PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST-PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN MEGGI BAKERY
Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia saat ini tidak stabil, tetapi lebih baik dibandingkan pada tahun 1997 sampai tahun 1998. Dimana Indonesia mengalami krisis moneter , yang pada kondisi inflasi meningkat dan nilai tukar rupiah terhadap dollar meningkat. Penetapan atas harga jual sangat mempengaruhi kelangsungan usaha bagi perusahaan, karena penetapan harga jual merupakan salah satu factor untuk menentukan besar kecilnya pendapatan yang diperoleh perusahaan. Untuk mengetahui kebutuhan maupun permintaan konsumen, perusahaan terlebih dahulu mengadakan suatu perencanaan terhadap tingkat biaya produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam memproduksi. Rumusan Masalah Rumusan masalah penulisan ilmiah , yaitu Bagaimanakah cara penetuan harga jual roti pada perusahaan Meggi Bakery, Bagaimanakah cara penetuan harga jual roti berdasarkan metode Cost-Plus Pricing, dan Menganalisis perbandingan hasil perhitungan harga jual roti menurut perusahaan dengan hasil perhitungan berdasarkan metode Cost-Plus Pricing
Tujuan Masalah Manfaat Penelitian Data Penelitian Batasan Masalah Batasan Masalah penulisan ilmiah ini, yaitu harga jual roti coklat untuk periode Januari 2011 yang ditetapkan perusahaan dengan menggunakan metode Cost-Plus Pricing. Tujuan Masalah Untuk mengetahui cara perhitungan harga jual roti menurut perusahaan Meggi Bakery, Untuk mengtahui cara perhitungan harga jual roti menurut metode Cost-Plus Pricing, Membandingkan hasil perhitungan harga jual roti menurut perusahaan dengan hasil perhitungan menurut metode Cost-Plus Pricing. Manfaat Penelitian Manfaat Akademis, yaitu agar dapat membandingkan atau menerapkan ilmunya yang didapat dimasa kuliah untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan sebuah perusahaan. Manfaat Praktis, yaitu sebagai bahan masukan atau bahan pertimbangan dalam penetuan harga jual yang bisa menguntungkan pihak pengelola usaha roti, khususnya roti coklat. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah adata primer, data yang digunakan diambil dari Perusahaan Meggi Bakery data biaya produksi, data biaya non produksi, penentuan harga jual, dan laporan laba rugi .
Perhitungan Harga Jual Roti Coklat menurut Perusahaan Biaya Bahan Baku Rp 1.349.600 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 297.000 Biaya Listrik Rp 44.000 Biaya Telepon Rp 22.000 Biaya Gas Rp 52.800 Biaya Plastik Rp 65.780 + Total Biaya Rp 1.831.180 Laba yang diharapkan (30%) Rp 549.354 + Jumlah harga Jual Rp 2.380.534 Jumlah produksi bulan Januari 1.587 : Harga jual per unit Rp 1.500
Laporan Laba Rugi Roti Coklat Menurut Perusahaan Penjualan Bersih ( 1587 unit ) Rp 2.380.500 Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku Rp 1.349.600 Biaya tenaga kerja langsung Rp 297.000 + Rp 1.646.600 Biaya Overhead Pabrik : Biaya Listrik Rp 44.000 Biaya Telepon Rp 22.000 Biaya Gas Rp 52.800 Biaya Plastik Rp 65.780 + Rp 184.580 Biaya Non Produksi : Biaya administrasi dan umum Rp 33.000 Biaya Pemasaran Rp 352.000 Rp 385.000 Total Biaya Rp 2.216.180 - Laba Bersih Rp 164.320
Perhitungan Jumlah Biaya dengan Pendekatan Full Costing Biaya Bahan Baku Rp 1.349.600 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 297.000 Biaya Overhead Pabrik Rp 35.778 + Biaya Produksi Rp 1.682.378 Biaya Administrasi dan Umum Rp 33.000 Biaya Pemasaran Rp 352.000 + Biaya Komersial Rp 385.000 + Biaya Penuh Rp 2.067.37
Perhitungan Harga Jual Roti Coklat dengan Metode Cost-Plus Pricing Menurut Pendekatan Full Costing. Perhitungan mark-up : Biaya administrasi dan umum Rp 33.000 Biaya pemasaran Rp 352.000 Laba yang diharapkan (30%) Rp 549.354 + Jumlah Rp 934.354 Biaya Produksi Rp 1.682.378 : Presentase mark-up 56% Perhitungan harga jual : Biaya produksi Rp 1.682.378 Persentase mark-up x biaya Produksi Rp 942.132 (56% x Rp 1.682.378) + Jumlah Harga Jual Rp 2.624.510 Jumlah produksi bulan januari Rp 1.587 : Harga jual per unit Rp 1.654
Laporan Laba Rugi dari Harga Jual Roti Coklat yang Menggunakan Laporan Laba Rugi dari Harga Jual Roti Coklat yang Menggunakan Metode Cost-Plus Pricing dengan Pendekatan Full Costing Penjualan bersih (1587 unit) Rp 2.624.898 Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Rp 1.349.600 Biaya tenaga kerja langsung Rp 297.000 + Rp 1.646.600 Biaya Overhead Pabrik : Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 18.218 Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 17.560 + Rp 35.778 Biaya non produksi: Biaya Administrasi dan Umum Rp 33.000 Biaya Pemasaran Rp 352.000 + Rp 385.000 + Rp 2.067.378 – Laba bersih Rp 557.520
Analisis Perbandingan Penentuan Harga Jual dan Laba bersih roti coklat Pada Perusahaan dan Metode Cost Plus Pricing Berdasarkan perhitungan harga jual pada perusahaan lebih kecil dari perhitungan harga jual pada Metode Cost-Plus Pricing . Dengan Metode Cost-Plus pricing, perusahaan mendapatkan laba yang diharapkan. Rangkuman Penelitian Pada perhitungan yang dilakukan perusahaan didapat sebesar Rp 1.500 dengan laba bersih sebesar Rp 164.320, sedangkan pada Metode Cost-Plus Pricing diperoleh sebesar Rp 1.654, % Mark-Up 56%, dengan laba bersih sebesar Rp 557.520.
Kesimpulan Dari hasil analisis perhitungan harga jual pada perusahaan diperoleh dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya telepon, biaya listrik, biaya gas, biaya plastik, laba yang diharapkan, dan dibagi jumlah produksi, sedangkan perhitungan pada Metode Cost-Plus Pricing diperoleh dari biaya produksi, biaya overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik tetap, biaya non produksi, laba yang diharapkan, persentase mark-up, dan dibagi biaya produksi. Sehingga dari analisis tersebut Metode Cost-Plus Pricing, perusahaan mendapatkan laba yang diharapkan. Saran Sebaiknya perusahaan menggunakan Metode Cost-Plus Pricing dalam penentuan harga jual , karena metode ini memasukkan semua biaya persentase laba yang diharapkan untuk menutup biaya produksi.