JOURNALISM in EUROPE Yuri Alfrin Aladdin, SE, MSi Senior Editor and Ombudsman for Antara News Agency (Kantor Berita Antara)
Simulasi: Buat 10 kelompok jurnalis dari 10 suratkabar online negara-negara anggota Uni Eropa , yakni : Inggris, Jerman, Prancis, Polandia, Rumania, Irlandia, Austria,Spanyol, Lithuania, Bulgaria. Diskusikan mengenai agenda liputan pekan ini : - Satu isu terkait kebijakan UE (politik atau ekonomi) - Satu isu terkait negara anggota UE lainnya - Dalam bentuk apa laporan tersebut dibuat, berita lempang atau artikel opini ? - Tentukan “headline” , didominasi isu UE atau isu domestik ?
Homogenization of journalism cultures ? Hallin dan Mancini (2004) dalam makalahnya berjudul “Comparing Media Systems” mengelompokkan sistem media nasional di Eropa Barat dan Amerika Utara dalam tiga model : a. Liberal b. Democratic-corporatist c. Polarized-pluralist
Pengelompokan ini diperoleh setelah dilakukan penelitian atas berbagai media massa melalui proses pembedaan dari segi : Tingkat dan bentuk perkembangan pasar media , dengan penekanan pada suratkabar. Paralelisme politik, tingkat di mana sistem media mencerminkan arus politik utama dalam masyarakat. Perkembangan profesionalisme jurnalistik Tingkat dan sifat intervensi Negara dalam sistem media.
Liberal : - kebebasan pers dan sirkulasi media massa telah berkembang lebih awal, kendati saat belakangan ini sirkulasi suratkabar umumnya berjalan moderat. - karakteristik paralelisme politik yang rendah - pluralisme internal yang dominan di media - jurnalis dengan profesionalisme yang kuat - terbatasnya peran Negara untuk pengaturan media massa - Tekanan komersial lebih besar yang sering berakibat membatasi otonomi jurnalistik. - Negara-negara dengan model pers seperti ini antara lain AS, Kanada, Irlandia & Inggris.
Democratic-Corporatist - Perkembangan kebebasan pers lebih awal - Sirkulasi suratkabar yang tinggi, dan profesionalisme jurnalistik yang tinggi. - Meskipun terjadi penurunan, paralelisme politik di media telah meninggalkan suatu warisan jurnalisme berorientasi uraian (commentary-oriented journalism) - Intervensi Negara terutama bertujuan melindungi kebebasan pers. - Negara – Negara yang termasuk dalam Democratic-Corporatist yakni Negara-negara yang terletak di bagian tengah dan utara Eropa (kawasan Skandinavia, Jerman, Austria, Swiss serta Negara-negara Benelux)
Polarized-pluralist - Negara-negara yang menampilkan suatu pers berorientasi para elit dengan sirkulasi suratkabar yang terbatas sementara pasar media didominasi televisi. - Kebebasan pers telah berkembang relatif terlambat. - Suratkabar terfokus pada politik hingga suatu cakupan yang luas dan istimewa melalui pluralisme eksternal yang kuat dan gaya berorientasi pada uraian (commentary oriented). Pararelisme politik di media sangat kuat. instrumentalisasi media bukanlah tidak biasa - Profesionalisme dan otonomi jurnalis lebih terbatas. - Masuk dalam kelompok ini yakni Yunani, Spanyol, Portugal, Italia, dan pada tingkatan tertentu juga masuk Perancis.
Wessler dkk * (2005) melakukan penelitian dengan mengambil sample dari media massa di negara-negara Inggris, Jerman, Prancis, Polandia, Rumania, Irlandia, Austria,Spanyol, Lithuania, Bulgaria. * (Wessler, Hartmut., Skorek, Malgorzata., Adolphsen, Manuel., Dobreva, Mihaela. and Held, Maximilian. "Journalisms in Europe: Comparing Reporting Styles and Levels of Europeanization in Eastern and Western Europe" Paper presented at the annual meeting of the International Communication Association, TBA, San Francisco, CA, May 23, 2007 <Not Available>. 2009-05-24 <http://www.allacademic.com/meta/p170753_index.html>
- Waktu pengamatan : 9-15 November 2005. Studi Wessler dkk memasukkan tiga dimensi pengamatan . Pertama , Kesamaan Style Pelaporan yang diukur dengan kefaktualan laporan pada suratkabar (tabloid dikeluarkan dari pengamatan ini karena isinya condong pada uraian dan opini). Apakah isi berita/artikel merupakan elemen faktual , intepretasi atau opini.
Kedua : Eropanisasi secara Vertikal diukur dari 2 aspek ; a. Seberapa jauh sebuah berita atau artikel fokus pada isu UE. b. Penerapan, yakni seberapa jauh peliputan isu UE tersebut didomestikkan.
Ketiga : Eropanisasi secara horizontal , yakni observasi bersama , dinilai berdasarkan pemberitan yang dibuat suratkabar untuk isu negara-negara UE lainnya (bukan negara basis suratkabar itu sendiri).
Hasil Pengamatan : Homogenisasi : Kesamaan dalam style pelaporan dengan rentang antara 85 (El Pais, Spanyol)-99 % (El Mundo dan ABC dari Spanyol, Rzecspospolita, Polandia, dan Lietuvos Rytas, Lithuania).
Hasil Pengamatan Tingkat Eropanisasi secara vertikal dan horizontal Vertikal : Item berita dari negara-negara anggota UE yang bergabung pada 2004 (dalam contoh ini Polandia dan Lithuania) menampilkan fokus UE yang kuat (15%), disusul negara-negara yang bergabung pada 2007 (9,6 %) dan anggota lama (8,1 %).
Horizontal : Negara-negara anggota lama dianggap telah memiliki waktu lebih lama untuk menumbuhkan saling ketergantungan di antara negara-negara UE dan telah mengembangkan lebih banyak identitas keeropaan. Hasil persentase pemberitaan horizontal: negara-negara anggota lama 40%, Negara-negara anggota yang bergabung 2004 sebesar 37 % dan bergabung pada 2007 sebanyak 32 %.
Isu di Negara-negara Eropa Barat adalah yang paling tinggi menjadi pemberitaan di suratkabar-suratkabar Eropa Barat dan Timur . Negara-negara Eropa Barat yang merujuk pada isu Eropa Barat sendiri sebanyak 90,7 %. Di Eropa Timur sendiri suratkabar memberikan 79,5 % rujukan pada isu Eropa Barat.
Sementara negara-negara Eropa Barat hanya merujuk 9,3 % pada pemberitaan isu-negara-negara Eropa Timur. Negara-negara Eropa Timur sendiri merujuk 20,5% pemberitaan pada isu negara-negara sesama Eropa Timur.
Kesimpulan : 1. Bentuk style pelaporan tidak berbeda dalam hal tingkat kefaktualan. 2. Keanggotaan status UE menjelaskan baik mengenai intensitas peliputan UE (Eropanisasi secara vertikal) dan kekuatan saling observasi antar anggota UE (Eropanisasi secara horizontal). 3. Fokus vertikal terkuat dilakukan negara-negara yang bergabung ke UE setahun sebelum periode penelitian (2004 :Polandia dan Lithuania), sementara negara-negara anggota lama dan 2 negara anggota baru yang masuk sesudah penelitian (2007 : Bulgaria dan Rumania) menunjukkan fokus UE yang lebih lemah.
Kesimpulan 4. Negara-negara Barat mendapat lebih banyak perhatian pada suratkabar online Eropa . Sementara Negara-negara Eropa Barat yang memiliki jumlah populasi 80 % dari total populasi UE, mendapat hampir 80 % perhatian di suratkabar Eropa Timur. 5. Perhatian media lebih banyak diarahkan pada The Big Three (Inggris, Prancis, dan Jerman), sementara untuk Eropa Timur perhatian diarahkan pada Polandia dan Republik Ceko