Supervisi dan Pembaharuan Sekolah serta Sumber Kewenangan Dipresentasikan oleh: Defi Silvia Endah Sulistyowati Gemah Gerriani Hepy Nur Cahyo
Latar belakang Peningkatan kualitas sekolah Peningkatan kualitas guru Peningkatan kualitas petugas administrasi
Tujuan supervisi membentuk peningkatkan kesempatan dan kapasitas sekolah- sekolah untuk mengkontribusikan kesuksesan akademis dari para mahasiswa secara efektif. Tugas Supervisor membantu para guru untuk mengumpulkan sumber maksud terhadap mengembangkan kesulitan, membawanya pada sumber tambahan orang ketika diingatkan untuk bekerja dengan para guru, dan mengawasi peningkatan yang gradual dalam aktifitas belajar mahasiswa
Tanggungjawab Supervisor Menyediakan kesupervisoran yang paling efektif dimana mereka dapatkan bagi para guru, dan Menyediakan berbagai kondisi, bantuan dan dukungan para guru yang butuh untuk membatasi dalam fungsi-fungsi kesupervisoran bagi mereka sendiri sebagai bagian dari rutinitas mereka sehari-hari.
Supervisor A Supervisor B guru belumlah menyesuaikan kurikulum baru dan berbagai prosedurnya tidaklah untuk mengubah sistem tetapi melatih para guru terbaik dan mensupervisi para guru secara lebih melekat atau mencari para guru yang berkeinginan untuk menggunakan sistem dalam cara mana yang dimaksud Supervisor B Para guru tidak dicatatkan dan dipertimbangkan penting/ tidak dilibatkan Para guru ikut dilibatkan agar dapat bekerjasama dengan senang hati dengan administrasi dalam mengimplementasikan sistem baru.
Supervisor C Supervisor D sebuah kesalahan dalam menyediakan para guru dengan berbagai kesempatan untuk memenuhi kebutuhan individual mereka untuk otonomi dan pertimbangan alami mereka untuk melakukan pekerjaan yang kompeten Para guru diekspektasikan untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasional baru untuk meningkatkan kinerja mahasiswa sementara kebutuhan mereka hanya untuk prestasi, otonomi, arah sendiri dan keinginan untuk pemenuhan diabaikan Supervisor D Berbagai perubahan yang diperkenalkan tidaklah realistis. Mereka tidaklah merefleksikan cara-cara sekolah mengoperasionalkan secara aktual dan bagaimana para guru berfikir dan bertindak. Menyediakan supervisi langsung untuk membantu para guru dalam menata diri sendiri. .
Teori Supervisi Manajemen Ilmiah lama Hubungan kemasyarakatan
pengambilan keputusan Perbandingan Supervisi hubungan kemasyarakatan dan SDM Supervisor hubungan kemasyarakatan Berbagai penyesuaian praktek pengambilan keputusan Meningkatkan kepuasan guru sebaliknya Meningkatkan keefektifan sekolah Supervisor sumberdaya manusia Berbagai penyesuaian Praktek pengambilan keputusan yang dibagi Meningkatkan keefektifan sekolah Sebaliknya Meningkatkan kepuasan guru
Kunjungan kembali para Supervisor Supervisor A percaya bahwa jika para guru melakukan apa yang didukung, sistem akan menghasilkan hasil-hasil yang baik Supervisor B dikonsentrasikan dengan pengajaran yang tidak sensitif pada sistem hingga kebutuhan guru Supervisor C percaya bahwa pengajaran yang penuh keberhasilan dan peningkatan sekolah terjadi ketika motivasi dan komitmen guru tinggi. Supervisor D memaparkan sebuah gambaran baru yang adil terhadap supervisi.
Sumber kewenangan Birokratik Personal Rasionalitas teknikal Profesional Moral
Supervisi II mengukur: perbedaan antara Supervisi I dan Supervisi II dapat diringkaskan sebagai berikut: Supervisi I mengukur: Asumsi Teori X Belajar mengajar sebagai sikap Hanya ponetik Motivasi ekstrinsik Kepentingan sendiri Peranan kesupervisoran Struktur kesupervisoran Penataan Supervisi II mengukur: Asumsi Teori Y Belajar mengajar sebagai tindakan ponetik dan semantik intrinsik dan moral Kepentingan umum Fungsi kesupervisoran Budaya supervisi Penataan sendiri
Pengawasan Supervisi adalah sebuah proses yang dirancang untuk membantu para guru dan para supervisor mempelajari hal yang lebih tentang praktek mereka, menjadi lebih baik mampu untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk melayani orang tua dan sekolah, dan membuat sekolah menjadi lebih efektif terhadap komunitas belajar.
KEPENTINGAN MEMBANGUN KAPASITAS kewenangan birokratik dan kewenangan personal harus diabaikan untuk kepemimpinan dan supervisi didasarkan atas kewenangan profesional dan kewenangan moral.
Kesimpulan Fungsi kesupervisoran begitu penting dalam membantu berbagai sekolah mengkontribusikan secara efektif pada belajar yang sesungguhnya dan otentik dimana mereka tidak dapat dirasionalisasikan bagi siapa yang memiliki berbagai tanggung jawab kesupervisoran yang formal. Tanggungjawab supervisor adalah; Menyediakan kesupervisoran yang paling efektif dimana mereka dapatkan bagi para guru, dan Menyediakan berbagai kondisi, bantuan dan dukungan para guru yang butuh untuk membatasi dalam fungsi- fungsi kesupervisoran bagi mereka sendiri sebagai bagian dari rutinitas mereka sehari-hari.
Lanjutan kesimpulan…… Tujuan supervisi adalah membentuk peningkatkan kesempatan dan kapasitas sekolah-sekolah untuk mengkontribusikan kesuksesan akademis dari para mahasiswa secara efektif. Sumber kewenangan supervisor: Birokrasi Personal Technical-Rasional Profesional Moral
THANK YOU BY. KELOMPOK 1