O R K I T I S Radang dari testis sendiri jarang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hormon Kelamin Pria
Advertisements

BRONKIEKTASIS Arimbi, Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
TERMINOLOGI II PATOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA By: Sarah Suzanna,dr.
Striktur Uretra dr. Arnold M Simanjuntak, SpU.
TBC.
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Sistem Reproduksi Manusia
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN
PNEUMONIA.
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
Patologi Umum.
Sistem Reproduksi Manusia
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
TBC & FILARIASIS KELOMPOK 4.
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
VARISELA (chickenpox)
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SPERMATOCELE Kelompok 4A : 1. Erma Royani 2. Husnani 3. Lusy Agustin
VARISELA OLEH NUGROHO.
EPIDIDIMITIS Kelompok 3b Dwi ratih septia Khairul wara Khoirul solihin
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS BAYI DAN BALITA DENGAN PENYAKIT GINJAL YANG DIDERITA IBU SELAMA KEHAMILAN OLEH KELOMPOK 11: DEWI WIJAYA GULO ILUSI CERIA.
OLEH : ELSA DILANTIKA NIM : TINGKAT : 3 B
Tumor Testis dr. Bobby Hery Yudhanto,SpU
KELOMPOK 4 B AYU AINUN DIAN ADDIVATIA M.HABIB HIDAYAT
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
SEXUALLY RELATED DISORDERS GONORRHEA (GO)
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
PNEUMONIA dr. Purwanto.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
TRICHOMONIASIS VAGINALIS
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
ASKEB IV KELOMPOK 14 PENGERTIAN, TANDA GEJALA DAN PENANGANAN SERVISITIS, ENDOMETRITIS, MIOMETRITIS DAN PARAMETRITIS.
ASUHAN KEBIDANAN IV TENTANG MASTITIS
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
BARTOLINITIS DAN KISTA BARTOLIN
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Sistem Reproduksi Manusia
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR KEGIATAN PEMUSNAHAN/KARANTINA SUMBER PENYAKIT MENULAR FILARIASIS/ELEPHANTIASIS.
CRYPTOCOCCUS NEOFOMANS
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA.
Hematuria et causa Cystitis
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KELOMPOK 5 SISTEM REPRODUKSI PRIA
INFEKSI SALURAN KEMIH.
Terjadi dalam 3 bentuk: 1.Penanahan akut dalam kelenjar limf retrofarings sesudah infeksi saluran nafas atas. Biasanya terjadi pada anak-anak. 2. Benda.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
Materi Dasar Tentang TB
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
SISTEM REPRODUKSI. SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar terdiri dari penis dan skrotum Struktur dalamnya terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
SISTEM REPRODUKSI. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. SISTEM.
Transcript presentasi:

O R K I T I S Radang dari testis sendiri jarang Penjalaran ke testis via : Hematogen Limfogen Vas deferens  epididimis ETIOLOGI Banal Spesifik Virus  virus MUMPS

1. ORKITIS AKUTA (BANAL) Dari fokus lain : tonsilitis, osteomyelitis, dll  orkitis  orkitis pyogenik (abses) Juga bisa dari epididimitis 2. ORKITIS VIRUS Dari parotitis akuta epidemika  paling sering  orkitis + 20-35% MUMPS  orkitis virus darah  ginjal  urine  urethra  duktus ejakulatorius  vas deferens  epididimis  orkitis. Umumnya unilateral

10-15% bilateral  infertile Onset period + 3 – 4 hari post-parotitis Demam sampai 400C Gejala urine (-) 3. ORKITIS TBC Dapat hematogen dari paru atau lain Langsung dari epididimitis tbc Infeksi sekunder  orkitis pyogenik

4. ORKITIS SIFILITIKA (GUMA ORKITIS) Sifilis stad. III Testis >> smooth, nyeri (-) Fistel skrotum DD depan Dx. : PA dan Serologis PATOLOGI NON SPESIFIK ORKITIS Testis >>, kongestif, tegang, nyeri, abses kecil  abses Jaringan ikat Tubulus seminiferus infark

ORKITIS VIRUS Testis >> kebiruan Reaksi interstitial, oedem, pelebaran pembuluh darah Degeneras tubulus Testis mengecil dan lembek Sel-sel Leydig normal

Gejala-gejala/Tanda-tanda Nyeri tiba-tiba, bengkak GAMBARAN KLINIS Gejala-gejala/Tanda-tanda Nyeri tiba-tiba, bengkak Skrotum bengkak-kemerahan Demam sampai 400C Mungkin masih ada : Uretritis Parotitis Fokus infeksi tempat lain Orkitis absedens  fluktuasi Bisa uni/bilateral Awal : dapat dibedakan epdidimis

LABORATORIUM Darah : leukositosis Urine : - Bisa (N)/Leukosit (+) - Virus DD : - Epididimitis akuta - Torsio testis  gejala patognomonis, epididimis lain

KOMPLIKASI 25-35% infertility irreversibel Fungsi hormonal tetap baik PENGOBATAN Tindakan khusus : inj.20 ml. procain 1% di funikulus  kurang sakit Bed-rest dengan T-Verband  support testis  kurangi sakit/oedem Antibiotika + analgetik, antiinflamasi

Orkitis MUMPS  symptomatis Orkitis absedens orkidektomi Ragu-ragu dengan torsio  explorasi PROGNOSIS Orkitis bilateral  infertile

EPIDIDIMITIS NON SPESIFIK EPIDIDIMIS EPIDIDIMITIS NON SPESIFIK EPIDIDIMITIS Akut Khronis EPIDIDIMITIS AKUT ETIOLOGI PHS : - C.Trachomatis - N. GO

Non PHS Penyebaran infeksi tr.Urinarius & prostatitis Enterobacteriaceae pseudomonas Tekanan hydrostatik  urine patogen dari uretra/prostat  duktus ejakulatorius  Vas deferens  epididimis Dari infeksi prostat & organ-organ sekitarnya  melalui perivasal lymphatic  epididimis Chemical epididimitis  reflux urine steril ke ductus ejakulatorius waktu mengedan

PATOGENESIS 1. STAGE AWAL Inflamasi seluler  celulitis Mulai dari vas deferens & meluas ke pole bawah epididimis 2. ACUTE STAGE Bengkak & indurasi Infeksi meluas dari pole bawah ke pole atas Abses kecil-kecil T.vaginalis sekresi cairan serous  inflamatory hydrocele  dapat purulent Spermatic cord menebal

GAMBARAN KLINIS Gejala-gejala : G/urethritis/prostatitis Riwayat hub.sex,aktivitas fisik yang berat Konsekuensi : instrumentasi uretra / prostatektomi Nyeri tiba-tiba pada scrotum  spermatic cord  perut bag.bawah  pinggang Bengkak daripada 2x ukuran N dalam 3-4 jam Demam  400C Urethral discharge +/- Urine keruh +/- Gejala-gejala cystitis +/-

TANDA – TANDA Nyeri tekan epididimis  spermatic cord & perut bag.bawah bag.yang sakit Scrotum >> Kulit kemerahan Abses  ruptur Stage awal : testis & epididimis >> masih terpisah  menjadi satu massa Spermatic cord menebal oleh edema Hydrocele +/-  PHS Urethral discharge +/- Testis >>  congestive

Anak : organisme coliform / pseudomonas  penting culture LABORATORIUM WBC ↑ , shift to the left Anak : organisme coliform / pseudomonas  penting culture DD 1. Torsio Testis biasa anak muda Pada fase awal epididimis teraba di anterior testis Testis > retracted (Deming’s sign) Pada fase lanjut testis & epid.menjadi besar  sulit Prehn’s sign : nyeri ↑ (torsio) nyeri ↓ (epididimitis) Explorasi bedah (Ragu-ragu !!)

MUMPS (parotitis)  orkitis epidemica Tumor Torsio app.testis 2. TBC Epididimitis Jarang nyeri & demam Testis & epid.masih dapat dibedakan pada palpasi Culture urine/ca.prostat (tubercle bacillit) Prostat & v.seminalis keras 3. Trauma Testis Ada trauma MUMPS (parotitis)  orkitis epidemica Tumor Torsio app.testis

KOMPLIKASI Absces  fistel Bilateral  infertility PENGOBATAN < 24 jam : inj.Hcl procain 20 cc 1% spermatic cord Bed rest : fase akut 3-4 hari Scrotal support /T-verband Antibiotik : 2-4 minggu : analgetik Cegah hub.sex PROGNOSA : Bilateral : Infertile

EPIDIDIMITIS KHRONIS Stadium akhir epid.acut yang parah Asymptomatis kecuai ada exacurbasi Fibroplasia,indurasi Epididimis menebal / >> dibedakan dengan testis pd palpasi Nyeri +/- Pyuria  mungkin pyuri steril Culture urine/cairan prostat

Infertile (bilateral epi.) PENGOBATAN Exaserbasi kronis  antibiotika DD TBC epididimitis Sterile pyuria Tubercle (+) KOMPLIKASI Infertile (bilateral epi.) PENGOBATAN Exaserbasi kronis  antibiotika Vasoligasi Excisi + reanastomosis

EPIDIDIMITIS TBC Sekunder dari tbc organ lain  petunjuk : TBC ginjal, prostat/ves.seminalis Jarang INSIDENS Dewasa muda, 20-50 thn Kehidupan seksual yang masih aktif 20% dari penderita ada riwayat tbc Negara berkembang 2x dari yang maju TBC U.G.: - 2-4% dari seluruh tbc - 15% dari tbc diluar paru-paru

ETIOLOGI & PATOGENESIS Mycobacteria tuberculosis Bisa : hematogen 7 limfogen dari luar tr.U.G : TBC tulang, spondilitis tbc, tbc paru Umumnya : dari tbc tr.u.g : ginjal, buli-buli, prostat Biasanya : dari atas --. Spididimis  tbc epididimis  ada tbc prostat/vesica seminalis ginjal  tbc prostat  tbc epididimis (-)

PATOLOGI Sama dengan organ lain : granuloma, infiltrat, basic tbc, caseosa Granuloma  meliputi seluruh epididimis dari penyebaran kuman  sampai ke vas deferens Granuloma akan teraba seperti tasbih/rosario  nodul-nodul berderet Tidak diobati : nodul-nodul menyatu  Lunak  perkejuan (caseosa)  fistel DD post skrotum

Meluas ke testis  orkitis tbc Ke vas deferens  vasitis tbc Infeksi sekunder  abses GAMBARAN KLINIK Epid.vas tbc  perlahan & ada tbc bagian lain Gejala dini : benjolan keras, nodul-nodul nyeri 9-)  (+) ada infeksi sekunder Dysuri, pyuri, hematuri : jarang Nodul-nodul menyatu  caseosa  fistel  gejala patognomonis Kalau orkitis tbc  hidrokel inflamasi Epididimis & vas deferens  tasbih

DIAGNOSIS Pada fase awal  tidak khas hanya benjol-benjol keras pada epididimis Pernah menderita tbc bag. Lain/paru Perlu pemeriksaan laboratorium : LED. Lymphocyt ↑, RO : paru-paru, PA : sel Langhans,Caseosa Keluhan : lemas Mungkin BTA : urine & cairan hidrokel Fistel dinding post skrotum

DIAGNOSIS BANDING Tumor testis/epididimis : keras, batas tegas, irreguler  biopsi/prozen section  Ca.  orkidektomi Gumma sifilis  biasanya testis fistel dianterior, VDRL-Kahn Pyogenik epididimitis - Akut, demam  abses

1. DASAR : Konservatif, spt tbc yang lain Selama 2 bulan PENGOBATAN 1. DASAR : Konservatif, spt tbc yang lain Selama 2 bulan Pyrazinamide 3-4 x 500 mg/hari INH 1x300 mg/hari Etambutol 1200 mg/hari Rifampicin 450-600 mg/hari 4 bulan berikutnya : INH 300 mg/hari

2. PEMBEDAHAN INDIKASI Fistel skrotum yang menahun Abses yang menahun & meluas Epididimitis rekurent Kurang respons Th/konservatif Epididimitis cenderung meluas sampai orkitis Kalau terbatas epididimitis  epididimektomi Kalau sampai + orkitis + abses  orkido-epididimektomi

KOMPLIKASI Pengobatan terlambat /Th/tidak adekwat  abses & fistel Sub-fertility : epididimitis & orkitis tbc  sampai prostatitis & vesiculitis seminalis tbc  infertility PROGNOSIS Kurang baik  sering kambuh setelah obat dihentikan Epididimitis tbc : bilateral atau melibatkan prostat & v.seminalis  infertility