Oleh : Rista Purnama Sari

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS METODE CAMELS DALAM PENILAIAN KESEHATAN
Advertisements

Analisis Rasio GITA DANUPRANATA.
MODEL STRATEGI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA: SUATU PEMERIKSAAN PERGESERAN KLASIFIKASI, PEMILIHAN METODA AKUNTANSI, KLASIFIKASI.
PENGARUH KINERJA KEUANGAN
Manajemen Modal Kerja Rita Kusumawati, SE., M.Si..
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE
SEMINAR PROPOSAL ”ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK - BANK GO PUBLIC DI INDONESIA” Disusun Oleh : Irfan Quadrinata / JoGjA.
Herman Sugianto ( ) Helmawati ( )
NURMALITA FITRI ARIANI
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA DISUSUN OLEH.
Konsep-Konsep Dasar Manajemen Keuangan
OLEH : MUTAQIN YUNNIATMOKO
SEMINAR PROPOSAL ”ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK - BANK GO PUBLIC DI INDONESIA” Disusun Oleh : Irfan Quadrinata / JoGjA.
REVIEW JURNAL Penentu Kebijakan Perilaku Perubahan Dividen: Bukti dari Bursa Efek Amman OLEH : NAMA: ARINTA KUSUMAWARDHANI NIM: ANGKATAN:
DESYLIN MONALISAC2C DEWI SARTIKAC2C DINAL EKAPERTIWIC2C
FILEMON MEIDIANTO DJA ( ). 1.1 Latar Belakang  BUMN merupakan perusahaan yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan negara.
Anas Tamsuri UJI STATISTIK UJI STATISTIK.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
BAB 13 KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE
LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Training Manajemen JNE
OLEH: TITIK TANTRI LESTARI
Risiko Kredit Bab 10 /
Disusun Oleh : Erwati Pembimbing : Dr. Raden Supriyanto, MSc
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
RUANG LINGKUP DEVIDEN.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISA RASIO KEUANGAN
PENGARUH STRUKTUR GOOD CORPORATE GORVERNANCE DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE.
ANALISA RASIO KEUANGAN
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
Analisa Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan (Size) Serta Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages.
Training Manajemen JNE
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LABA DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PEMODERASI HUBUNGAN KONSERVATISME.
Indah Mayasary Rinaldy 67-A Magister Manajemen
ABSTRAK PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL YANG TERDAFTAR DI BURSA.
Manajemen Modal Kerja Manajemen Keuangan 1.
Trisakti School of Management
Apriza Putra Ramadhan B
Pengaruh Quick Ratio, Net Profit Margin dan Firm Size Terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Indeks LQ45 (Periode Agustus 2014 s.d. Januari 2015)
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Pengaruh cash position dan debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio pada pt. Recsalog geoprima skripsi oleh : lelly arumsari harswa
WISNU ANUGERAH PRATAMA
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA EMITEN GRUP BAKRIE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Aditya.
PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS
PENGARUH MODAL KERJA DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PT GUDANG GARAM, Tbk. Mulya
Martinus Asido Simanjuntak
APRI DARYANTI PENGARUH MODAL KERJA DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. Metrodata Electronics,Tbk.
EDISI KEDELAPAN BUKU II EUGENE F. BRIGHAM JOEL F. HOUSTON
Pengaruh Nilai tambah ekonomi dan Pengembalian modal sendiri terhadap Pengembalian saham PT. Suparma Tbk Oleh: Adwiati
Oleh : Kemas Mohamad Febriana
PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN BEBAN PAJAK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ERICK SANTOLIUS
Latar Belakang Penelitian Perusahaan Go Public Pertumbuhan Ekonomi Pembayaran Dividen.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
JUDUL PENGARUH FREE CASH FLOW, INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PERUSAHAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.
Pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return On Investment Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
BAB 13 KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL 1. Konsep Leverage Arti leverage secara harfiah (literal) adalah pengungkit. Pengungkit biasanya digunakan untuk membantu.
OM SWASTIASTU. SKRIPSI Oleh : GEDE BAGUS DWIPUTRA GUNADHI Pembimbing: I Made Pande Dwiana Putra, S.E., M.M., Ak.
SEMINAR PROPOSAL Siti Sarah C1B Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu PERAN FINANCIAL CONSTRAINT DALAM MEMODERASI.
SEMINAR PROPOSAL ”ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK - BANK GO PUBLIC DI INDONESIA” Disusun Oleh : Irfan Quadrinata / JoGjA.
Transcript presentasi:

Oleh : Rista Purnama Sari Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2008 Oleh : Rista Purnama Sari NIM : 20060410121

Pengelolaan Perusahaan yang Efektif dan Efisien Latar Belakang Oleh karena itu, diharapkan perusahaan dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan kebijakan pendanaan, serta mangetahui risiko yang diambil dari keputusan pendanaan itu sendiri. Untuk menghasilkan struktur modal yang optimal, perusahaan harus dapat menentukan berapa besarnya modal internal dan modal eksternal yang digunakan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pengelolaan Perusahaan yang Efektif dan Efisien Tujuan Perusahaan Globalisasi Internal Modal Perusahaan eksternal

Lanjutan … Salah satu tugas manajer keuangan adalah untuk menentukan komposisi struktur modal perusahaan yang baik dengan risiko yang dapat ditanggung perusahaan. Keputusan pendanaan yang diambil dengan tidak hati-hati akan menimbulkan risiko yang berpengaruh pada profit perusahaan. Dari banyak faktor, penulis mencoba menganalisis lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Faktor-faktor dalam penelitian ini antara lain size, tangible asset, growth of sales, profitability, business risk dan likuiditas. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Theresia Tri Harjanti dan Eduardus Tandelilin pada tahun 2007 yang berjudul ”Pengaruh Firm Size, Tangible Asset, Growth Opportunity, Profitability dan Business Risk pada Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia”.

Batasan Masalah Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listing pada tahun 2005-2008 Rumusan Masalah 1.Apakah size, tangible assets, growth of sales, profitability, business risk dan likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal? 2.Apakah size, tangible assets, growth of sales, profitability, business risk dan likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal?

Tujuan Penelitian Untuk menguji pengaruh size, tangible assets, growth of sales, profitability, business risk dan likuiditas secara parsial terhadap struktur modal. 2. Untuk menguji pengaruh size, tangible assets, growth of sales, profitability, business risk dan likuiditas secara simultan terhadap struktur modal.

Landasan Teori Struktur Modal Struktur modal perusahaan merupakan kombinasi tertentu hutang dan sumber-sumber keuangan lainnya yang digunakan untuk mendanai pembiayaan jangka panjang dalam perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bagaimana pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan atau biaya modal (Husnan, 1993). Banyak teori-teori yang membahas tentang struktur modal, antara lain: - Pendekatan Tradisional - Pendekatan Modigliani dan Miller - Trade-off - Pecking Order Teori - Agency Teori - Teori Asimetri dan signaling

Lanjutan … Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal Struktur Aktiva ( Tangibility) Riyanto (1995) mengatakan, kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri. Sedangkan hutang hanya dianggap sebagai pelengkap. Perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Banyak penelitian yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi keputusan hutang. Marsh (1982) dalam Nasrudin (2004) mengemukakan bahwa perusahaan besar lebih sering memilih hutang jangka panjang, sedangkan perusahaan kecil lebih sering memilih hutang jangka pendek.

Lanjutan … Pertumbuhan (growth of sales) Stabilnya nilai pertumbuhan penjualan suatu perusahaan, akan memungkinkan perusahaan membelanjai kegiatannya dengan hutang yang akan semakin besar juga. Perusahaan yang memiliki penjualan yang stabil akan dapat memudahkan perusahaan dalam memperoleh hutang, karena pada umumnya perusahaan yang penjualannya stabil akan lebih terjamin dan dapat memenuhi kewajiban tetapnya yaitu biaya angsuran hutang dan bunga. Profitability Profitability dimaksudkan untuk melihat berapa besar laba yang diperoleh dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. Dalam hal ini perusahaan yang profitable cenderung untuk memiliki hutang yang lebih kecil.

Lanjutan … Risiko (Risk) Perusahaan yang memiliki risiko bisnis tinggi cenderung kurang dapat menggunakan hutang yang besar (karena kreditor akan meminta biaya hutang yang tinggi). Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dilihat antara lain dari stabilitas harga dan unit penjualan, stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage, dll. Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar. Perusahaan yang lebih banyak menggunakan aktiva lancar berarti perusahaan tersebut mampu menghasilkan aliran kas yang dapat digunakan untuk membiyai aktifitas operasional perusahaan dan investasi, sehingga perusahaan relatif lebih kecil menggunakan hutang.

Penelitian Terdahulu Sartono dan Sriharto (1999) menemukan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva, growth opportunity dan uniquines tidak mempengaruhi strutur modal. Nasrudin (2004) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa variabel yang mempengaruhi struktur modal, profitabilitas dan risiko memiliki pengaruh negatif yang signifikan dengan struktur modal. Demikian juga dengan pertumbuhan perusahaan yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Se Tin (2004) pada perusahaan manufaktur yang go public menemukan bahwa secara simultan profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial hanya struktur aktiva yang berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Penurunan Hipotesis Pengaruh firm size terhadap struktur modal Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan dilihat dari besarnya nilai total asset. Memiliki total asset yang besar akan mempermudah perusahaan dalam memperoleh hutang dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage perusahaan. Pengaruh tangibility assets terhadap struktur modal Riyanto (1995) menyatakan bahwa sebagian besar perusahaan industry kebanyakan modalnya tertanam di dalam aktiva tetap (Fixed Asset), akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri. Aktiva tetap juga sering kali digunakan sebagai angunan untuk mendapatkan hutang. Sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap. Perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. H2 : tangible aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage perusahaan.

Lanjutan … Pengaruh growth of sales terhadap struktur modal Semakin stabil pertumbuhan penjualan perusahaan, maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan mendanai kegiatannya dengan hutang. Perusahaan yang pertumbuhan penjualannya relative stabil akan lebih mudah memperoleh pinjaman, walaupun akan mengakibatkan biaya tagihan tetap yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya kurang stabil. (Weston dan Brigham, 1990).Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : growth of sales berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage perusahaan. Pengaruh profitability terhadap struktur modal Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan akan mengakibatkan meningkatnya nilai perusahaan. Pecking order theory mengharapkan bahwa perusahaan akan menggunakan laba yang ditahan sebagai dana investasi dan kemudian beralih ke obligasi jika diperlukan. Dalam hal ini, perusahaan yang profitable cenderung untuk memiliki hutang yang lebih kecil. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H4 : profitability berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage perusahaan.

Lanjutan … Pengaruh business risk terhadap struktur modal Risiko bisnis merupakan suatu ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Perusahaan yang memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi sebaiknya menggunakan hutang yang lebih kecil. Kebijakan struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan. Perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi dikarenakan besarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, sedangkan perusahaan pada umumnya ingin memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan atau dengan naiknya harga saham. Oleh karena itu diharapkan business risk berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H5 : business risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage perusahaan.

Lanjutan … 6. Pengaruh likuiditas terhadap struktur modal Perusahaan yang lebih banyak menggunakan aktiva lancar berarti perusahaan tersebut dapat menghasilkan aliran kas untuk membiayai aktivitas perusahaan (Wijaya dan Hadianto, 2008). Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar tingkat likuiditas suatu perusahaan maka akan semakin rendah struktur modal yang digunakan. Jadi dapat dikatakan bahwa diharapkan likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Hadianto (2008) yang menemukan bahwa ada pengaruh negatif likuiditas terhadap struktur modal. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H6 : likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage perusahaan. H7 :size, tangible assets, growth of sales, profitability, business risk dan likuiditas secara simultan terhadap struktur modal.

Model Penelitian Firm Size Tangibel Aset Growth of Sales Leverage Profitability Business Risk Likuiditas

Metode Penelitian Obyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2005-2008. Jenis data Data yang digunakan adalah data sekunder yang mencakup laporan keuangan tahunan, terutama Neraca dan laporan Laba Rugi perusahaan. Sample yang diperoleh di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data arsip. Teknik pengumpulan data arsip adalah data yang dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada (Jogiyanto, 2007). Definisi operasional variabel Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau terikat oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Struktur Modal (Leverage). Leverage merupakan proksi yang digunakan untuk mengukur struktur modal. Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan menggunakan aktiva yang akan menambah penghasilan bagi pemilik perusahaan. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur leverage adalah Total Debt to Total Assets (TDTA). TDTA = Total hutang / Total aktiva

Struktur aktiva = Fixed Asset Lanjutan … Variabel Independen Firm size Firm size merupakan suatu indikator untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengambil keputusan investasi. Dalam menganalisis struktur modal perusahaan, hutang terkait dengan investasi. Oleh karena itu firm size menjadi salah satu variabel dalam penelitian ini. Adapun perhitungannya dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut: SIZE = Ln Total asset Tangible asset Pengukuran struktur aktiva dilakukan dengan suatu perbandingan antara total hutang jangka panjang perusahaan dengan total asset aktiva yang dimiliki. Pengukuran struktur aktiva dapat dilihat dengan melihat proporsi aktiva tetap perusahaan terhadap total aktiva perusahaan secara keseluruhan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Struktur aktiva = Fixed Asset Total Asset

Lanjutan … Growth of Sales Growth of Sales mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan sesuai target perusahaan. Dalam penelitian terdahulu, growth of sales diukur secara matematis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : PP= Penjualan tahun ke t – Penjualan tahun ke t-1 Penjualan tahun ke t Profitability Di dalam perusahaan terdapat biaya-biaya seperti biaya asimetri informasi serta biaya-biaya lainnya yang menpengaruhi keuntungan perusahaan. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi, maka perusahaan akan lebih menggunakan pendanaan dari dalam perusahaan seperti laba ditahan yang digunakan untuk keperluan investasi. Maka tingkat hutang akan menurun. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan pendekatan matematis sebagai berikut: Profitabilitas = Laba Operasi / Total Aktiva

DOL = Perubahan Laba / Perubahan Penjualan Lanjutan … Business risk Risiko Bisnis adalah Ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi tingkat pengembalian aktiva masa depan. Pengukuran risiko bisnis dalam penelitian ini menggunakan cara yang digunakan oleh Indriyo (2002) yaitu dengan rumus DOL (Degree Of Operating Leverage). Skala variabel yang digunakan pada risiko bisnis adalah variabel rasio yang merupakan variabel perbandingan dapat diukur dengan : DOL = Perubahan Laba / Perubahan Penjualan Likuditas Perusahaan yang banyak menggunakan aktiva lancar berarti perusahaan tersebut dapat menghasilkan aliran kas untuk membuayai aktivitas operasi dan investasinya (Widjaya dan Hadianto, 2008). Pengukuran likuiditas dalam penelitian ini menggunakan rasio lancar. Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Hutang Lancar

Gambaran umum dan obyek penelitian Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat 61 perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.   Daftar Sampel Perusahaan Keterangan ∑ Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2005- 2007 149 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara rutin (8) Perusahaan yang tidak mempunyai laba secara terus menerus (80) Perusahaan yang memiliki kriteria sebagai sampel 61 Total sampel selama periode penelitian (4 Tahun) 244

Analisis Deskriptif Variabel N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi SM 244 0.0711 0.8699 0.453712 0.1928348 LnTA 24.0455 32.0223 27.811717 1.4830060 FTA 0.0213 0.8819 0.352215 0.2033283 PP -0.8471 1.6762 0.197246 0.2651854 ROA 0.0001 0.6104 0.087610 0.0938305 DOL -795.1382 240.9131 -0.232588 60.8184673 Liquid 0.1180 9.2450 2.334965 1.7481481

Uji Asumsi Klasik (Kevalidan Data) Uji Normalitas Untuk mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov t test. Hasil Uji Normalitas Asymp. Sig (2-tailed) 0.036 Data tidak berdistribusi normal Hasil dari pengujian normalitas menghasilkan data tidak berdistribusi normal, untuk perbaikan data dengan menghilangkan data yang mempunyai studentized residual yang lebih dari 2. Hasil Uji Normalitas setelah Perbaikan Asymp. Sig (2-tailed) 0.881 Data berdistribusi normal

Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel independent dalam sebuah model regresi berganda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Independent VIF Keterangan LnTA 1.113 Tidak Ada Multikolinearitas FTA 1.096 PP 1.044 ROA 1.122 DOL 1.017 Liquid 1.276

Hasil Uji Heteroskedasitas Uji Heterokedasitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil Uji Heteroskedasitas Nilai R Square Uji BPG Mencari nilai χ2 hitung = (R Sqaure x TSS)/2 = (0,031 x 479,891)/2 = 7,438 Mencari nilai χ2 tabel pada k-1= 5 = 11,070 Dari hasil perhitungan χ2 hitung sebasar 7,438 < nilai χ2 tabel sebesar 11,070 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Persamaan R Square TSS χ2 hitung χ2 tabel Regresi 0,031 479,891 7,438 11,070

Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui terdapat tidaknya korelasi berantai diantara faktor-faktor yang mengganggu secara berurutan. Hasil Uji Autokorelasi 0,676 1,707 1,831 2,169 2,293 Keterangan durbin watson Nilai dL Nilai dU 4-dU 4-dL Regresi 0,676 1,707 1,831 2,169 2,293 Tidak Ada Otokorelasi Daerah Ketidakpastian Daerah Ketidakpastian Daerah Penolakan Daerah Penolakan dL dU (4-dU) (4-dL)

Hasil Uji Autokorelasi setelah Perbaikan Lanjutan … Dalam model regresi tersebut terjadi adanya autokorelasi, untuk perbaikan digunakan metode theil-nagar. Hasil Uji Autokorelasi setelah Perbaikan 2,028 1,707 1,831 2,169 2,293 Keterangan durbin watson Nilai dL Nilai dU 4-dU 4-dL Regresi 2,028 1,707 1,831 2,169 2,293 Tidak Ada Otokorelasi Daerah Ketidakpastian Daerah Ketidakpastian Daerah Penolakan Daerah Penolakan dL dU (4-dU) (4-dL)

Ringkasan Hasil Regresi Pengujian Hipotesa Ringkasan Hasil Regresi SM = -0,095 + 0,032 LnTa + -0,060 FTA + -0,007 PP + -0,415 ROA + 0,000 DOL + -0,054 Liquid Variabel Koefisiensi P Value Keterangan Konstanta -0.095 LnTA 0.032 0.000 Signifikan FTA -0.060 0.196 Tidak Signifikan PP -0.007 0.751 ROA -0.415 DOL 0.100 Liquid -0.054

Uji Signifikansi Pengaruh Secara Parsial (t Test) Hasil Pengujian Nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 nilai sig. Berarti ada pengaruh variabel firm size terhadap struktur modal. Nilai p value sebesar 0,196 > 0,05 nilai taraf sig. Berarti tidak ada pengaruh variabel tangible asset terhadap struktur modal. Nilai p value sebesar 0,751 > 0,05 nilai taraf sig. Berarti tidak ada pengaruh variabel pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. Nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 nilai taraf sig. Berarti ada pengaruh variabel profitability terhadap struktur modal. Nilai p value sebesar 0,100 > 0,05 nilai taraf sig. Berarti tidak ada pengaruh variabel business risk terhadap struktur modal. Nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 nilai taraf sig. Berarti ada pengaruh variabel likuiditas terhadap struktur modal.

Uji Signifikansi Pengaruh Secara Simultan (F Test) Ringkasan Hasil Regresi Berdasarkan perhitungan analisis regresi model linear didapatkan nilai p value sebesar 0,000 yang berada di bawah 0,05 nilai taraf signifikansi yang digunakan. Hal ini berarti ada pengaruh variabel firm size, tangible asset, pertumbuhan penjualan, profitability, business risk dan likuiditas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Model P Value Keterangan regresi 0,000 Signifikan

Pembahasan Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa firm size, tangible asset, pertumbuhan penjualan, profitability, business risk dan likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Variabel firm size mempunyai berpengaruh positif terhadap struktur modal. Marsh dalam Nasrudin (2004) menemukan bahwa perusahaan besar lebih sering memilih hutang jangka panjang sedangkan perusahaan kecil memilih hutang jangka pendek. Perusahaan besar mungkin dapat memperoleh keuntungan dalam skala ekonomi dengan melakukan emisi hutang jangka panjang dan mungkin juga memiliki kekuatan terhadap kreditur. Perusahaan yang lebih besar memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan tersebut lebih dikenal oleh publik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Tobing dan Ibad (2006), Nasrudin (2004) dan Saidi (2004) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap struktur modal.

Lanjutan … 3. Variabel tangible asset tidak mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva yang dimiliki perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Tidak signifikannya struktur aktiva kemungkinan disebabkan oleh proporsi aktiva tetap yang kecil dalam asset yang dimiliki perusahaan (Hanafi dan Halim,2000:11),sehingga ada tidaknya variabel ini tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nasrudin (2004) dan Saidi (2004). 4. Variabel pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan yang stabil pada suatu perusahaan tidak memungkinkan perusahaan tersebut dapat lebih mudah memperoleh hutang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nasrudin (2004)

Lanjutan … 5. Variabel profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Pecking order theory menunjukkan jika perusahaan lebih profitable maka pendanaan lebih banyak berasal dari pendanaan internal. Hal ini karena pendanaan eksternal membutuhkan biaya yang lebih tinggi dan berisiko. Ada hubungan yang negatif antara profitabilitas dengan hutang. Semakin profitable sebuah perusahaan diharapkan memiliki pendanaan yang lebih tinggi. Hal ini akan menyebabkan tingkat hutang rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nasrudin (2004), dan Se Tin (2004) 6. Variabel risiko bisnis mempunyai berpengaruh positif terhadap struktur modal. Risiko bisnis suatu perusahaan akan meningkat apabila perusahaan tersebut menggunakan hutang karena semakin tinggi hutang maka risiko yang dimiliki semakin tinggi pula. 7. Variabel likuiditas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Hasil ini sesuia dengan hipotesis pecking order teory. Ketersediaan kas dan aktiva lancar lainnya ternyata mampu menutup utang jangka pendek perusahaan. Tertutupnya hutang jangka pendek mengakibatkan turunnya proporsi hutang secara keseluruhan dalam struktur modal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Hadianto (2008).

Kesimpulan Variabel firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Variabel tangible asset berpangaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Variabel pertumbuhan penjualan berpangaruh negatif dan tidak signifikan terhadap truktur modal. Variabel prifitability berpangaruh negatif dan signifikan terhadap truktur modal. Variabel business risk berpangaruh positif dan tidak signifikan terhadap truktur modal. Variabel likuiditas berpangaruh negatif dan signifikan terhadap truktur modal. Saran Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal suatu perusahaan. Untuk dapat membuat keputusan struktur modal yang tepat, manajer keuangan perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang ada agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Dari penelitian ini dapat diketahui terdapat tiga faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Tiga faktor tersebut adalah Firm size, profitability dan likuiditas. Mengacu pada hasil penelitian ini, manajer keuangan diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan sumber pendanaan dari hutang yang paling aman dan tepat.

Keterbatasan Adanya keterbatasan dalam periode penelitian, dilakukan hanya pada tahun 2005-2008 sehingga hasil yang di dapat kurang mencerminkan keadaan perusahaan dalam jangka panjang. Penelitian ini memiliki keterbatasan data dalam variabel yang dipergunakan. Yaitu hanya ada 6 variabel saja antara lain Firm size , Tangibel Asset, Growth of Sales, Profitability, Business risk dan Likuiditas. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian sehingga belum dapat digunakan sebagai acuan yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

“ Thanks “