Psikologi Kepribadian I Pertemuan ke 7 Psikologi Analitis – CARL JUNG
Carl Jung (1857-1959) Lahir di Kesswill, Swiss 26 Juli 1875 Minat awal pada Paleonthologi & Arkeologi Belajar kedokteran gelar doktor pada th 1900 Suka membaca buku2 filsafat & menetukan spesifikasinya “psychiatry” berpendapat bahwa ilmu filsafat dan kedokteran bisa dipersatukan
Psikologi Kepribadian Carl Jung (1875-1961) Awalnya menjadi pengikut Freud tapi kemudian mengembangkan sendiri teorinya Perbedaan dengan Freud: a. Jung memperluas konsep libido menjadi energi psikis yang lebih umum (tidak hanya seks) b.Dia percaya manusia dipengaruhi oleh masa lalunya tapi juga oleh apa yang dapat terjadi di masa depan c. Jung menjelaskan lebih detil mengenai isi ketidaksadaran d. Jung lebih menekankan pentingnya mid-life crisis daripada 5 tahun pertama kehidupan Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Prinsip-Prinsip Teori Jung Psikologi Kepribadian Prinsip-Prinsip Teori Jung Kausalitas (masa lalu) Teleologis (masa depan) Sinkronitas (suatu kejadian yang bersamaan dengan apa yang dipikirkan) Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
STRUKTUR KEPRIBADIAN (psyche) Menggunakan istilah psyche artinya : “totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari maupun tidak disadari” Terdiri dari 2 hal yaitu: a. Alam Sadar (kesadaran) b. Alam tak Sadar (ketidaksadaran) Fungsinya adalah penyesuaian: Alam sadar penyesuaian thd dunia luar Alam tak sadar penyesuaian thd dunia dalam
A. KESADARAN (EGO)
Psikologi Kepribadian 1. Fungsi Jiwa Fungsi jiwa: suatu aktivitas kejiwaan yang secara teoritis tidak berubah walaupun dalam lingkungan yang berbeda Fungsi jiwa Sifat Cara bekerja Pikiran Rasional Dengan penilaian: benar-salah Perasaan Senang-tidak senang Penginderaan Irasional Tanpa penilaian: sadar-indera Intuisi Tanpa penilaian: tak sadar-naluriah Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian Macam Fungsi Jiwa: a. Fungsi jiwa rasional Pikiran ( menilai atas dasar benar-salah)/ thinking Perasaan (menilai atas dasar senang-tidak senang)/feeling b. Fungsi jiwa irrasional 1. Pengindraan (sensing/sadar indrawi) 2. Intuisi (tak sadar- naluriah) Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Pada dasarnya tiap manusia memiliki keempat fungsi itu, tetapi hanya salah satu fungsi saja yang paling berkembang (dominan) Fungsi yang paling berkembang itu merupakan fungsi superior dan menentukan tipe orangnya. Ex: Tipe Pemikir Pikiran Penginderaan Intuisi Perasaan
Fungsi yang paling berkembang/dominan disebut fungsi superior menentukan tipe orangnya. Contoh: memandang gunung Merapi. □ dominan perasaan: kagum, keindahan □ dominan indera: apa adanya (seperti memotret) tanpa penafsiran □ pikiran: prinsip2 geologi □ intuisi: misteri alam (pengalaman mistik)
Keempat fungsi saling berpasangan Kalau salah satu fungsi menjadi superior menguasai alam sadar, fungsi pasangannya inferior ada dalam ketidaksadaran Makin berkembang fungsi superior maka maki besar kebutuhan fungsi inferior akan kompensasi gangguan keseimbangan jiwa. Tujuan ideal perkembangan kepribadian empat fungsi pokok itu berada dalam kesadaran manusia sempurna.
2. Sikap Jiwa Sikap jiwa: arah energi psikis umum/libido yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya Ada 2 tipe sikap jiwa: a. ekstrovert (orientasi ke luar diri) b. introvert (orientasi ke dalam diri sendiri) Kombinasi fungsi jiwa dan sikap jiwa yang dominan membentuk tipe-tipe psikologis
Jungorg yg introvers dan ekstrovers memiliki perbedaan dalam sikap mereka thd dunia dalam hal rasional & tidak rasional. Fungsi rasional: pikiran & perasaan. Keduanya terlibat dlm membuat keputusan dan penilaian terhadap pengalaman2, termasuk mengkategorikan pengalaman2. Fungsi tdk rasional: penginderaan & intuisi tidak menggunakan pikiran. Penginderaan terlibat dlm mengalami kenyataan melalui indera2, sedangkan intuisi berdasar firasat/semacam pengalaman yg tdk berhubungan dgn panca indera.
Intraversi: mengarahkan orang ke dunia dalam, orientasi ke dalam, dunia subyektif. Pikiran, perasaan perilaku ditentukan faktor subyektif. Penyesuaian dgn dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain Bahayajarak dgn dunia objektif terlalu jauhorang lepas dari dunia objektifnya.
Ekstraversi: mengarahkan pribadi ke dunia luar, orientasi keluar Ekstraversi: mengarahkan pribadi ke dunia luar, orientasi keluar. Pikir, rasa perilaku ditentukan lingkungan. Bersikap positif thd masyarakat: hatinya terbuka, mudah bergaul, hubungan dengan orang lain lancar. Bahaya ikatan dgn dunia luar terlalu kuat tenggelam di dunia objektifkehilangan dirinya / asing thd dunia subjektifnya sendiri
3. Tipologi Jung (tipe2 psikologis) Sikap Jiwa Fungsi Jiwa Tipe Ketidaksadarannya Ekstravers Pikiran Pemikir ekstravers Perasa Introvers Perasaan Perasa Ekstravers Pemikir Introvers Penginderaan Pengindra Ekstravers Intuitif Introvers Intuisi Intiuitif ekstravers Pengindra Introvers Introvers Pemikir Ekstravers Intuitif Ekstravers
Psikologi Kepribadian Tipe-tipe Psikologis Thinking ekstraverted Feeling ekstraverted Sensing ekstraverted Intuiting ekstraverted Thinking introverted Feeling introverted Sensing introverted Intuiting introverted Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian THINKING EKSTRAVERTED Sifat kaku, menekan perasaan, objektif dan dogmatik FEELING EKSTRAVERTED Menekan pikiran, sangat emosional, memiliki konformitas yang tinggi, tidak peka dengan pendapat atau pikiran orang lain. SENSING EKSTRAVERTED Fokus pada kesenangan, suka dengan pengalaman dan sensasi baru, mudah beradaptasi, orientasi pada realitas Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian INTUITING EKSTRAVERTED Mampu nelihat kesempatan, kreatif, tertarik dengan ide-ide baru, mampu memberikan inspirasi pada org-lain THINKING INTROVERTED Tidak mudah bergaul, memiliki kesulitan komunikasi, “dingin”, mengutamakan pikiran, sulit untuk berpikir praktis Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian FEELING INTROVERTED Penekanan pada perasaan, misterius, pendiam, sulit untuk didekati, childish, tidak begitu memperhatikan perasaan dan pikiran orang lain SENSING INTROVERTED Introvert, jauh dari dunia keseharian, estetik INTUITING INTROVERTED Eksentrik, visioner, tidak mudah dipahami, kontak dengan realita minim. Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Contoh 8 tipe Jungian Fungsi-Fungsi Sikap-sikap Introversi Ekstraversi Berpikir Filsuf, ilmuwan teoretisi, beberapa penemu Ilmuwan periset, akuntan, matematikawan Merasa Kritikus film subjektif, pengamat seni Pengusaha real-estate, kritikus film objektif Mengindra Seniman, musisi klasik Korektor penerbitan, pencicip anggur, musisi populer, pen-cat rumah Intuisi Mistikus, pemuja fanatik agama Beberapa penemu, para pembaru agama
B. KETIDAKSADARAN
A. Ketidaksadaran pribadi Daerah terdekat dengan kesadaran. Terdiri pengalaman sadar yang direpresikan/ditekan, dilupakan atau diabaikan. Juga pengalaman2 yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar. Mirip prasadar dari Freud. Isi alam bawah sadar personal (ketidaksadaran pribadi disebut COMPLEXES / kompleks pengelompokan emosi, memori, persepsi & harapan menjadi tema tertentu yang kemudian mendasari perilaku
Ketidaksadaran Pribadi Merupakan gudang/wadah dari sesuatu yg tdk sadar tetapi dgn mudah dpt muncul kekesadaran. Yaitu: ingatan2 & pikiran2 yg telah dikeluarkan dr alam sadar krn kurang penting / mengancam. Ex: qta hafal nomor telp qta / ingatan penting lain, tapi qta tdk memikirkannya setiap saat. Namun jika saat qta membutuhkannya qta dapat dgn segera menariknya ke alam sadar qta. Ada semacam arus bolak-balik antara kesadaran & ketidaksadaran pribadi. Ketidaksadaran pribadi “lemari arsip” dr pikiran, perasaan & ingatan qta
B. Ketidaksadaran kolektif Gudang bekas2 ingatan laten yang diwariskan leluhur Sisa psikis perkembangan evolusi manusia yang menumpuk akibat pengalaman2 berulang beberapa generasi Bersifat universal & hampir terbebas dari semua segi pribadi
Ketidaksadaran Kolektif Merupakan gudang pengalaman2 evolusi yg universal. Merupakan tingkat kepribadian yg paling dlm. Mengatur seluruh tingkah laku sekarang & merupakan kekuatan yg paling berpengaruh dlm kepribadian. Kunci penting! : Ingat bahwa pengalaman awal manusia adalah tdk sadar kita tdk menyadari mereka. Kita tdk ingat hal tersebut secara sadar / dapat menggambarkan hal tersebut (seperti saat qta menarik keluar ktdksadaran pribadi yg pernah qta alami secara sadar) Merupakan kecenderungan2 untuk mengamati, berpikir & merasakan menurut cara2 yang sama seperti leluhur- leluhur qta. Ketidaksadaran kolektif pengalaman yang diwariskan.
Psikologi Kepribadian Ketidaksadaran Archetypes: manifestasi dari ketidaksadaran kolektif dalam mimpi/fantasi Jenis-jenisnya: 1. Persona: cara individu secara sadar menampakkan diri keluar (dunia sekitar) sebagai respon terhadap tuntutan2, kebiasaan, tradisi masyarakat Tujuan: menciptakan kesan tertentu pada orang lain. Sering menyembunyikan hakikat pribadi sebenarnya. Sifatnya elastis Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian 2. Anima-Animus: Hakikat manusia adalah biseksual. Berperan sebagai gambaran2 kolektif yang memotivasikan masing2 jenis untuk tertarik & memahami lawan jenis. Biologis: hormon Psikologis: karakteristik, temperamen, sikap Archetypes animus: psikis wanita mengandung aspek maskulin Archetypes anima: psikis lelaki mengandung aspek feminin Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Anima-animus
Psikologi Kepribadian 3. Shadow: berisi insting dasar/primitif terdiri insting2 hewan yang diwarisi dari evolusinya dari bentuk2 kehidupan yang lebih rendah Merupakan arketip kegelapan & represi, merepresentasikan kualitas-kualitas yg tdk ingin kita akui namu berusaha kita sembunyikan dari org lain bahkan dari diri sendiri. our darker self, most animalistic part of personality,contains immoral, passionate, and unacceptable desires and activities Shadow terdiri atas kecenderungan2 yg secara moral ditolak Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian 4. Self : titik pusat kepribadian, mempersatukan sistem kepribadian most important archetype Jung percaya bhw setiap pribadi memiliki sebuah kecenderungan warisan u/ bergerak menuju pertumbuhan, penyempurnaan & perlengkapan (sifat bawaan) Tujuan hidup: terus diperjuangkan tapi jarang tercapai. Memotivasi perilaku manusia, menyebabkan orang mencari kebulatan, khususnya melalui agama. Tujuan hidup yakni tujuan untuk mencapai keutuhan terutama dengan jalan religius. Adanya penghayatan religius yang sejati menunjukkan bahwa seseorang sudah mendekati pencapaian self (biasanya terbentuk setelah sso mencapai usia 40-50 th) Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian Dinamika Kepribadian Dinamika terjadi karena adanya pembagian energi psikis yang berasal dari pengalaman individual dan menggerakkan berbagai aktivitas spt berpikir, berkeinginan, dll Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian Konsep energi psikis Fisik dapat mempengaruhi psikis, dan sebaliknya Prinsip kebalikan: Polaritas/ kebalikan energi psikis dan fisik merupakan penggerak utama perilaku. Tanpa polaritas tidak ada energi. Prinsip ekuivalensi: energi tidak hilang tapi berpindah dari satu bagian ke bagian lain Prinsip entropi: dalam diri terdapat kecenderungan menuju keseimbangan. Energi mengalir dari yang lebih kuat ke yang lebih lemah Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Dinamika kepribadian Kepribadian adalah sistem energi yang setengah tertutup karena energi dari sumber luar harus ditambahkan dari sistem (misal: makan) atau dikurangi dari sistem (misal: olahraga). Kestabilan kepribadian tidak absolut, melainkan relatif. Prinsip ekuivalensi: jika suatu nilai menurun/menghilang, jumlah energi yang diwakili oleh nilai itu tidak akan hilang dari psike, melainkan akan muncul dalam nilai baru.
Prinsip entropi: distribusi energi dalam psike mencari keseimabngan, dari yang kuat menuju lemah (ekuilibrium) PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Manusia berkembang dari kurang sempurna menjadi lebih sempurna. Tujuannya untuk realisasi self. Pusat kepribadian berpindah dari EGO ke DIRI pada usia setengah baya. Asas kausalitas : perilaku masa kini ada penyebab di masa lalu Asas teleologis: perilaku masa kini ada tujuan untuk masa depan.
Psikologi Kepribadian TAHAP PERKEMBANGAN Masa Chilhood-Young adulthood Tidak menekankan pada early 5 years crisis seperti Freud Masa anak sangat dipengaruhi insting fisik Psychic birth begins on puberty Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti
Psikologi Kepribadian TAHAP PERKEMBANGAN Middle adulthood-old age 35-40 tahun Pada masa midlife terjadi transisi dan perubahan yang banyak Kehidupan sso sangat ditentukan bagaimana ia mengatasi midlife crisis Pertemuan ke-8/Yulianti Dwi Astuti