Analisis obat dalam berbagai cairan biologis

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Advertisements

PERSIAPAN PASIEN UNTUK PENGAMBILAN SPECIMEN PEMERIKSAAN MIKROBA
EKSKRESI OBAT ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt. Edited by :
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Pengambilan darah donor : sudahkah memenuhi standar ?
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
HIDROLISIS IKAN Proses pemecahan komponen gizi dalam tubuh ikan (protein dan lipid) menjadi senyawa yang lebih sederhana (dipeptida dan atau asam amino.
HATI.
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milleu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milleu interior berupa darah.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Peralatan dan Teknik Analisis Laboratorium
Karakteristik Komponen Pangan
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
Aplikasi dalam Farmakoterapi Vivi Sofia, M.Si., Apt.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
Sensitivitas & Selektivitas
PRINSIP UMUM TOKSIKOLOGI
SISTEM SIRKULASI.
Serologi SEROLOGI FORENSIK Bahan: Darah,
EKSRESI HATI FUNGSI HASIL EKSKRESI KELAINAN EXIT CARA MENGATASI
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
LARUTAN PENYANGGA/BUFFER
Pemberian intravena berulang
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
19 March 2014Rizky Nurhayati. #1 PENDAHULUAN Faktor timbulnya penyakit jantung koroner (PJK) adalah dislipidemia atau adanya peningkatan serum lipid,
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
PERUBAHAN SIFAT PADA DAGING
Keseimbangan Asam Basa
Pemeriksaan Faal Ginjal
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
Oleh : Aisyah Rahadi Safitri Fatima Salsabila Dhata Wirinda Shafira
R BAYU KUSUMAH N. S.Kep.,Ners
SISTEM SIRKULASI.
SYAFRIANI KESEHATAN MASYARAKAT
LARUTAN PENYANGGA Adalah larutan yang dapat mempertahankan pH akibat atau penambahan sedikit asam, basa atau karena pengenceran.
PRINSIP KIMIA DASAR Oleh Prof.Dr.Ir. Chanif Mahdi ,MS FAKULTAS MIPA
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
KONTRAK PEMBELAJARAN KULIAH K I M I A M E D I S I N A L
ABSORBSI DAN ELIMINASI
Sistem Ekskresi.
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Presentasi PROTEIN XIIRPLA kimia. Grup7point C.
Tentang materi : ‘ALBUMIN’
Om Swastyastu.
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
GLUKOSA 2 JPP SISILIA INTAN JUITA( ).
Obat fibrate ppar-alpha
KESEIMBANGAN & GANGGUAN ELEKTROLIT
Tinjauan farmakokinetika
PERNAFASAN / RESPIRASI
Biokimia Nutrisi Dahlanuddin.
LARUTAN PENYANGGA/BUFFER
Koefisien Partisi Suatu zat terlarut ditambahkan kedalam campuran pelarut yang saling tidak bercampur, zat terlarut tersebut mendistribusikan dirinya sendiri.
Pemeriksaan Kimia Klinik pada Darah
LARUTAN DAPAR DAN LARUTAN ISOTONIS
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PENGAWET SEBAGAI SALAH SATU BAHAN TAMBAHAN PANGAN OLEH KELOMPOK.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
ABSORBSI DAN ELIMINASI
Keseimbangan Cairan, elektrolit, dan Asam Basa
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
PENGARUH SUHU PADA PREPARASI SAMPEL TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN BILIRUBIN DIREK METODE FOTOMETRI MENGUNAKAN 2,4-DICHLOROANILINE (DCA) PROPOSAL PENELITIAN.
Dasar-Dasar Perhitungan Farmakokinetika
Transcript presentasi:

Analisis obat dalam berbagai cairan biologis Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt. JURUSAN FARMASI FKIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Tinjaua umum Sampel Biologis Darah Urin Salifa Feses

Pengambilan Sampel Darah Diambil dari venipuncture (vena) Alat : syringe / vacutainer apparatus / kateter vena Volume sesuai kebutuhan biasanya 5 – 15 mL Mula-mula bagian atas lengan diikat  diolekan antiseptik pengambilan sampel darah dengan hati-hati

Penanganan Sampel Darah ... (1) Sampel darah jangan digojog karena bisa terjadi hemolisis darah yang dianalisis dapat berupa : darah total, serum, plasma, fraksi bebas protein jika obat yang akan dianalisis peka terhadap degradasi enzim, maka segera didinginkan atau degradasi enzimnya.

Penanganan Sampel Darah ... (2) pengumpulan, penanganan, penyimpanan, dan penandaan contoh sampel darah yang tepat akan meningkatkan hasil analisis yang dilakukan. sampel harus dianalisis segera atau disimpan dengan teknik penyimpanan yang sesuai prosedur, semakin lama serum/plasma bersentuhan dengan eritrosit, semakin besar penurunan kadar obat

Serum dan Plasma Darah Untuk mendapatkan serum : darah utuh didiamkan ± 20 menit , disentrifuge kemudian diambil beningannya Untuk mendapatkan plasma : Darah utuh + antikoagulan disentrifuge, diambil beningannya Penggunaan plasma untuk analisis lebih sering dipakai karena jumlah obat lebih banyak (bebas & terikat protein plasma)

Sampel Urine Untuk studi obat atau metabolitnya melalui ginjal Mudah dilakukan & banyak lama dan selang waktu penampungan urin sesuai dengan karakteristik obat yang akan diuji Umumnya tidak mengandung lipid dan protein, mudah diekstraksi menggunakan pelarut organik.

Penanganan Sampel Urine wadah penampung urine harus inert dan bebas dari bahan pengganggu analisi untuk menghindari kontaminasi mikroba urin dapat disimpan dalam lemari pendingin untuk analisi biasanya diperlukan 10–15 ml urine hasil penetapan obat dari urine memberi informasi yang penting tentang timbunan obat dalam tubuh

Sampel Feses Untuk studi metabolisme kesetimbangan massa, dan analisis obat dan metabolitnya yang terlihat di empedu Mudah & banyak dalam analisis perlu diperhatikan homogenasi dari feses untuk dianalisis selanjutnya

Sampel Saliva Orang normal mampu memproduksi saliva lebih dari 2 L dalam sehari. Sebagai alternatif jika tidak memungkinkan mengambil darah Mengandung obat dalam bentuk tidak terionisasi & tidak terikat protein Tratmen untuk analisis lebih mudah dan sederhana.

Pengambilan Sampel Saliva

Karakteristik cairan pelarut untuk mempersiapkan sampel biologis untuk proses ekstasi MANFAAT KEKURANGAN Akuadest Melartkan relatif baik, tidak merusak jaringan, pH mendekati 7.0 Derajat ionisasinya tinggi, tidak merusak enzim pengganggu Asam lemah (< 0.5 N) Melarutkan relatif baik, mampu mendenaturasi enzyme, pH akhir < 7.0, meminimalkan terjadinya busa Tidak baik untuk senyawa yang sensitif terhadap asam Asam kuat (> 0.5 N) Melarutkan dengan baik, denaturasi semua enzyme dan protein, pHakhir < 4.0 Bisa terjadi agregasi, tidak sesuai untuk senyawa yang sensitif asam, dapat merusak jaringan Basa lemah (< 0.5 N) Melarutkan relatif baik, mendenaturasi beberapa enzyme, pH akhir > 7.0 Tidak sesuai untuk senyawa yang sensitif terhadap basa, dapat mengakibatkan berbusa (foaming) Basa kuat (> 0.5 N) Melarutkan relatif baik, mendenaturasi semua enzyme dan protein, pH akhir > 10.0 Bisa terjadi agregasi, tidak sesuai untuk yang sensitif basa, dapat merusak jaringan, mengakibatkan busa yang lebih kuat

Alat yang digunakan dalam bioanalisis Tersedia dan terjangkau Sesuai untuk sampel maupun senyawa yang dianalisis Selalu dikalibrasi dengan baik Terawat dan memiliki performa yang baik Tujuannya : data yang dihasilkan dari alat reliabel data tidak hilang atau menghasilkan data yang inaccurate

DISKUSI … JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT, DENGAN JELAS, LENGKAP, DAN SISTEMATIS ! Apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis obat atau metabolit obat dalam sampel / cairan biologis ? Bagaimana treatmen / preparasi sampel cairan biologis sehingga siap untuk dilakukan analisis dengan metode yang sesuai ? Apa yang perlu diperhatikan dalam memilih metode analisi obat atau metabolit obat dalam sampel cairan biologis ?

H A T U R N U H U N … JANGAN LUPA UNTUK MENGERJAKAN TUGAS TERSTRUKTUR SESUAI DENGAN PEDOMAN YANG TELAH DIBERIKAN, DAN SEGERA DIKUMPULKAN !!!