TAKSON SPECIES
PENGANTAR Kata species : menjelaskan hubungan antar populasi Jika dua populasi ada bersama-sama dan tidak kawin silang, mereka masuk dalam dua species berbeda Jadi dalam konsepsi modern species adalah istilah hubungan kekerabatan seperti kata brother (Mayr, 1957).
Pada suatu lokasi , satu species hewan biasanya terpisah dari species simpatrik lain oleh adanya gap reproduksi yang sempurna Nondimensional species: batas species tidak ditentukan oleh ruang dan waktu Species terdiri atas populasi lokal Bagaimana memperlakukan mereka secara taksonomik
Status Ontologi dari Species Species adalah kelas (class): diterima oleg species esensialis dan nominalistik Filsuf: kelas adalah satu keatuan yang bersifat diskret dan semua anggotanya memiliki kesamaan properti Naturalis: species adalah satu populasi yang terlokalisir bedasarkan ruang dan waktu namun memiliki kedekatan internal
Ahli logika: populasi adalah individu atau anggota tertentu dari suatu species Biologist: aneh jika species adalah individu jika species terdiri atas jutaan individu Kumpulan tersebut tidak memiliki sifat tunggal dan unik ketika berasosiasi dengan istilah individu Species: biopopulasi
Species Politipe Banyak species memperlihatkan variasi dalam ruang dan waktu, sehingga species terdiri atas beberapa populasi berbeda Satu populasi yang cukup berbeda dari populasi yang telah diberinama terlebih dahulu, secara taksonomik disebut subspecies Species yang terdiri atas dua atau lebih subspecies disebut species politipe
Pentingnya mengenali takson species politipe Prubahan konsep species morfologi menjadi species biologi telah mengakibatkan perubahan penting dalam taksonomi Species ditetukan berdasarkan karakter morfologi dan ada tidaknya isolasi reproduksi Penemuan variasi karakter morfologi dan karakter lain karena sebaran geografis telah mendorong terbentuknya kenyataan bahwa banyak morphospecies yang telah dikenal tidak memperlihatkan isolasi reproduksi dengan populasi alopatrik lain dan tidak dikuantifikasi sebagai species biologis yang berbeda Dikategorikan sebagai subspecies
Keuntungan yang diperoleh dari ditemukannya species politipe adalah penyedeerhanaan klasifikasi hewan Contoh 1910 bangsa burung monotipe species sebanyak 19.000, dengan adanya politipik species jumlahnya menjadi 9040 species. Pengumpulan populasi local menjadi species politipe, atau memilah sejumlah besar species nominal dan variasi kedalam species politipe, menhasilkan banyak situsi menarik secara taksonomis dan biologis. Contoh: menyediakan bukti paling baik adanya proses speciasi alopatrik Variasi geografi menjadi jembatan antara mikroevolusi dan makroevolusi
Kesulitan dari munculnya species politipe Politipik species telah menimbulkan sedikitnya tiga kesulitan bagi ahli taksonomi Pertama: standar tertentu harus dipenuhi sebelum subspecies ditentukan (species poli tipe terdiri atas populasi alopatrik atau alokronik yang berbeda satu dengan yang lainnya). Semua populasi organisme yang berreproduksi secara seksual memperlihatkan sedikit perbedaan Kedua: species berkerabat dekat yang memiliki kebutuhan lingkungan yang sama, secara geografis sering bergantian kehadirannya, sangat sulit menentukan apakah mereka sebagai species berbeda atau subspecies
Ketiga: populasi yang terisolasi berada ditengah proses evolusi menuju terbentuknya species baru dan berada dalam garis batas antara status species dan subspecies
Keberadaan species politipe dalam kingdom animalia Frekuensi kehadiran species politipe berbeda antara satu species dengan lainnya Mereka lebih sering terjadi pada species yang memiliki distribusi terfragmentasi 40 dan 80 persen species bersifat politipe Istilah formenkreis atau rassenkreis telah digunakan untuk species politipe tetapi tidak diakui secara tetap.
Kategori infraspecies dan istilah Varietas - Merupakan satu-satunya pembagian dari species yang dikenal oleh Linnaeus. Istilah tersebut ditujukan untuk setiap terjadinya deviasi dari tipe species. Sebagai konsekuensi, menurut ahli taksonomi terdahulua varietas adalah campuran dari berbagai varian individu dan berbagai jenis race. Ketidak jelasan tersebut telah mengakibatkan istilah varietas tidak digunakan lagi oleh ahli taksonomi hewan.
Subspecies Pada abad 19, istilah subspecies menggantikan istilah varietas, dalam arti ras geografis. Pada awalnya istilah tersebut dipertimbangkan sebagai satu unit taksonomis seperti morfospecies, tetapi pada level lebih rendah.Subspecies normalnya berupa alopatrik atau alokronik, kecuali pada species migratory dan parasit dengan sympatric host subspecies. Akhirnya subspecies didefinisikan sebagai berikut: kumpulan populasi yang mirip secara fenotip dan menempati wilayah geografis yang terpisah di dalam range species teersebut dan berbeda secara taksonomi dari populasi lain dari species tersebut.
- Kesulitan penerapan kategori subspecies - Kesulitan penerapan kategori subspecies. Pengenalan species politipe mengadirkan beberapa kesulitas sehingga mengakibatkan kesalah penggunaan istilah tersebut. Beberapa author telah menggunakan istilah tersebut untuk menunjuk varian individu atau terhadap sibling species, beberapa yang lain telah menggunakan istilah subspecies pada populasi yang memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Sementara itu, ahli lain telah menggunakan istilah subspecies sebagi unit evolusi daripada hanya sekedar kenyataan bahwa pengenalan subspecies semata-mata alat yang digunakan sebagai coba-coba untuk memfasilitasi clasifikasi infraspecies.
Ras - Istilah ini tidak dikenal secara formal di dalah hirarki taksonomi. Namun, istilah subspecies dan ras geografis sering digunakan secara bergantian oleh para ahli yang bekerja dengan mammalian, burung dan serangga. Ahli lain menggunakan istilah ras untuk menunjuk populasi local di dalam subspecies.
Cline - Istilah ini digunakan untuk merujuk adanya gradient karakter. Istilah tersebut bukan kategori taksonomis. Cline terbentuk oleh seri populasi kontinyu yang karakter tertentunya berubah secara gradual.
STRUKTUR POPULASI Studi struktur populasi dari suatu species membuktikan bahwa pembagian secara konvensional species menjadi subspecies tidak cukup dan kadang-kadang menyebabkan kesalahan representasi dari situasi sebenarnya species terdiri atas populasi local yang tidak terhitung jumlahnya atau keturunan yang berada pada pada hubungan tertentu antara satu dengan yang lainnya Ketika species dipelajari secara terbatas dari sisi struktur populasi, ditemukan bahwa mereka dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui istilah tiga fenomena utamapopulasi.
Populasi kontinyu Sebagian besar dari range kebanyakan species, terutama bagian pusat, ditempati oleh satu seri populasi kontinyu. Bahkan ketika timbul pemisah kecil dalam distribusi yang disebabkan oleh habitat yang tidak layak, pemisah tersebut telah dijembatani oleh adanya dispersal yang menghasilkan pertukaran gen antar populasi. Variasi pada populasi kontinyu tersebut adalah variasi clinal. Ujung dari populasi pada sisi yang berlawanan dari continuum mungkin sedikit berbeda secara fenitop dan dan disebut sebagai subspecies.
Isolat Geografis Istilah ini dikenal untuk semua populasi yang terpisah secara geografis, atau kelompok populasi yang hanya memiliki sedikit atau tidak ada pertukaran gen dengan populasi lain dari species tersebut. Kebanyakan populasi kepulauan biasanya membentuk isolate tersebut, dan oleh karena itu isolate biasanya terdapat dibagian perifer geografik range dari species. Isolate sering cukup berbeda untuk dirangking sebagai subspecies. Kepentingan biologis dari isolate geografis adalah bahwa setiap isolate ada awal dari species baru. Hal ini merupakan unit penting dari evolusi.
Zona Intergradasi sekunder Kapanpun isolate geografis kembali terhubung dengan populasi utamanya atau isolate lain, keduanya akan saling kawin jika kedua isolate belum mengalami mekanisme isolasi yang efektif. Bergantung pada derajat perbedaan genetic dan fenotip yang dicapai populasi sebelum terisolasi, hybrid bell atau zona intergradasi akan terbentuk. Penjelasan alternative dari zona gradasi adalah intergradasi telah dibuat oleh author yang percaya bahwa perubahan morfologi dan peningkatan variasi dalam zona ini terutama disebabkan oleh seleksi sepanjang ambang batas lingkungan.
New Sistematik Penggunaan jumlah dan jenis karakter yang meningkat Penerimaan alat dan teknik baru, seperti Analisis visual Analisis percumbuan dan tingkah laku yang lain Penggunaan karakter biokimia Penggunaan komputer untuk mengurangi subyektifitas . Klarifikasi konsep lebih lanjut Pemisahan secara lebih jelas antara takson dan kategori Pengenalan subspecies sebagai suatu kategori, bukan sebagai suatu unit evolusi Pemahaman yang lebih jelas mengenai penyebab kemiripan dan perbedaan antar taksa
Superspecies Populasi alopatrik sering sangat berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga ada sedikit keraguan tentang apakah mereka sudah mencapai level species. Rensch (1929) telah mengajukan istilah dalam bahasa Jerman Artenkreis untuk kelompok species allopatrik. Sejak kata tersebut sulit untuk diterjemahkan, Mayr (1931) memperkenalkan istilah superspecies sebagai satu istilah internasional yang equivalen. Subspecies adalah kelompok monofiletik dari species berkerabat dekat dan mayoritas atau selruhnya merupakan species alopatrik.