DARAH DAN SUMSUM TULANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Peredaran Darah
Advertisements

DARAH Sebagai alat transportasi dalam tubuh manusia.
26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio1. 26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio2 PLASMA DARAH BENDA DARAH SEDOT DARAH MASUKKAN KE DALAM TABUNG.
DARAH PERIFER, SUM-SUM TULANG DAN HEMATOPOIESIS
Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
Peredaran darah manusia
Radang Burhannudin Ichsan.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Virtue.Ivana.Stella.William XIAI
SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem Peredaran Darah Ikan
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM SIRKULASI.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Respon Imun Nonspesifik
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
Leukosit.
LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)
DARAH drg.Fidya, MSi.
Sistem Pertahanan Tubuh
JARINGAN IKAT Kelompok 1 : Anggraini Dwi I (02)
Jumlahnya sekitar 4,5 – 5,5 juta sel per mm3
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
JARINGAN IKAT Mata Kuliah: Struktur Perkembangan Hewan
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
Leukosit Oleh : sukarniwati.
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Oleh : Aisyah Rahadi Safitri Fatima Salsabila Dhata Wirinda Shafira
Struktur Dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL. PERTEMUAN 3
Assalamualaikum wr.wb.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
SISTEM SIRKULASI.
2 Cisauk Junior high School
BIOLOGI DASAR MANUSIA “IMUNOLOGI DAN SISTIM LIMFATIK”
SISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM TRANSPORTASI.
BAHAN AJAR BIOLOGI Kelas XI Semester I
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
DARAH DAN PEMBULUH DARAH
Mengangkut zat-zat sisa metabolisme.
pembuluh darah & limfatik
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Sistem Peredaran Darah
Sistem Perdaran Darah.
Materi Ajar Sistem Kekebalan
SISTEM KARDIOVASKULER Anatomi dan Fisiologi Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh
Rangkuman Praktikum Hematologi
BAB 11 SISTEM IMUN.
Nama Kelompok : Athena Joanne Tarigan ( XI A7 / 05 )
SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIA
DARAH.
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
Struktur Jaringan Hewan ‘’Jaringan Mieloid‘’
SEL DARAH.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
Organ Limfoid & Sel-sel Imun yang berperan
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
HEMATOLOGI SUKARNI. CAPAIAN PEMBELAJARAN Mampu Memahami: Sel darah putih (leukosit), eosinofil, basofil, leukopenia dan leukemia Sifat pertahanan netrofil.
JARINGAN PENGIKAT DAN JARINGAN PENUMPU
Leukosit. Darah Terdiri dari : – Plasma – Sel darah Eritrosit Leukosit trombosit.
BAB 4 SISTEM PEREDARAN DARAH By : Anna Laura Silaban, S.Si.
Transcript presentasi:

DARAH DAN SUMSUM TULANG CHAIRUL ANWAR

DARAH TERDIRI DARI 2 KOMPONEN :. I. BAGIAN BERBENTUK : DARAH TERDIRI DARI 2 KOMPONEN : I. BAGIAN BERBENTUK : TERDIRI DARI SEL DARAH MERAH ( ERITROSIT ), SEL DARAH PUTIH ( LEUKOSIT ) DAN KEPING DARAH ( THROMBOSIT ). II. BAGIAN TAK BERBENTUK : BERUPA CAIRAN DAN DISEBUT PLASMA

PLASMA DARAH : TERDIRI DARI PLASMA PROTEIN, GARAM ANORGANIK, DAN BAHAN-BAHAN ORGANIKM YANG BERASAL DARI ASAM AMINO, VITAMIN, HORMON, LIPID, DSB. FUNGSI : - ALAT TRANSPORTASI DARI BAHAN METABOLIK, SISA METABOLISME, JUGA HORMON. - MENGATUR DISTRIBUSI PANAS TUBUH, KESEIMBANGAN ASAM BASA MAUPUN KESEIMBANGAN OSMOTIK.

ELEMEN – ELEMEN BERBENTUK : I. ERITROSIT. - PADA MAMALIA TIDAK BERINTI ELEMEN – ELEMEN BERBENTUK : I. ERITROSIT - PADA MAMALIA TIDAK BERINTI - BENTUK CAKRAM BICONCAVE DENGAN DIAMETER 7–8 MIKRON. - LUNAK  MUDAH MENYESUAIKAN DIRI DENGAN ANYAMAN KAPILER. - FUNGSI MENGANGKUT O2 DAN CO2 DENGAN CARA MENGIKATNYA PADA HAEMOGLOBIN. - JUMLAH ERITROSIT NORMAL 4 JUTA / MM3. - ERITROSIT YANG BARU DILEPAS DARI SUTUL, MASIH MENGANDUNG RNA ( rRNA) , DENGAN PEWARNAAN BRILLIANT CRESYL BLUE TAMPAK SEPERTI JALA-JALA  DISEBUT RETIKULOSIT, JUMLAHNYA 1 %. PROSES PEMATANGAN RETIKULOSIT MENJADI ERITROSIT MEMERLUKAN WAKTU 24 JAM. DALAM PROSES PEMATANGAN ADA ORGANEL YANG HILANG, YAITU MITOCHONDRIA DAN RIBOSOME.

VARIASI BENTUK ERITROSIT : 1. RULO ( ROULEAUX ) VARIASI BENTUK ERITROSIT : 1. RULO ( ROULEAUX ) - MENYERUPAI TUMPUKAN UANG LOGAM AKIBAT SALING MELEKATNYA ERITROSIT. 2. KRENASI ( CRENATION ) - ERITROSIT BERADA DALAM SUASANA HYPERTONIS  PERMUKAAN ERITROSIT BERKERUT, KARENA CAIRAN DALAM ERITROSIT TERTARIK KELUAR. 3. SEL HANTU ( GHOST CELL ) - ERITROSIT BERADA DALAM SUASANA HYPOTONIS,  CAIRAN MASUK, BENTUK BERUBAH SEPERTI BOLA, BILA PECAH TINGGAL SELAPUTNYA SAJA DENGAN BENTUK TIDAK BERATURAN.

KEADAAN PATHOLOGIS ERITROSIT :. - ADANYA SISA FRAGMEN INTI : KEADAAN PATHOLOGIS ERITROSIT : - ADANYA SISA FRAGMEN INTI : - BADAN HOWELL-JOLLY  SISA FRAGMEN INTI YANG BERUPA GRANULA ( BUTIR-BUTIR ) - CINCIN CABOT  SISA FRAGMEN INTI YANG BENTUKNYA SEPERTI CINCIN. - UKURAN LEBIH BESAR DARI 9 MIKRON DISEBUT MACROSITER, UKURAN LEBIH KECIL DARI 6 MIKRON, DISEBUT MICROSITER. - UKURAN ERITROSIT BERMACAM-MACAM, DISEBUT ANISOCYTOSIS.

II. LEUKOSIT GERAKAN SECARA DIAPEDESIS ( GERAK AMOEBOID )  DAPAT MENINGGALKAN PEMBULUH DARAH KECIL, MENEMBUS DINDING PEMBULUH DARAH, MELALUI CELAH2 DIANTARA ENDOTEL  MASUK KE JARINGAN-JARINGAN. FUNGSI : SEBAGAI PERTAHANAN TUBUH TERHADAP BENDA ASING JUMLAH : 5000 – 9000 / MM3.

I. KELOMPOK GRANULOSIT - KELOMPOK INI TERDIRI DARI SEL DARAH PUTIH YANG MENGANDUNG BUTIR-BUTIR SPESIFIK DALAM SITOPLASMANYA, SELAIN BUTIR NON SPESIFIK. - DENGAN ADANYA BUTIR SPESIFIK  DAPAT DIBEDAKAN ANTARA NEUTROFIL, EOSINOFIL DAN BASOFIL. - BERDASARKAN PERKEMBANGAN DAN BENTUK INTI SEL, DAPAT DIBEDAKAN BENTUK STAB, BAND DAN SEGMEN.

BILA BENTUK INTI SEPERTI TONGKAT BENGKOK DENGAN KAKI YANG SEJAJAR, SEPERTI HURUF C, U DAN S  DISEBUT BAND. SEMAKIN TUA, TERJADI PENIPISAN PADA BEBERAPA TEMPAT, PENIPISAN INI DISEBUT FILAMEN. APABILA FILAMEN YANG TERBENTUK KURANG DARI 1/3 TEBAL INTI  DISEBUT SEGMEN. MAKIN TUA FILAMEN MAKIN BANYAK  SEGMEN MAKIN BANYAK  DISEBUT PMN = POLYMORPHO NUCLEAR LEUCOCYTE ADA 9 MACAM SEL : BAND NEUTROFIL, BAND EO, BAND BASO, STAB NEU, STAB EO, STAB BASO, SEGMEN NEUTROFIL, SEGMEN EO, SEGMEN BASO.

PERBEDAAN GRANULA AZUROFILIK DAN SPESIFIK : GRANULA AZUROFILIK : PERBEDAAN GRANULA AZUROFILIK DAN SPESIFIK : GRANULA AZUROFILIK : - BUTIR-BUTIR NYA BESAR - DG PEWARNAAN WRIGHT UNGU KEMERAHAN - TIMBULNYA PADA STADIUM PROMYELOSIT DIDALAM SUMSUM TULANG. - MAKIN TUA SEL, JUMLAHNYA MAKIN SEDIKIT - PADA SEL YANG MATANG WALAUPUN MASIH ADA, TIDAK MENYERAP BAHAN WARNA SEHINGGA TIDAK TAMPAK. GRANULA SPESIFIK : - BUTIR-BUTIR NYA LEBIH KECIL - TIMBULNYA PADA STADIUM MYELOSIT - JUMLAH DAN KEMAMPUAN MENYERAP BAHAN WARNA TIDAK BERUBAH SAMPAI SEL YANG MATANG.

NEUTROFIL - JUMLAH 70 % DARI JUMLAH LEKOSIT, 20 % BENTUK STAB / BAND, 50 % BENTUK SEGMEN. - GRANULA SPESIFIK BERSIFAT NETRAL ( TIDAK MENGAMBIL WARNA ) DAN HALUS  TIDAK BISA DIBEDAKANDENGAN WARNA SITOPLASMANYA ( HOMOGEN ), DIAMETER 21 MIKRON, BENTUK INTI JELAS. - FUNGSI NEUTROFIL : FAGOSITOSIS TERHADAP KUMAN ATAU BENDA ASING YANG MASUK.

CARA FAGOSITOSIS : - NEUTROFIL YANG BULAT SEGERA BERUBAH BILA BERSENTUHAN DENGAN BENDA ASING MEMBENTUK PSEUDOPODIA ( TONJOLAN SITOPLASMA ). PSEUDOPODIA SEGERA MERANGKUL BENDA ASING ITU DAN MEMASUKKANNYA KEDALAM VACUOLA. - BENTUKAN TSB DISEBUT FAGOSOME, YANG DIBATASI OLEH MEMBRAN SEL DAN DIDALAMNYA MENGANDUNG CAIRAN EXTRASELLULAR. - SELANJUTNYA BUTIR2 SPESIFIK MAUPUN AZUROFILIK MENEMPEL DAN MEMPERSATUKAN DINDINGNYA PADA MEMBRAN FAGOSOME DAN MENUANGKAN ISINYA KEDALAM FAGOSOME TSB. - CAIRAN DARI GRANULA AKAN MERUSAK DAN MENGHANCURKAN DINDING SEL BAKTERI / BENDA ASING. - SITOPLASMA SEL NEUTROFIL SENDIRI TIDAK AKAN BERSENTUHAN DENGAN ENZYM2 DARI GRANULA.

EOSINOFIL - JUMLAH 1 – 4 % DARI SELURUH LEUKOSIT, DENGAN DIAMETER 12 - 17 MIKRON. - INTI UMUMNYA TERDIRI DARI 2 SEGMEN SEPERTI KACA MATA. - GRANULA BERSIFAT ACIDOFILIK ( MERAH ), BULAT, SAMA BESAR DAN TERSEBAR MERATA DALAM SITOPLASMA. - BERGERAK SECARA AMOEBOID DAN DAPAT MELAKUKAN FAGOSITOSIS. GERAKAN LEBIH LAMBAT DIBANDING NEUTROFIL. - JUMLAH SEL INI MENINGKAT PADA KEADAAN ALLERGI ATAU INFEKSI PENYAKIT.

BASOFIL - JUMLAH SANGAT SEDIKIT, HANYA 0 – 0,5 % DARI JUMLAH LEUKOSIT, DIAMETER 12 MIKRON, INTI TIDAK TERATUR, BIASANYA BERBENTUK S. - BUTIR BUTIR KASAR DENGAN UKURAN BER- BEDA2 DAN BERSIFAT BASOFILIK, HINGGA TAMPAK BERWARNA BIRU. BUTIR2 SERINGKALI MENUTUPI INTI, SEHINGGA BENTUK INTI TIDAK JELAS. - GRANULA BASOFIL MENGANDUNG HISTAMIN, YANG MENIMBULKAN ALLERGI DAN HEPARIN YANG DAPAT MENCEGAH PEMBEKUAN DARAH. - JUMLAH BASOFIL MENINGKAT PADA INFEKSI VIRUS, CONTOH PADA CACAR AIR ( CHICKEN POX ).

II. KELOMPOK AGRANULOSIT TERDIRI DARI SEL-SEL YANG TIDAK MENGANDUNG BUTIR-BUTIR SPESIFIK, TAPI MASIH MEMPUNYAI BUTIR-BUTIR AZUROFILIK ( NON SPESIFIK ). ADA 2 MACAM SEL : - LIMFOSIT - MONOSIT

LIMFOSIT - JUMLAH KURANG LEBIH 20 – 40 % DARI JUMLAH LEUKOSIT, BENTUK SEPERTI BOLA. - BERDASARKAN DIAMETER, DIBEDAKAN MENJADI LIMFOSIT KECIL ( 6 – 8 MIKRON ), LIMFOSIT SEDANG ( 12 MIKRON ), DAN LIMFOSIT BESAR ( > 12 MIKRON ). - INTI SEL LIMFOSIT BULAT SEPERTI BOLA, JENIS DENSE CHROMATINE TYPE, SEHINGGA TAMPAK GELAP DAN HAMPIR MEMENUHI SELURUH SITOPLASMA. - SITOPLASMA SEDIKIT, WARNA BIRU MUDA, BUTIR2 AZUROFILIK KADANG2 TAMPAK. - LIMFOSIT DAPAT BERGERAK BAIK SECARA IN VIVO, MAUPUN IN VITRO.

LEUKOSIT DIBENTUK DALAM SUMSUM TULANG DAN BERKEMBANG DALAM DUA ORGAN : 1. BURSA FABRICIUS. ORGAN INI TERDAPAT PADA UNGGAS, PADA MANUSIA DISEBUT BURSA EQUIVALENT YANG LETAKNYA DIDUGA DIDALAM SALURAN CERNA, TEPATNYA BELUM DIKETAHUI PASTI. LIMFOSIT DISINI AKAN MENJADI BURSA DEPENDENT LEUKOSIT ( B-LIMFOSIT = B CELL ), PADA KEADAAN TERTENTU BERUBAH MENJADI PLASMOSIT, YANG BERFUNGSI MEMBENTUK ANTIBODI (IMMUNOGLOBULIN) TERHADAP ANTIGEN – ANTIGEN SPESIFIK.

JUMLAH 2 – 8 % DARI JUMLAH LEUKOSIT. 2. THYMUS LIMFOSIT YANG BERKEMBANG DISINI AKAN MENJADI THYMUS – DEPENDENT LEUKOSIT ( T- LIMFOSIT = T – CELL ). FUNGSI : IMMUNITAS CELLULER. CONTOH : GRAFT REJECTION  SUSTU REAKSI PENOLAKAN TERHADAP CANGKOK ORGAN. JUMLAH SEL LIMFOSIT AKAN MENINGKAT PADA PENDERITA BATUK REJAN. MONOSIT SEL DARAH TERBESAR DENGAN DIAMETER 12 –15 MIKRON, KADANG2 MENCAPAI 20 MIKRON. JUMLAH 2 – 8 % DARI JUMLAH LEUKOSIT.

INTI MONOSIT SEPERTI GINJAL ATAU KADANG BERGELAMBIR, SUSUNAN CHROMATIN LONGGAR HINGGA INTI TAMPAK SEPERTI BERBUIH. - SITOPLASMA BIRU MUDA, MENGANDUNG BUTIR2 AZUROFILIK. - FUNGSI : FAGOSITOSIS, TERMASUK DALAM R.E.S ( RETICULO ENDOTHELIAL SYSTEM ). - MONOSIT SETELAH DIKELUARKAN DARI SUTUL, AKAN BEREDAR DALAM DARAH, KEMUDIAN MASUK DALAM JARINGAN  MENJADI MACROFAG.

1. Segmen neutrofil 2. Segmen eosinofil 3. Segmen basofil 4. Limfosit 5. Monosit 1 5 2 4 5 1

III. KEPING DARAH ( THROMBOSIT ) III. KEPING DARAH ( THROMBOSIT ). STRUKTUR INI MERUPAKAN PECAHAN / KEPINGAN SITOPLASMA, YANG MEMPUNYAI SELAPUT LENGKAP DAN MENGANDUNG GRANULA UNGU DIDALAMNYA. JUMLAH 150.000 – 300.000 / MM3 DENGAN UKURAN 2 – 5 MIKRON, BERASAL DARI METAMEGAKARYOSIT YANG TERDAPAT DALAM SUMSUM TULANG. FUNGSI : - BERPERAN PADA PROSES PEMBEKUAN DARAH - MENGANGKUT EPINEPHRIN DAN SEROTONIN SEBAGAI VASOCONSTRICTOR.

TEMPAT PRODUKSI SEL DARAH :  SUMSUM TULANG : TEMPAT PRODUKSI SEL DARAH :  SUMSUM TULANG : - SUMSUM TULANG MERAH  MERUPAKAN PABRIK SEL DARAH, PADA BAYI, SEMUA SUMSUM TULANG BERWARNA MERAH. - PADA DEWASA, SUMSUM TULANG MERAH HANYA TERSISA DI TULANG TENGKORAK ( CRANIUM ), STERNUM, ATAUPUN TULANG IGA. - TULANG-TULANG PANJANG BERUBAH MENJADI SUMSUM TULANG KUNING,  TEMPAT PENYIMPANAN LEMAK.

1. SERI RUBRISITIK : SERI PEMBENTUKAN ERITROSIT RUBRIBLAST  PRORUBRISIT  RUBRISIT  METARUBRISIT  ERITROSIT. 2. SERI MYELOSITIK : SERI PEMBENTUKAN NEU, EO DAN BASO MYELOBLAST  PROMYELOSIT  MYELOSIT : MYELOSIT NEU, EO, BASO  METAMYELOSIT : METAMYELOSIT NEU, EO, BASO  STAB / BAND NEU, EO, BASO  SEGMEN NEU, EO DAN BASO. 3. SERI THROMBOSITIK : SERI PEMBENTUKAN TROMBOSIT MEGAKARYOBLAST  PROMEGAKARYOBLAST  MEGAKARYOSIT  METAMEGAKARYOSIT  TROMBOSIT.

4. SERI LYMFOSITIK : SERI PEMBENTUKAN LIMFOSIT LIMFOSIT MUDA LIMFOSIT TUA  T - LIMFOSIT B – LIMFOSIT  PLASMOSIT 5. SERI MONOSITIK : PEMBENTUKAN MONOSIT MONOBLAST  PROMONOSIT  MONOSIT PADA SERI LIMFOSITIK DAN MONOSITIK STRUKTUR MASING – MASING SEL BELUM JELAS