PEMANFAATAN KENDARAAN DAN ALAT BERAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perawatan dan Pemeliharaan
Advertisements

Handout Analisis & Pengukuran Kerja
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS
BREVET PEMUPUKAN MN (MAIN NURSERY)
MATERIAL HANDLING PADA PT. INDONATA UTAMA (PRODUSEN NATA DE COCO)
Effisiensi Transportasi Logistik
KOMPONEN PENGELOLAAN SAMPAH KOTA
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
JENIS TARIF ANGKUTAN.
DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
BIAYA, TARIF ANGKUTAN DAN PEMBENTUKAN HARGA
FASILITAS PELABUHAN.
Mesin Pemanen Sawit Muhammad Ikrom
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
Proposal Bisnis BudidayaAloEvera
BREVET PEMANCANGAN RUMPUKAN
Pengenalan Alat dan Mesin
Pengenalan Alat dan Mesin
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
08 DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
Peralatan Konstruksi Prodi Teknik Sipil Unsoed
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Istilah-istilah tentang bahan tanaman
Tugas Akhir ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb NAMA : ZILFIADI
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
BIAYA, TARIF ANGKUTAN DAN PEMBENTUKAN HARGA
PANEN Persiapan panen Organisasi panen Kriteria matang panen
PERENCANAAN TRANSPORTASI
Sistem Transportasi Pertemuan 5 Transportasi Darat 04 –
ANALISIS TEMPAT KERJA.
PENGOLAHAN MINYAK DAN INTI KELAPA SAWIT
Kuliah 11 & 12 : MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI
Pengorganisasian Mesin dan Alat Berat.
Nama: Tri Priyo Utomo Nim:
SELAMAT DATANG DI Singkole Primary School
03. SISTEM PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
MANAJAMEN PEMUPUKAN KELAPA SAWIT PT. ASIATIC PERSADA
PENGAWASAN MUTU DISTRIBUSI
ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
(SUGARCANE HARVESTER)
MESIN PEMANEN TEBU (SUGARCANE HARVESTER)
LAPORAN KEUANGAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237
PABRIK PENGOLAHAN TANDAN KELAPA SAWIT
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH
MANDOR; MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
Kuliah 3 Transportasi Darat.
MANDOR; MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
Rencana Biaya PEKERJAAN PENIMBUNAN PABRIK PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN BIJIH NIKEL PT. OBSIDIAN STAINLESS STEEL (OSS) Di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi.
2 PROYEK CIVIL – GEDUNG TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
Mesin Budidaya Pertanian
Pemindahan Tanah Mekanik DISUSUN KELOMPOK : Richsan MaiilNovri Ricky Maspaitella Wahyu A. P MoukoMelki SriyantoAbdul Rasul.
RICO SANTOSO MESIN PEMANEN TEBU.
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan yang khusus dipergunakan untuk angkutan penyeberangan dengan menggunakan Kapal Ro-Ro. Memuat atau membongkar.
STERILISASI DAN DISINFEKSI. KITA AKAN MEMPELAJARI ? ARTI KELAPA SAWIT? SEJARAH PEKEMBANGAN KELAPA SAWIT? SEJARAH PEKEMBANGAN KELAPA SAWIT? PROSPEK KELAPA.
Bajak Putar (Rotary Plow) Dengan menggunakan bajak putar: Pekerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh Dapat digunakan pada tanah kering maupun tanah.
MODUL 10 : Stasiun dan Emplasemen
Pengertian material handling  Menurut Assauri (2008), dalam produksi terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui oleh produk tersebut untuk sampai.
Tercapainya peningkatan profit Terjadinya efisiensi kerja dan biaya Pengurangan total jarak tempuh transportasi pengiriman produk Memudahkan SDM dalam.
PROSES PRODUK LOGISTIK Biaya Angkutan Dalam Tranportasi
Data Hasil Penggemukan Sapi PO di Kebun Dolok Ilir PTPN IV (selama 30 hari), Tahun 2005 Nomor Sapi Pertambahan Bobot Badan 1 (kg) Pertambahan Bobot Badan.
Transcript presentasi:

PEMANFAATAN KENDARAAN DAN ALAT BERAT DALAM TRANSPORTASI HASIL KELAPA SAWIT

Latar Belakang Restan Produksi Transportasi Pemupukan Bibitan Angkut Karyawan Kegiatan Up Keep Faktor Penghambat Human Error Ketersediaan dan kondisi unit

Hal yang menjadi sasaran dalam transportasi buah Menjaga agar ALB produksi harian dalam kondisi standard ( 2 - 3 %) Kapasitas dan kelancaran pengolahan di PKS Keamanan TBS di lapangan Biaya transport yang minim (Rp/ Kg TBS)

Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Transportasi TBS Organisasi Potong buah Bentuk/ pola jalan Kondisi jalan dan perawatannya Jenis/ tipe alat transport dan perawatannya

Tipe Alat Transport Alat transport darat Alat transport railban Contoh : Dump truck, tractor, trailler Alat transport railban Contoh : kereta lokomotif untuk angkut buah Alat transport air Contoh : perahu motor untuk angkut buah di areal gambut

Pengembangan dalam Transportasi Hasil TBS di Darat Traktor dengan trailler tipping/ non tipping Mini traktor dengan trailler – grabber Mini traktor dengan scissor/ hi- lift trailler Bin System Truck crane

Pemanfaatan Alat berat untuk transportasi hasil

Modifikasi Prime Over untuk angkut buah Pengangkutan menggunakan alat ini dilakukan dari lapangan (piringan) ke TPH Attachment Unit : Clamping Unit Picker Arm FFB Bin ( Cap. 1500 Kg)

Badang (mechanical buffalo) Buah diturunkan di loading transit untuk dimuat langsung oleh truk Pemanen dalam tim memuat buah dari dalam blok ke luar (TPH/ loading transit)

Traktor dengan Trailler Tipping Paket unit traktor dengan trailler tipping atau non-tipping sering digunakan untuk melangsir TBS dari lokasi yang sulit dilalui oleh truk angkut buah ke tempat loading transit Kapasitas trailler antara 3 – 7 ton Loading transit diusahakan ditempatkan pada lokasi yang agak terbuka (luas) untuk memudahkan transit dan transfer buah Dioperasikan oleh satu orang operator traktor dan untuk memuat buah menggunakan tenaga manual minimal 2 orang

Mini Traktor dengan trailler-grabber Digunakan untuk melangsir buah dari piringan ke TPH/ Loading transit Dioperasikan oleh satu orang operator Komponen unit : Mini Traktor Trailler Crane - grabber

Mini traktor dengan Hi – lift Trailler Mini traktor dengan hi –lift trailler bisa digunakan untuk angkut buah dari piringan ke TPH atau dari TPH ke Bin ( pada Bin system) Membutuhkan tenaga manual untuk menaikkan buah ke dalam bak (bin) Komponen Utama : Mini traktor Scissor/ Hi – Lift trailler

Truck Crane Digunakan untuk transportasi buah dari TPH ke Pabrik secara langsung Dioperasikan oleh satu orang sopir dan 1-2 orang untuk membersihkan brondolan sisa di TPH Komponen unit terdiri dari : Dump truck Crane-grabber Grabber bisa dimodifikasi dengan menggunakan jaring (net) untuk mengurangi pelukaan pada buah

Bin System Bin sistem merupakan sistem paket transportasi buah yang menggabungkan beberapa jenis kendaraan/ alat berat Unit yang dibutuhkan dalam bin system : Prime Over, Untuk membawa bin ke pabrik Bin (Bak), tempat menampung TBS ( kap. 8-10 ton) Mini Traktor dengan Scissor / Hi-Lift trailler, untuk melangsir buah dari TPH ke dalam Bin Jumlah Orang yang dibutuhkan dalam bin sistem : Operator 3 orang : 2 orang untuk traktor, 1 untuk prime over Orang loading 4 orang/ traktor, bergantian tiap 2 orang

Bin System Prime Over dengan buah langsung ke pabrik (PKS) Buah dari lapangan atau TPH dimuat ke dalam fruit bin Bin yang sudah terisi penuh buah ditarik oleh prime over

Pelaksanaan Bin sistem Penentuan jumlah Bin harus didasarkan pada : Taksasi Produksi harian divisi/ afdeling Jarak kebun/ divisi ke pabrik Setiap divisi diusahakan terdapat dua mini traktor dengan scissor lift trailler supaya pengisian buah ke dalam bin lebih cepat Satu traktor diikuti oleh 4 orang tukang loading, bergantian tiap 2 orang. Operator dan tukang loading diusahakan membawa bontot Koordinasi antara mandor transport dengan mandor panen untuk penentuan posisi bin

Tujuan Pencapaian dalam Bin Sistem Tercapainya target pengiriman produksi harian maupun bulanan Nol restan TBS di lapangan (TPH) Penghematan waktu muat Lembur/ premi transport buah dapat dikurangi

Pengorganisasian Alat Transpor Bertujuan untuk kelancaran proses pengangkutan buah baik dari lapangan ke TPH maupun dari TPH ke Pabrik Staff Transport Mandor Transport Sopir/ Operator Staff Agronomy Krani panen/ Transport

Premi transport Tujuan Premi transport : Meningkatkan mobilisasi angkutan kebun agar lebih lancar Memudahkan pengawasan operasional Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab operator/ sopir akan pentingnya alat transport dalam mendukung operasinal produksi. Life time unit meningkat dan losses bisa ditekan

Premi transport Ketentuan Premi : Sanksi/ Denda Basis borong ditentukan dalam tonase angkut Penghitungan premi didasarkan pada kelebihan basis Tonase (Kg) Pada hari libur tidak ada basis borong Sanksi/ Denda Brondolan tidak bersih di TPH Kelebihan muatan Tidak mengambil TBS yang jatuh di jalan atau di TPH

Tugas dalam Kelompok Temukan kelebihan dan kekurangan masing masing unit transportasi buah Traktor dengan trailler tipping/ non tipping Mini traktor dengan trailler – grabber Mini traktor dengan scissor/ hi- lift trailler Bin System Truck crane Badang (mechanical buffalo)