ASKEP BUNUH DIRI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEPERAWATAN BENCANA TERHADAP ANAK
Advertisements

HOSPITALISASI PADA ANAK
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI REALITA
ASKEP KONDISI SEHAT JIWA
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
ASKEP WAHAM.
KONSEP DIRI Oleh Dewi Eka Putri.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
Kegawatdaruratan Psikiatri & Tatalaksana
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
Akademi Berbagi Pekanbaru 22 Desember 2013
Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir ketika anak berusia.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN X) JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No.3 Th.1992) copyright by Elok Hikmawati.
“DEPRESSION : A GLOBAL CRISIS” HIMPSI Wilayah DKI Jakarta
SUICIDE BEHAVIOR.
1. Kuatkan tekad dengan mempelajari dampak rokok
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
1. Tahap Prainteraksi  2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran.
Resiko bunuh diri & defisit perawatan diri
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
PERILAKU KEKERASAN.
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
ASPEK PSIKOSOSIOSPIRITUAL PERAWATAN PALIATIF
KEMATIAN.
Menyampaikan Berita Duka
PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PADA KEHILANGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI istichomah
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
DR. dr. Yuliati Danang, Sp,S., M.Kes
Perilaku Kekerasan Program Studi Keperawatan
“harga diri rendah (hdr)
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Komunikasi pada bidang maternitas
MODEL KEPERAWATAN LANSIA
PEKERJA SOSIAL PADA UNIT PSIKIATRI (SAKIT MENTAL)
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
LATIHAN Graphology.
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ISOLASI SOSIAL NAMA KELOMPOK : D-IV Keperawatan Semarang
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASKEP PADA USIA LANJUT By.FITRY ERLIN.
KEINGINAN MEMBUNUH DIRI
ASKEP BUNUH DIRI.
Penyebab Kecelakaan.
HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
ANAK – REMAJA
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ANAK – REMAJA
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
Konsep diri.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kegawatdaruratan Psikiatri & Tatalaksana. Pengertian Kedaruratan Psikiatri  Adalah tiap gangguan pada pikiran, perasaan dan tindakan seseorang yang memerlukan.
Transcript presentasi:

ASKEP BUNUH DIRI

DEFINISI Keadaan berisiko, menyakiti diri sendiri atau lakukan tindakan yg dapat mengancam kehidupan Kematian yang ditimbulkan diri sendiri dan disengaja the other word tindakan sadar dilakukan pasien untuk akhiri kehidupan.

DESKRIPSI > 50 % berhub episode depresi WHO 2003 : 1 juta/tahun 40 detik : 1 org bunuh diri Jakarta 1995-2004 : 5,8/100.000 penduduk Laki-laki > wanita  3 : 1 Wanita 4x lebih sering dibanding laki

BD efek buruk keluarga dan masyarakat Cara BD : Laki, kasar : gantung diri, menembak, dan meloncat Wanita : over dosis, tenggelam BD efek buruk keluarga dan masyarakat Angka BD indeks perasaan tak bahagia dan gangguan emosional

RENTANG RESPON PERLINDUNGAN DIRI Respon maladaptif Respon adaptif Peningkatan diri Pertumbuhan Peningkatan resiko Perilaku destruktif diri tak langsung Pencederaan diri Bunuh diri

ETIOLOGI Faktor Sosial TEORI DURKHEIM BD Egoistik : sulit integrasi dg lingkungan, kepribadian kegagalan BD Altruistik : loyalitas berlebih thd agama dan kepercayaan. BD Anomik : integrasi thd masyarakat terganggu, tdk ikut norma perilaku dan kebiasaan. exam : perceraian, PHK

Faktor Psikologis Teori Freud : Agresi dibelokkan kedalam Ragu BD tanpa keinginan untuk bunuh org lain yg telah direpresikan. Teori Menninger BD sbg pembunuhan yg diretrofleksikan, pembunuhan yg dibalik arah akibat marah kpd orang lain. Teori Aaron Beck Depresi yg mulai pulih (paradoxal suicide) Putus asa (hopelessness) indikator akurat risiko BD jangka panjang

Faktor Biologis Genetika Riset : 10x lebih besar tjd pada keluarga laki-laki percobaan bunuh diri Neurokimiawi Riset : ada korelasi fungsi neurokimia dg SSP Kadar enzim terendah pada trombosit prevalensi BD 8 x lebih besar.

Risiko Perilaku Cidera Diri No Faktor Risiko Tinggi Risiko Rendah 1 Umur > 45 th / akil baliq 24-45 th/ < 12 th 2 Jenis Kelamin Pria Wanita 3 Status kawin Cerai. Pisah, janda, duda Kawin 4 Hidup sosial terisolasi Aktif b’masy 5 Keahlian Profesional, Dr, ahli hukum, mhsw buruh 6 Pekerjaan Pengangguran bekerja 7 Kshtan Fisik Kronis/terminal Tak ada mas medis serius

No Faktor Risiko Tinggi Risiko Rendah 8 Keshtn Mental Depresi, delusi, halusinasi Gg kepribadian 9 Obat dan alkohol Kecanduan Tidak pernah 10 Usaha BD sblmnya Minimal 1 X 11 Rencana Pasti/spesifik Kabur (samar) 12 Cara Tembak, loncat, gantung diri Minum obat, racun 13 Tersedianya alat Selalu tersedia Tidak tersedia

. Pengkajian Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu: Isyarat bunuh diri Ancaman bunuh diri Percobaan bunuh diri

Isyarat bunuh diri Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”

Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah

Ancaman bunuh diri Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut . Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.

Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya.

Percobaan bunuh diri Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.

Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada tiap jenisnya. Setelah melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam perilaku bunuh diri pada halaman sebelumnya).

Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat modul harga diri rendah).

. Diagnosa Keperawatan Risiko bunuh diri

Tindakan Keperawatan Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat Tindakan : Melindungi pasien

Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara dapat melakukan tindakan berikut: Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri

SP 1 Pasien: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri ORIENTASI ”Selamat pagi A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas diPuskesmas ..., saya melakukan kunjungan rutin ke sini.” ”Bagaimana perasaan A hari ini?” “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan berapa lama kita bicara?”

KERJA “Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri?

Apa sebabnya, bagaimana caranya. Apa yang A rasakan Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?” Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan A.”

”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?” ”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.” ”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”. ”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”

TERMINASI ”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?” ”Coba A sebutkan lagi cara tersebut” ”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang” ( jangan meninggalkan pasien )

THANK YOU