Theories of Discourse Mengingatkan kembali- John Power mengatakan bahwa pesan sebagai sentral dalam komunikasi mempunyai tiga struktur: Relasi Signs dan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EFFECTIVE COMMUNICATION
Advertisements

Pardjono, Ph.D Pascasarjana UNY
KONSEPTUAL TEORI KOMUNIKASI
Pragmatik Dewi Puspitasari.
Symbolic Expression & Persuasive Language Jumat, 5 Desember 2014.
Metodologi Penelitian
B y : k e l o m p o k d u a b e l a s ™
Teknik Sistem Informasi Industri
Tindakan Sosial  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat.
Tahap-tahap Membaca Analitis
BAHASA DAN BUDAYA Bahasa memungkinkan manusia untuk menyampaikan budaya dari satu budaya ke budaya lainnya. Setiap interaksi komunikasi antarbudaya paling.
KOMPONEN – KOMPONEN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
KEBENARAN ILMIAH KWALITAS PENGETAHUAN
MANAJEMEN MAKNA TERKOORDINASI W. Barnett Pearce & Vernon Cronen
PENGEMBANGAN PRAGMATIK
Pendidikan sebagai Ilmu
Komunikasi Visual (Sebuah Kajian Semiotika)
TRADISI-TRADISI TEORI KOMUNIKASI
Metodologi Penelitian
Teori-Teori Pesan Materi minggu 6 - 7
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Pesan Linguistik Pesan Paralinguistik Pesan Ekstralinguistik
Gender dan Media Gender dan Struktur Sosial Selasa, 16 November 2010.
Epistemologi dalam kegiatan ilmiah
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
Yaumil Haeriah Tahir Fina Ruzika Zaimar ( ) AKUNTANSI KEPERILAKUAN Metode Riset KELOMPOK 2.
Komunikasi Antarpribadi (2)
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
Pertemuan ke-9 TINDAK TUTUR.
Hubungan Ilmu, Penelitian
BERFIKIR Tujuan Pembelajaran : Memahami elemen Kognisi
TRADISI-TRADISI TEORI KOMUNIKASI
Psikologi Komunikator & Psikologi Pesan
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
Muhammmad Noor Hidayat
PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAP Pengertian KAP Secara umum komunikasi antar pribadi (KAP) dapat diartikan.
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
Kekuasaan dan Politik Dr. Herman Ruslim.
Ilmu Penalaran atau Logika
Teori-teori dalam studi Kepemimpinan
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PSIKOLOGI PESAN
TRADISI TEORI KOMUNIKASI
Teori-teori yang berkaitan dengan pesan
TINJAUAN FUNGSIONALIS
PEMIKIRAN FILSAFAT KOMUNIKASI
Ilmu Penalaran atau Logika
SEMIOTIKA SEBAGA METODE ILMIAH
1 November 2012 “The World of Word”.
SEJARAH ANALISIS WACANA Analisis wacana sebagai sebuah disiplin ilmu (linguistik makro) mulai berkembang sejak tahun 1960-an.
Visual Rethoric.
KONSUMSI TEKS.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
HAKIKAT , CIRI - CIRI, DAN FUNGSI BAHASA MENURUT LUDWIA WITTGEINSTEIN
PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN TEORI DAN STUDI
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Filsafat Pendidikan sebagai ilmu
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
TEORI KEPEMIMPINAN Mustika Lukman Arief.
BBM 3206 Teori Pragmatik Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia.
BBM 3212 Teori Pragmatik Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia.
TEORI KEPEMIMPINAN Muh Azis Muslim.
BBM 3106 TEORI LINGUISTIK Bersemuka II Oleh Prof. Madya Dr
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4
THEORIES OF EDUCATIONAL MANAGEMENT
Hakikat Tindak Tutur dan Jenisnya OLEH : Nama:Anni Zulfitri NPM: Prodi: Pend. Bahasa Indonesia.
Komunikasi Interpersonal  Komunikasi interpersonal menduduki peran yang sentral dalam kehidupan sehari-hari.  Komunikasi ini juga akan memenuhi terhadap.
Dunia dalam Kata Pesan Verbal.
Transcript presentasi:

Theories of Discourse Mengingatkan kembali- John Power mengatakan bahwa pesan sebagai sentral dalam komunikasi mempunyai tiga struktur: Relasi Signs dan Symbols- Semantik-Semiotik Bahasa sebagai sistem tanda formal- Syntactic-Tata Bahasa-Linguistik Penggunaan Bahasa dan hubungannya dalam kehidupan sehari-hari-Discourse

Discourse Analysis Merupakan metode atau cara menganalisis kegunaan aktual dan penggunaan bahasa Meneliti bagaimana pesan diorganisasikan, digunakan dan dipahami Prosesnya sangat tergantung pada apa yang mau dicapai

Pendekatan Discourse Analysis Ada beberapa model- tergantung pada apa yang mau dicapai dalam analisis tersebut Beberapa contoh: van Dijk (1997); Jaworski dan Coupland (1999); Wodak dan Meyer (2000), Fairclough (2003); Tannen (2003) dll

Dimensi Bahasa Dalam Discourse Analysis Bahasa di dalam penggunaannya mendesain atau mengkonstruksi tujuh area terhadap realitas: Memberikan signifikansi (significance) terhadap objek (meaning and value) dengan cara tertentu Menunjukkan keterlibatan dalam jenis aktivitas tertentu (activities) Menunjukkan identitas dan peran tertentu (identity and role) Menunjukkan “relationships” Menyampaikan perspektif distribusi kekuatan sosial (politics)- soal normal, benar-salah, baik-buruk, layak-tidak layak, bernilai-tidak bernilai. Menunjukkan relevansi satu hal terhadap hal yang lain (connection) Menunjukkan “sign systems” dan “knowledge” (dalam lingkungan militer berbeda dengan lawyer dll)

Tiga Masalah Dalam Discourse Analysis Soal makna (problem of meaning)-bagaimana memahami pesan dan misalnya bagaimana menentukan makna informasi apa yang melekat dalam pernyataan Soal tindakan (problem of action)- bagaimana sesoerang mendapatkan sesuatu melalui penggunaan bahasa Soal koherensi (problem of coherence)-bagaimana penggunaan bahasa dapat tergambar sebagai hal yang masuk akal dan logis

Speech Act Theory Teori ini dibangun melalui fondasi pemikiran Ludwig Wittgeinstein- Tractatus Logico Philosophicus dan J.L Austin-How to Do Things with Words John Searle: Speech Act Theory

Premis Pokok Speech Act Theory Speech act merupakan unit dasar bahasa yang digunakan untuk mengekpresikan makna dengan tujuan tertentu Ada dua bentuk yang dapat diobservasi: a) Menampilkan sebuah tindakan ( One performs an act) dan; b) Melakukan sesuatu (One does something) Speech Act Theory tidak menekankan pada referent individu terhadap simbol/penggunaan bahasa, tetapi pada maksud tindakan secara keseluruhan

Segi-Segi Dalam : “ One perform an act” Ketika seseorang mengatakan: “ saya haus”- setidaknya ada tiga hal dari 4 bentuk “perform an act” a. Utterance act-pengucapan terhadap unit dasar bahasa b. Propositional act-mengatakan sesuatu karena menyakini hal ini sesuatu betul c. Illocutionary act- didesain untuk memenuhi sebuah tujuan. Ini merupakan yang paling penting dalam theory ini. d. Perlocutionary – didesain untuk mendapat efek aktual terhadap perilaku orang lain

Propositional Act dan Illocutionary Act Proposisi dapat dipahami sebagai satu dari aspek isi (content) pernyataan. Proposisi mendesain sejumlah kualitas tertentu, asosiasi terhadap objek, situasi atau kejadian Proposisi dapat dievalusi nilai kebenaran dalam realitas yang ada- validitas Dalam Speech Act Theory- persoalan kebenaran (truth) proposisi tidak menjadi perhatian sentral Speech Act Theory lebih memberi perhatian pada tujuan dari penggunaan proposisi (unit dasar bahasa)- illocutionary Act Kebenaran dalam Speech Act dievaluasi dari felicity-derajat terhadap kondisi-kondisi tindakan terpenuhi

Illocutionary Act Mendesain tujuan penggunaan unit dasar bahasa (proposisi) Menekankan pada apa yang dilakukan seseorang untuk tujuan tertentu dengan proposisi Makna dalam Speech Act berada di dalam “illocutionary force”

“A rule-governed form of behavior” Dalam Berbahasa John Searle: Contitutive Rules dan Regulative Rules Contitutive Rules menciptakan sebuah “game” yang dibentuk berdasarkan aturan tertentu Contitutive rules memberikan dasar untuk melakukan interpretasi penggunaan bahasa Regulative Rules memberikan arahan melakukan tindakan dalam sebuah game/penggunaan bahasa

Lima Tipe Illocutionary Act Assertive: menguatkan kebenaran dari proposisi (menyatakan, melakukan afirmasi, kesimpulan dan keyakinan) Directives: Meminta melakukan sesuatu(memerintah,memohon,mengundang, mengancam) Commisives:menyangkut tindakan yang akan datang (berjanji, bersumpah, menjamin dll) Expressive: menyangkut segi psikologis (ucapan terima kasih, memberi selamat, dll) Declaration: Membuat perjanjian, pernikahan, pemecatan, pengunduran diri dll

Conversation Analysis Meneliti sekuen-sekuen aktual perbincangan (talk) Memfokuskan pada interaksi dalam discourse- bagaimana komunikator mengelola, mengorganisasikan sekuen-sekuen perbincangannya Sering dihubungkan dengan Etnomethodology-Interpretive Aspek Cnversation Analysis:Koherensi (conversational Coherence)- keterhubungan dan kebermaknaan di dalam konversasi

Conversational Maxims Quantity Maxims: Memberikan informasi yang cukup (sufficient). Quality Maxims: Memberikan informasi yang benar (truthful) Relevancy Maxims: relevan dengan subyek yang dibicarakan Manner Maxim: Tidak menyembunyikan informasi dan ambigu Violation yang terjadi pada conversational maxims menimbulkan banyak interpretasi-Conversational Implicatures

Conversational Maxims-H.Paul Grice Menjelaskan asumsi yang sangat umum bagi konversasionalis (komunikator) agar disebut kompeten Cooperative Principle: Tidak dalam arti mengekspresikan kesetujuannnya, tetapi adanya keinginan untuk berkonstribusi sesuai dengan tujuan konversasi Kooperasi ini dicapai melalui empat maxims

Conversational Coherence Koherensi mempertanyakan bagaimana seorang komunikator membangun/menciptakan makna yang jelas, apa yang patut dan tidak patut dalam konversasi Ada dua prinsip yakni: Local Principles-Sequencing Approach dan Global Principles-Inferential Strategic Approach

Local Principles-Sequencing Approach Konversasi terdiri dari sejumlah tindakan komunikasi yang ditentukan oleh aturan tertentu ( a series of rule-governed speech acts) Koherensi dicapai ketika tindakan komunikasi tersebut direspon secara tepat Sequencing Appraoch memfokuskan pada The Adjacency pair (pasangan jejerannya) yang menghubungkan tindakan komunikasi terkait bersama-sama. FPP (First-pair part) dan SPP (Second –Pair Part) Melalui pendekatan ini yang disebut koheren bila aturan sekuen secara konsisten digunakan antara FPP dan SPP

Sejumlah Tipe Adjacency Pair: Pertanyaan-Jawaban; Permintaan-Penolakan/Pemberian; Permohonan maaf-Diterima/Ditolak; tuduhan-Diterima/Ditolak dll

Global Principles-Inferential Strategic Approach Dalam pendekatan pragmatik, koherensi konversasi mengasumsikan sebagai konversasi sebagai tindakan praktikal yang berusaha mencapai tujuan Koherensi tergantung pada proses-proses alasan (reasoning) Keputusan terhadap apa yang dikatakan, dan bagaimana mencapai tujuan ditentukan oleh proses “reasoning” tersebut.