Simbol Budaya Madura dalam Cerita Rakyat Madura Disertasi: Hasan Busri Universitas Negeri Malang 2010
Simbol dan Teori Elektif Teori elektif merupakan teori untuk mengungkap hakikat makna dengan mengkolaborasikan empat pendekatan yaitu, (1) teori semiotika, (2) teori hermeneutika, (3) teori budaya, dan (4) teori sastra. simbol budaya dalam totalitas peristiwa tidak dapat dideskripsikan secara isolatif simbol budaya memiliki keterkaitan dengan unsur-unsur lain dalam konteks wacananya. Prinsip Teori elektif simbol budaya memiliki hubungan kausal antara dunia dengan partisipan. Sebagai suatu sistem simbol, budaya Madura memiliki wujud nilai yang mencerminkan pola keyakinan, pola pikir atau pengetahuan, dan pola sikap atau perilaku masyarakat Madura.
Simbol dan Disiplin Semiotik Geertz, 1973 Liang Gie, 1977 Umberto Eco, 1979 Simbol Batasan Simbol Paul Ricoer, 1985 Charles, S. Pierce 1992 Klasifikasi Simbol Odgen dan Ricards Cassier Fromm Hoed, 2007
Geertz, 1973 Simbol adalah suatu objek, tindakan peristiwa, sifat yang dapat berperan sebagai wahana suatu konsesi. Konsepsi ini adalah makna simbol. Berdasarkan uraian tersebut dapat diperoleh suatu informasi bahwa sunbol memiliki karakteristik dapat teraba, tercerap, umum, dan konkret.
Liang Gie, 1977 Liang Gie (1977) menyatakan bahwa simbol bukan hanya berwujud kata-kata untuk mewakili sesuatu dalam bidang logika saja, tetapi juga digunakan dalam kebudayaan yang direpresentasikan dalan bentuk kata-kata.
Umberto Eco, 1979 Simbol dan interaksi itu menyatu dengan konteksnya, Simbol dan makna tidak terlepas dari pribadi, maka memahami jati diri menjadi penting; Peneliti mengaitkan hubungan jati diri dengan lingkungan dan hubungan sosial, Hendaknya direkam situasi yang menggambarkan simbol dan maknanya, dan Metode yang digunakan hendaknya mampu merefleksikan bentuk prilaku, prosesnya, dan menafsirkan makna dibalik perilaku.
Paul Ricoer, 1985 Simbol adalah bentuk yang menandai sesuatu ang lain di luar perwujudan bentuk simbolik, sekunder, dan figuratif, serta dapat dipahami hanya melalui arti pertama.
Charles, S. Pierce 1992 Simbol adalah tanda yang menunjukkan tidak ada hubungan alamiah antara penanda (signifie) dan petanda (signifiant), hubungannya bersifat konvensi. Pikiran (referensi) Simbol acuan
Odgen dan Ricards Simbol memiliki hubungan asosiatif dengan gagasan atau referensi serta referen atau dunia acuan.
Cassier Mengelompokkan simbol menjadi dua, yaitu simbol tradisional dan simbol inovatif. Simbol tradisional bersifat hakiki untuk mempersatukan dari generasi ke generasi dalam mewujudkan nilai-nilai di dalalm suatu kebdayaan khusus. Simbol inovatif adalah simbol yang memiliki sifat hakiki untuk mempertemukan wakil-wakil dari ber bagai kebudayaan dan untuk mengungkap segi-segi pandangan baru dalam semua kebudayaan.
Fromm, 1971 Simbol konvensional ialah simbol yang berisi penerimaan sederhana afinitas tetap yang dikupas dari dasar optikal dan natural, misalnya banyak tanda yang digunakan dalam industri, matematika, dan dalam berbagai bidang yagn lain; Simbol aksidental secara ketat berasal dari kondisi-kondisi yang tidak tetap dan disebabkan oleh berbagai hubungan yang dibuat melalui kontak sosial; dan Simbol universal sebagai hubungan intrinsik antara simbol dengan segala sesuatu yang diwakilinya dan tidak selalau memiliki vitalita yang sama .
Hoed, 2007 Simbol dalam tradisi lisan berwujud bahasa yang bersifat khas, dapat berupa pernyataan, ungkapan nama orang, nama, tempat, nama benda, nama peristiwa, peribahasa, perumpamaan, mitos, pasemon, teka-teki, nasehat, dan ungkapan kepercayaan.
Kontribusi dalam Penelitian Ekspresi Simbol Sandhur Pendhel Madura