M3-1 SIKLUS PROYEK
PROJECT ? Dalam perjalanannya, suatu proyek dimulai dari adanya berbagai suatu gagasan / keinginan ( ideas ). Sumber-sumber idea : Para ahli, baik karena pengamatan pada bidang keahliannya maupun dari proyek yang ada untuk dikembangkan Pimpinan daerah yang biasanya mengetahui keadaan daerahnya Karena keadaan suatu produk tertentu di pasaran
NATIONAL PLAN PROGRAM P R O Y E K Penggunaan Bibit Unggul Pupuk Irigasi Y N ( Employment ) Project is A cutting Edge of development Peningkatan pangan Tujuam dlm grs besar
PROJECT CYCLE Langkah-langkah dalam Sliklus Proyek / Daur suatu proyek / Project Cycle IDEAS IDENTIFICATION EVALUATION OPERATION IMPLEMENTATION INSTALLMENT APPRAISAL PREPARATION & ANALYSIS : Feasibility Study ---- > Reject or Accept PROJECT MANAGEMENT
PREPARATION & ANALYSIS Melakukan kegiatan studi kelayakan yang akan memberikan informasi apakah diperlukan untuk memulai perencanaan lebih lanjut Pada Preparation & Analysis ini, kita akan menentukan apakah usulan proyek yang akan kita buat dapat diterima atau tidak ( reject or accept ). Jika proyek dinilai layak, maka akan dilanjutkan Makin kompleks suatu proyek, akan makin terperinci studi kelayakannya.
PROJECT CYCLE PROJECT APPRAISAL Mencoba memeriksa / meneliti apakah usulan proyek yang kita gunakan pada Preparation & Analysis dinyatakan layak ( feasible ). Jika proyek yang kita usulkan dinyatakan layak ( feasible ), maka kita akan melanjutkan dengan implementation / development. Hal inilah yang sering kita sebut sebagai “ Managemen Proyek “ Dalam implementation perlu diadakan evaluation untuk penyempurnaan bagi proyek tsb, dan merupakan komparatif bagi proyek lain yang sejenis
GAGASAN INVESTASI DALAM BENTUK PROYEK ( PROJECT FORMAT ) Advantages of Project Format : Project format diletakkan dalam kerangka analisa data dan menyediakan sumber informasi yang berasal dari sumber yang cukup luas. Hal ini bermanfaat untuk memberikan kesempatan kepada semua pihak yang terlibat di dalam proyek untuk mengetahui ketepatan / kebenaran data tsb Memberikan keterangan tentang kebutuhan biaya dari waktu ke waktu yang memungkinkan kita menyediakan dana serta mencarikan dana yang dibutuhkan Memungkinkan kita ( analis ) memberikan keputusan yang lebih baik didalam menghadapi persoalan - persoalan administrasi dan organisasi proyek Memungkinkan menilai secara cermat tentang kemungkinan-kemungkinan yang terbaik dari berbagai pilihan investasi Mampu mengisi kekosongan data
Limitation of Project Format : Validity & realibility of data ---- > kestabilan dan kebenaran daripada data Kemungkinan perubahan teknologi yang mempengaruhi hasil keputusan suatu proyek yang tadinya menguntungkan Dihadapkan pada resiko dan ketidakpastian Bentuk proyek, biasanya terlalu khusus mengamati suatu gagasan investasi. Hal ini sangat kecil apabila dibandingkan dengan kegiatan perekonomian / pembangunan secara menyeluruh, sehingga karenanya disebut dengan “ Partial Analysis “ Pada pemilihan dari berbagai kemungkinan proyek, maka akan timbul kesulitan apabila perbedaan diantara proyek-proyek itu sangat besar. Misalnya : mendirikan sekolah dengan suatu Hotel
JANGKAUAN STUDI KELAYAKAN Identifikasi & Formulasi (1) Mengkaji Kelayakan (2) Analisis dan Appraisal (3) Implementasi Fisik (4) Operasi/Produksi (5) Unit Berhenti Berproduksi (6)
MENGKAJI KELAYAKAN PADA TAHAP PERSIAPAN Evaluasi Tender Proses dan Rancangan Kontrak Menyusun Dokumen Tender TAHAP KONSEPTUAL TAHAP PP/DEFINISI Pra Seleksi Peserta Lelang Survei Lokasi (site survey) pendanaan Penyelesaian Pendanaan Produk dan permintaan Survei pasar, perkiraan ANDAL Penyelesaian AMDAL dan Desain Proses Desain Engineering Konseptual Jadual Proyek Perkiraan Biaya (PBP) dan dan Jadual Pendahuluan Perkiraan Biaya Ekonomi dan Pasar Assesment Aspek lanjutan Evaluasi Aspek Teknis (pemilihan alternatif)
PENGERTIAN INVESTASI PROYEK Yang dimaksud dengan investasi proyek adalah penanaman dana pada real assets, seperti tanah, bangunan, mesin / peralatan, perlengkapan, perabot & kendaraan. Contoh : pendirian pabrik baru, perluasan pengembangan ) pabrik dll. Dengan demikian, investasi proyek sangat berkaitan dengan faktor-faktor produksi yaitu : D a n a; Sumber daya alam ( natural resources ); Tenaga ahli & tenaga trampil; Tehnologi. Seperti diketahui bahwa faktor-faktor produksi di atas adalah bersifat langkah ( scarce ) sehingga dalam melakukan investasi perlu dianalisis kelayakannya agar tidak terjadi pemborosan. Dengan kata lain, perlu dianalisis bagaimana memanfaatkan faktor produksi yang tersedia secara optimal dan rasional supaya dapat memberikan manfaat & keuntungan.
HUBUNGAN SKB DENGAN FAKTOR PRODUKSI Hubungan antara SKB dengan Dana Dana merupakan unsur sangat penting bagi terrealisirnya suatu proyek. Dana dapat bersumber dari modal investor ( modal sendiri ) dan atau dari pinjaman pihak luar, misalnya Bank. Seperti telah diuraikan diatas bahwa dana merupakan faktor produksi yang bersifat langka , artinya jumlahnya sangat terbatas. Sedangkan investasi akan menyerap dana dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dihitung antara lain mengenai : > Apakah investasi tersebut memberikan manfaat dan menguntungkan; > Berapa lama dana yang ditanamkan untuk investasi tersebut akan kembali; > Pihak kreditor perlu meneliti apakah investor dapat memenuhi kewajiban Kreditnya dengan baik dan lancar;
Hubungan antara SKB dengan SDA SDA adalah segala sesuatu yang berada di bawah maupun di atas bumi termasuk tanah yang sifatnya masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi untuk meningkatkan tersedianya barang & jasa dalam perekonomian ( Husein Umar : 2000 ) SDA diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu : a. Dapat diperbaharui ( renewable resources ) baik oleh alam sendiri maupuin dengan bantuan manusia, misalnya : air, sinar matahari, angin. b. Tidak dapat diperbaharui ( non renewable resources ), misalnya hasil tambang, minyak bumi c. Gabungan dari keduanya, antara lain : hasil hutan, hasil panen, peternakan, dll. Analisis SDA dalam SKB cukup penting karena ketersediaan SDA sangat terbatas sehingga dapat habis apabila dipergunakan tanpa batas. Disamping itu, pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan SDA dapat berdampak pada semakin langkanya SDA di masa mendatang. Kurangnya pengelolaan SDA secara profesional juga akan dapat berakibat pada ketidak seimbangan ekosistem, seperti penggundulan hutan, dll.
HUBUNGAN SKB DENGAN FAKTOR PRODUKSI Hubungan antara SKB dengan SDM SDM merupakan faktor yang sangat penting bagi berhasil tidaknya suatu proyek investasi baik dalam masa pra operasi maupun pada masa operasional. Apabila suatu negara yang miskin SDA nya namun memiliki SDM yang berkualitas dan profesional akan dapat lebih maju dibanding dengan negara yang kaya SDA namun kurang tersedia SDM yang ahli dan trampil. Contoh : Singapura dibanding dengan Indonesia. Dengan demikian, faktor SDM sangat penting bagi keberhasilan suatu proyek, baik pada masa pra operasi maupun pada masa operasional. Sehubungan dengan pentingnya faktor SDM maka dalam SKB sangat diperlukan analisis mengenai SDM, seperti : > Kualifikasi SDM yang dibutuhkan > Jumlah SDM yang dibutuhkan > Pengadaan SDM sesuai dengan kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan > Kompensasi, dll.
Hubungan antara SKB dengan Faktor Teknologi Dalam penyusunan SKB perlu dilakukan analisis mengenai sistem teknologi yang akan digunakan oleh proyek. Dalam hal ini terutama diupayakan agar teknologi yang digunakan bukan out of date sehingga mampu bersaing dengan usaha sejenis. Mengingat teknologi merupakan faktor produksi yang langka, maka dalam analisisnya perlu dilakukan penilaian Mengenai kebutuhan-kebutuhan teknis proyek, seperti kapasitas produksi, jenis teknologi, pemakaian peralatan / mesin, lokasi proyek, dan letak pabrik yang paling menguntungkan ( Husein Umar : 2000 ).
PROJECT CLASSIFICATION Tujuannya : 1. Untuk pengenalan daripada latar belakang dan sifat-sifat dari suatu proyek 2. Untuk mengenal siapa yang terlibat, sumber yang digunakan serta tujuannya 3. Ketepatan alat ukur yang dipakai terhadap proyek ybs. Menurut bidangnya, proyek diklasifikasikan : a. Pertanian b. Perindustrian : Aneka Industri, Mesin & Logam Dasar, Industri Kimia c. Kehutanan d. Transportasi ISIC = International Standard Industry Classification Menurut scope & motivenya, proyek diklasifikasikan : a. Micro Project, scopenya terbatas dan profit motive b. Macro Project, ruang lingkupnya cukup luas dan bermotif sosial ( social motive, biasanya dilakukan oleh Pemerintah
Berdasarkan sumber dana / pembiayaan dari pemerintah, proyek dapat diklasifikasikan : a. SELF LIQUIDITING PROJECT Proyek - proyek yang semua biayanya, baik biaya investasi, operasi maupun pembangunannya ditanggung oleh proyek itu sendiri, Misal : Persero b. NON SELF LIQUIDITING PROJECT Proyek-proyek yang semua pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Misalnya :Infrastruktur c. SEMI SELF LIQUIDITING PROJECT Proyek-proyek yang sebagian pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah ( biaya investasi pembangunannya dan sebagian yang lain ( biaya operasi, pengembangan ) ditanggung oleh proyek itu sendiri Menurut Purpose ( Tujuan / Output ), proyek diklasifikasikan : a. Single Purpose Project ( Tujuan / hasil Tunggal ) b. Multi purpose Project ( Tujuan / hasil Serbaguna )
PROJECT CLASSIFICATION Berdasarkan hubungan antar proyek, dibedakan menjadi : a. INDEPENDENT PROJECT Proyek-proyek yang pembangunannya tidak mempengaruhi proyek lain b. DEPENDENT PROJECT Proyek-proyek yang pembangunannya mempengaruhi proyek yang lain DEPENDENT PROJECT dikategorikan menjadi : 1. CONTINGENT PROJECT Proyek-proyek yang saling berkaitan Dalam hal ini, kalau pembangunan suatu proyek diterima maka proyek yang lain harus juga diterima. Misal : Proyek pembukaan hutan, transmigrasi dan Proyek Perkebunan Inti Rakyat ( PIR ) 2.
MUTUALLY EXCLUSIVE PROJECT Proyek-proyek yang saling mengecualikan. Apabila suatu proyek diterima, maka proyek yang lain harus ditolak. Misal : membangun Jembatan Layang atau melebarkan jembatan Menurut sifat dana yang dipakai ( lebih berakibat pada teknis perhitungan didalam analisa ekonomis ) Proyek dengan Dana Bebas Kalau suatu proyek ditolak, maka dana itu dapat dialihkan pada proyek lain. Akibat perhitungan teknisnya adalah pengorbanan masyarakat dianggap atau dihitung pada saat pengeluaran investasi Proyek dengan Dana Terikat Kalau proyek ditolak, maka dananya tidak dapat dialihkan pada proyek yang lain. Akibatnya, pengorbanan masyarakat dihitung pada saat pengembalian investasi
. REFERENSI :AGUS BAKTIONO . TERIMA KASIH