Tumor Immunology Seminar Biologi FKUI, 2005 oleh Rosila Idris Departement Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonsia Salemba 6, Jakarta.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Respon imun terhadap infeksi penyakit
Advertisements

REAKSI HIPERSENSITIVITAS
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
Imunitas Selular dan Humoral
Imunitas Humoral.
IMUNOLOGI MUKOSAL.
Limfosit dan Jaringan Limfoid.
IMUNOLOGI Oleh : Titta Novianti.
IMMUNOLOGI Antigen.
Transplantasi Handout kuliah STIKEP Jayakarta. 24 Januari 2005 Pk: wib oleh: Rosila Idris.
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
ERNAWATI-SITH DEBBIE S. RETNONINGRUM- SF INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
RESPON IMUN SEL IMUNOKOMPETEN.
Respon Imun Nonspesifik
Fisiologi dan mekanisme respon imun adaptif
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
MATURASI SEL LIMFOSIT Multi potent stem sel (Sumsum tulang):
SISTIM IMUN BAGIAN 2 dr. Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN Ners A NOVEMBER 2010 SLIDE Dr RATIH 1.
Respons Efektor Humoral dan Cell – Mediated, Inflamasi Dr. Fedik A
SITOKIN Dr. Haris Budi Widodo.
RESPONS IMUN ALAMIAH ADAPTIF HUMORAL SELULAR HUMORAL SELULAR KOMPLEMEN
SISTEM IMUN.
General Immunity of Infectious diseases Yoes Prijatna Dachlan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya YPD 2014.
Fagositosis Inflamasi Sel-sel yang berperan dalam respon imun
Sistem Pertahanan Tubuh
Public Health Department Universitas Padjadjaran
Sistem Kekebalan Tubuh
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Sistem Imun.
SISTEM IMUNOLOGI BY. WINDA ELSA
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
Major Histocompatibility Complex (MHC)
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Pengantar Biopsikologi – KUL VII
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Sistem Imun.
PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS
Wulandari, M.Sc., Apt. Pengantar imunologi.
RESPON IMUN.
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
Penangkapan dan presentasi antigen ke limfosit
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
IMUNITAS.
Dr. Henny Saraswati, M.Biomed
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
Materi Ajar Sistem Kekebalan
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
BAB 11 SISTEM IMUN.
IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP
RESPON IMUN PADA LANSIA Anugrah Novianti, SGz, M.Gizi
Sitokin Dr.Henny Saraswati, S.Si, M,Biomed.
BIOLOGI SEL.
Pertahanan Humoral.
HIV/AIDS DAN SISTEM IMUN TUBUH
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
DASAR IMUNOLOGI 11 JANUARI 2018.
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
PENGANTAR IMUNOLOGI (Imunology Introduction)
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
Organ Limfoid & Sel-sel Imun yang berperan
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
MATEMATIKA BIOLOGI. Pendekatan Biomatematika untuk HIV dan AIDS.
IMMUNOLOGY ALLERGIC AND AUTOIMMUNE RESPONSES OF FISH Nn. K. D. Rahalus, S.Pd, M.Si.
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Transcript presentasi:

Tumor Immunology Seminar Biologi FKUI, 2005 oleh Rosila Idris Departement Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonsia Salemba 6, Jakarta

Respon Imun Terhadap Tumor Ada 4 jenis sel-sel imun yang berbeda dapat membunuh target tumor in vitro maupun in vivo. 1. Sel pembunuh alami (Natural Killer (NK) Cell), 2. Cytolytic thymus dependent Lymphocytes (CTLs), 3. Lymphokine-activated killer cells (LAK cells), 4. Macrophages

1. Natural Killer (NK) Cell Sel-sel NK dapat membunuh sel-sel tumor tanpa mensintesa sebelumnya Antigen spesifik, aktivitas- nya tidak memerlukan adanya MHC kelas I pada sel-sel target. Diperkirakan sel-sel NK ambil bagian dalam penga- wasan tumor yang mulai timbul dan juga terhadap pertumbuhan metastatik tumor.

Natural Killer Cells NK, Berkembang dalam bone marrow, kemudian dipe- roleh dalam peripheral blood, sel pit (sinusoid liver) dan sinusoid limpa Dapat mensekresi interferon gamma, dan secara spontan membunuh sel yang diinfeksi virus dan sel-sel tumor

Multistep Tumorigenesis

NK Cells Sel NK, mungkin salah satu dari sel T Sitotoksik Mempunyai reseptor yang berikatan dengan bagian dari molekul IgG. Saat berikatan, sel-sel NK memasukkan suatu protein ke sel target, menyebabkan sel target membengkak dan pecah. Markernya CD 16

Aktivasi Sel NK & ADCC

2. CYTOLYTIC THYMUS-DEPENDENT LYMPHOCYTES (CTLs) = Cytotoxic T cells - dapat membunuh tumor setelah dipresentasikan oleh MHC kelas I. - sebagai sel-sel efektor utama dalam penolakan tumor cangkok dan tumor- tumor yang disebabkan oleh DNA virus. - CTLs dapat membunuh sel-sel target melalui 2 pathway : 1. Pathway pertama, yang melibatkan sekresi protein dan protease serin alami yang keduanya ada dalam granula unik pada CTLs 2. Pathway kedua, memerlukan cross-linked ligands permukaan pada CTLs dengan reseptor permukaan spesifik pada sel-sel tumor untuk merangsang apoptosis sel-sel tumor (program kematian sel).

Structure of MHC Molecules

Aktivasi Sel T Sitotoksik

Aktivasi Sel T spesifik - antigen

3. Lymphokine-Activated Killer cells (LAK cells) Subset null lymphocyte berbeda dari sel-sel NK dan CTLs. Dapat dihasilkan in vitro, caranya mengkul- tur sel-sel limfosit + interleukin-2, konsen- trasi IL-2 tinggi Memiliki aktivitas anti tumor (membunuh sel tumor).

Sistem Imun Tubuh

4. Macrophages Sel fagosit mono nukleus non limfosit Ada pada jaringan dan dalam darah, derivat dari stem sel monositic. Penting sebagai sel pelengkap pada respon imun Makrofag khusus ada pada beberapa lokasi, sel-sel Kupffer dan histiosit.

4. Macrophages Diaktifkan sebagai suatu hasil dari reaksi delayed Hypersentivity oleh sel-sel T dth atau oleh aktivator makrofag non spesifik, polynukleotida. Peran: sebagai “scavengers “, “clean up” injured cells Dapat diaktifkan oleh berbagai “agents”, termasuk mycobacteria (BCG) dan polinukleotida. Mekanisme: membunuh dengan cara memfagosit, melalui pembentukan oksigen radikal dan aktivasi enzim proteolitik

Imunodiagnostik 1.Deteksi Antigen dan Antibodi 2.Deteksi ‘immune complex’ 3.Deteksi Membran 4.’Binder-Ligand Assays 5.’Metode histokimia’ 6.’Complement Assays’ 7.’Methodology for determintion of cellular immune immune function

IMUNOTERAPI Usaha-usaha intensif: membuat vaksin AIDS mela- wan HIV (human immunodeficiency virus) mungkin Mempermudah perkembangan vaksin melawan vi- rus-virus lainnya. Vaksin yang juga sedang dikembangkan retrovirus HTLV-1 yang berhubungan dengan leukimia/ limfo ma sel T.

Formation of Antigen – MHC Molecules Complexes

Activation of Antigen-Specific T Cell

Activation of a B Cell

Signaling Pathways After TCR Stimulation

Differentiation of CD4 + T Cells

Coreceptors on B Cells

Activation of Cytotoxic T Cells

Activation of NK Cells and ADCC

Action of Bacterial Lipopolysaccharide

Action of Vascular Endothelial Cells

Action of Vascular Endothelial Cells cont.