Adriyanto, J. G. Adriy.weebly.com
Konsep Belajar a. Kognitif (kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran) : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. b. Afektif (kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran) : penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. c. Sikomotorik (kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani) : kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
Belajar Menurut Tokoh B.F.Skiner (1958), adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif Gagne (1970), merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas (kemampuan) kapabilitas disebab oleh stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Bruner (1960), proses belajar dapat dibedakan dalam tiga fase yaitu : informasi, transformasi dan evaluasi.
Belajar Menurut Tokoh (2) Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola- pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. Hilgard (1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi” Di Vesta dan Thompson (1970) : “ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”. Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena pengalaman”
Belajar Menurut Tokoh (3) Cronbach (1954) berpendapat : Learning is shown by a change in behaviour as result of ex perience ; belajar dapat dilakukan secara baik dengan jalan mengalami. Spears : Learning is to observe, to read, to imited, to try something themselves, to listen, to follow direction, dimana pengalaman itu dapat diperoleh dengan mempergunakan panca indra. Lester.D. Crow and Alice Crow mendefinisikan : Learning is the acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap.
Makna dan Ciri Belajar Belajar dapat diartikan sebagai proses seseorang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks Setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik antara lain : belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus, belajar hanya terjadi dari pengalaman yang bersifat individual, belajar merupakan kegiatan yang bertujuan kearah yang ingin dicapai, belajar menghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan seluruh tingkah laku, belajar adalah proses interaksi dan belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada yang kompleks.
Prinsip-Prinsip Belajar Spread of effect yaitu emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat pengetahuan baru Law of exercice yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan Law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan. Beberapa prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai hasil eksperimen para ahli psikologi, yaitu : motivasi, pembentukan, kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar, feedback, response, trial and error, transfer dalam belajar dapat bersifat positif atau negatif dan proses belajar yang bersifat individual.
Syarat Agar Peserta Didik Berhasil Belajar Kemampuan berpikir yang tinggi bagi para siswa Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran Bakat dan minat yang khusus Menguasai bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran Menguasai salah satu bahasa asing Stabilitas psikis Kesehatan jasmani Kehidupan ekonomi yang memadai Menguasai teknik belajar disekolah dan diluar sekolah.
Cara Belajar yang Baik Cara belajar baik secara umum yaitu : belajar secara efisien, mampu membuat berbagai catatan, mampu membaca, siap belajar, keterampilan belajar, memahami perbedaan belajar pada tingkatan sekolah seperti SD, SMP, dan SMU, dukungan orang tua yang paham akan perbedaan Cara dan teknik mengatasi kesulitan belajar adalah : menetapkan target belajar, menghindari saran dan kritik yang negatif, menciptakan situasi belajar kondusif, menyelenggarakan remedial program, dan memberi kesempatan agar peserta didik memperoleh pengalaman yang sukses.