PSIKOLOGI ANALITIS JUNG Psikologi Kepribadian PSIKOLOGI ANALITIS JUNG Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Carl Jung (1875-1961) Awalnya menjadi pengikut Freud tapi kemudian mengembangkan sendiri teorinya Perbedaan dengan Freud: a. Jung memperluas konsep libido menjadi energi psikis yang lebih umum (tidak hanya seks) b.Dia percaya manusia dipengaruhi oleh masa lalunya tapi juga oleh apa yang dapat terjadi di masa depan c. Jung menjelaskan lebih detil mengenai isi ketidaksadaran d. Jung lebih menekankan pentingnya mid-life crisis daripada 5 tahun pertama kehidupan
Prinsip-Prinsip Teori Jung Kausalitas (masa lalu) Teleologis (masa depan) Sinkronitas (suatu kejadian yang bersamaan dengan apa yang dipikirkan)
Struktur kepribadian A.Kesadaran B. Ketidaksadaran Fungsi jiwa: suatu aktivitas kejiwaan yang secara teoritis tidak berubah walaupun dalam lingkungan yang berbeda Sikap jiwa: arah energi psikis umum/libido yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya B. Ketidaksadaran
Kesadaran/ ego Macam Fungsi Jiwa: a. Fungsi jiwa rasional Pikiran ( menilai atas dasar benar-salah)/ thinking Perasaan (menilai atas dasar senang-tidak senang)/feeling b. Fungsi jiwa irrasional 1. Pengindraan (sensing/sadar indrawi) 2. Intuisi (tak sadar- naluriah)
Kesadaran/ ego Ada 2 tipe sikap jiwa: a. ekstrovert (orientasi ke luar diri) b. introvert (orientasi ke dalam diri sendiri) Kombinasi fungsi jiwa dan sikap jiwa yang dominan membentuk tipe-tipe psikologis
Tipe-tipe Psikologis Thinking ekstraverted Feeling ekstraverted Sensing ekstraverted Intuiting ekstraverted Thinking introverted Feeling introverted Sensing introverted Intuiting introverted
THINKING EKSTRAVERTED Sifat kaku, menekan perasaan, objektif dan dogmatik FEELING EKSTRAVERTED Menekan pikiran, sangat emosional, memiliki konformitas yang tinggi, tidak peka dengan pendapat atau pikiran orang lain. SENSING EKSTRAVERTED Fokus pada kesenangan, suka dengan pengalaman dan sensasi baru, mudah beradaptasi, orientasi pada realitas
INTUITING EKSTRAVERTED Mampu nelihat kesempatan, kreatif, tertarik dengan ide-ide baru, mampu memberikan inspirasi pada org-lain THINKING INTROVERTED Tidak mudah bergaul, memiliki kesulitan komunikasi, “dingin”, mengutamakan pikiran, sulit untuk berpikir praktis
FEELING INTROVERTED Penekanan pada perasaan, misterius, pendiam, sulit untuk didekati, childish, tidak begitu memperhatikan perasaan dan pikiran orang lain SENSING INTROVERTED Introvert, jauh dari dunia keseharian, estetik INTUITING INTROVERTED Eksentrik, visioner, tidak mudah dipahami, kontak dengan realita minim.
Ketidaksadaran Ketidaksadaran pribadi: berisi segala hal yang diperoleh individu selama hidup (termasuk fungsi & sikap jiwa yang non dominan) Complexes: pengelompokan emosi, memori, persepsi & harapan menjadi tema tertentu yang kemudian mendasari perilaku Ketidaksadaran kolektif: berisi semua pengalaman dari seluruh umat manusia yang diwariskan sebagai predisposisi pada individu
Ketidaksadaran Archetypes: manifestasi dari ketidaksadaran kolektif dalam mimpi/fantasi Jenis-jenisnya: Persona: cara individu dalam menampakkan diri keluar Anima-animus: manusia adalah makhluk biseksual a. Biologis: hormon b. Psikologis: karakteristik, temperamen, sikap
Archetypes animus: psikis wanita mengandung aspek maskulin Archetypes anima: psikis lelaki mengandung aspek feminin 3. Shadow: berisi insting dasar/primitif Merupakan sumber vitalitas, spontanitas, kreativitas. Jika terlalu ditekan dapat mengakibatkan individu jadi dull & lifeless
Self Tujuan hidup yakni tujuan untuk mencapai keutuhan terutama dengan jalan religius. Adanya penghayatan religius yang sejati menunjukkan bahwa seseorang sudah mendekati pencapaian self (biasanya terbentuk setelah sso mencapai usia 40-50 th)
Dinamika Kepribadian Dinamika terjadi karena adanya pembagian energi psikis yang berasal dari pengalaman individual dan menggerakkan berbagai aktivitas spt berpikir, berkeinginan, dll
Konsep energi psikis Fisik dapat mempengaruhi psikis, dan sebaliknya Prinsip kebalikan: Polaritas/ kebalikan energi psikis dan fisik merupakan penggerak utama perilaku. Tanpa polaritas tidak ada energi. Prinsip ekuivalensi: energi tidak hilang tapi berpindah dari satu bagian ke bagian lain Prinsip entropi: dalam diri terdapat kecenderungan menuju keseimbangan. Energi mengalir dari yang lebih kuat ke yang lebih lemah
TAHAP PERKEMBANGAN Masa Chilhood-Young adulthood Tidak menekankan pada early 5 years crisis seperti Freud Masa anak sangat dipengaruhi insting fisik Psychic birth begins on puberty
TAHAP PERKEMBANGAN Middle adulthood-old age 35-40 tahun Pada masa midlife terjadi transisi dan perubahan yang banyak Kehidupan sso sangat ditentukan bagaimana ia mengatasi midlife crisis