Basic Advertising Mengapa kita harus beriklan? Iklan bukan sekedar beriklan Beriklan berarti tidak berfokus pada diri sendiri, dan bukan berarti hanya meng ‘IYA’ kan keinginan orang lain (dalam hal ini klien Anda) Yang dibutuhkan dalam iklan adalah... BIG IDEA Kreatif Itu saja...
Berpikirlah sebagai DESAINER bukan ENTERTAINER dalam beriklan Karena namanya saja juga IKLAN maka kita tidak akan terlepas dari Pemasaran, ada beberapa poin yang harus diperhatikan Mengenal Klien Berapa Budget Iklan Ke-efektifitas-an Iklan Mengenal Tujuan dan Hasil Akhir yang Kita Inginkan Berpikirlah sebagai DESAINER bukan ENTERTAINER dalam beriklan
4W + 1H Sebelum membuat iklan, ada beberapa langkah yang harus diperhitungkan. Sembarang beriklan, hanya karena mengenal media iklannya saja dan diterapkan secara mentah, maka iklan itu tidak akan efektif. APALAGI kalau tidak ada konsep iklan yang jelas! What : APA medan pasarnya Who : SIAPA target market/audience-nya Where : DIMANA nanti iklan itu diterapkan When : KAPAN saat yang tepat untuk beriklan How : BAGAIMANA beriklan dengan tepat
What is Your Market? Apa medan/pasar Anda? Food & Beverage? Game? Perawatan Tubuh? Setelah PASAR itu jelas, maka selanjutnya adalah membidik Target Market yang tepat!
Who? Siapa Target Market/Target Audience Anda? Bagaimana cara kita membidik Target Market? Ibu-Ibu? Bapak-Bapak? Anak Kecil? USIA? Hobby??
Ada beberapa aspek yang harus kita lihat terlebih dahulu: Aspek Demografis Usia, Pendidikan, Ekonomi, dan Jenis Kelamin Aspek Geografis Lokasi atau tempat dimana iklan itu diselenggarakan Aspek Psikografis Psikologi, Tingkat Intelektual, Pemikiran (secara awam) Aspek Behavioral Faktor kebiasaan, Kelakuan, Perilaku pada awamnya
Hal yang harus diperhatikan... FOKUS! Supaya kita tidak membuang langkah untuk hal-hal yang tidak menuju fokus Fokus sama sekali tidak memperkecil hasil, justru lebih optimal karena lebih efisien Kesalahan fatal banyak orang adalah agar produk dipakai banyak orang sehingga memiliki hasil yang lebih banyak
Keberhasilan iklan adalah mengena pada target market, bukan pada penekanan supaya produk itu dipakai banyak orang Pasar & Target CLEAR! Where? Di mana saja kita akan menerapkan Iklan tersebut... Kampung? Kota? Ibu Kota? Pedalaman? Jalan? Lapangan? Ruangan? Mall? Plaza? Kamar Mandi? Efektif kah? Kreatif kah? Efisien kah?
When? Kapan kita akan menerapkan Iklan tersebut... Waktu tahun baru? Natal? Valentine? Imlek? Lebaran? Akhir tahun? Pertengahan tahun? HUT RI? Efektif kah? Kreatif kah? Efisien kah? Menangkap event yang sedang terjadi? Yang sedang IN? SAH-SAH AJA!
SWOT Strength : kekuatan/keunggulan Weakness : kelemahan/kekurangan How? Bagaimana kita akan menerapkan Iklan tersebut... Kembali kepada brand yang diusung/direposisi, perhatikan SWOT! SWOT Strength : kekuatan/keunggulan Weakness : kelemahan/kekurangan Opportunity : kesempatan/peluang Threat : ancaman
Think BRAND PRO!!! Dalam proses penciptaan (terkadang) kita hanya memikirkan bagaimana produk dijual, padahal yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita menjual MERK/BRAND MERK adalah roh dari produk yang diangkat Pertanyaan yang timbul adalah... Bagaimana cara sebuah MERK menimbulkan kesan pada Konsumer (Target)?
Merk dapat hadir dalam berbagai bentuk, terutama dalam bentuk logo. Logo sebagai salah satu elemen dalam corporate identity menjadi penting. Visualisasi logo yang baik menurut David E Carter mencakup beberapa pertimbangan antara lain : Original and Destinctive: memiliki nilai kekhasan, keunikan dan daya beda yang jelas. Legible: mempunyai tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.
Simple: sederhana dalam pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu yang relatif singkat. Memorable: cukup mudah untuk diingat, karena keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama Easily assosiated with the company: logo yang baik akan mudah dihubungkan / diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan. Easily adaptable for all graphic media: faktor kemudahan aplikasi logo, baik menyangkut bentuk, warna, maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada saat proses perancangannya agar tidak menimbulkan kesulitan dalam penerapannya.
David E. Carter juga membuat klasifikasi bentuk logo: Product oriented mark: bentuk logo yang ada hubungannya dengan produk perusahaan. The abstract: logo yang bentuknya tidak berhubungan dengan produk atau apapun (inisial, nama atau lainnya).
The name and design together: dalam logo ini nama perusahaan menjadi bagian dari logo. The name alone: logo yang berupa jenis huruf khusus, tulisan tangan yang berbeda dengan jenis huruf lainnya.
Initials: memakai inisial (singkatan nama) sebagai bentuk logo. The initial and design together: seperti pada jenis the name and design together namun berupa inisial.
Sekian....