Kelas XI Bahasa Semester 1 MENULIS PUISI Kelas XI Bahasa Semester 1
SK-KD Standar Kompetensi : Menulis 4. Mengungkapkan pengalaman dalam puisi, cerita pendek, dan drama Kompetensi Dasar : 4.1. Menulis puisi berdasarkan pengalaman atau pengamatan
Indikator : Mengekspresikan perasaan dalam jenis puisi dengan menggunakan diksi yang sesuai tema Mempublikasikan karya tersebut di lingkungan sekolah atau luar sekolah
Materi Beraneka ragam peristiwa yang membuat gembira, sedih, terharu, marah, kagum, terpesona dll tentunya didalamnya memiliki nilai-nilai atau hikmah yang dapat dipetik dan dijadikan pelajaran hidup. Sama halnya dengan puisi karena puisi lahir dari sebuah pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ditulis tentunya dipoles dengan perasaan pengarang walaupun awalnya dari sebuah peristiwa nyata.
Alam Peristiwa penyair Karya Puisi
Unsur Puisi Unsur dalam puisi meliputi : Wujud a. bentuk e. irama b. diksi f. musikalisasi c. majas d. rima Isi a. tema b. amanat c. imajinasi
Langkah-langkah dalam menulis puisi 1 Langkah-langkah dalam menulis puisi 1. Menentukan fokus pengamatan/pengalaman untuk sebuah tema. 2. menentukan diksi kunci yang akan dijadikan kalimat tiap baris 3. mengembangkn diksi kunci dengan menggunakan majas dan memperhatikan rima/persajakan 4. mengembangkan menjadi puisi utuh
Konsep/fokus pengamatan contoh Konsep/fokus pengamatan diksi kunci Baris kalimat Keindahan laut pasir Mesra dan lembut menggelitik telapak ditiap jengkal langkahku Keindahan gunung kabut Dingin pun peluk dengan bisik kabut ditiap langkahku kesedihan menangis Bening itu tak sanggup kutahan melintas sentuh sudut bibirku kekaguman paras Tipis menghitam hias lengkung di atas korneamu penderitaan kering Lekuk memanjang berangkaian dihamparan ladang
Dalam perkembangannya lebih-lebih setelah chairil anwar mendobrak gaya kepenulisan puisi yang membebaskan puisi dari keterkukungan rima/persajakan dan lebih menekankan pada makna, seorang penulis memiliki hak untuk mengekspresikan perasaan dalam sebuah puisi. Puisi dikatakan berhasil dalam hal pemaknaan apabila penyair mampu memunculkan imajinasi (citraan) pembaca dari karya yang ditulisnya.
1. Bersyukurlah akan ketidaksempurnaanmu. Berhati-hatilah dalam kelengkapanmu. Sesungguhnya: setiap langit ada atapnya .... (“Risalah”, Pamami Azmi) Agar puisi di atas memiliki sebuah gaya bahasa yang khas mana kalimat manakah yang tepat untuk melangkapi bait yang rumpang di atas. a. Di atas langit masih ada langit b. setiap telaga ada dasarnya c. tidak setiap langit memiliki batasnya d. kitapun punya batas kesabarannya e. setiap orang memliki batas kesabaran
Selamat, Anda Benar! 2
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 1
Angin dingin ..... Tubuh dingin Melaut tiada urung Berayun di alun bersambung. (“Nelayan Dingin”, Supriyadi Hamzah) Agar puisi di atas memiliki majas personofikasi kalimat manakah yang tepat? a. Kepala dingin b. Malam dingin c. Kaki dingin d. Hati dingin e. Jiwaku dingin
Selamat, Anda Benar! 3
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 2
Cermatilah cuplikan puisi berikut! Kami telah meninggalkan engkau Tasik yang tenang tiada beriak ..... Dari angin dan topan Sebab sekali kami terbangun Dari mimpi yang nikmat (“Bagiku Hidup adalah Perjuangan”, Sutan Takdir Alisyahbana) Kalimat manakah yang tepat untuk melengkapi bait puisi di atas? a. Dibawah payung aku berlindung b. Angin yang kencang berhembus c. Diteduhi gunung yang rindang d. Laut membiru, lagit kelabu e. Danau yang beriak
Selamat, Anda Benar! 4
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 3
Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku padamu Seperti dahulu Padamu jua Habis kikis Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku padamu Seperti dahulu Kaulah kandil gemerlap .... Melambai pulang perlahan Kalimat manakah yang tepat untuk melengkapi bait puisi di atas? a. Pelita jendela di malam gerlap b. Yang selalu menerangi di siang hari c. Bagai bulan purnama menyinari bumi d. Cahayamu redup menyejukkan kalbu e. Tiada gantinya cahayamu itu
Selamat, Anda Benar! 5
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 4
5. Di sinilah penembakan kepengecutan dilakukan Ketika pawai bergerak Dalam panas matahari Dan pelor pembayar pajak negeri ini Ditembuskan ke punggung Anak-anaknya sendiri (“Jalan Segara”, Taufik Ismail) Kondisi masyarakat yang digambarkan puisi di atas berada dalam . . . . a. kesewenang-wenangan b. ketidakteraturan c. penembakan d. perselisihan e. kemelaratan
Selamat, Anda Benar! Lanjutkan ke (klik) uji kompetensi
Maaf, Jawaban Anda Belum Tepat! 5
REFERENSI Ganda, Asep.1999. Bahasa Indonesia.Jakarta: Grafindo Soenaryo Andi. 2009. Buku Pintar Pantur dan Puisi. Jakarta: Kartika Art Suparmi. 1983. Pelajaran Bahasa Indonesia.Bandung:Ganexa Excat
Nurhadi,S.Pd SMA N 1 BOJA mrnurhadiboja@gmail.com PENYUSUN Nurhadi,S.Pd SMA N 1 BOJA mrnurhadiboja@gmail.com