Introduction to Respirology & Critical Respiratory Diseases MINILECTURE ON RESPIROLOGY & CRD: Introduction to Respirology & Critical Respiratory Diseases Zul Dahlan Sub Bagian Pulmonologi Bagian IP Dalam UNPAD / RSHS
SN-1
GBR_4_Wolfe
GBR_1_Wolfe
RESPIRASI NORMAL MERUPAKAN INTEGRASI AKTIFITAS DARI 5 KOMPONEN ORGAN YAITU : sistim saraf (berfungsi sebagai control) otot- otot pernafasan (fungsi pompa) saluran nafas (fungsi ventilasi) jaringan alveolar (fungsi pertukaran gas) vaskuler paru dan diluar paru (transportasi gas).
5 LANGKAH FUNGSI PADA PROSES RESPIRASI PERTUKARAN GAS O2 Dgn CO2 : ventilasi, masuknya O2 melalui bronkus ke paru perfusi/ pertukaran gas O2 dengan CO2 di alveoli transport O2 dari alveoli ke ventrikel kiri & jaringan perifer pengambilan CO2 dari jaringan perifer transportasi O2 ke atrium/ ventrikel kanan ke paru Kegagalan dari satu komponen kegagalan seluruh sistim atau gagal nafas Upaya terapi ditujukan terhadap sistim yang gagal
GANGGUAN FUNGSI ORGAN RESPIRASI 1 1. Gangguan saluran nafas - asma, PPOK (acute on chronic RF), obstruksi tumor/ benda asing 2. Gangguan alveoler/ interstitial - Penyakit parenkim: pneumonia, edema paru, ARDS, acute lung Injury (ALI), - penyakit interstitialis : fibrosis paru, pneumonia viral) 3. ”pompa” pernafasan (dinding torak & ototnya), yaitu : - gangguan neuromuskuler: miastenia gravis, poliomielitis - kelainan pleura : efusi pleura, pneumotorak - kelainan torak atau leher : kolumna vertebralis (kyphoscoliosis)
ETIOLOGI GANGGUAN FUNGSI RESPIRASI 2 4. Gangguan transportasi O2 : a. Kardiovaskuler: emboli paru, gagal jantung kongestif, AV shunt. b. Hematologi: anemia oleh berbagai sebab 5. kontrol pernafasan (susunan saraf pusat) - gangguan dari rangsangan nafas - gangguan SSP (sindroma Guillian Barre), atau obat- obatan.
SN-6
SH-6
SN-10
SN-22
Klasifikasi Penyakit Paru Ditinjau dari aspek : 1. Organ/ anatomik : bronkus, parenkim, vaskuler, dll 2. Fisiologik: saluran nafas, parenkim, vaskuler 3. Etiologik: - genetik - infeksi - inflamasi lokal & sistemik - degenerasi - kanker - vaskuler
Penyakit Utama Respirasi dan Penyakit Kritis Respirasi 1. Hubungan penyakit paru/ jantung/ vaskuler 2. Penyakit Restriktif & Obstrutkif (Asma dan PPOK) 3. Pneumonia 4. Tuberkulosis dan Mikobakteriosis 5. Penyakit paru pada HIV/ AIDS 6. Kanker paru 7. Gagal Nafas A/ K (Respiratory Failure)
ACUTE RESPIRATORY FAILURE DEFINITION : the loss of ability to ventilate or to provide sufficient O2 to the blood and systemic organ the pulmonary system no longer able to meet metabolic demands and for 02 and CO2 elimination Classification : Type 1 (Hypoxemic) - PO2 < 50 mm Hg on room air Type 2 (Hypercapnic/ ventilatory) - PCO2 > 50 mm Hg Type 3 (Peri – operative) - subset of type 1 Type 4 (Shock) – secondary to cardiovascular instability Melanson P: Acute Respiratory Care. Critical Care Medicine. http://.icu.mcgill.ca/Teaching/acute_respiratory_falure.htm 2006
GAGAL NAFAS AKUT : Hipoksemi : PO2 ≤ 60 mm Hg Hiperkapni : PCO2 > 50 mm Hg Kombinasi keduanya
ACUTE RESPIRATORY FAILURE DEFINITION : the loss of ability to ventilate or to provide sufficient O2 to the blood and systemic organ the pulmonary system no longer able to meet metabolic demands and for 02 and CO2 elimination Classification : Type 1 (Hypoxemic) - PO2 < 50 mm Hg on room air Type 2 (Hypercapnic/ ventilatory) - PCO2 > 50 mm Hg Type 3 (Peri – operative) - subset of type 1 Type 4 (Shock) – secondary to cardiovascular instability Melanson P: Acute Respiratory Care. Critical Care Medicine. http://.icu.mcgill.ca/Teaching/acute_respiratory_falure.htm 2006
PENATALAKSANAAN GAGAL NAFAS AKUT (1) Terdiri Dari 3 Fase : Fase 1 - Resusitasi : Untuk mencapai stabilisasi fungsi respirasi dan mengatasi hipoksemi dan/ atau hiperkapni yang mengancam jiwa Tindakan : Oksigenisasi Kontrol jalan nafas Penggunaan dan pengaturan ventilator Stabilisasi sirkulasi Bronkodilator/ steroid
ETIOLOGI GAGAL NAFAS Gangguan dari 5 komponen fungsi respirasi : 1. kontrol pernafasan (susunan saraf pusat) - gangguan dari rangsangan nafas - gangguan SSP (sindroma Guillian Barre), atau obat- obatan. 2. ”pompa” pernafasan (dinding torak & ototnya), yaitu : - gangguan neuromuskuler: miastenia gravis, poliomielitis - kelainan pleura : efusi pleura, pneumotorak - kelainan torak atau leher : kolumna vertebralis (kyphoscoliosis) 3. Gangguan alveoler/ interstitial - Penyakit parenkim: pneumonia, edema paru, ARDS, acute lung Injury (ALI), - penyakit interstitialis : fibrosis paru, pneumonia viral 4. Gangguan saluran nafas - asma, PPOK (acute on chronic RF), obstruksi tumor/ benda asing 5. penyakit pembuluh darah : emboli paru, gagal jantung kongestif, AV shunt.
RISIKO TERAPI OKSIGEN (3) - Peningkatan Fi O2 pd terapi oksigen PaO2 > Pemberian O2 upayakan saturasi O2 dari Hb > 90% Toksisitas O2 tergantung konsentrasi & jangka waktu terapi O2 . fraksi inspirasi O2 yg tinggi waktu pendek . hindari sedapat mungkin Fi O2 > 0,6 inflamasi fibrosis paru
PENATALAKSANAAN GAGAL NAFAS AKUT (1) Terdiri Dari 3 Fase : Fase 1 - Resusitasi : Untuk mencapai stabilisasi fungsi respirasi dan mengatasi hipoksemi dan/ atau hiperkapni yang mengancam jiwa Tindakan : Oksigenisasi Kontrol jalan nafas Penggunaan dan pengaturan ventilator Stabilisasi sirkulasi Bronkodilator/ steroid
TERIMAKASIH Semoga Bermanfaat
Introduction to Respirology Imaging Examination Zul Dahlan Sub Bagian Pulmonologi Bagian IP Dalam UNPAD / RSHS
Diagnostik Pencitraan toraks foto PA dan lateral kiri/ kanan (fluoroskopi ) USG - ultrasonografi CT Scan – computerized tomography Scan Bronkografi
Pneumonia, chest radiographic features Focal opacity S. pneumoniae, S. aureus, TB, Legionella Multifocal opacities S. aureus, metastatic foci, Legionella, S. pneumoniae, Coxiella burnetti Interstitial Viruses, M. pneumoniae, Chlamydia, PCP Miliary TB, varicella, fungal (Cocci, Histo, Blasto) Cavitation Lung abscess, aerobic gram negative bacilli, Staphylococcus Focal opacity 32
Radiographic examples of pneumonia Staphylococcus aureus pneumonia, Waite S, Rad Clin NA 2006;44:295 33
CT Scanning examples of pneumonia Mycoplasma tree in bud appearance, Waite S, Rad Clin NA 2006;44:295 43
RISIKO TERAPI OKSIGEN (3) - Peningkatan Fi O2 pd terapi oksigen PaO2 > Pemberian O2 upayakan saturasi O2 dari Hb > 90% Toksisitas O2 tergantung konsentrasi & jangka waktu terapi O2 . fraksi inspirasi O2 yg tinggi waktu pendek . hindari sedapat mungkin Fi O2 > 0,6 inflamasi fibrosis paru
Diagnostik dan Terapeutik Tes fungsi paru Tes PPD (Mantoux Test) Tes alergi hirup (Skin Prick Test) Visualisasi/ biopsi/ aspirasi/ terapeutik . pungsi pleura . bronkoskopi : - BAL – broncho alveolar lavage . Biopsi transtorakal . WSD (Thoracal tube insertion) . Torakoskopi medik FNAB – fine needle aspiration biopsy
Tindakan Terapi terapi inhalasi dan nebulizer terapi oksigen intubasi dan respirasi buatan ( ventilator, non invasive ventilator) terapi per infus radioterapi Pemasangan C.V.P Percutaneous dilatational tracheostomy Biopsi pleura Pleurodesis Pemasangan Endotracheal Tube
Kasus Etik Pria 31 tahun MRS dengan : KU : - sesak nafas, panas tinggi, kesadaran menurun Diagnosis : TB miliaris dengan ko- morbid pneumonia, gagal nafas Terapi : Rawat di HCU dgn terapi intensif gagal nafas terkoreksi dengan mask – 15 L O2. 10 hari terapi perbaikan lanjutan (-): febris tinggi, limfosit 7% Pemeriksaan CD4, dan antibodi terhadap HIV Apakah masalah etik pada pasien ini ?
Masalah dari Kasus Etik Anamnesis Pria 31 tahun MRS dengan : KU : - sesak nafas, panas tinggi, kesadaran menurun Diagnosis : Ijin untuk pemeriksaan HIV Terapi : Merawat pasien dgn sebaik- baiknya Rawat di HCU dgn terapi intensif gagal nafas terkoreksi dengan mask – 15 L O2. 10 hari terapi perbaikan lanjutan (-): febris tinggi, limfosit 7% Pemeriksaan CD4, dan antibodi terhadap HIV Apakah masalah etik pada pasien ini ?
TERIMAKASIH Semoga Bermanfaat