Pembelajaran TIK – Bahasan 1 Teori Belajar Pembelajaran TIK – Bahasan 1
Penekanan? 1. Teori belajar Behavioristik 2. Teori belajar Information Processing 3. Teori belajar Kognitif 4. Teori belajar Konstruktivisme 5. Collaborative Learning 6. Paradigma pembelajaran Student Centre
Behavioristik Perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkrit. Perubahan terjadi melalui rangsangan yang menimbulkan hubungan perilaku Rangsangan adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Respon adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fifik terhadap rangsangan Belajar berarti penguatan dan kecenderungan perilaku Rangsangan-Respon
Teori belajar Information Processing Teori pemrosesan informasi adalah teori tentang belajar yang menjelaskann pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak Tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi (2) pemahaman (3) pemerolehan (4) penyimpanan (5) ingatan kembali (6) generalisasi (7) perlakuan dan (8) umpan balik (Gagne)
Teori belajar Information Processing ... Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara-cara mengumpulkan/menerima rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep, dan pemecahan masalah
Teori belajar Kognitif Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan
Teori belajar Kognitif ... Piaget : (1) Sensory-motor (sensori-motor) sejak anak lahir sampai usia 2 tahun, intelegensi yang dimiliki anak tersebut masih didasarkan pada perilaku (2) Pre operational (praoperasional) saat anak berumur 2-7 tahun dan telah memiliki penguasaan sempurna mengenai objek permanence, artinya anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang ada atau biasa ada (3) Concrete operational (konkret-operasional) hingga usia menjelang remaja, kemudian anak mulai memperoleh tamnbahan kemampuan yang disebut sistem of operations (satuan langkah berfikir (4) Formal operational (formal-operasional) anak masa remaja, yakni usia 11-15 tahun, akan daapat mengatasi masalah keterbatasan pemikiran. memiliki kemampuan mengkoordinasikan : kapasitas menggunakan hipotesis dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak
Teori belajar Konstruktivisme proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan/ yang dijumpai adanya proses menggabungkan dan mengkaitkan pengalaman atau hal yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki pengembangan pengetahuan
Teori belajar Konstruktivisme Skemata : konsep yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan Asimilasi : mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya Akomodasi : membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu. Seimbang
Collaborative Learning menitikberatkan pada kerjasama antar siswa/ mahasiswa yang didasarkan pada berbagi/ sharing informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat dan keterampilan yang dibangun sendiri dari dan oleh anggota kelompok
Paradigma Pembelajaran Student Centre Berpusat pada siswa tidak tergantung kepada guru siswa aktif dalam belajar secara mandiri di kelas atau dimanapun dengan media dan sarana yang ada Guru memberikan pembekalan (proses belajar aktif dan konkrit) kepada siswa agar dapat berpikir cepat, kreatif, rasional, dan praktis sesuai dengan teori dan fakta2 empirik
Permasalahan Menurut anda teori belajar manakah yang paling sesuai untuk : Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan Jelaskan analisa pendapat anda!