GPK : Mendukung Peran Guru di Kelas Reguler

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMINATAN PESERTA DIDIK
Advertisements

MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF
MODEL LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU PROFESIONAL
1. Ujian Nasional 2. Pengembangan e-learning 3. Inclusive Education Award 4. Olimpiade Sains Nasional 5. Pendidikan keberbakatan.
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
Bimbingan dan Konseling
CARA BELAJAR YANG BAIK 1 MATA PELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
KOMPETENSI GURU PEMBIMBING KHUSUS
KERANGKA RANCANGAN BELAJAR BI-TANDUR-LS-MK
KIAT-KIAT MEMOTIVASI SISWA BELAJAR DI RUMAH PURWADI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2013.
PUSAT SUMBER PENDIDIKAN KHUSUS DAN PERAN DAN TUGAS GURU PEMBIMBING KHUSUS (GPK) Oleh: Drs. Subagya, M.Si disampaikan pada Workshop Pendidikan Inklusif.
Orang Tua /Wali Peserta Didik Baru
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
PERLUASAN AKSES PEMERATAAN & PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
KEBIJAKAN PENDIDIKAN KHUSUS PERLUASAN AKSES DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI PENDIDIKAN LAYANAN INKLUSIF PUJI.
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
PROFESIONALISME GURU PLB Oleh Ravik Karsidi ( Dosen PLB UNS )
MATERI KULIAH PENDIDIKAN INKLUSI
Tata Krama Pergaulan.
Kelompok 2 Hari Kurniawan Lintang Pertiwi Naddya Anggiastry P Uripah Yessy Perdana Putri.
KOMPETISI SCIENCE SMA NEGERI 1 CIREBON (KSS)
Manajemen & Pengelolaan
SRI HARINI, FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 UNGARAN.
PENDIDIKAN INKLUSIF PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku
PERAN DAN FUNGSI GURU PEMBIMBING KHUSUS (GPK)
VIENA RUSMIATI HASANAH
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
MODEL LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Kurikulum Berbasis Kompetensi
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SD
MODEL pelaksanaan remedial & pengayaan DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
KESULITAN DALAM BELAJAR
DARMINAH FKIP-UT PBIS 4500 Materi 6 Teori dan Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif DARMINAH FKIP-UT
PENGELOLAAN KELAS KELOMPOK RIANA LUTFITASARI (A )
PENGELOLAAN KELAS.
Kondisi Belajar dan Masalah Belajar
“PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL UNTUK ANAK BERKELAINAN AKADEMIK DAN MENTAL EMOSIONAL” Nur Amalina Siti Lailatus Sholichah Kanty.
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
<Permasalahan dalam pendidikan> Pertemuan <7>
DIREKTORAT PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
MANAJEMEN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
PERAN DAN TUGAS GPK DI SEKOLAH INKLUSI
Peduli pendidikan dari rumah
Pemberian Tugas. Pemberian Tugas Anggota Kelompok: Nilam Permana Sasmita Sari Yuliana Tilar Feny Novawati.
KUALIFIKASI PROFESI PROFESI (S1/S2/S3/Spesialis)
SELAMAT DATANG DI SMK NEGERI PAKU
Oleh: Bambang Dibyo Wiyono, M.Pd.
Materi pokok bimbingan konseling belajar
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Singosari
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
PENGAJARAN REMEDIAL.
Teaching Children with Diverse Ability
PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DITULIS OLEH : AFRIYANDI, S.Pd.SD NIP
POLA 17 (+) BK Ber Keluarga Keber -Agamaan Tampilan Kepustakaan
INDIKATOR KOMPETENSI GURU BY. MOH. YANI S.Ag,MM,M.PdI
DIREKTORAT PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Masukan YAYA S :Peminatan dari SD dimulai dengan pemahaman
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI (LLDIKTI)
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
Model-Model Pembelajaran di Sekolah Kecil Oleh: Dr. Reddy Siram, M.Pd.
NAMA : Joan Jamarsi Ginting NIM : FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019.
Transcript presentasi:

GPK : Mendukung Peran Guru di Kelas Reguler Oleh : Legima (GPK di SMP Negeri 3 Sentolo)

Sekilas tentang GPK Peraturan Gubernur DIY No 21 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pendidikan inklusif Guru Pembimbing khusus adalah tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dalam memberikan pendampingan bagi warga sekolah dan orang tua untuk kelancaran dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di satuan pendidikan

GPK ini biasanya memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa dan juga merupakan tenaga pengajar di Sekolah Luar Biasa yang juga merangkap sebagai guru di SPPI (Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif) Syarat fundamental untuk menjadi seorang GPK : - kompetensi mendalam ABK - komitmen terkait dengan pendidikan inklusif

Peran dan Kewajiban GPK di SMP N 3 Sentolo konsultan pendidikan Di SMP N 3 Sentolo terdapat siswa ABK sejumlah 11 siswa terdiri 3 siswa tuna daksa, 1 siswa tuna grahita, 2 siswa tuna wicara, 1 siswa tuna rungu, 1 siswa gangguan emosional, 1 siswa double ketunaan low vision-tuna grahita, 1 siswa double ketunaan low vision-tuna wicara, 1 siswa low vision. GPK dapat memberikan informasi yang rinci pada wali kelas maupun guru mata pelajaran tentang bagaimana metode pembelajaran yang pas diterapkan bagi ABK tersebut

Low vision : - duduknya di tempatkan di kursi paling depan - tulisan di papan yang lebih besar / kertas berisikan tentang materi pelajaran Tuna rungu : - tidak menggunakan bahasa yang sulit di mengerti - artikulasi yang jelas - bantuan gambar – gambar (visual) yang menarik - posisi duduk ABK dalam jarak pandang di depan guru GPK juga dapat berperan sebagai konsultan dengan orang tua siswa. Mereka dapat berkonsultasi mengenai hal – hal yang sekiranya mampu mereka siapkan agar proses belajar mengajar anaknya di sekolah menjadi lebih maksimal.

Pendamping GPK melakukan pendampingan pada anak low vision dan tuna rungu selama pembelajaran dan tuna daksa berada di kelas. Pada anak low vision, GPK akan membacakan ulang secara perlahan tulisan yang dituliskan oleh guru yang ada di papan tulis. Pada anak tunarungu maka GPK akan menjelaskan ulang jika anak tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh guru karena kemampuan mereka dalam membaca artikulasi yang kurang. GPK juga dapat membantu menerjemahkan bahasa isyarat dari ABK ketika mereka ingin berkomunikasi mengenai bahan yang sedang diajarkan oleh guru.

dapat membantu kelanjutan studi siswa ABK ke jenjang yang lebih tinggi GPK dapat merekomendasi beberapa sekolah yang sekiranya dianggap ramah dan cocok terhadap ABK. Bahkan jika dirasa perlu maka GPK dapat juga mengadvokasi agar ABK tersebut diterima di sekolah itu karena pada dasarnya ABK juga memiliki hak pendidikan yang sama dan setara seperti peserta didik yang lainnya. contohnya pada Rezy, ABK Tunarungu Wicara yang diterima di SMA N 1 Pengasih

GPK memiliki tanggung jawab untuk memberikan sosialisasi tentang ABK tidak hanya pada guru pengajar tetapi juga pada teman sebaya - apa yang dimaksud dengan ABK, - bagaimana etika dan tatacara pergaulan sehingga tidak menyinggung perasaan ABK, - kebutuhan khusus apa yang bisa disediakan teman sebaya kepada mereka, dll. Sosialisasi ini penting dilakukan untuk meminimalisir pandangan negatif maupun diskriminasi yang dilakukan oleh teman sebaya.

Suka menjadi GPK Suka-nya adalah melihat bagaimana ABK mampu bersekolah dan berkompetisi secara sehat di sekolah reguler. Sebuah fenomena yang mungkin saja tidak akan pernah dibayangkan 10 tahun lalu karena ABK dianggap tidak memiliki kompetensi yang layak untuk bersekolah di sekolah reguler.

Tantangan GPK adanya perbedaan latar belakang pendidikan GPK dengan ABK yang sedang didampingi Contohnya adalah seperti yang terjadi di GPK SMP N 3 Sentolo ini. Pada waktu menempuh pendidikan GPK mengambil jurusan pendidikan anak tunagrahita. Pilihan konsentrasi ini kemudian menjai tantangan GPK sendiri selama di SPPI karena ABK yang ada di sini low vision , tuna rungu wicara dan tuna daksa.

tidak semua guru reguler memahami karakteristik ABK - guru tidak menaruh minat pada ABK karena menganggap mereka hanya pantas bersekolah di SLB - guru tidak memiliki kompetensi untuk paham karakteristik ABK

penyadaran pada siswa ABK akan kebutuhan khusus yang mereka butuhkan Hal ini dikarenakan terkadang siswa ABK merasa dibedakan akibat perlakukan guru yang memang berbeda terhadap mereka. Ini terjadi juga dalam prakteknya di dalam SMP N 3 Sentolo. Ada siswa ABK low vision yang merasa marah ketika guru memberikan kertas soal yang berbeda. Kertas soal yang diberikan pada ABK fontnya lebih diperbesar (font 18 ). Dia pun merasa diperlakukan berbeda dan tidak mau masuk sekolah keesokan harinya.

penyadaran disini ditujukan pada siswa lain yang ada dalam satu kelas dengan siswa ABK Penyadaran diberikan terkait dengan hidup berdampingan secara inklusif sehingga diharapkan sikap toleransi akan mulai terbentuk dengan adanya penyadaran ini

SOSIALISASI ABK DG ANAK REGULER

SUASANA MASUK RUANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN

PROSES PEMBELAJARAN DAN SUASANA UTS

PROSES PEMBIMBINGAN

PEMBELAJARAN

ABK TUNA WICARA

TERIMA KASIH