Topik III : LOGIKA DAN BAHASA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FILSAFAT IPTEK BAB 9 LOGIKA
Advertisements

Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
BERKOMUNIKASI DENGAN BAHASA INDONESIA SETARA TINGKAT MADIA
Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Metode Berpikir Ilmiah
BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
Tri Hartiti Retnowati Jurusan Pend. Seni rupa FBS UNY
Pengenalan Logika Informatika
Pertemuan IV - MAKNA Logika– Dewiyani.
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
KOMPONEN SBD DAN INTERAKSI
PANDUAN PENULISAN LAPORAN TEKNIS
MENGEVALUASI ARGUMENTASI
LOGIKA sks.
KARANGAN ILMIAH Di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi produsen ilmu pengetahuan.
KEBENARAN ILMIAH KWALITAS PENGETAHUAN
Kalimat Efektif.
SECARA ETIMOLOGIS  BHS. LATIN  BHS YUNANI LOGOS: PERKATAAN, AKAL
Bahasa dalam Tulisan Ilmiah
MPK Bahasa Indonesia Marlina, M.Pd.
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Logika Matematika Pengenalan Logika Matematika dan Pengantar Logika Proposisional AMIK-STMIK Jayanusa ©2009 Pengantar Logika.
Bahasa Indonesia.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Topik II: LOGIKA KODRATIAH DAN LOGIKA ILMIAH
Topik VI: TERM DAN KATA DALAM KALIMAT
PEMAKAIAN KALIMAT.
METODOLOGI PENELITIAN
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2013
Landasan Teori Istilah: Kerangka Konseptual; Kerangka Teori;
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
Mata Kuliah Logika Informatika Teknik Informatika SKS
LOGIKA ILMU MENALAR LOGIKA: ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat BERPIKIR: kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah diterima melalui.
PENULISAN LAPORAN.
Doris Febriyanti M.Si 3 sks
Assalamu’alaikum Wr Wb
Ilmu Penalaran atau Logika
Kalimat Efektif.
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
PARAGRAF.
Cara Penyusunan Proposal Penelitian
KEEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK
Struktur Semantis Bahasa
Ilmu Penalaran atau Logika
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
MENGEVALUASI ARGUMENTASI
Pendahuluan Pada dasarnya kerangka tulisan ilmiah agak mudah disusun karena hanya terdiri atas tiga bagian besar. Setiap bagian itu adalah pendahuluan,
SEMIOTIKA SEBAGA METODE ILMIAH
Oleh : Komarudin Fakultas : Pertanian
STRUKTUR Ilmu.
Sarana Berfikir ilmiah
ILMU PENGETAHUAN DAN SAINS
TEKNIK MENULIS BY: Adde Ayu Aria Fransisca Novia Iffah Ali Maziun
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
Kalimat efektif Persentase Mata Kuliah Bahasa Indonesia
CHAPTER 1 PENGENALAN TEORI AKUNTANSI KELOMPOK 1 1.SUKMA OKTAVIANINGSARI NIKEN SUSANTI
BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
Pertemuan Ke-1 Ridwan, S.T,. M.Eng Ridwan, S.T, M.Eng.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
Paragraf dan Pengembangannya
PARAGRAF DAN WACANA.
Bahasa dalam Tulisan Ilmiah
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
Organizational Behavior
Transcript presentasi:

Topik III : LOGIKA DAN BAHASA Kaitan erat logika dan bahasa * Ada dua aspek penting dalam pemikiran, yaitu aspek kegiatan mental (=bahwa penalaran itu berlangsung dalam batin) dan aspek ekspressi verbal (=bahasa untuk menyatakan isi pemikiran) * Melalui bahasa, kita dapat mengkomunikasikan penalaran kita, dan dengan demikian dapat diuji tepat- tidaknya. * Penalaran yang baik menuntut kemampuan penggunaan bahasa yang baik pula

Salah satu fungsi bahasa adalah fungsi logis, * Salah satu fungsi bahasa adalah fungsi logis, yakni dimana bahasa digunakan untuk menalar, menganalisis dan menjelaskan suatu masalah atau argumen. Melalui bahasa orang bisa menerima atau menolak kebenaran dari pernyataan- pernyataan atau teori yang dikemukakan. * Secara analog, pemikiran manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah tembok, yang tersusun dari beberapa kamar dan yang dibentuk oleh bata-bata. Demikianlah penalaran tersusun dari putusan- putusan (proposisi), dimana suatu putusan dibentuk oleh pengertian (konsep)

* Logika sepadan dengan bahasa - Suatu pengertian dihubungkan dengan pengertian lain, akan menghasilkan putusan. Beberapa putusan dihubungkan, akan menghasilkan suatu penyimpulan - Begitu juga bahasa. Satuan terkecil yang memiliki arti adalah “kata”. Dua atau lebih kata digabung, akan membentuk kalimat. Kalimat-kalimat kita susun menjadi suatu komposisi. - Dengan demikian, unsur-unsur pokok pemikiran manusia (pengertian, putusan dan penalaran / penyimpulan) mendapat padanannya dalam bahasa.

2. Namun logika bukanlah bahasa Kesejajaran antara logika dan bahasa Pengertian (konsep), term - Kata (morfem) Putusan (proposisi) - Kalimat Penalaran/penyimpulan - Komposisi 2. Namun logika bukanlah bahasa - Bahasa ada bermacam-macam, gramatika dan kosa katanya berbeda - Namun kaidah berpikir ilmiah diharapkan sama, walau diungkapkan dengan bahasa-bahasa yang strukturnya berbeda. - Jadi, di balik keanekaan bahasa, diandaikan adanya satu kaidah berpikir, yaitu logika.

-. Hal yang kita tunjuk dengan kata Indonesia ‘pasar’, - Hal yang kita tunjuk dengan kata Indonesia ‘pasar’, dapat diungkapkan dengan aneka kata lain, ‘market, ‘Markt’, ‘marche’, dsb. Semua kata itu punya arti atau acuan yang sama. Dan itulah yang kita sebut dalam logika sebagai ‘konsep’ atau “pengertian”. - Begitu juga hubungan antara konsep dengan konsep (yang menghasilkan putusan), meskipun diatur oleh gramatika yang berbeda-beda, namun didasari oleh relasi logis yang sama. - Maka, dibalik aneka perbedaan tata bahasa itu, kita perlu mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya mau diungkapkam melalui ungkapan verbal atau tulisan itu.

Misalnya: - “Ibu tidak pergi ke pasar” (Indonesia) - “Mather doesn’t go to the market” (Inggris) - “Muter gehst nicht nach den Markt” (Jerman) Bandingkan kata kerja dari ketiga kalimat itu (tidak pergi, melakukan tidak pergi, pergi tidak). Ketiganya jelas berbeda, namun relasi logis di belakangnya tetap sama, yakni hanya mau menyatakan bahwa konsep ‘A’ (ibu) dan konsep ‘B’ (orang yang pergi ke pasar) tidak berhubungan. Jadi relasi logisnya hanya mau mengatakan bahwa A bukanlah B, atau : A  B