Sejarah Singkat Psikoanalisa
Freud (1856-1939) Jung (1875-1961) Adler (1870-1937) Horney (1885-1952) Anna Freud (1895-1982) Erikson (1902-1994) Hartmann (1894-1970) White Mahler (1897-1985) Kohut (1913-1981)
Pengertian Psikoanalisa Dewasa ini Psikoanalisa dipahami dalam pengertian: 1. Sebagai metode untuk menggali ketidaksadaran dan teknik terapi bagi gangguan mental dan emosional (Thompson, 1972). Sebagai teori kepribadian yang mendasari berbagai orientasi psikodinamika dalam menjelaskan kepribadian (Thompson, 1972; Pervin & John, 1997) 3. Sebagai pendekatan teori psikologi umum yang memandang tingkah laku sebagai hasil dari pertentangan dan kompromi antara berbagai motif, dorongan (drives), kebutuhan dan konflik (Pervin & John, 1997; Brenner, 1974).
Garis Besar sejarah Psikoanalisa
Garis Besar sejarah Psikoanalisa
Orakel di Delphi menjawab pertanyaan ‘eksistential’ Orakel di Delphi menjawab pertanyaan ‘eksistential’ ! Oedipus “Siapakah Aku?” dengan : “Engkau adalah manusia yg akan membunuh ayah kandungmu dan mengawini ibu kandungmu!” Bayangkan reaksi emosional Oedipus mendengar ramalan ini !! Ia melarikan diri dr ‘nasibnya’ ini untuk berpetualang dan tak sengaja masuk dlm kerajaan dimana ia dilahirkan. Di jalan sempit pegunungan ia berpapasan dng seorang tua tergormat, naik kereta berkuda dng 5 orang pengawal. Kedua belah pihak tidak mau mengalah. Terjadilah perkelahian dan tewaslah orangtua itu serta kelima pengawalnya ditangan Oedipus.
Beberapa tahun kemudian barulah ia tahu Bahwa orangtua itu adalah ayah kandungnya. Ramalan pertama terpenuhi. Ia masuk kerajaan Theba dimana ia dilahrikan. Penduduk Theba diteror oleh sphinx (mahluk berkepala dan berdada wanita, berbadan anjing, berekor naga dan bersayap burung besar – lihat gambar ex libris di depan) yg akan mengajukan teka-teki pada semua penduduk Theba yg melintas gerbang kerajaan. Mereka yg tak bisa menjawab akan dimakannya. Sebaliknya, bila mereka berhasil menjawab benar 2 teka-tekinya, maka Sphinx akan membunuh dirinya sendiri.
Kakak sang ratu yg janda, mengumumkan : “barangsiapa dapat mengalahkan Sphinx ber- hak menikah dng ratu dan menjadi raja The- ba”. Oedipus mengajukan diri dan menjawab dua teka-teki Sphinx : “Mahluk apakah yg pagi hari berjalan diatas empat kaki, siang hari diatas dua kaki dan malam hari diatas tiga kaki ?” dan “Ada dua kakak beradik perempuan, yg pertama melahirkan yg kedua dan yg kedua melahirkan yg pertama. Siapakah mereka ?” dengan benar, sehingga dengan amat marah Sphinx menerjunkan diri kedalam jurang hingga pecahlah kepalanya. Sebagai penyelamat Theba Oedipus menikahi ratu Iokasta, yg tak ia sadari adalah ibunya sendiri.
Ramalan kedua orakel Delphi terwujud Ramalan kedua orakel Delphi terwujud. Saat Theba diserang penyakit yg amat ganas sehingga banyak penduduk mati, ratu berta- nya kpd orakel perihal penyebab wabah ini. Orakel menjawab : “Theba dihukum para dewa karena tidak mencari pembunuh sang raja !!” Melalui usaha pencarian yg lama dan rumit diketahuilah bahwa bayi ratu Iokasta yg seharusnya dibunuh (krn takut terwujudnya ramalan orakel Delphi) ternyata selamat dan diangkat sbg putera kerajaan sebelah, dan setelah dewasa kembali ke kerajaannya sendiri, membunuh ayah kandungnya dan mengawini ibu kandungnya !!
Mengetahui bahwa Oedipus adalah putera- nya sendiri (dng siapa ia telah melahirkan 2 putera dan 2 puteri) ratu Iokasta menangis, meraung dan membunuh dirinya sendiri. Oedipus pun amat malu dan menyesal atas kejadian ini dan mencungkil keluar kedua matanya dan selanjutnya hidup sebagai orangtua yg buta. Dapat kita renungkan : Mengapa perjalanan hidup Oedipus demikian panjang dan rumit dan berliku, dan mengandung kebaikan (jasa: mengungkap teka-teki ‘kehidupan’ dan ‘kematian’) dan keburukan (pembunuhan) sebelum akhirnya ia melakukan dosa besar yg fatal dan yg telah diusahakan dihindarkan oleh semua pihak ??
Teori-Teori Psikodinamika PSIKOANALISA KLASIK Sigmund Freud (1856-1939)
Struktur Kepribadian Awal dari Freud Model Topografis Kesadaran (consciousness) Prakesadaran (pre-consciousness) Ketidaksadaran (unconsciousness) Kepribadian manusia seperti gunung es. Bagian yang terlihat adalah bagian terkecil. Sedangkan bagian terbesar ada di bawah permukaan laut. Kesadaran hanya bagian kecil. Bagian terbesarnya adalah ketidak sadaran.
A. CIRI-CIRI KHUSUS teori2 Psikodinamika Aspek ketidaksadaran sangat berperan Perkembangan kepribadian bersifat mekanistik Aspek intrapsikis lebih besar pengaruhnya dibandingkan aspek lingkungan
B. STRUKTUR KEPRIBADIAN (Hall & Lindzey, 1985) 1. ID Berisi energi psikis, termasuk insting, yang merupakan bawaan sejak lahir Tempat ego dan superego berkembang
Struktur Kepribadian Kesadaran (consciousness) Prakesadaran (pre-consciousness) Ketidaksadaran (unconsciousness)
1. ID Prinsip kerja : reduksi ketegangan berdasarkan pleasure principle Proses-proses : refleks dan proses primer (berkhayal untuk memenuhi kebutuhan)
2. EGO Berkembang karena manusia butuh pemenuhan kebutuhan secara obyektif Prinsip kerja : menunda ketegangan sampai ditemukan obyek yang sesuai (reality principle) Proses : proses sekunder (berpikir realistik dan membuat rencana pemenuhan kebutuhan) Berfungsi sebagai eksekutif kepribadian : mengintegrasikan tuntutan id, superego dan dunia luar
3. SUPEREGO Aspek nilai dan moral dari kepribadian. Berkembang dari pengalaman memperoleh hukuman (menjadi suara hati) dan hadiah (menjadi ego-ideal) Fungsi-fungsi pokok : a) merintangi impuls-impuls id; b) mendorong ego untuk mengganti tujuan realistis dengan moralistis, contoh?; c) mengajarkan kesempurnaan
C. DINAMIKA KEPRIBADIAN Bagaimana kepribadian bekerja ditentukan oleh cara energi psikis didistribusikan dan digunakan oleh id, ego dan superego.
DINAMIKA KEPRIBADIAN INSTING = perwujudan psikologis (hasrat) dari suatu sumber rangsangan (kebutuhan) somatik.
Empat ciri instinc (naluri): Sumber : kondisi jasmaniah (kebutuhan) Tujuan : menghilangkan rangsangan jasmaniah Objek kegiatan antara sumber dan tujuan Impetus : daya yang ditentukan oleh intensitas kebutuhan yang mendasarinya
Freud mengemukan teori insting (naluri) I: Perkembangan Teori Insting Freud mengemukan teori insting (naluri) I: Manusia digerakkan oleh dua dorongan instinktif: Dorongan seksual (sexual drive) Dorongan mempertahankan diri ( self-preservation drive atau ego drive)
Dorongan mempertahankan diri ( self-preservation drive atau ego drive) tidak dapat ditunda dan tidak menyebabkan neurosis (gangguan jiwa lainnya). Dorongan seksual (sexual drive) dapat ditunda dan dialihkan serta dapat menyebabkan neurosis (gangguan jiwa lainnya)
Manusia digerakkan oleh dua dorongan instinktif: Perkembangan Teori Insting Freud merevisi teori insting (naluri) I dan mengemukakan teori insting II: Manusia digerakkan oleh dua dorongan instinktif: Naluri hidup (life instinc; eros); dengan energi: libido 2. Naluri mati (Death instinc; tanatos)
Perkembangan teori insting Insting merupakan energi psikis Penggunaan energi psikis secara bergantian antara id, ego dan superego (melalui kateksis dan anti kateksis) menyebabkan kepribadian bergerak terus menerus secara dinamis
Kecemasan timbul bila ego menghadapi stimulasi yang berlebihan dari lingkungan. Kecemasan realistis (adanya ancaman nyata) Kecemasan neurotik (takut konsekuensi dari penyaluran insting) Kecemasan moral (takut karena suara hati)
D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Kepribadian berkembang sebagai respon terhadap: Proses pertumbuhan fisiologis Frustrasi Konflik-konflik Ancaman-ancaman (nomor 2-4 diatasi dengan cara identifikasi dan displacement)
Adanya kecemasan yang berlebihan mengakibatkan ego menggunakan mekanisme pertahanan yang ciri cirinya: Menyangkal, memalsukan atau mendistorsi kenyataan bekerja secara tidak disadari Jenis-jenis mekanisme pertahanan: (dijelaskan kemudian) Represi Proyeksi Pembentukan reaksi (reaction formation) Fiksasi Regresi
Sublimasi Displacement yang menghasilkan pencapaian prestasi kultural yang lebih tinggi Diterima masyarakat Secara kultural kreatif Kemiripan obyek Arah displacement ditentukan oleh Batasan dan hukuman masyarakat
Mekanisme pembentukan karakter menurut Freud Minat Pilihan Hasil diplacement = pola yang kompleks dari hal-hal yang menandai kepribadian seseorang Nilai Sikap Kedekatan Mekanisme pembentukan karakter menurut Freud (dlm Thomson, hal 65) Sebagian libido tahap pragenital tetap bertahan sampai usia dewasa = Perversion = not true character development Reaction Formation against the Instinct Sublimation of the Instinct
Mekanisme Pertahanan (Defense Mechanism) Ego Tekanan kecemasan yang besar ego terpaksa mengambil tindakan2 ekstrim untuk melepas ketegangan ini = Defense Mechanism (yang utama ada 5 jenis) Ciri : a. menolak, memalsukan, mengubah realitas b. bergerak di bawah sadar, sehingga orang tidak tahu apa yang sedang berlangsung
Repression Terjadi bila obyek yang menimbulkan kepanikan, diusir dari kesadaran oleh suatu anti—cathexes Ego me-repress obyek pilihan ini ke dalam ID Sekali terbentuk sulit hilang orang harus diyakinkan bahwa tidak ada bahaya tapi tak bisa diyakinkan sebelum repressi hilang, agar dapat melakukan tes-realitas (reality-testing)
Projection (Proyeksi) Anxiety realistik lebih mudah diatasi dari pada Anxiety Neurotic & Moral. Jadi bila kecemasan dapat dikatakan disebabkan oleh dunia eksternal (dari pada impuls2 primitif atau ancaman hati-nurani) orang itu menjadi lebih lega (kurang cemas) Proyeksi = proses perubahan kecemasan neurotik/ moral menjadi ketakutan obyektif Proses ini mudah karena asal kecemasan neurotik/ moral adalah hukuman yang diberikan agen eksternal. Dua fungsi proyeksi: Pengurangan kecemasan Dapat mengekspresikan impuls2nya dibawah selubung `melindungi diri dari musuh !’
Reaction Formation Reaction Formation = proses penggantian dalam kesadaran suatu impuls/perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan impuls/perasaan yang berlawanan Impuls semula tetap ada, tapi ditutupi topeng yang tidak menimbulkan kecemasan Tanda : 1. Extravagant, Showiness 2. Compulsiveness
Fixation & Regression Tiap tahap perkembangan disertai frustrasi + anxiety Jika terlalu besar perkembangan untuk sementara atau seterusnya terhambat = fixated (terfiksasi) Orang yang mengalami trauma surut/mundur kembali ketingkat perkembangan terdahulu = regresi Ke tingkat perkembangan mana seseorang mundur, ditentukan oleh fiksasi terdahulu Kondisi fiksasi/regresi bersifat relatif/sebagian, orang tidak mengalami fiksasi/regresi total Akibat fiksasi/regresi: ketidakmulusan perkembangan kepribadian.
perkembangan kepribadian Tahap-tahap perkembangan kepribadian Tahap ORAL : kenikmatan terutama pada bibir dan mulut (mengigit dan menelan) Tahap ANAL : kenikmatan pada aktivitas anal Tahap -PHALLIC: muncul oedipus complex Pada anak laki-laki:, ketakutan akan kastrasi perempuan : penis envy Tahap GENITAL; kepuasan mulai dicari dari orang lain
Tahap-tahap perkembangan Kepribadian Lima tahun pertama yang amat menentukan pembentukan kepribadian. Tahap2 perkembangan dinamakan menurut cara reaksi bagian2 tubuh tertentu terhadap rangsangan (perangsang pelepasan energi kenikmatan)
Fase Oral a. Kesenangan utama terletak di daerah mulut = daerah/tempat untuk memasukkan Perangsang taktual bibir makanan Rongga mulut Menelan >< meludah menggigit b. Setelah ada gigi mengunyah
Kedua golongan aktifitas itu jadi dasar/prototipe ciri-ciri kepribadian selanjutnya menjadi pola2 perolehan lain : mendapatkan kekayaan, pengetahuan dan berbagai milik lain menjadi pola2 agressi oral : argumentatif, sarkasme Saat ini bayi sepenuhnya tergantung ibu dasar sikap2 dependen. Dalam bentuk yang paling ekstrim : mau kembali kerahim ibu
Fase Anal Proses pencernaan makanan pembuangan kotoran menghilangkan sumber rasa tidak enak dan menimbulkan perasaan lega ± usia 2 tahun : toilet training : pengalaman pertama seorang anak dimana peraturan dari luar mengatur impuls instinktualnya = Harus belajar menunda pemuasan yang datang dari pelepasan ketegangan anal
Tergantung cara pelatihan ciri2 kepribadian a. Ketat dan represif anak menahan kotoran sembelit karakter Keras kepala Karakter retentif Kikir Atau malahan membuang kotoran pada saat2 yang tidak tepat. - Kejam - ceroboh - merusak - temper tantrum - tidak-rapi, dsb Karakter Eksplosif
karakter Kreatif produktif b. Ibu yang mendidik dengan memohon dan memuji untuk anak seluruh proses pembuangan kotoran menjadi penting sekali Menghasilkan: Kreatif produktif karakter
Fase Phallic Timbul perasaan2 seksual + agresif yang berhubungan dengan organ genitalia Kenikmatan masturbasi + fantasi anak yang autoerotic panggung untuk Oedipus Complex = terbentuknya cathexes seksual terhadap orang tua berlawanan seks, dan cathexes bermusuhan (hostile) terhadap orang tua seks-sama
Setelah usia 5 tahun complex ini dimodifikasi & direpress, tapi tetap penting seumur hidup menentukan sikap kita terhadap orang2 dengan seks berbeda + otoritas Anak2 + keduanya cinta ibu karena memenuhi kebutuhan kita dan menganggap ayah saingan Karena juga menarik perhatian ibu Pada anak: perasaan ini tetap; perasaan ini berubah
Pada anak: menjadi berlawanan dengan ayah yang lebih kuat takut disakiti terutama disakiti genitalianya karena inilah sumber nafsunya castration anxiety represi perasaan2 cinta terhadap ibu identifikasi dengan ayah (se-olah2 melalui ayah juga dapat kepuasan seksual dari hubungan dengan ibu) - perasaan terhadap ibu berubah menjadi perasaan sayang timbullah superego yang merupakan benteng pertahanan melawan Incest agresi
Pada : love object ibu diganti dengan ayah. Mengapa? Karena dia temukan dan kecewa bahwa anak laki memiliki benda yang menonjol sedangkan dia hanya sebuah lubang trauma Dia menganggap ibu yang bertanggung jawab cathexes melemah Dia cinta ayah karena memiliki organ yang dia hargai / inginkan, dan ia ingin berbagi ini dengan ayah. Jadi perasaan terhadap ayah dan laki-laki lain (nantinya) merupakan campuran : cinta + iri = penis envy (+ castration anxiety + castration complex)
Bagi Freud: pada dasarnya semua orang bisexual (didukung penelitian pada kelenjer endokrin) dasar homoseksualitas Oedipus Complex bisa jadi lebih rumit bila terjadi cathexes pada orangtua berseks sama terbentuk ambivalensi
Fase Genital Cathexes pra-genital = narcissistic Remaja sebagian dari narsisisme disalurkan ke obyek pilihan yang benar. Mulai cinta orang2 lain karena alasan2 altruistik Muncul : daya tarik seksual, sosialisasi, aktivitas kelompok, rencana kerja, persiapan perkawinan dan pembentukan keluarga
Akhir masa remaja: cathexes sosial & altruistik cukup terbentuk dalam displacements, sublimations dan identifications orang ini Dari anak yang hanya cari kesenangan + narsisistik orang dewasa yang berorientasi pada realitas dan kehidupan sosial Cathexes oral, anal, phallic dijadikan satu dengan impuls2 genital Prinsip biologis fase ini : reproduksi. Aspek psikologis membantu ini dengan memberikan stabilitas dan rasa aman
Menurut Freud : tahap2 perkembangan ini tidak terputus-putus dan tidak berpindah secara tiba2. Susunan kepribadian pada akhirnya adalah hasil sumbangan fase-fase ini.
E. KRITIK untuk FREUD Manusia dianggap dianggap didominasi oleh dorongan seksual dan agresif Pandangannya sangat mekanistik dan deterministik Kritik dari kaum feminis terhadap teorinya tentang perkembangan wanita Kesimpulan & hipotesis yang diambil sangat subyektif