TEORI LOKASI iNDUSTRI Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fungsi dan Operasi Agroindustri
Advertisements

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI.
Merancang jaringan SUPPLY CHAIN
Teori Lokasi Pertanian
PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
INTERAKSI KOTA DAN DESA
Teori dasar pemanfaatan tanah
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik
Pemilihan Letak Bisnis dan lingkungan bisnis
Lepas jaketnya dunk Kalo gak sedang sakit !!!
POLA LOKASI KOTA Dasar: Ukuran besar/kecilnya jumlah penduduk.
Pemilihan Lokasi Usaha / Industri.
TEORI LOKASI VON THUNEN DAN TEORI-TEORI LOKASI SPASIAL
BEBERAPA ASPEK TRAFIK DAN RAMALAN PERTUMBUHAN TRAFIK
DASAR-DASAR PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
TRANSPORTASI DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI
TEORI LOKASI Didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari.
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
EKONOMI MIKRO (Pertemuan Ke-4) Oleh: Pahrul Fauzi, SE, M.Si
TEORI LOKASI Didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang alokasi.
Teori lokasi dan guna lahan
PERTEMUAN KE-5 STRATEGI LOKASI
Teori Lokasi Von Thunen dan Aplikasinya pada Struktur Ruang Kota
03. INDUSTRI & TRANSPORTASI
BAB 3 PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN, DAN PASAR
TEORI LOKASI BIAYA MINIMUM
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
TRANSPORTASI DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
Teori Lokasi Industri.
Manajemen Produksi Agrobisnis
STRATEGI LOKASI - MANAJEMEN OPERASIONAL-.
MANAJEMEN PRODUKSI.
ANALISIS PRODUKSI.
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
Persekutuan Pabean dan Free Trade Area
Kegiatan Industri TEORI WEBER
Pusat Pertumbuhan.
EKONOMI KELAS 10 (UMUM) SMAN 11 KAB. TANGERANG
TEORI LOKASI EKONOMI REGIONAL Oleh :
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
Kegiatan Perdagaangan Teori Christaller
TUJUAN PEMBELAJARAN SISWA MAMPU :
DASAR-DASAR PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Teori, Konsep, metode analisis dasar Geografi Ekonomi
PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Teori Lokasi Von Thunen (Pola Produksi Pertanian)
Pertemuan kesembilan “BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA”
WILAYAH PERWILAYAHAN. Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut ini. 1.Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga.
MATA KULIAH GEOGRAFI PERTANIAN
POKOK PEMBAHASAN MATERI 7 : PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN
PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN WILAYAH
EKONOMI PERKOTAAN DAN TRANSPORTASI
LOKASI PERUSAHAAN Menu.
INTERAKSI DESA KOTA Aida Kuniawati, S.Pd, M.Si
PERTEMUAN KE-5 STRATEGI LOKASI
EKONOMI TRANSPORTASI (CIV -205)
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
PERENCANAAN WILAYAH Kuliah-6-7.
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint Products and By Products) Perhitungan biaya produk bersama dan biaya produk sampingan perlu.
PENGERTIAN RUANG DAN INTERAKSI ANTAR RUANG Mata Pelajaran IPS Kelas VII.
TEORI LOKASI Charissa H XII IPS. TEORI LOKASI INDUSTRI Menurut Alfred Weber seorang ahli ekonomi dan geografi terdapat dua faktor utama penentu lokasi.
Teori Lokasi Gabrielle Filia Lianto XII IPS. 1. Teori Lokasi Pertanian  Teori ini merupakan teori lokasi yang muncul dalam konteks struktur ruang yang.
RUANG DAN INTERAKSI ANTAR RUANG Disusun oleh : THESSA LELANASARI, S.E. NO. PESERTA : SMP NEGERI 3 NATAR, LAMPUNG SELATAN.
Transcript presentasi:

TEORI LOKASI iNDUSTRI Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan asumsi sebagai berikut:

1) Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen. 2) Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. 3) Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR). 4) Hanya ada satu jenis alat transportasi. 5) Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. 6) Terdapat persaingan antar kegiatan industri. 7) Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional.

Weber menggunakan tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.

(a) (b) (c) Segitiga Weber dalam menentukan lokasi industri(Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000) Keterangan: M = pasar P = lokasi biaya terendah. R1, R2 = bahan baku Gambar (a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak. (b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri. (c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.

b. Teori lokasi industri optimal (Theory of optimal industrial location) dari Losch Teori ini didasarkan pada permintaan (demand), sehingga dalam teori ini diasumsikan bahwa lokasi optimal dari suatu pabrik atau industri yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas, sehingga dapat dihasilkan pendapatan paling besar

Untuk membangun teori ini, Losch juga berasumsi bahwa pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen, jika disuplai oleh pusat (industri) volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin jauh dari pusat industri semakin berkurang volume penjualan barang karena harganya semakin tinggi, akibat dari naiknya ongkos transportasi

Berdasarkan teori ini, setiap tahun pabrik akan mencari lokasi yang dapat menguasai wilayah pasar seluas-luasnya teori ini tidak menghendaki wilayah pasarannya akan terjadi tumpang tindih dengan wilayah pemasaran milik pabrik lain yang menghasilkan barang yang sama, sebab dapat mengurangi pendapatannya. pendirian pabrik-pabrik dilakukan secara merata dan saling bersambungan sehingga berbentuk heksagonal.

c. Teori susut dan ongkos transport (theory of weight loss and transport cost) didasarkan pada hubungan antara faktor susut dalam proses pengangkutan dan ongkos transport yang harus dikeluarkan, yaitu dengan cara mengkaji kemungkinan penempatan industri di tempat yang paling menguntungkan secara ekonomi Suatu lokasi dinyatakan menguntungkan apabila memiliki nilai susut dalam proses pengangkutan yang paling rendah dan biaya transport yang paling murah

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa: 1) Makin besar angka rasio susut akibat pengolahan maka makin besar kemungkinan untuk penempatan industri di daerah sumber bahan mentah (bahan baku), dengan catatan faktor yang lainnya sama. 2) Makin besar perbedaan ongkos transport antara bahan mentah dan barang jadi maka makin besar kemungkinan untuk menempatkan industri di daerah pemasaran.

d. Model gravitasi dan interaksi (model of gravitation and interaction) dari Issac Newton dan Ullman tiap massa mempunyai gaya tarik (gravitasi) untuk berinteraksi di tiap titik yang ada di region yang saling melengkapi (regional complementarity), kemudian memiliki kesempatan berintervensi (intervening opportunity), kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability)

Teori interaksi teori mengenai kekuatan hubungan-hubungan ekonomi (economic connection) antara dua tempat yang dikaitkan dengan jumlah penduduk dan jarak antara tempat-tempat tersebut Makin besar jumlah penduduk pada kedua tempat maka akan makin besar interaksi ekonominya. Sebaliknya, makin jauh jarak kedua tempat maka interaksi yang terjadi semakin kecil

Keterangan: I = gaya tarik menarik diantara kedua region Keterangan: I = gaya tarik menarik diantara kedua region. d = jarak di antara kedua region. P = jumlah penduduk masing-masing region.

e. Teori tempat yang sentral (theory of cental place) dari Walter Christaller Teori ini didasarkan pada konsep range (jangkauan) dan threshold (ambang). Range (jangkauan) adalah jarak tempuh yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat threshold (ambang) adalah jumlah minimal anggota masyarakat yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan suplai barang

Menurut teori ini, tempat yang sentral secara hierarki dapat dibedakan menjadi tiga jenis 1) Tempat sentral yang berhierarki 3 (K = 3), merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah sekitarnya, atau disebut juga kasus pasar optimal. 2) Tempat sentral yang berhierarki 4 (K = 4), merupakan situasi lalu lintas yang optimum. Artinya, daerah tersebut dan daerah sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. 3) Tempat sentral yang berhierarki 7 (K = 7), merupakan situasi administratif yang optimum. Artinya, tempat sentral ini mempengaruhi seluruh bagian wilayah-wilayah tetangganya.

Untuk menerapkan teori ini, diperlukan beberapa syarat di antaranya sebagai berikut: 1) Topografi atau keadaan bentuk permukaan bumi dari suatu wilayah relatif seragam sehingga tidak ada bagian yang mendapat pengaruh lereng atau pengaruh alam lain dalam hubungannya dengan jalur angkutan. 2) Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relatif homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer yang menghasilkan padi-padian, kayu, dan batubara.