L’Histoire et le principe

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGKAJIAN KESUSASTRAAN PRANCIS : PUISI
Advertisements

Stereotip gender wanita dalam lagu Ta Meuf (La Caille) Eka Prastica Jeanett Verica.
Presentasi Bahasa Prancis
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS X SEMESTER GANJIL
Morphologie du Français
DEMOKRASI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA
HAK ASASI MANUSIA SEJARAH
Spiritualitas Ekaristi
DEMOKRASI MENURUT IMAN KRISTEN
“ Mil di Bawah Laut” dan Gubuk Penceng: Sebuah teka-teki astronomi Berikut ini adalah kutipan dari buku Vingt Mille Lieues sous les mers (Dua Puluh.
Kondisi Wanita di Akhir Abad Ke-19
PRONOMS RELATIFS
La chronologie et Les Mots Clés. MASA RESTORASI (RESTAURATION 1814 – 1830)  6 April 1814: Louis XVIII mulai memerintah sebagai penerus dinasti Bourbon.
F ENOMENA A LAM YANG J ARANG T ERJADI RARE PHÉNOMÈNE NATUREL Created By:Dita and Qatrin 5D.
Fungsi Sastra & Produksi-Reproduksi Karya Sastra
Teater Prancis Abad XVIII
KRONOLOGI DAN KATA KUNCI (1)
WAHYUNING SUCI ESTUTI, Aspek-aspek Budaya dalam Takhayul Les superstition Prancis yang Terdapat dalam Dictionnaire Des Croyances, Coutumes,
Sécurité Sociale di Prancis. Konsep La sécurité sociale menggambarkan prinsip umum ketika negara membantu secara finansial warga negaranya, misalnya dalam.
KAJIAN SINEMA SUARASOUNDSONOR. cinematic sound …cinematic sound is that which does not simply add to but multiplies, two or three times, the effect of.
La chronologie et Les Mots Clés. REPUBLIK III (1870 – 1940) (TROISI ÈME RÉPUBLIQUE)  18 Maret – 28 Mei 1871: Republik III menghadapi pemberontakan Commune.
OLEH SUMA RIELLA RUSDIARTI
KARAKTERISASI TOKOH DALAM FILM 8 FEMMES KARYA F. OZON
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Oleh Suma Riella Rusdiarti Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Prosper Mérimée Jessica Wulandea
Globalisasi Hukum Anang Zubaidy Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.
Aspek Bahasa dalam Film entre les murs
KRONOLOGI DAN KATA KUNCI (3)
SK/KD MATERI LATIHAN PROFIL. SK/KD MATERI LATIHAN PROFIL.
EVOLUSI SEJARAH HAM.
Isu Ras pada Teks Banlieue Noire Eka Prastica Jeanett Verica.
Mandeknya Perekonomian Prancis
Tya Maharani Udaya Sastra Prancis Universitas Indonesia
Hukum keluarga.
État-providence Perlindungan sosial untuk warga negara.
Disusun Oleh : 1. M Wahyu Hidayat ( ) 2. Yanti rizka Daviqoh ( )
RESERVATION Pertemuan 3 Matakuliah: V Bahasa Perancis IV Tahun:
RESERVATION Pertemuan 2 Matakuliah: V Bahasa Perancis IV Tahun: 2010.
RESERVATION: Refuser, Modifier, Annuler Pertemuan 4 Matakuliah: V Bahasa Perancis IV Tahun:
Soal Pertemuan 10 Matakuliah: V Bahasa Perancis 3 Tahun:
À LA CAISSE Pertemuan 13 Matakuliah: V Bahasa Perancis 3 Tahun:
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
Pengantar Mata Kuliah Umum Pendidikan Kewarganegaraan
IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Sebagai Sarana Bimbingan Masyarakat Di Luar Negeri
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “Hak Dan Kewajiban Warganegara”
Sosiologi sebagai Ilmu
Bab 5 Hak Asasi Manusia.
Alphonse Daudet Bambang Tetuko
KRONOLOGI DAN KATA KUNCI (4)
AU RESTAURANT Pertemuan 7
Soal Pertemuan 9 Matakuliah : V Bahasa Perancis 3
HAK ASASI MANUSIA! RATRI ISTANIA SEMESTER GENAP 2011 STIA LAN JAKARTA.
Dagelan yang membuat Anda beruntung!!!
SUMBER HUKUM: Apakah itu????.
Nom : Riki Zikrillah Rosi Anidya Fitria Eikasari Pilanti Transkripsi Fonetik.
Our Team… Virgiana S.M M. Akhid Yunanto
Pemikiran tentang Pendidikan
HAK ASASI MANUSIA! RATRI ISTANIA SEMESTER GASAL 2012 STIA LAN JAKARTA.
L’Histoire et le principe Oleh Ari Anggari Harapan Bernadetta S. Utami
Hukum Dan HAM Oleh Hananto Widodo.
KETUHANAN YANG MAHA ESA
H A K A S A S I M A N U S I A Hanifah Hasna (13)
Adverbe & construction en+participe présent
Hukum Dagang: Pengantar
BAB 2 WN dan KEWARGANEGARAAN
Hak-hak Asasi Manusia (HAM)
État-providence Perlindungan sosial untuk warga negara Oleh
PENGARUH FILSAFAT ANALITIK TERHADAP PEMBELAJARAN BHS PRANCIS SEBAGAI BAHASA ASING: PENDEKATAN PRAGMATIK Rohali.
Transcript presentasi:

L’Histoire et le principe La laїcité de l’école L’Histoire et le principe

Prinsip Di Prancis, sekolah terbuka bagi siapa saja, apapun latarbelakang sosial, etnik dan agamanya. Sekolah harus bebas dari semua agama dan semua kelompok lainnya

Sejarah laїcité Sepanjang abad XIX, pendidikan sekolah menjadi lahan perebutan antara Gereja Katolik dan Negara

L’Etat civil Peraturan paling awal yang mengarah pada laїcité adalah peraturan ttg prinsip l’état civil (akhir abad XVIII) L’état civil menghapuskan peran gereja sebagai “passage obligé” untuk kelahiran, pernikahan, dan kematian

Concordat 1801 Napoléon Bonaparte thn 1801 : Gereja-gereja mempunyai misi sebagai “service public” Para rohaniwan digaji oleh negara

La loi Falloux Ditetapkan tahun 1850 oleh le comte de Falloux, ministre de l’Instruction publique et des Cultes UU ini dibuat untuk menghapuskan monopoli Gereja Katolik terhadap pendidikan dasar Terdiri dar 85 pasal Article 69: les établissements libres peuvent obtenir des communes, des départements ou de l’Etat, un local et une subvention, sans que cette subvention puisse excéder le dixième des dépenses annuelles de l’établissement

Les Loi Jules Ferry (1881 & 1882) 1881 Pembentukan école laїque, artinya menghapuskan pengawasan dari rohaniwan/Gereja, terbuka bagi semua murid apapun agama/kepercayaannya Ecole primaire menjadi ecole République, tempat pembelajaran demokrasi dan memperkuat kesatuan bangsa 1882 Hari khusus untuk mempelajari agama (Kamis)

Pemisahan Gereja dan Negara UU 1905 : L’Etat ne reconnaît, ne subventionne, ne salarie aucun culte Dengan demikian: Negara tidak campur tangan di ranah keagamaan, tidak mengelola Gereja dan aktivitasnya.

Etat laїque Konstitusi 1946 dan 1958 menegaskan kembali sifat laїque Republik Prancis

Laїcité des élèves Ils ne doivent pas avoir un caractère ostentatoire, revendicatif, ni participer d’un prosélytisme religieux Ils ne doivents pas pertuber les enseignements, ni conduire au non-respect de l’ensemble des obligations scolaires qui incombent aux élèves

Laїcité des enseignants Peraturan 12 Desember 1989: Dans l’exercice de leurs fonctions, du fait de l’exemple qu’ils donnent explicitement ou implicitement à leurs élèves, les enseignants doivent impérativement éviter toute marque distinctive de nature philosophique, religieuse et politique qui pour atteinte à la liberté conscience des enfants ainsi qu’au rôle éducatif des familles