumlahan ( iv) a . b = b .a hukum komutatif perkalian

HUKUM-HUKUM BILANGAN RIIL Jika a, b dan c adalah bilangan-bilangan riil maka berlaku : ( v ) ( a + b ) + c = a + ( b + c ) hukum asosiatif penjumlahan ( vi ) ( ab ) c = a ( bc) hukum asosiatif perkalian ( vii ) a ( b + c ) = ab + ac hukum distributif ( viii ) a + 0 = 0 + a = a hukum penjumlahan nol ( ix ) a . 1 = 1 . a = a hukum perkalian satu ( x ) a . 0 = 0 . a = 0 hukum perkalian nol ( xi ) a + ( - a ) = -a + a hukum invers penjumlahan ( xii ) a . ( 1/a ) = 1 , a ≠ 0 hukum invers perkalian

BILANGAN KOMPLEKS Bilangan kompleks adalah bilangan yang terdiri dari unsur bilangan riil dan imajiner. Bentuk umum bilangan kompleks adalah z = a + ib. Komponen a disebut bagian riil dan ditulis Re(z) dan b adalah bagian imajiner dan ditulis Im(z). Bilangan a dan b adalah bilangan-bilangan riil sedangkan i adalah bilangan imajiner yang besarnya adalah

SIFAT-SIFAT BILANGAN KOMPLEKS Misal z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + iy2, maka berlaku : z1 = z2  x1 = x2 dan y1 = y2 sifat kesamaan z1 + z2 = (x1 + x2) + i(y1 + y2) sifat penjumlahan z1 - z2 = (x1 - x2) + i(y1 - y2) sifat pengurangan z1 . z2 = (x1x2 - y1y2) + i(x1y2 + x2y1)sifat perkalian

KONJUGAT Bila terdapat suatu bilangan kompleks z = x + iy, maka konjugat bilangan kompleks tersebut adalah = x – iy. Jika bilangan kompleks berbentuk z = x – iy, maka konjugatnya adalah = x + iy.

Perkalian Bilangan Kompleks dengan Konjugatnya z = (x + iy)( x – iy) = x2 - ixy + ixy – i2y2 = x2 + y2 Perkalian bilangan kompleks dengan konjugatnya menghasilkan bilangan ril.

Pembagian Dua Buah Bilangan Kompleks Untuk melakukan operasi pembagian dua buah bilangan kompleks pertama-tama kita kalikan pembilang dan penyebutnya (dalam hal ini z1 dan z2 ) dengan konjugat z2. Sehingga didapat :  

PERTIDAKSAMAAN Pertidaksamaan adalah salah satu bentuk pernyataan matematika yang mengandung satu peubah atau lebih yang dihubungkan oleh tanda-tanda < , > , ≤ atau ≥. Ditinjau dari jumlah dan pangkat peubah maka pertaksamaan dapat dibagi menjadi pertidaksamaan linier dengan satu peubah, pertidaksamaan linier dengan peubah banyak dan pertidaksamaan kuadrat.

SIFAT-SIFAT PERTIDAKSAMAAN

SIFAT-SIFAT PERTIDAKSAMAAN

SELANG ( INTERVAL ) Selang adalah himpunan bagian dari bilangan ril yang mempunyai sifat relasi tertentu. Jika batas-batasnya merupakan bilangan ril maka dinamakan selang hingga. Jika bukan bilangan ril maka dinamakan selang tak hingga (). Lambang  menyatakan membesar tanpa batas dan lambang - menyatakan mengecil tanpa batas.

PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU PEUBAH Pertidaksamaan linier satu peubah adalah pernyataan matematika yang memuat satu peubah yang mempunyai pangkat satu dan dihubungkan dengan tanda-tanda <, >, ≤ atau ≥. Bentuk umum dari pertidaksamaan linier satu peubah adalah :ax + b (?) 0, dimana a dan b adalah konstan, sedangkan (?) adalah salah satu dari tanda-tanda <, >, ≤ atau ≥.

NILAI MUTLAK

NILAI MUTLAK

PERTIDAKSAMAAN LINIER DUA PEUBAH Bentuk umum pertidaksamaan linier dua peubah adalah : ax + by + c (?) 0 ; konstanta-konstanta a, b dan c adalah bilangan-bilangan ril dan a ≠ 0 . Tanda (?) adalah salah satu dari tanda <, >, ≤ atau ≥ . Untuk membantu dalam menggambarkan grafik pertidaksamaan linier dua peubah, berikut diberikan prosedurnya. Ganti tanda pertidaksamaan dengan tanda sama dengan dan selanjutnya gambarkan grafik persamaan linier yang dimaksud. Setelah digambar kita akan melihat bahwa grafik persamaan linier adalah garis yang membagi bidang menjadi dua bagian.

PERTIDAKSAMAAN LINIER DUA PEUBAH Jika pada pertidaksamaan menggunakan tanda ≤ atau ≥ berarti garis tersebut termasuk pada grafik yang akan digambarkan. Selanjutnya garis tersebut digambarkan secara penuh. Jika pertaksamaan menggunakan tanda < atau > berarti garis tersebut tidak termasuk pada grafik yang akan digambarkan. Selanjutnya garis tersebut digambarkan putus-putus. Pilih salah satu titik koordinat pada masing-masing bidang dan kemudian substitusikan pada pertaksamaan. Jika substitusi tersebut menghasilkan pernyataan yang benar berarti bidang tempat kedudukan titik tersebut adalah bidang yang dimaksud. Sebaliknya jika substitusi menghasilkan pernyataan yang salah maka bidang tempat kedudukan titik tersebut bukan bidang yang dimaksud. Untuk keseragaman bidang yang memenuhi pertaksamaan diarsir.

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER Dalam penerapannya sering terdapat lebih dari satu pertaksamaan yang harus diselesaikan secara serentak. Pertidaksamaan-pertidaksamaan tersebut dinamakan “sistem pertidaksamaan linier”. Dalam pembahasan sistem pertidaksamaan linier kita hanya akan membahas sistem pertidaksamaan linier yang mempunyai tidak lebih dari dua peubah. Langkah-langkah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier. Ganti semua tanda pertaksamaan menjadi tanda sama dengan. Gambarkan grafiknya. Periksa salah satu titik koordinat pada bidang. Jika menghasilkan pernyataan yang benar, berarti bidang tersebut adalah bidang yang dicari.

PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Bentuk umum dari pertidaksamaan kuadrat adalah : ax + bx + c (?) 0, dimana a, b dan c adalah bilangan-bilangan ril dan a ≠ 0. Sedangkan (?) adalah salah satu dari tanda <, >, ≤, atau ≥ . Penyelesaian dari pertidaksamaan adalah menentukan harga-harga peubah yang memenuhi pertidaksamaan.

KOORDINAT KARTESIUS

KUADRAN-KUADRAN