MERGER, KARTEL DAN KEPEMIMPINAN HARGA PERTEMUAN 7 Powerpoint Templates
MERGER Kegiatan yang dilakukan perusahaan kecil untuk menghadapi persaingan agar dapat bertahan di dalam pasar. Untuk menguasai pasar global dan menembus hambatan-hambatan dari pemerintah dari negara tujuan. Keadaan ongkos angkut dan bahan baku.
Batasan Istilah dan Arti penting Merger Richard G. Lipsey (1990) pembelian aset fisik atau pengendalian andil kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya. Klasifiksi merger (Lipsey, etc, 1990: 966): Merger Horizontal. Merger Vertikal. Merger Konglomerasi.
Merger Horizontal: Dua perusahaan atau lebih yang berada dalam garis bisnis yang sama melakukan penggabungan. Merger Vertikal: Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang memiliki keterkaitan produksi pada proses berkelanjutan di antara satu perusahaan dengan perusahaan industri lainnya.
Merger Konglomerasi dua perusahaan atau lebih yang bergabung di dalalm industri yang tidak berhubungan satu sama lain.
Perkembangan Kegiatan Merger: Tahun 1950 berubahnya struktur industri di Amerika dan Inggris ke prilaku merger (Howe, 1978: 153). Ledaka merger (boom merger)oligopoli di Inggris. 1954 – 1965, 49% perubahan terutama industri makanan, minuman dan industri logam.
Kegiatan merger mempengaruhi industri 1959 – 1968 dari 30 perusahaan utama yang merger hanya 1 dari 5 perusahaan yang mencapai tingkat keuntungan di atas median.
Indonesia: Oktober 1989 terdapat 11 kelompok perusahaan konglomerat: - Salim grup 301 perusahaan. - Astra grup 335 perusahaan. - Sinar Mas grup 150 perusahaan. - Lippo grup 62 perusahaan. - Dharmala grup 69 perusahaan. - Bimantara grup 53 perusahaan. - Jaya grup 64 perusahaan. - Gajah Tunggal grup 38 perusahaan. - Truba grup 35 perusahaan. - Ometraco 45 perusahaan. - Bakrie & Brothers 35 perusahaan.
Industri pupuk nasional menjadi holding company. Merger perbankan.
Alasan merger: Keuntungan Mengurangi risiko dalam persaingan. Meningkatkan pertumbuhan. Mendominasi pasar. Integrasi Diversifikasi
Kartel Prilaku kolusi formal yang dijalankan oleh pesaing yang terdapat di dalam pasar. Jenis-jenis kolusi formal lainnya berupa asosiasi-asosiasi, perserikatan atau perkumpulan perdagangan. Terminologi kartel (Lipsey): ....firms in industry agree to cooperative with one another to behave as if they were a single seller in order to maximize profit, thus eliminating competition among themselves. Such a group of firm is called cartel agree to restric their total output the level the maximal joint profit.
Alasan melakukan kartel: Menikmati keuntungan bersama. Bila biaya produksi yang dikeluarkan masing-masing sekutu tinggi, bagian keuntungan pasar yang dinikmati rendah. Patokan harga jual pasar, berdasarkan kesepakatan bersama. Harga jual menjadi cenderung stabil, dengan membatasi output, sehingga masing-masing sekutu memperoleh keuntungan.
Kerjasama vs Persaingan P, C P2 A AC MC C B P1 d MR qe q1 q/t