TES URAIAN (ESAI) Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh para evaluator,sbb : Bagaimana mengkontruksi pertanyaan esai yang mengukur perilaku yang direncanakan, Bagaimanakah menskor jawaban yang diperoleh dari siswa
Cara-cara dalam menyusun tes esai : Para guru hendaknya memfokuskan pertanyaan esai pada materi pembelajaran yang tidak dapat diungkap dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif. Ada beberapa faktor penting dalam proses belajar mengajar yang hanya bisa diungkap oleh tes esai. Faktor-faktor tsb adalah pembelajaran yang kompleks, organisasi materi,integrasi penyusunan jawaban, dan ekspresi penuangan ide dari pemikiran siswa ke dalam bentuk jawaban soal. Hal ini menjadikan tes esai tetap menjadi pilihan para guru atau para evaluator
Para guru hendaknya memformulasikan item pertanyaan yang mengungkap perilaku spesifik yang diperoleh dari pengalaman hasil belajar. Tes yang direncanakan oleh guru perlu tetap mengukur penilaian tujuan instruksional Pertanyaan-pertanyaan tes esai sebaiknya jelas dan tidak menimbulkan kebingungan sehingga para siswa dapat menjawab dengan tidak ragu-ragu. Menggunakan kata-kata yang spesifik seperti terangkan, bandingkan,buktikan,nyatakan dalam kesimpulan,gunakan,dsb
4. Sertakan petunjuk waktu pegerjaan untuk setiap pertanyaan, agar para siswa dapat memperhitungkan kecepatan berpikir,menulis,dan menuangkan ide sesuai dengan waktu yang disediakan. Pertimbangan waktu tsb hendaknya didasarkan pada tingkat kesulitan setiap pertanyaan. 5. Ketika mengkonstruksi sejumlah pertanyaan esai, para guru hendaknya menghindari penggunaan pertanyaan pilihan. Pertanyaan pilihan biasanya terletak pada kalimat instruksi pengerjaan awal tes misalnya “pilih empat soal dari lima pertanyaan yang tersedia”. Penggunaan pertanyaan pilihan dimungknkan mempengaruhi reliabilitas tes esai yang direncanakan.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TES ESAI Dalam proses belajar di kelas, tes esai masih banyakdigunakanoleh para guru,karena tes esai memiliki beberapa kelebihan,yakni tes esai dapat digunakan untuk menilai hal-hal yang berkaitan erat dengan beberapabutir berikut : Mengukur proses mental para siswa dalam menerangkanide ke dalam jawaban item secara tepat Mengkur kemampuansiswa dalam mnjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri
Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri Mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan yang diajarkandi dalam kelas.
Kelemahan tes esai : Dalam memeriksa jawaban pertanyaan esai, ada kecenderungan pengaruh subjektif yang selalu muncul dalam pribadi seorang guru. Hal ini terjadi utamanya ketika telah terjadi hubungan moral yang baik antara para siswa dan guru Pertanyaan esai yang disusun oleh seorang guru atau evaluator cenderung kurang bisa mencakup seluruh materi yang telah diberikan Bentuk pertanyaan yang memiliki arti ganda, sering membuat kesulitan pada siswa sehingga memunculkan unsur-unsur mener ka dan menjawab dengan ragu-ragu,ditambah lagi aspek manayang di tekankan juga sukar dipastikan.
Memberikan skor tes esai dapat dikatakan mudah dan juga dapat dikatakan sukar. Mudah karena setiap guru pasti merasa bisa menilai jawaban yang diberikan oleh para siswanya termasuk penggunaan jawaban yang berasal dari esai karena dalam pemberian skor pada tes esai tidak ada eksplanasi penilaian angka secara pasti diberikan. MENSKOR TES ESAI
Sukar,karena banyak faktor selalu muncul yang sedikit banyak dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pada penilaian siswa. Faktor-faktor tsb di antaranya subjektivitas, pertimbangan,dan pengaruh interaksi antara guru dengan para siswa selama dalam proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mengatasi adanya pengaruh tiga faktor tsb berikut ini petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan guru : Dalam memberikan skor guru sebaiknya :
Menyusun jawaban kunci untuk setiap pertanyaan yang mengandung materi penting yang dapat digunakan sebagai acuan dasar ketika melakukan penilaian Menentukan nilai dari setiap pertanyaan berdasarkan bobot permasalahan kompleksitas jawaban, dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jawaban Memutuskan berupa poin pengurangan skor penilaian apabila siswa melakukan kesalahankecil,misalnya kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan kata.
Mengevaluasi satu pertanyaan pada semua lembar jawaban,sebelum pindah kepertanyaan lainnya Guna mencek kesamaan kualitas jawaban, kelompokkan lembar jawaban siswa ke dalam 3 -5 tumpukan dengan memperhatikan rangking dari yang tertinggi sampai terendah dan menempatkan lembar jawaban siswa ke dalam tumpukan yang ada atas dasar nilai yang dicapai.
Usahakan dalam proses penilaian jawaban soal tidak melihat nama siswa penjawabnya Disarankan untuk sering berisitirahat untuk mencegah kelelahan dan kejenuhan yang dapat mengakibatkan pemberian skor berubah secara sifnifikan
MENGATASI KELEMAHAN ESAI Agar dapat meminimalkan hal-hal yang membuat lemahnya tes esai,dalam mempersiapakn soal-soal esai,para guru hendaknya memperhatikan beberapa pertimbangan sbb : a. Menyediakan waktu yang cukup untuk menyusun pertanyaan dalam setiap soal. Walaupun banyak anggapan bahwa mengkonstruksi tes esai adalah sangat mudah, karena setiap guru bisa membut, soal-soal esai yang baik pembuatannya memerlukan kecermatan selain dilihat dari unsur bahasa juga perlu dilihat aspek substansi dari setiap item pertanyaan.
Item pertanyaan yang direncanakanhendaknya memuat persoalan penting yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar Permasalahan yang hendak dirumuskan memiliki arti yang dinyatakan secara eksplisit dalam tujuan instruksional Kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan hendaknya tidak diambil secara langsung daribuku/ catatan. Para guru atau evaluator dapat memodifikasi atau menggunakank ata lain yang mungkin artinya sama agar siswa tidak semata-mata menghafal.
Sebaiknya disertai/dilengkapi kunci jawaban Sebaiknya disertai/dilengkapi kunci jawaban. Membuat kunci jawaban sebaiknya menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembuatan pertanyaan esai. Kegagalan membuat jawaban kunci akan membuat reliabilitas jawab bisa berubah secara signifikan. Pertanyaan esai yang direncanakansebaiknya dibuat variasi dan bisa mencakup unit-unit mata pelajaran yang telah diajarkan dikelas.
TEKNIK PENGUJIAN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR BENTUK URAIAN (ESAI) Dalam rangka menentukanapakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun oleh seorang staf pengajar/guru telah memiliki daya keajegan mengukur atau reliabilitas yang tinggi ataukah belum, pada umumnya orang menggunakansebuah rumus yang dikenaldengan nama Rumus Alpha.
Adapun rumus Alpha adalah sbb n ΣSi2 ri1 = 1 - n – 1 St2 Di mana : r11 = Koefisien reliabilitas tes n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1 = Bilangan konstan ΣSi2 = Jumlah varian skor dari tiap-tiap item St2 = Varian total
ΣSi2 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti tertera di bawah ΣSi2 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti tertera di bawah. Misalkan tes esai yang akan ditentukan reliabilitasnya terdiri atas 5 butir item,maka ΣSi2 dapat diperoleh dengan jalan menjumlahkan varian dari item nomor 1 sampai dengan item nomor 5 : ΣSi2 = Si21 + Si22 + Si23 + Si24 + Si25 Sedangkan, Si21 , Si22 , Si23 , Si24 , dan Si25 itu sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut
ΣXi1 2 ΣXi21 - ------------- N Si21 = -------------------------- ΣXi2 2 Si22 - ----------------- Si22 = --------------------------- ΣXi3 2 Si23 - ----------------- Si23 = ---------------------------
ΣXi4 2 Si24 - ----------------- N Si24 = --------------------------- ΣXi5 2 Si25 - ----------------- Si25 = ---------------------------
Dalam pemberian interprestasi terhadap koefisien reliabilitas tes (ri1) pada umumnya digunakan patokan sbb : Apabila ri1 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabiltasnya dinyatakan telah memiliki reliabiltas yang tinggi (=reliable) Apabila ri1 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabiltasnya dinyatakan belum memiliki reliabiltas yang tinggi (un-reliable)
Skor untuk butir item nomor Contoh : misalkan tes hasil belajar bentuk uraian diikuti oleh 5 orang siswa, dalam tes mana dikeluarkan 5 butir itemdengan ketentuan bahwa rentangan bobot skor adalah 0 sampai dengan 10’. Setelah tes berakhir, diperoleh skor-skor hasil tes sbb : Tabel 1. Skor-skor hasil tes belajar bentuk subjektifyang diikuti oleh 5 orang testee, dengan menyajikan 5 butir item Skor untuk butir item nomor Testee 1 2 3 4 5 A 8 6 7 B C D E
Dalam rangka penentuan reliabilitas tes hasil belajar langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah : Langkah Pertama : Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masing-masing testee, yi : ΣXi1 , ΣXi2 , ΣXi3, ΣXi4 , dan ΣXi5 , dan mencari skor total yang dicapai oleh masing-masing testee untuk kelima butir item tersebut (X1), serta mencari (menghitung) kuadrat dari skor total (X12) hasilnya adalah sbb :
Skor yang dicapai untuk item Tabel 2. Tabel analisis dalam rangka mencari skor total untuk masing-masing butir item, skor total untuk masing-masing testee, dan kuadrat dari skor total yang dicapai oleh testee Skor yang dicapai untuk item X1 X12 Testee 1 2 3 4 5 A 8 6 7 34 1156 B 30 900 C 20 400 D 27 729 E 23 529 5 = N 30= 26= 25= 27= 134= 3714= ΣXi1 ΣXi2 ΣXi3 ΣXi4 ΣXi5 ΣX1 ΣX12
Langkah kedua, mencari jumlah kuadrat item 1, 2, 3, 4, dan 5 : JKitem 1 = 82 + 72 + 42 + 62 + 52 = 64 + 49 + 16 + 36 + 25 = 190 JKitem 2 = 62 + 62 + 42 + 52 + 52 = = 36 + 36 + 16 + 25 + 25 = 138 JKitem 3 = 72 + 62 + 32 + 52 + 42 = 49 + 36 + 9 + 25 + 16 = 135 JKitem 4 = 72 + 52 + 52 + 52 + 52 = 49 + 25 + 25 + 25 + 25 = 149 JKitem 5 = 62 + 62 + 42 + 62 + 42 = = 36 + 36 + 16 + 36 + 16 = 140
302 190 - ------- 5 190 – 180 Si21 = ---------------- = ------------------ = 2,00 5 5 262 138 - ------ 5 138 – 135,2 Si22 = ----------------- = ------------------ = 0,56 5 5 252 135 - -------- = 5 135 – 125 Si23 = ------------------ = ---------------- = 2,00 5 5
272 149 - ------- 5 149 – 145,8 S124 = ---------------------- = -------------------- = 0,64 5 5 262 140 - -------- 5 140 – 135,2 S125 = ------------------------ = ----------------- = 0,96 5 5
Langkah keempat : mencari jumlah varian skor item secara keseluruhan : ∑S12 = Si21 + Si22 + Si23 + Si24 + Si25 = 2,00 + 0,56 + 2,00 + 0,64 + 0,96 = 6,16 Langkah Kelima : mencari varian total (S12 ) dengan menggunakan rumus : (∑Xi)2 ∑Xi2 = -------------- N Si2 = ---------------------
Dari Tabel 2 telah diketahui ∑Xi2 = 3714; ∑Xi = 134; dan N = 5 1342 3714 - ------- 5 3714 – 3591,2 122,8 S12 = ------------------ = -------------------- = ---------- 5 5 5 = 24,56 Langkah Keenam : mencari koefisien reliabilitas tes, dengan menggunakan rumus Alpha : n ∑ S12 ri1 = ---------- 1 - ---------- n – 1 S12
Dari perhitungan-perhitungan tsb, telah diketahui : n (yaitu jumlah butir item) = 5; ∑ S12 = 6, 16 dan S12 = 24,56 5 6,16 Jadi ri1 = ------------ 1 - ----------- = (1,25) (1 – 0,251) 5 – 1 24,56 = 1,25 x 0,749 = 0,93625 = 0,94
Dengan koefisien reliabilitas (ri1 ) sebesar 0,94 itu pada akhirnya dapat kita nyatakan bahwa tes hasil belajar bentuk uraian (esay) dengan menyajikan 5 butir item dan diikuti oleh 5 orang testee tsb sudah memiliki realibilitas tes yang tinggi (ri1 jauh lebih besar dari 0,70), sehingga kita dapat menyatakan pula bahwa tes hasil belajar itu sudah memiliki kualitas yang baik.