UJI SIGNIFIKANSI ANALISIS DISKRIMINAN TIGA KELOMPOK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGUJIAN HIPOTESIS Pertemuan 10.
Advertisements

PENGUJIAN HIPOTESIS (STATISTIK)
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Pengujian Hipotesis (Satu Sampel)
Vektor dalam R3 Pertemuan
ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI
Analisis varians.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)
KELOMPOK 12 MARIA DE FATIMA PEREIRA RUT NIRMALA NADAPDAP.
KELOMPOK I-STAT.NONPAR 2G
Uji t Oleh Nugroho Susanto.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Pengantar Persamaan Diferensial (PD)
Regresi Linear Berganda: Perkiraan Interval dan Pengujian Hipotesis
Metode Statistika Pertemuan X-XI
Metode Statistika Pertemuan X-XI
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
Kelompok X: KARMILA PUTRI ( ) SITI ZULAIKHA ( )
Analisis Variansi.
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
Modul 7 : Uji Hipotesis.
BAB 13 PENGUJIAN HIPOTESA.
Bab X Pengujian Hipotesis
STATISTIKA NON PARAMETRIK
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
ANOVA DUA ARAH.
Analisis Variansi.
UJI HOMOGENITAS DATA SATU VARIABEL UJI T DAN ANOVA
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)
Pengujian Hipotesis.
Pengujian Hipotesis Achmad Tjachja N, Ir.,MS.
UJI DUA VARIANS Varians adalah simpangan baku kuadrat (s kuadrat)
UJI PERBEDAAN (Differences analysis)
ANOVA DUA ARAH.
HIPOTESIS 1 RATA-RATA.
MODEL REGRESI LINIER GANDA
Aprilia uswatun chasanah I/
PENGUJIAN HIPOTESIS Pertemuan 11.
Analisis Varians (ANAVA) (F test)
Kelompok 2 Uji Wald-Wolfowitz
Metode Shapiro-Wilks dan Kolmogorov-Smirnov untuk Uji Normalitas
Ekonometrika Metode-metode statistik yang telah disesuaikan untuk masalah-maslah ekonomi. Kombinasi antara teori ekonomi dan statistik ekonomi.
 Sekelompok Mahasiswa dari Fakultas Psikologi melakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jenis buku yang dibaca antara siswa.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN TOKO KUE RETNO CAKE
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA (MEAN) 1 SAMPEL
HUBUNGAN ANTARA GARIS LURUS DAN PARABOLA
Dua Sample Independen Digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan respons dari 2 populasi data yang saling independen.
Oleh: Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
HIPOTESIS DAN UJI RATA-RATA
HIPOTESIS & UJI VARIANS
BERLIAN NUR AWANIZ, PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH DI EKS KARESIDENAN PEKALONGAN.
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
Estimasi & Uji Hipotesis
MENGUJI HIPOTESIS Oleh Kadek adi wibawa Ahmad mustaghfirin.
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
Korelasi dan Regresi Ganda
Determinan Matrik dan Transformasi Linear
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
FUNGSI DISKRIMINAN 3 KELOMPOK
UJI HOMOGINITAS VARIANS
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)
Uji Kruskal-Wallis & Uji Friedman
MANN WHITNEY (UJI U).
Transcript presentasi:

UJI SIGNIFIKANSI ANALISIS DISKRIMINAN TIGA KELOMPOK Disusun oleh Firman Indra P (K1311037) Yulianto Dwi Cahyo N. (K1311082)

Langkah Menguji Uji signifikansi Menyusun Hipotesis H0 : fungsi diskriminan tidak signifikan H1 : fungsi diskriminan tidak signifikan Tingkat signifikansi α

Statistik Uji V ={N – 1 – 𝑝 +𝑘 2 } ln Daerah kritis Keputusan uji DK = { V | V>χ2(α;p-1;k-2) } Keputusan uji Tolak Ho jika V ϵ DK Terima Ho jika V DK

Contoh soal Dari sebuah populasi , diambil tiga sampel yang masing-masing berukuran 5. sampel pertama diambil dari siswa SMK , sampel kedua diambil dari siswa SMA IPS , dan sampel ketiga diambil dri siswa SMA IPA. Ketiga kelompok diuji kemampuan matematikanya , yang terdiri dari dua ujian yaitu ujian pemahaman konsep dan ujian ketrampilan komputasi

SMK SMA IPS SMA IPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 NS KONSEP (X1) KOMPUTASI (X2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh matriks SSCP untuk kelompok I dan II yaitu : W1 = 5,2 5,4 5,4 6,8 W2= 4,0 4,0 4,0 5,2 W3 = 2,8 3,8 3,8 6,8 Dengan demikian diperoleh W = W1 + W2 + W3 = 5,2 5,4 5,4 6,8 + 4,0 4,0 4,0 5,2 + 2,8 3,8 3,8 6,8 = 12,0 13,2 13,2 18,8

Untuk seluruh data diperoleh T = 18,93 6,00 6,00 30,00 Sehingga diperoleh B = T – W = 18,93 6,00 6,00 30,00 - 12,0 13,2 13,2 18,8 = 6,93 −7,20 −7,20 11,20 Nilai eigen dari W-1B dihitung sebagai berikut : W-1 = 1 51,36 18,8 −13,2 −13,2 12,0 = 0,366 −0,257 −0,257 0,234

W-1B = 0,366 −0,257 −0,257 0,234 6,93 −7,20 −7,20 11,20 = 4,387 −3,466 −3,466 4,471 |W-1B - I| = 0 => 4,387− −3,466 −3,466 4,471− = 0 (4,387 - )(4,471 - ) – ((-3,466)(-5,514))=0 2 – 8,858 + 0,503 = 0 12 = −(−8,858)± −8,858 2 −(4)(1)(0,503) (2)(1) = 8,858± 76,452164 2 = 8,858±8,744 2

1 = 8,858+8,744 2 = 8,801 2= 8,858−8,744 2 = 0,057 1= 8,801 atau 2= 0,057 Setelah diperoleh nilai eigen, dicari vektor eigen terstandar yang bersesuaian dengan nilai-nilai eigen tersebut sebagai berikut

Uji Signifikansi Fungsi Determinan Pertama Fungsi diskriminansi pertama Y1 = - 0,781X1 + 0, 625X2 V = {N – 1– 𝑝 +𝑘 2 } 𝑚=1 𝑟 ln (1+ 𝑚 ) = {15 – 1 – 2 +3 2 } { ln ( 1 + 8,801) + ln ( 1 + 0,057) = {11,5} { ln 9,801 + ln 1,057} = (11,5) (2,282 + 0,055) = (11,5) ( 2,337) = 26,878

Derajat kebebasan yang sesuai adalah p(k-1) = (2)(2) = 4 dan 20,05;4 = 9,488. karena V = 26,878 > 20,05;4 = 9,488 sehingga Ho ditolak yang berarti fungsi diskriminan pertama Y1 = -0,781X1 + 0,625X2 signifikan

Uji Signifikansi Fungsi Determinan Kedua Fungsi diskriminansi kedua Y1 = - 0,787X1 + 0, 618X2 V = {N – 1– 𝑝 +𝑘 2 } ln(1 + 1) = {15 – 1 – 2 +3 2 } ln ( 1 + 8,801) = {11,5} {ln 9,801} = (11,5) (2,282) = 26,243 V – V1 = 26,878 – 26,243 = 0,635

Derajat kebebasan yang sesuai adalah (p-1)(k-2) = (1)(1) = 1 dan 20,05;1 = 3,841 karena V – V1 = 0,635 > 20,05;1 = 3,841 sehingga Ho diterima yang berarti fungsi diskriminan pertama Y2 = -0,787X1 + 0,618X2 tidak signifikan Fungsi diskriminan kedua tidak signifikan sehingga fungsi-fungsi diskriminan tersebut tidak dapat dipakai untuk mengelompokkan suatu objek

TERIMAKASIH