Pusing juga nyari suku – suku dayak. Tapi seru qo......

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Objek Wisata di Tana Toraja
Advertisements

Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Matakuliah : R0772 – Arsitektur Tradisional
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV semester I
KAWASAN ASIA TENGGARA.
Suku Asmat: Sosok Budaya Indonesia di Papua
“om swastiastu”.
Budaya Kalimantan.
Upacara Adat Rambu Solo
Suku Sasak Suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami Pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Suku ini berasal dari Jawa dan Bali. Sebagian besar masyarakatnya.
TUGAS SOSIOLOGI SUKU TENGGER SMA NEGERI 1 WARU 2011.
Pohon Siwalan (Pohon Lontar)
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 9 SENI RUPA PRA SEJARAH INDONESIA
Nenek moyangku seorang pelaut
Sejarah Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hoang Ho)
Berasal dari Kerajaan Pajajaran/Bogor.
ANTROPOLOGI Pertemuan 4 : Aneka Ragam Kebudayaan
Kebudayaan suku dayak Gabriel Dimas Alan Reskliiiii Yohan Ilyas 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Asal Usul Bengkayang Topografi dan Sungai
Diferensiasi Sosial Artinya klasifikasi masyarakat secara mendatar/horizontal/tidak menimbulkan kelas-kelas sosial. Misalnya perbedaan agama, suku, klan,
MENGENAL SUKU BADUY DARI BANTEN
MATERI PEMBELAJARAN PKn Untuk Kelas VII/II Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Islam
DIFERENSIASI SOSIAL.
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
Teori ETNISITAS.
Menelisik Jejak Migrasi Purba
SEJARAH INDONESIA.
Komunikasi Lintas Budaya
Sistem pemerintahan daerah masa kerajaan nusantara
KEARIFAN LOKAL SUKU ASMAT
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA KELOMPOK III
SUKU DI KALIMANTAN.
SEJARAH PERADABAN ISLAM 2
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA oleh LIA YULIYANTI
Mempromosikan Kalimantan Tengah
ZAMAN MEGALITIKUM Di susun oleh Taufik Silvan W. Rengganis Rilisia D.
Tosan Aji, Senjata Tradisional Indonesia
Teori ETNISITAS.
Perkembangan Arsitektur
Pendidikan Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Introducing ZAMAN NEOLITHIKUM
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
BUDAYA TIDUR MASYARAKAT MADURA
HISTORY HISTORY ASAL USUL BANGSA INDONESIA JENIS RAS Salam pembuka
KELOMPOK 6 1. Diva Meliana Dilla (09). Soal no : 2, 6 2
Tugas ICT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
NAMA KELOMPOK Izazul Lizar M. Arseli Epriga Jerry Dwi Irawan
KALIMANTAN BARAT. VISIT KALIMANTAN BARAT Ivan Yulio O( ) tugas aplikom Universitas Mercubuana Yogyakarta 2015.
Kelompok 3 (timur) Kebudayaan suku asmat XI-IPS.
Disusun oleh : Bias Pantura F. A ( 06 ) Zainuna Ramadhani ( 32 )
Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R
SENI BUDAYA XI MIA 1 NAMA ANGGOTA : Annisa Kusuma W.
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
SISTEM KEKERABATAN Dasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama- sama dalam rumah.
Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.
SARAWAK LATAR BELAKANG SEJARAH SARAWAK KEGIATAN EKONOMI KEGIATAN SOSIOBUDAYA MASYARAKAT SARAWAK.
SARAWAK LATAR BELAKANG SEJARAH SARAWAK KEGIATAN EKONOMI KEGIATAN SOSIOBUDAYA MASYARAKAT SARAWAK.
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
SARAWAK LATAR BELAKANG SEJARAH SARAWAK KEGIATAN EKONOMI KEGIATAN SOSIOBUDAYA MASYARAKAT SARAWAK.
SARAWAK LATAR BELAKANG SEJARAH SARAWAK KEGIATAN EKONOMI KEGIATAN SOSIOBUDAYA MASYARAKAT SARAWAK.
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
SEJARAH TINGKATAN 1 BAB 11: SABAH.
KEBUDAYAAN POTONG JARI YANG DILAKUKAN MASYARAKAT SUKU DANI DI WAMENA YANG DIJADIKAN SEBAGAI SIMBOL DUKA CITA KELUARGA Kelompok :
Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia . Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu
TRADISI MAANTAR PATALIAN/JUJURAN PADA MASYARAKAT ADAT BANJAR OLEH: ARIE SULISTYOKO.
Transcript presentasi:

Pusing juga nyari suku – suku dayak. Tapi seru qo...... hidup dayak, hidup dayak...........................

Saya halimahtu saadiyah. 5o th mendatang totong

Mngenal lebih dekat suku dayak Seni budaya Pengertian secara singkat Dunia mistis dalam suku dayak Mengenai asal mula Adat istiadat suku dayak perkembangannya

Pengertian secara singkat Suku dayak adalah suku asli kalimantan yang hidup berkelompok dan hidup di pedalaman dan sebagainya Kata dayak adalah sebutan dari orang – orang melayu yang datang kekalimantan Menteng ueh mamut itu adalah semboyan bagi orang – orang dayak yang artinya seseorang yang gagah berani dan pantang mundur

Asal mula dan perkembangannya Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.

perkembangannya Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608).

Masuknya islam dalam suku dayak Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)

Seni budaya Dalam hal ini suku dayak kaya akan tari tarian diantaranya yaitu: 1. Tari Gantar Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.

. Tari Kancet Papatai / Tari Perang

. Tari Kancet Ledo / Tari Gong Cakeep euy..

. Tari Belian Bawo Rian fardani

Tari Hudoq

Adat istiadat suku dayak adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini yaitu: Upacara Tiwah Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

Dunia mistik dalam suku dayak Supranatural contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan. Mangkok merah. Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak

assalamualaikum

Daftar isi Senjata Sukubangsa Dayak Sejarah Dayak pada masa kini Senjata Sukubangsa Dayak Totok Bakakak (kode) yang umum dimengerti Sukubangsa Dayak Tradisi Penguburan Macam Suku Dayak

Sejarah Singkat Suku Dayak Dayak sebagai salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang mendiami pulau Kalimantan. .Bertolak dari pendapat itu, diduga nenek moyang orang Dayak berasal dari beberapa gelombang migrasi. Gelombang pertama terjadi kira-kira 1 juta tahun yang lalu tepatnya pada periode Interglasial-Pleistosen. Kelompok ini terdiri dari ras Australoid Pada zaman Pre-neolitikum, kurang lebih 40.000-20.000 suku mongoloid.

Kelompok ketiga datang kurang lebih 5000 tahun silam Kelompok ketiga datang kurang lebih 5000 tahun silam. Mereka ini berasal dari daratan Asia dan tergolong dalam ras Mongoloid juga. . Gelombang migrasi itu masih terus berlanjut hingga abad 21 ini. Teori ini sekaligus menjelaskan mengapa orang Dayak memiliki begitu banyak varian baik dalam bahasa maupun karakteristik budaya.

Dayak dewasa ini kelompok suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. Ciri-ciri tersebut menjadi faktor penentu apakah suatu subsuku di Kalimantan dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak. Ciri-ciri tersebut adalah rumah panjang,hasil budaya material seperti tembikar,sumpit,beliong(kampak Dayak),pandangan terhadap alam,mata pencaharian(sistem perladangan),dan seni tari. Perkampungan Dayak biasanya disebut: lewu, lebu Di kecamatan-kecamatan di Kalimantan yang merupakan wilayah adat Dayak dipimpin seorang Kepala Adat yang memimpin satu atau dua suku Dayak yang berbeda,

Senjata suku dayak Sipet / Sumpitan. Merupakan senjata utama suku dayak. Bentuknya bulat dan berdiameter 2-3 cm, panjang 1,5 - 2,5 meter, ditengah-tengahnya berlubang dengan diameter lubang ¼ - ¾ cm yang digunakan untuk memasukan anak sumpitan (Damek). Ujung atas ada tombak yang terbuat dari batu gunung yang diikat dengan rotan dan telah di anyam. Anak sumpit disebut damek, dan telep adalah tempat anak sumpitan. Lonjo / Tombak. Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras. Telawang / Perisai. Terbuat dari kayu ringan, tetapi liat. Ukuran panjang 1 – 2 meter dengan lebar 30 – 50 cm. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan mempunyai makna tertentu. Disebelah dalam dijumpai tempat pegangan.

Ini adalah tameng, dan tombak

Kode Suku Dayak Mengirim tombak yang telah di ikat rotan merah (telah dijernang) berarti menyatakan perang, dalam bahasa Dayak Ngaju "Asang". Mengirim sirih dan pinang berarti si pengirim hendak melamar salah seorang gadis yang ada dalam rumah yang dikirimi sirih dan pinang.

Mengirim seligi (salugi) berarti mohon bantuan, kampung dalam bahaya. Mengirim tombak bunu (tombak yang mata tombaknya diberi kapur) berarti mohon bantuan sebesar mungkin karena bila tidak, seluruh suku akan mendapat bahaya. Mengirim Abu, berarti ada rumah terbakar.

Mengirim air dalam seruas bambu berarti ada keluarga yang telah mati tenggelam, harap lekas datang. Bila ada sanak keluarga yang meninggal karena tenggelam, pada saat mengabarkan berita duka kepada sanak keluarga, nama korban tidak disebutkan. Mengirim cawat yang dibakar ujungnya berarti salah seorang anggota keluarga yang telah tua meninggal dunia.

Mengirim telor ayam, artinya ada orang datang dari jauh untuk menjual belanga, tempayan tajau. Daun sawang/jenjuang yang digaris (Cacak Burung ) dan digantung di depan rumah, hal ini menunjukan bahwa dilarang naik/memasuki rumah tersebut karena adanya pantangan adat. Bila ditemukan pohon buah-buahan seperti misalnya langsat, rambutan, dsb, didekat batangnya ditemukan seligi dan digaris dengan kapur, berarti dilarang mengambil atau memetik buah yang ada dipohon itu.

Penguburan suku dayak dengan sejarah panjang kedatangan manusia di Kalimantan Dalam sejarahnya terdapat tiga budaya penguburan di Kalimantan : penguburan tanpa wadah dan tanpa bekal, dengan posisi kerangka dilipat. penguburan di dalam peti batu (dolmen) penguburan dengan wadah kayu, anyaman bambu, atau anyaman tikar. Ini merupakan sistem penguburan yang terakhir berkembang.

Penguburan primer Penguburan primer idak lagi dilakukan di goa. Di hulu sungai Bahau dan cabang-cabangnya di Kecamatan Pujungan, Malinng Kaltim, banyak dijumpai kuburan tempayan-dolmen yang merupakan peninggalan megalitik. Perkembangan terakhir, penguburan dengan menggunakan peti mati (lungun) yang ditempatkan di atas tiang atau dalam bangunan kecil dengan posisi ke arah matahari terbit. Masyarakat Dayak Ngaju mengenal tiga cara penguburan, yakni : dikubur dalam tanah diletakkan di pohon besar dikremasi dalam upacara tiwah.

Penguburan sekunder Prosesi penguburan sekunder Tiwah adalah prosesi penguburan sekunder pada penganut Kaharingan, sebagai simbol pelepasan arwah menuju lewu tatau (alam kelanggengan) yang dilaksanakan setahun atau beberapa tahun setelah penguburan pertama di dalam tanah. Ijambe adalah prosesi penguburan sekunder pada Dayak Maanyan. Belulang dibakar menjadi abu dan ditempatkan dalam satu wadah.

Upacara tantulak Upacara tantulak dilakukan tiga hari setelah upacara penguburan dengan tujuan untuk memindahkan arwah orang yang baru saja meninggal dari alam kubur ke tempat penantian Selain itu, upacara tantulak juga bertujuan untuk memulihkan keseimbangan magis, menjauhkan segala macam marabahaya dan menghilangkan segala kemalangan atau kesialan dan hal-hal yang tidak baik yang dapat timbul pada keluarga si mati maupun pada seluruh warga kampung.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam upacara ini Upacara ini mempunyai tahapan – tahapan Dan mempunyai nilai budaya

Tahapannya meliputi Tahap empat pertama tahap penyembelihan babi; tahap penaburan makanan di kuburan si mati tahap menabur beras yang telah diasapi dengan kemenyan untuk mandurut sangiang (mengabarkan dan mengundang kehadiran Sangiang) tahap mangkang sangiang atau penyambutan Sangiang Raja Duhung Mama Tandang

Empat tahap yang kedua tahap pengolesan darah babi dan ayam tahap memapas nyalentup, yaitu tahap pengusiran kuasa jahat dan kesialan dari rumah si mati tahap menghanyutkan daun sawang dan humbang ke sungai tahap peramalan dengan tujuh butir behas hambaruang. Seluruh rentetan upacara ini biasanya dilakukan dari pagi hingga malam hari.

Peralatan upaacara kematian Peralatan dan perlengkapan yang perlu dipersiapkan dalam upacara tantulak adalah: (1) satu ekor babi (2) dua ekor ayam yang telah dimasak tanpa dipotong-potong (3) sebuah mangkuk tambuk yaitu mangkuk yang berisi beras; (4) sebuah mangkuk lagi yang berisi behas hambaruang, yaitu beras yang dianggap bening dan tanpa cacat sebanyak tujuh butir

(7) beberapa ruas bambu (humbang) (5) sebuah gong yang ditelentangkan dan di dalamnya ditaruh satu pasang pakaian si mati semasa masih hidup, sisir, minyak, cermin, dan sedikit air. (6) sebuah kelapa yang ditancapkan sebilah tombak dan diikatkan jenjuang sawung, kemudian ditaruh dalam sebuah bakul (palundu). (7) beberapa ruas bambu (humbang)

Upacara kematian

macam – macam suku dayak Suku Dayak Abal Suku Dayak Bakumpai Suku Dayak Bentian Suku Dayak Benuaq Suku Dayak Bidayuh Suku Dayak Bukit Suku Dayak Darat:Dayak Mali Suku Dayak Dusun Suku Dayak Dusun Deyah Suku Dayak Dusun Malang Suku Dayak Dusun Witu Suku Dayak Kadazan Suku Dayak Lawangan

Suku Dayak Maanyan Suku Dayak Mali Suku Dayak Mayau Suku Dayak Meratus Suku Dayak Mualang Suku Dayak Ngaju Suku Dayak Ot Daum Suku Dayak Samihim Suku Dayak Seberuang Suku Dayak Siang Murung Suku Dayak Tunjung Suku Dayak Kebahan Suku Dayak Keninjal

Suku dayak abal Dayak Abal adalah salah satu kelompok suku Dayak yang berdiam di Desa Halong Dalam, Desa Aong, dan Desa Suput. Ketiga desa ini merupakan bagian wilayah administratif Kecamatan Haruai, Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan Mata pencarian dari sekktor pertanian

Suku dayak bakumpai satu rumpun dengan dayak nganju Suku Bakumpai atau Dayak Bakumpai adalah subetnis rumpun Dayak Ngaju yang mendiami sepanjang tepian daerah aliran sungai Barito Suku bakumpai merupakan kekelargaan dengan suku dayak nganju Agama mereka hampir semua islam Bakumpai itu julukan bagi orang yang mendiami pinggir sungai Kupai sendiri arinya rumput Dan bakumpai artinya memiliki

Suku dayak bentian (suku besar dayak lawangan) Suku Besar Dayak Lawangan adalah Suku Besar yang menggabungkan beberapa suku Dayak dari Rumpun Ot Danum yang memiliki kedekatan kebudayaan dan adat istiadat, Suku Bentian adalah suku Dayak yang termasuk Suku Besar Dayak Lawangan, termasukrumpun out danum

suku dayak benuaq Benuaq sendiri berasal dari kata Benua dalam arti luas berarti suatu wilayah/daerah teritori tertentu, seperti sebuah negara/negeri. pengertian secara sempit berarti wilayah/daerah tempat tinggal sebuah kelompok/komunitas. Menurut cerita pula asal kata Benuaq merupakan istilah/penyebutan oleh orang Kutai, yang membedakan dengan kelompok Dayak lainnya yang masih hidup nomaden. Orang Benuaq telah meninggalkan budaya nomaden.

Dayak benuaq

suku dayak biduyuh Suku dayakbiduyuh akrab dengan suku dayak bukar sadong dan suku dayak ranjang di sumatra. Ini tak heran karena nenek moyang mereka dulunya mendiami tiga sungai yaitu sungai rajang bukar dan sadong Dayak biduyuh mayoritas beragama keristen Mereka hidup dari alam

Dayak bukit, atau dayak meratus Suku Dayak Bukit/Suku Dayak Meratus adalah suku yang mendiami gunung meratus Dayak bukit merupakan suku kekeluargaan dengan dayak nganju Suku dayak bukit adalah suku dayak yang tidak menekankan kepadabanyaknya upacara

Suku dayak mali Agama suku ini kristen katolik dan protestan. Ada juga yang memelukislam tapi hanya minoritas Kepercayaannya sesuai agama yan dianut tetapi ada juga yang masih mencampur adukan dengan dinamisme dan animisme Suku ini sarat sekali dengan cerita – cerita dongeng Dan tradisi yang paling membedakan dengan suku lain yaitu masih diadakannya tradisi kanibal

sukudayak dusun Suku Dayak Dusun adalah salah satu etnisdayak terbesar di kalimanan tengah Dan mereka hidup diperkampungan (dusun)

suku dayak dusun witu Suku Dayak Dusun Witu adalah suku dayak dari out danum yang mendiami buntok keecil di desa pendang Suku ini mempunyai kesamaan kepercayaan dengan suku dayak out danum dan itu berubah sesuai kepercyaan individu dengan masukya kepercayaan baru

suku dayak kadazan Dayak Kadazan adalah sebutan untuk suku uang mendiami perairan sungai Suku ini kental sekali dengan dunia mistik

Suku dayak lawangan Merpakan salah satu dari suku – suku dusun Suku lawangan mendiami sebelah timur kalimantan selatan

Suku dayak mayaan (dusun mayan) Suku dayak mayaan masih merupakan dari dayak dusuun, mereka mendiami sebelah timu kalimantan tengah. Dan sebelah utara kalimantan barat Suku ini mempraktekan prekttisi sektor pertanian, serta masih sangat berperannya dukun dalam kehidupan mereka Suku dayakini mempunya organisasi yang diberi nama Dusmala . Dan menggabungkan dayak mayaan,lawangan, dan dayak dusun

Dayak mualang Salah satu ciri yang tampak pada orang Mualang adalah ciri fisik yang mongoloid wajah bulat, kulit putih/kuning langsat, mata agak sipit, rambut lurus, ada juga yang ikal serta relatif tidak tinggi.

suku dayak warukin Adalah suku dayak mayaan yang mendiami desa warukin

dayak seberuang dan dayak siang Dayak Seberuang adalah suku Dayak dari rumpun Iban yang terdapat di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Suku Siang atau Dayak Siang Murung adalah suku asli di kabupaten Murung Raya bagian timur laut provinsi Kalimantan Tengah

Konsep alam Cerita atau mitos tentang alam semesta memberikan gambaran kepada kita bahwa sebelum segalanya ada, terdapat suatu ruang kosong yang sangat luas yang gelapnya lebih pekat daripada malam. Di dalam ruang ini terdapat suatu sarang burung raksasa. Di sana ada Elang Raksasa Langit (Beniak Lajang Langit). Di atas pundak elang itu terdapat roh yang disebut Wook Ngesok. Wook Ngesok memiliki dua lengan berupa batu karang. Lengan kanannya disebut Batuq Rangkang Bulau dan lengan kirinya disebut Batuq Ding Dingkikng. Di bahu sebelah kirinya terdapat suatu tempat yang disebut segenggam bumi (Belikutn Tana) dan segundukan langit (Bengkolokng Langit). Sedangkan di bahu sebelah kanannya terdapat tempat yang disebut tanah kekuasaan (Tana kuasa) dan segundukan bumi (Bengkolokng Tana).

Konsep alam dan manusia Ada tahapan – tahapan dalam penjadian yaitu :

Tahap pertama Ada dua bukit tempat diamnya dewa tertinggi yaitu bukit emas dan permata, berkali – kali bukit itu bertabrakan, Tabrakan pertama menyebabkan adanya awan, Tabrakan kedua adanya langit Tabrakan ketiga menghasilkan gunung dan batu karang Tabrakan keempat menghasilkan bulan dan mata hari Tabrakan kelima menghasilkan burung dan ikan Tabrakan keenam elahirkan binatang rowang riwoYang memiliki lidah emas dan didis mahendra dengan batu permata Tabrakan keujuh menghasilkan mahkota mahatala

Tahap kedua Pada tahapini alam semesta sudah terjadisebagai suat totalitas, akan tetapi belum ada manusia dan tempat tinggalnya

Tahapan ketiga Mahatala memanggil jatha untuk berunding dialam atas, dala perundingan itu mahatala mengangkat mahkotanya dan menyebabkan tumbuhnya sebatang pohon – hidup yang memiliki daun dari emas dan buah dari gading

Tahap keempat Kemudian ada dua ekor burung enggang , yang hinggap dipohon itu. Kemudian burung itu berteengkar , sehingga menyebabkan hancurnya pohon yang indah itu. Dan nantinya terjadi cikal bakal terjadinya manusia

kesimpulan Manusia Dayak adalah manusia yang bergantung sepenuhnya dengan alam. Tanpa alam (dalam hal ini adalah hutan) orang Dayak akan mengalami banyak kesulitan untuk mengembangkan dan memaknai hidupnya. Hal ini tampak dalam cara, pola hidup dan corak budayanya.     Manusia Dayak menganggap alam sebagai jiwanya sendiri selama perjalanan hidupnya di dunia. Sebagiamana halnya wanita pertama (Ape Tempere) yang menyatu dengan tanah dan pria pertama (Tamarikukng Langit) yang diciptakan dari sisa bahan dasar pembuatan langit dan bumi, maka manusia Dayak menemukan identitasnya dalam kesatuan dengan alam/tanah dan akan mencapai kepenuhannya dalam kesatuan dengan yang ilahi sebagai penguasa langit/surga.