Oleh : Ahmad Nurcahyo H0711007 Karrenzia Intan K. H0711050 AEROPONIK Oleh : Ahmad Nurcahyo H0711007 Karrenzia Intan K. H0711050

Latar Belakang Semakin berkurangnya lahan pertanian Teknologi penanaman dengan teknik aeroponik merupakan teknologi bercocok tanam sayuran yang sudah mulai banyak dilakukan Sayuran hasil budidaya dengan sistem aeroponik terbukti mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar, renyah, beraroma, dan disertai citarasa yang tinggi.

Rumusan Masalah Apa itu budidaya tanaman secara aeroponik? Bagaimanakah teknik budidaya tanaman secara aeroponik?

Tujuan Mengetahui budidaya tanaman secara aeroponik Mengetahui teknik budidaya tanaman secara aeroponik

Aeroponik Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Aeroponik merupakan salah satu tipe dari hidroponik karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.

kunci keunggulan aeroponik adalah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara sehingga respirasi akar lancar dan menghasilkan banyak energi.

Prinsip Aeroponik Helaian Styrofoam diberi lubang tanam. Anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam tersebut dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian Styrofoam, terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.

Prinsip Aeroponik

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertanaman secara aeroponik kelembaban, cahaya, suhu, angin, keasaman (pH), air dan nutrisi oksigen

Keuntungan Aeroponik Tidak membutuhkan lahan yang luas Bisa menanam sepanjang musim tidak dibutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.

Kelemahan Aeroponik Ketergantungan terhadap kabut yang dihasilkan springkel. Akar tanaman akan mengering jika siklus pengkabutan terganggu atau terbuka diudara tanpa bak penutup (sealed).

Metode Aeroponik Persiapan Persiapan bangunan screen house Persiapan bak penanaman, yaitu bak bisa terbuat dari plastik hitam dengan rangka dari bambu, dan terbuat dari fiber sedangkan penutupnya menggunakan stryrofoam. Bak dalam sistem Aeroponik memiliki fungsi penting, antara lain : Sebagian penangkap sisa larutan nutrisi yang disemprotkan Sebagai penyangga styrofoam dan tanaman di atasnya Sebagai isolasi perakaran tanaman dengan lingkungan.

2. Penyemaian Benih Pemilihan benih tanam Media Tanam Memilih benih yang yang bernas, tidak busuk dan tidak berjamur untuk di semai. Media Tanam Media rockwool sebagai media tanam Persiapan media semai dan benih Media semai berupa rockwool yang telah dipotong- potong menggunakan pisau dengan ukuran 1x 1,5 x 1,5 cm Proses penyemaian memasukkan benih tanaman satu persatu kedalam potongan rockwool menggunakan pinset.

3. Proses Produksi Media tanam yang digunakan yaitu Styrofoam Sebagai tempat tanaman ber-rockwool ditanam Larutan nutrisi/ pupuk pemberian larutan nutrisi dilakukan persamaan dengan pemberian air. Penanaman dan pemeliharaan Proses penanaman dilakukan pada pagi hari/sore Pemeliharaan ; pemberian nutrisi, pengendalian hama Proses pemanenan Waktu panen sebaiknya pagi/ sore hari Pengemasan

Persemaian Persemaian penanaman penanaman pemeliharaan Alat pemberian nutisi

Jenis Tanaman Aeroponik Sayuran yang banyak dibudidayakan secara aeroponik antara lain : berbagai kultivar selada (lettuce keriting hijau, cos/romaine, butterhead, batavia, lollo rossa, iceberg, head lettuce), pakchoy hijau dan putih, Caisin, kailan serta horenzo yang baru mulai dikembangan. Kangkung dan bayam juga dapat diusahakan secara aeroponik.

Prospek Aeroponik  Aeroponik dalam dunia pertanian sangatlah menjanjikan Hal ini karena permintaan yang sangat tinggi dari pasar Konsep aeroponikpun tidak menggunakan bahan- bahan kimia yang berbahaya bagi manusia dan hanya menggunakan air serta nutrisi bagi kebutuhan sayuran yang sedang ditanam. Dilihat dari segi bisnis, aeroponik cukup menguntungkan jika dikembangkan dengan managemen perusahaan yang baik.

Terimakasih Atas Perhatiannya