M. Nawawi Argumen Pengingkar Sunnah ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين (89 النحل ) وما من دابة في الأرض ولا طائر يطير بجناحيه إلا أمم أمثالكم ما فرطنا في الكتاب من شيء ثم إلى ربهم يحشرون (38) الانعام Menurut pendapat penganut faham ingkar sunnah, kedua ayat di atas menunjukkan bahwa al-Qur’an itu telah mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan segala ketentuan agama Islam. Dengan demikian, maka tidak diperlukan lagi ketentuan dan penjelasan lain, termasuk dari sunnah Nabi
M. Nawawi Atas dasar pendapat ini mereka berkesimpulan bahwa kewajiban shalat lima waktu berdasar Surat al-Baqarah: 238; Surat Hud: 114; Surat al- Isra’ : 78 dan 110: Surat Thaha : 130; Surat al- Haj: 77; Surat al-Nur: 58; Surat al-Rum: Atas dasar pendapat ini mereka berkesimpulan bahwa kewajiban shalat lima waktu berdasar Surat al-Baqarah: 238; Surat Hud: 114; Surat al- Isra’ : 78 dan 110: Surat Thaha : 130; Surat al- Haj: 77; Surat al-Nur: 58; Surat al-Rum: حافظوا على الصلوات والصلوة الوسطى واقم الصلوة طرفي النهاروزلفا من اليل اقم الصلاة لدلوك الشمس الى غسق اليل وقرأن الفجر ومن أناء اليل فسبح واطراف النهار
M. Nawawi Sedangkan mengenai ketentuan tentang tata cara shalat, menurut keterangan Kasim Ahmad (pengikut ingkar sunnah dari Malaysia) adalah sebagai berikut: Sedangkan mengenai ketentuan tentang tata cara shalat, menurut keterangan Kasim Ahmad (pengikut ingkar sunnah dari Malaysia) adalah sebagai berikut: Kita telah membuktikan bahwa perintah sembahyang terlah diberi oleh Allah kepada nabi Ibrahim dan kaumnya, dan amalan ini telah diturunkan generasi demi generasi hingga kepada nabi Muhammad dan kaumnyaAda hikmahnya yang besar mengapa Tuhan tidak memperincikan bentuk dan kaiadah shalat dalam al- Qur’an. Pertama, Karena bentuk dan kaidah ini telah diajar kepada nabi Ibrahim dan pengikutnya, dan disahkan untuk diikuti oleh ummat Muhammad. Kedua, karena bentuk dan kaidah ini tidak begitu penting, dan Tuhan ingin memberi kelonggaran kepada ummat Muhammad supaya mereka boleh melakukan shalat dalam kaadaan apa juga, seperti dalam perjalanan jauh, dalam peperangan, di kutub utara atau di angkasa lepas, mengikuti cara yang sesuai Kita telah membuktikan bahwa perintah sembahyang terlah diberi oleh Allah kepada nabi Ibrahim dan kaumnya, dan amalan ini telah diturunkan generasi demi generasi hingga kepada nabi Muhammad dan kaumnyaAda hikmahnya yang besar mengapa Tuhan tidak memperincikan bentuk dan kaiadah shalat dalam al- Qur’an. Pertama, Karena bentuk dan kaidah ini telah diajar kepada nabi Ibrahim dan pengikutnya, dan disahkan untuk diikuti oleh ummat Muhammad. Kedua, karena bentuk dan kaidah ini tidak begitu penting, dan Tuhan ingin memberi kelonggaran kepada ummat Muhammad supaya mereka boleh melakukan shalat dalam kaadaan apa juga, seperti dalam perjalanan jauh, dalam peperangan, di kutub utara atau di angkasa lepas, mengikuti cara yang sesuai
M. Nawawi KELEMAHAN ARGUMEN INGKAR SUNNAH Al-Qur’an Surat al-Nahl 89 dll. yang dikutip para pengingkar sunnah, sama sekali tidak memberi petunjuk bahwa sunnah Nabi tidak diperlukan. Al-Qur’an Surat al-Nahl 89 dll. yang dikutip para pengingkar sunnah, sama sekali tidak memberi petunjuk bahwa sunnah Nabi tidak diperlukan. ayat al-Qur’an menjelaskan adanya kewajiban tertentu yang sifatnya global, misalnya tentang kewajiban shalat lima waktu. Dalam hal ini, hadits menjelaskan tehnis pelaksanaannya ayat al-Qur’an menjelaskan adanya kewajiban tertentu yang sifatnya global, misalnya tentang kewajiban shalat lima waktu. Dalam hal ini, hadits menjelaskan tehnis pelaksanaannya Ketentuan yang disampaikan dalam al-qur’an tersebut, menuntut supaya ditaati, sebab Allah memerintahkan orang yang beriman supaya mematuhi petunjuk Rasulullah Ketentuan yang disampaikan dalam al-qur’an tersebut, menuntut supaya ditaati, sebab Allah memerintahkan orang yang beriman supaya mematuhi petunjuk Rasulullah
M. Nawawi jika ketentuan mengenai rincian tata cara shalat dan ketentuan ibadah lainnya, yang ditetapkan oleh Nabi saw ditolak, maka akibatnya antara lain; (1) setiap orang bebas membuat tata cara shalat, puasa, hajji sendiri dengan menggunakan bahasa sendiri; (2) setiap orang bebas menciptakan cara melaksanakan azan dan iqamat shalat; (3) setiap orang bebas menciptakan tata cara shalat jum’at dan shalat hari raya, bahkan mungkin kedua kedua ibadah tersebut sudah tidak dikenal lagi; (4) Ibadah sunnah, seperti shalat hari raya, shalat istisqa, shalat dhuha, shalat taraweh dan witir tikdak diperlukan lagi, karena banyak yang didasari oleh sunnah Nabi saw. jika ketentuan mengenai rincian tata cara shalat dan ketentuan ibadah lainnya, yang ditetapkan oleh Nabi saw ditolak, maka akibatnya antara lain; (1) setiap orang bebas membuat tata cara shalat, puasa, hajji sendiri dengan menggunakan bahasa sendiri; (2) setiap orang bebas menciptakan cara melaksanakan azan dan iqamat shalat; (3) setiap orang bebas menciptakan tata cara shalat jum’at dan shalat hari raya, bahkan mungkin kedua kedua ibadah tersebut sudah tidak dikenal lagi; (4) Ibadah sunnah, seperti shalat hari raya, shalat istisqa, shalat dhuha, shalat taraweh dan witir tikdak diperlukan lagi, karena banyak yang didasari oleh sunnah Nabi saw.
M. Nawawi Dalil naqli kehujjahan Hadits ياأيها الذين ءامنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا (59) النساء لقد كان لكم في رسول الله اسوة حسنة... الاحزب 21 وماكان لمؤمن ولامؤمنة اذا قضى الله ورسوله امرا ان يكون لهم الخيرة من امرهم – الاحزاب