 Gedung Tinjauan adalah sebuah gedung rumah sakit Meilia Cibubur.  Dipergunakan Jenis Pemodelan Open Frame dan Open Frame dengan diafragma plat untuk.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
DESAIN STRUKTUR BAJA Perancangan struktur baja menggunakan SAP2000 dapat dipilih berdasarkan beberapa design-code internasional, seperti : AISC-ASD89,
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
PERENCANAAN DESAIN FLAT PLATE TOWER D – E CIBUBUR VILLAGE APARTMENT
Presented by: Mohammad Ikhsan Arief ( ) SARMAG ‘07
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NAROTAMA
SNI Tabel 3 Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor tahanan lebih struktur dan faktor tahanan lebih total.
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
STRUKTUR BETON PRATEGANG DAN PRACETAK
BAB X Pe e ca M D 1 2  Ac r  S a 1 2 
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Berdasarkan Kekuatan M M = 1/10. q.l2 s = W W = 1/6 b.h2
Sistem Koordinat Bumi.
SNI seperti menurut standar yang lama, di mana Wilayah Gempa 1 adalah bebas gempa sama sekali. A Secara umum Spektrum Respons adalah suatu.
SNI ketika terjadi gempa, struktur bawah tersebut tidak akan mengalami gaya inersia apapun. Tetapi berhubung interaksi tanah-struktur selalu.
Tugas 1 masalah properti Fluida
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
Materi • Distribusi Gaya • Metode Markus • Sistim Pelat Satu Arah
Rancangan Acak Lengkap
Prepared by : H. KOESPIADI, Ir. MT.
SNI A Dapat dimengerti, bahwa komponen vertikal gerakan tanah akibat gempa akan relatif semakin besar, semakin dekat letak pusat gempa.
SNI Apabila penjepitan tidak sempurna dari struktur atas gedung pada struktur bawah diperhitungkan, maka struktur atas gedung tersebut harus.
SNI PENJELASAN A.1 Ruang Lingkup A.1.1
P E R C O B A A N F A K T O R I A L D E N G A N RANCANGAN ACAK LENGKAP
SNI Bila diinginkan, dari diagram atau kurva gaya geser tingkat nominal akibat pengaruh Gempa Rencana sepanjang tinggi struktur gedung yang.
KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
RADHIK SETIAWAN, APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA KOMPONEN PELAT DAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG GELAR KARYA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI.
SNI daktilitas struktur yang sangat penting untuk difahami, mengingat nilai faktor daktilitas struktur yang menentukan besarnya beban gempa yang.
DWI ARI USTOYO, APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA ELEMEN PELAT DAN PONDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG.
ASSESMENT COURSE EARTQUAKE ENGINEERING
SNI yang tersedia saat ini. Data masukan untuk analisis ini adalah lokasi sumber gempanya, distribusi magnitudo gempa di daerah sumber gempa,
TINJAUAN BANGUNAN TINGGI DALAM PERATURAN BANGUNAN GEDUNG INDONESIA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FRAME-SHEARWALL TAHAN GEMPA
SNI atas atau ke bawah) lebih dari 20% dari nilai yang dihitung dengan rumus Rayleigh. A.6.3 Analisis statik ekuivalen Pasal ini hanya menegaskan,
Bab 9B Analisis Variansi Bab 9B
DANANG AGUSTIAN, PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH DAN LABORATURIUM JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS DAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TRANSMISI SABUK (BELT). Roda Gigi Sabuk dan Pulley Rantai dan Sproket Tali Kabel.
ASSESMENT COURSE STEEL STRUCUTRE
Bab – V SAMBUNGAN.
PERENCANAAN ELEMEN KOMBINASI
SNI suatu transformasi koordinat dengan matriks eigenvektor sebagai matriks transformasinya. Respons dinamik total dari sistem BDK tersebut selanjutnya.
DESAIN BETON BERTULANG
SILABUS DAN SAP KONSTRUKSI BETON II
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
BAYU USYRAKHMAN, PROYEK STRUKTUR POLI SPESIALIS RS ST ELISABETH SEMARANG.
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
STRUKTUR KOLOM Kolom adalah Komponen struktur bangunan yg bertugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal. Kolom sebagai bagian dari suatu.
Pengantar Nur Ahmad Husin.
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
Desain Penampang Beton Bertulang
ANALISIS GEMPA DENGAN SAP
STRUKTUR BETON DI DALAM GESER DAN TORSI PERTEMUAN 08
Pertemuan 12 Konstruksi komposit
Memasang bekisting kayu
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA PADA BANGUNAN 5 LANTAI DI UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE OLEH : Rifaldy Jufri Pembimbing : Kusnadi,
II. ANALISIS DAN DISAIN SISTEM PELAT LANTAI
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Study Kasus : Proyek Hotel Brawa Residences.
EGA JULIA FAJARSARI, ST.,MT.
PLAT DAN RANGKA BETON.
YRYR Perencanaan Bangunan Gedung Yulin Dwiastuti Rini Septiani.
STRUKTUR ATAS Upper Structure.
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
Transcript presentasi:

 Gedung Tinjauan adalah sebuah gedung rumah sakit Meilia Cibubur.  Dipergunakan Jenis Pemodelan Open Frame dan Open Frame dengan diafragma plat untuk melihat perbandingan dari keduanya. Tujuan Menganalisa Interstory Drift dari gedung dengan menggunakan metode open frame dan dengan diafragma plat Merencanakan struktur atas gedung dengan dua metode pemodelan untuk melihat hasil dan perbandingan dari kedua metode tersebut.

 Perhitungan Struktur Atas berupa balok,kolom,dan pelat  Gempa dimodelkan dengan analisis statik ekuivalen 3 dimensi  Pemodelan dilakukan dengan 2 metode  Open Frame  Diafragma Pelat

Preliminary Design Analisa Struktur Analisa Penampang Gambar Rencana

Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3-dst

 Jenis Struktur : Gedung Rangka Terbuka  Material Utama Struktur: Beton Bertulang  Kategori Bangunan: Gedung Beraturan  Tinggi Bangunan Keseluruhan: 33 m  Tinggi Bangunan Perlantai  Tinggi Lantai 1 dan 2: 4,5 m  Tinggi Lantai 3-8 : 4 m

TipeB0B0B1B1B2B2B3B3B4B4B5B5 Dimensi400x800350x750300x700250x500200x400150x300 TipeK1K2K3 Dimensi600x600400x400300x300 BALOK KOLOM

Dengan Program ETABS OPEN FRAME DIAFRAGMA PLAT Pemodelan Beban Mati Beban Hidup Beban Gempa Beban Gravitasi Pembebanan Koefisien Gempa Gaya Gempa Waktu Getar T-RAYLEIGH Gempa Statik Simpangan Simpangan Antar tingkat Kinerja Bangunan

LANTAI BEBAN MATI TOTALBEBAN HIDUP BEBAN TOTAL kg ton , , , , , , , , , , , , , , , ,557 ∑ , ,0552

LANTAI BEBAN MATI TOTAL BEBAN HIDUPBEBAN TOTAL kg ton , , , , , , , , , , , , , , , ,557 ∑ , ,0552

TINGKAT Wi Fix di Wi.di2Fi.di (t)(mm) (ton-mm2)(ton-mm) 81071,56176,3020, ,153693, ,38190,0419, ,363734, ,60168,5918, ,862957, ,57145,9117, ,152703, ,83118,6515, ,641891, ,4795,4414, ,771339, ,1074,1311, ,70885, ,5439,9010, ,87429,36 ∑11435, , ,55

Spektrum Respons Gempa Wilayah 3 Waktu Getar Bangunan (T) T= 0,06H 3/4 H= 33,18 m T= 0,06 (33,18) 3/4 = 0,83 detik Koefisien Gempa Dasar (C) C = 0,75 Gaya geser dasar nominal sebagai ragam pertama (V 1 )

DIAFRAGMA OPEN FRAME Lantai zidi∆d i (m)(mm) Base000 84,520, ,651, ,531, ,540, ,941, ,031, ,942, ,761,18 Lantai zidi∆d i (m)(mm) Base000 14,522, ,561, ,222, ,490, ,431, ,151, ,720, ,711,01

TULANGAN. LENTUR TULANGAN SENGKANG

TULANGAN. LENTUR TULANGAN SENGKANG

METODE DIFRAGMA PELAT METODE DIFRAGMA OPEN FRAME Tabel 5.16 Penulangan Lentur dan Sengkang Kolom Metode Open Frame No. Kolom PuTul.LenturVu Tul.Sengkang Tipe bh mmmTumpuanLapangan 1K ,1316D ,160D10-130D K ,0010D ,015D10-130D K ,288D ,465D10-130D10-200

 Hasil kinerja struktur berdasarkan SNI , menunjukkan bahwa simpangan struktur masih dalam kondisi batas ijin. Untuk metode diafragma sendiri menghasilkan defleksi yang lebih kecil dari pada open frame biasa.  Hasil perhitungan pelat menunjukkan bahwa pelat dengan tulangan lentur arah x dan y masing-masing D sudah cukup mewakili kondisi tipe pelat yang lain.  Hasil perhitungan enam bauh tipe balok dari kedua metode menunjukan hasil bahwa perhitungan tulangan balok dengan metode diafragma menghasilkan tulangan yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode open frame baik untuk tulangan lentur maupaun tulangan geser.  Hasi perhitungan tulangan untuk kolom akibat beban aksial pada kedua metode memperlihatkan bahwa dengan metode diafragma menghasilkan tulangan yang lebih sedikit sekitar 14%, namun untuk geser tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

 Departemen Pekerjaan Umum, “Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung”, SKBI , Jakarta,  Departemen Pekerjaan Umum, “Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung”, SKBI , Jakarta,  Dipohusodo, Istimawan. “Struktur Beton Bertulang: berdasarkan SK SNI T ”. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,  Kusuma Gideon, “Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang : berdasarkan SK SNI T Seri Beton 1”, Erlangga, Jakarta  Kusuma Gideon, “Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang : berdasarkan SK SNI T Seri Beton 4”, Erlangga, Jakarta  aSudarmoko, “Perancangan dan Analisis Kolom Beton Bertulang (mengacu SK SNI-T )”, Biro Penerbit, Jakarta,  “SNI : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung”, Departemen Pekerjaan Umum.  “SNI : Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung”, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.