HIDROPONIK NFT (Nutrient Film Technique) Aditya Darmawan Himawan Joko R
Pendahuluan Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah Ada banyak cara menanam hidroponik: sistem wick, sistem NFT, deep water, drip irigation, aeroponik, dll.
Apa itu NFT? NFT merupakan Nutrient Film Technique, dimana konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Pada sistem NFT, kebutuhan dasar yang harus terpenuhi adalah: Bed (talang), tangki penampung dan pompa.
Sejarah singkat NFT NFT dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial.
Pertumbuhan Tanaman dengan Sistem NFT Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.
Cara Kerja NFT NFT merupakan alat hidroponik sederhana yang bekerja mengalirkan air, oksigen dan nutrisi secara terus-menerus dengan ketebalan arus sekitar 2-3 mm. Tanaman disangga dengan sedemikian rupa sehingga akar tanaman menyentuh nutrisi yang diberikan. Alat dibuat miring dengan salah satu sisi lebih tinggi dari sisi lainnya yaitu sebesar 5% dari panjang alat agar arus dapat mengalir dengan lancar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam NFT: Kemiringan talang (1-5%) untuk pengaliran larutan nutrisi, Kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) Lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi
Keuntungan Penggunaan NFT Dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman, Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah, Keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman, Tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek, Sangat baik untuk pelaksanaan penelitian dan eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol dan memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan high planting density.
Kelemahan Penggunaan NFT Investasi dan biaya perawatan yang mahal, Sangat tergantung terhadap energi listrik Penyakit yang menjangkiti tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain
Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan NFT Talang air Sterofoam Cutter Netpot media tanam hidroponik (misalnya rockwool, irisan pakis, dll) pompa air / biasanya pake pompa aquarium Selang bak penampung larutan nutrisi nutrisi hidroponik benih tanaman
Cara menanam sistem hidroponik NFT yang dapat terapkan dirumah Isi gelas plastik / netpot dengan irisan pohon pakis sebanyak sepertiga. Lalu letakkan benih sayur di atasnya, tutup kembali benih tadi dengan irisan pohon pakis setinggi 1 cm. Masukan gelas tadi pada lubang yang ada di paralon, kemudian larutkan NPK dengan perbandingan 1-2 gram per liter air. Masukkan ke dalam wadah penampung sampai pada atas pompa listrik tadi. Lalu hidupkan pompa maka jadilah.
Lanjutan… Air dalam wadah penampung tadi harus selalu berada di atas pompa, supaya pompa tidak panas serta cepat rusak sebaiknya setiap hari harus dikontrol. Untuk penghematan anda bisa menggunakan talang plastik U untuk mengganti paralon. Alat ini digunakan untuk meletakkan gelas plastik tadi yang sudah diisi dengan benih dan media tanam, lalu gunakan gabus sebagai penutup talang.