Dosen: Unang Wahidin, M.Pd.I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sasaran pendidikan Manusia, maka perlu tahu sifat hakikatnya
Advertisements

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
Konsep Dasar Pendidikan
HAKEKAT MANUSIA Fenomena logis 1. Manusia sejak lahir merdeka
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
HANDOUT 1 TUGAS, KOMPETENSI, DAN PERAN GURU
KARAKTERISTIK SOSOK MANUSIA INDONESIA
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
PEMBELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI Disajikan oleh Margono Slamet Institut Pertanian Bogor.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Gianisha Nastiti Rahayu Jen
AJIEGOENA PGSD UNIVERSITAS ESA UNGGUL  1. Pendidikan sebagai transformasi budaya  2. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi  3. Pendidikan.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan nonformal Nindhita Pangestika
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
TUGAS, KOMPETENSI, DAN PERAN GURU
AZAS PROGRAM KEAKSARAAN
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
STANDAR PROSES.
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
KONSEP ORANG DEWASA.
PERANAN PENDIDIKAN NON FORMAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS SDM DI DAERAH TERTINGGAL Oleh : enceng mulyana.
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Belajar orang dewasa dan pendidikan luar sekolah
4 PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO
Masalah-masalah BELAJAR
Hakikat belajar dan pembelajaran
Nama Kelompok Emma Sherlyana A ( ) Yessi Mey W ( )
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
APLIKASI PENELITIAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
PENDIDIKAN MERUPAKAN KEBUTUHAN VITAL MANUSIA
Pilar Pendidikan Kelompok 2: Gusti Rada ( )
FILSAFAT PENDIDIKAN MK 115
STKIP Kusuma Negara Jakarta
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
CBSA DALAM PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES Kelompok IV
Peluang dan Tantangan Dunia Kerja Sarjana Teknik Mesin
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen Bab I pasal 1 no. 1 : Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BAB VIII HAK PEKERJA.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Nyoman S. Degeng Universitas Negeri Malang
Sasaran pendidikan Manusia, maka perlu tahu sifat hakikatnya
KELOMPOK 2 ALFIAN MUBAROK SRI DEWI NURMAESIH HARIS SUHAILY.
Universitas sahid jakarta
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
HOTS Pengembangan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 5 Anggota :1.Roni Hermawan ( ) 2. Joko Sutrisno( ) 3. Ilvan Triyudha Pangestu( ) 4. Resti Nurmaya( )
KONSEP DIRI REMAJA T U J U A N Dapat memahami dan menemukan unsur- unsur konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan kekuarangan secara wajar.
Transcript presentasi:

Dosen: Unang Wahidin, M.Pd.I EMPAT PILAR PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT Dosen: Unang Wahidin, M.Pd.I

Pengertian Pilar Pengertian pilar-pilar pendidikan dalam kamus besar Indonesia, kata “pilar” diartikan sebagai tiang penyangga(terbuat dari besi/beton). Kata pilar dalam bahasa inggris berarti pillars sama artinya dengan pilar dalam bahasa Indonesia. Eksistensi pilar dalam berbagai hal dapat dikatakan sangat penting peranannya sebagai penopang agar menjadi suatu yang utuh (unity).

Ada 4 pilar yang menjadi acuan pendidikan,yaitu 1. Learning to know (belajar untuk mengetahui) ,secara implisit learning to know bermakna: belajar sepanjang masa (life long of learning), belajar untuk mengetahui bagaimana caranya (learning how to learn). belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam prosesnya tidak sekedar mengetahui apa yang bermakna ,tetapi juga sekaligus mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan.

2. Learning to do (belajar untuk melakukan) adalah belajar untuk berkarya, setelah peserta didik itu belajar mengetahui. Belajar untuk mencari hal-hal yang ingin diketahuinya,maka peserta didik tersebut diiringi dengan potensi yang dimilikinya, ia harus bisa menghasilkan suatu karya dari potensi yang dimilikinya.Belajar merupakan suatu proses untuk mengembangkan diri individu, khususnya belajar disini yaitu dalam pendidikan formal (lingkungan sekolah).

di dalam sebuah pembelajaran ada prinsip aktivitas yang harus dicapai, diantaranya: Hard skill-keterampilan yang menuntun fisik, soft skills-keterampilan yang menuntut intelektual. Proses belajar learning to do mengacu pada perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan, perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus. Pendidikan membekali manusia untuk tidak sekedar mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan.

3. Learning to be (belajar untuk menjadi pribadi yang utuh) adalah belajar untuk menjadi sesuatu/ berkembang menjadi pribadi yang seutuhnya. Dalam proses ini peserta didik diharapkan dapat belajar menjadi pribadi yang kreatif, berwawasan, memiliki pengetahuan yang utuh serta mampu menguasai ilmu yang ditempuhnya selama proses pendidikan dilaksanakan. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi pribadi yang utuh.

Belajar menjadi pribadi yang berhasih sesungguhnya merupakan proses pencapaian aktualisasi diri. Selain itu, pendidikan dalam learning to be juga harus bermuara pada bagaimana peserta didik menjadi lebih manusiawi dan menjadi manusia yang berperi kemanusiaan.

4. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama) 4. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama). Setelah memahami konsep menjadi pribadi yang utuh diharapkan peserta didik mampu mempelajari bagaimana caranya untuk dapat hidup baik bersama masyarakat dalam lingkungannya. Dalam prosesnya kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan di sekolah.

Dari keempat pilar pendidikan yang disampaikan oleh UNESCO tersebut, Indonesia sebagai negara ke Tuhanan menambahkan satu pilar yaitu: 5. Learning to believe and convince the almighty God (belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa)

Ciri-ciri pendidikan sepanjang hayat: 1. Pembelajaran lebih ditekankan untuk menumbuhkan kegiatan belajar secara individual berdasarkan negosiasi antara pendidik dan peserta didik. 2. Program pembelajarannya fleksibel. 3. Rekrutmen peserta didik tidak menggunakan proses seleksi sehingga memungkinkan kebutuhan belajar individual setiap peserta didik dapat terpenuhi.

4. Kendala yang ditimbulkan oleh perbedaan lembaga, termasuk fasilitas pembelajarannya, dapat diatasi melalui pendekatan kolaborasi sehingga setiap lembaga dapat saling menghormati dan saling mendukung. 5. Kelangsungan proses belajar berdasarkan kepentingan individu atau komunitas.

Proses belajar non formal dapat dilakukan dengan cara: Menyaksikan atau mengamati orang lain yang melakukan kegiatan tertentu. Membantu orang lain yang membuat barang atau melakukan usaha. Ikut serta bersama orang lain yang melakukan kegiatan. Mengerjakan sendiri pekerjaan atau kegiatan tertentu.

Ciri asas pendidikan non formal 1. Pendidikan non formal memberikan kesempatan belajar secara wajar dan luas kepada setiap orang sesuai dengan perbedaan minat, usia dan kebutuhan belajar masing-masing. 2. Pendidikan non formal diselenggarakan dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses, hasil dan dampak kegiatan program belajar. 3. Pendidikan non formal memiliki tujuan-tujuan ideal yang terkandung dalam proses pendidikannya.

4. Pendidikan sepanjang hayat merupakan landasan yang kuat bagi program-program pendidikan non formal yang mengarah pada upaya untuk menumbuhkan masyarakat gemar belajar (learning society). 5. Masyarakat gemar belajar akan menjadi prasyarat bagi tumbuhnya masyarakat terdidik (educated society)

Orientasi pendidikan non formal yang berasaskan pendidikan sepanjang hayat Terjadinya proses perubahan sikap dan perilaku peserta didik ke arah mendewasa. Orang mendewasa (maturing person) mempunyai makna yang berbeda dengan orang dewasa (a mature person). Orang yang mendewasa adalah orang yang senantiasa mengembangkan potensi diri dan berupaya mencapai kepuasan diri dalam kehidupan yang baik dan bermakna bagi diri dan lingkungannya.

Dimensi dewasa Menurut Overstreet, yang kemudian dikembangkan oleh Knowles, dimensi dewasa dapat di uraikan sbb: 1. Menggantungkan diri kepada orang lain, menjadi Mandiri. 2. Pasif menjadi Aktif 3. Subjektif menjadi Objektif 4. Menerima informasi menjadi Memberi informasi 5. Memiliki kecakapan yang terbatas menjadi Memiliki kecakapan yang lebih luas dan lebih tinggi 6. Mempunyai tanggung jawab terbatas menjadi Mempunyai tanggung jawab lebih luas

7. Memiliki minat terbatas menjadi Memiliki minat beragam 8 7. Memiliki minat terbatas menjadi Memiliki minat beragam 8. Mementingkan diri sendiri menjadi Memperhatikan orang lain 9. Menolak kenyataan diri menjadi Menerima kenyataan diri 10. Memiliki identitas diri beragam menjadi Memiliki integritas diri berfikir prinsip 11. Berfikir teknis menjadi Berpandangan mendalam

12. Berpandangan mendatar menjadi Gemar berinovasi 13 12. Berpandangan mendatar menjadi Gemar berinovasi 13. Terikat oleh sikap dan perilaku seragam menjadi Tenggang rasa terhadap perbedaan 15. Emosional dan mengandalkan kekuatan fisik menjadi Kematangan emosi dan bertindak rasional

Sekian & Terimaksih