Dunia Investasi Tanaman Industri Kehutanan SELAMAT DATANG DI Dunia Investasi Tanaman Industri Kehutanan
LATAR BELAKANG Penertiban pembalakan liar (illegal logging) yang dilakukan Pemerintah secara terus – menerus sampai tuntas Aksi kampanye penyelamatan hutan dan iklim secara aktif oleh organisasi Green Peace dan organisasi lainnya (LSM, Walhi) Perkembangan usaha industri perkayuan di Indonesia mengalami kesulitan bahan baku sehingga terjadi penghentian operasi dan bertambahnya pengangguran. Penerapan program Desa konservasi yang diluncurkan Pemerintah untuk tujuan melestarikan kekayaan hayati dan ekosistem disekitar hutan agar dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi makhluk hidup, keseimbangan ekosistem, terjaganya rantai kehidupan dan makanan.
Apa yang harus kita lakukan? Penanaman pohon kayu berbasis kemasyarakatan dan dapat menyentuh kesejahteraan Rakyat.
Pohon apakah itu? Banyak pohon kayu yang telah diusahakan dan dikembangkan oleh masyarakat maupun pengusaha kayu hutan seperti pohon Jati Super, Jati Lokal, Mahoni, Sengon, Akasia, Waru, dan lain sebagainya, tetapi relatif kecil yang dapat menyentuh kehidupan masyarakat karena umur panen lebih lama dan tidak memenuhi standar kwalitas industri perkayuan. Untuk mengatasi perihal tersebut diatas, kayu JABON (Anthocephalus cadamba) (Roxb.) Miq merupakan solusi terbaik yang dapat diusahakan dan dikembangkan masyarakat secara luas, mudah, murah, umur panen lebih cepat dan pengembalian investasi yang lebih cepat.
Pohon JABON (Anthocephalus cadamba) (Roxb.) Miq Nama lain pohon Jabon di Indonesia disebut juga dengan Jabun, Kelampayan, Empayang, Worotua. Bentuk batang silindris dan lurus dapat mencapai ketinggian 18 – 20 meter. Tidak mempunyai cabang permanen, cabang akan gugur sendiri pada masa pertumbuhan. Warna Kayu berwarna putih krem sampai sawo kemerah – merahan dan tidak mempunyai serat. Dapat dipanen pada umur 4 – 6 tahun dengan diameter batang 40 – 60 cm. Dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1000 meter dari permukaan laut Telah banyak diusahakan dan dikembangkan di Propinsi Kalimantan dan Jawa sejak tahun 2003 Kegunaan kayu adalah sebagai bahan untuk meubel, plywood dan lain - lain.
Penanaman Jarak tanam 4m x 4m atau 4m x 5m Jumlah tanaman per Ha 500 – 625 pohon Sebelum penanaman perlu dilakukan persiapan areal, pembuatan jarak tanam, pembuatan lobang tanam dan pemberian pupuk ke dalam lobang tanam (CIRP dan Kompos aktif) Penanaman dilakukan musim hujan dimana kelembapan tanah cukup tinggi. Bibit yang akan ditanam diusahakan umur 2 – 3 bulan (setelah pindah dari pesemaian ke polybag) atau ketinggian 20 – 30 cm Perawatan tanaman perlu diperhatikan antara lain pengendalian gulma, pengendalian hama, pemupukan dan penggunaan pupuk cair melalui daun Perawatan tanaman dilakukan cukup hanya 1 tahun dan sebaiknya pada areal penanaman Jabon diusahakan penanaman palawija dan sayur – sayuran. Keterangan : Teknis penanaman sampai perawatan tanaman dapat dilihat pada lembaran khusus standar kerja.
Analisa Biaya Investasi dan Hasil Penanaman Jabon per Hektar (Ha) NO BIAYA INVESTASI JUMLAH BIAYA 1 Persiapan lahan 2,500,000 2 Bibit (625 btg/ha) 3,437,500 3 Penanaman (pancang, lobang, ppk dasar, tanam) 1,500,000 4 Perawatan / Pemeliharaan (umur 0 – 1 tahun) Piringan / gawangan 1,750,000 Pemupukan 5,000,000 Pengendalian hama / penyakit 1,000,000 TOTAL BIAYA INVESTASI 15,187,500 5 Hasil tanaman sampai umur 5 tahun Kapasitas 500 pohon /ha Harga jual per pohon = Rp. 1,000,000 500,000,000 6 KEUNTUNGAN 484,812,500
Selamat Berinvestasi Salam Kami Ir. Taslim Harefa 081375350988 Moch Romdhon 081315308499